Kerangka Pemikiran .1 Hubungan Pemeriksaan Pajak dan

6 “Variabel independent bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependent terikat.” Yang menjadi variabel independent atau variabel bebas pada penelitian ini adalah Pemeriksaan Pajak X1 dan Sanksi Perpajakan X2. 2. Variabel Dependent Y Pengertian Variabel dependent menurut Sugiyono 2009:59 yaitu: “Variabel dependent terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.” 3. Yang menjadi variabel dependent atau variabel terikat Y pada penelitian ini adalah Kepatuhan Wajib Pajak.

3.2.3 Populasi dan Penarikan Sample 1. Populasi

Unit analisis dalam penelitian ini adalah 4 KPP Pratama di Kanwil Jawa Barat I khususnya pada bagian pemeriksaan. Dengan demikian maka populasi dalam penelitian ini adalah 38 pemeriksa pajak pada 4 Kantor Pelayanan Pajak di Kanwil Jawa Barat I.

2. Sampel

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pemeriksa pajak sebagai responden pada 4 KPP yang ada di Kanwil Jawa Barat I yang akan dibagikan kuesioner sesuai dengan jumlah pemeriksa pajak pada bagian fungsional pada setiap masing- masing KPP. “Jika jumlah populasi penelitian dibawah 100 maka sebaiknya diambil semua, tetapi jika jumlah populasinya diatas 100 maka jumlah sampelnya dapat diambil 10-15 atau 20 –25 atau lebih tergantung dari ketersediaan waktu, tenaga, dan dana serta kemampuan peneliti termasuk sempit luasnya wilayah penelitian.”

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan dua cara, yaitu Penelitian Lapangan Field Research dan studi kepustakaan Library Research . Pengumpulan data primer dan sekunder dilakukan dengan cara:

3.2.5 Metode Pengujian Data

3.2.5.1 Uji Validitas

Menurut Sugiyono 2010:2 valid adalah “Menunjukkan derajad ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada obyek dengan data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti.” 3.2.5.2 Uji Reliabilitas Menurut Sugiyono 2010:3 reliabiltas adalah “Derajad konsistensi keajegan data dalam interval waktu tertentu.” Berdasarkan definisi diatas, maka relibilitas dapat diartikan sebagai suatu karakteristik terkait dengan keakuratan, ketelitian, dan kekonsistenan. Suatu alat disebut reliabel apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek sama sekali diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah. Dalam hal ini relatif sama berarti tetap adanya toleransi perbedaan- perbedaan kecil diantara hasil beberapa kali pengukuran. 3.2.5.3 Uji MSI Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Dimana variabel X1 Pemeriksaan Pajak dan X2 Sanksi Perpajakan dipasangkan dengan data variabel Y Kepatuhan Wajib Pajak yang dikumpulkan melalui kuesioner masih memiliki skala ordinal, maka sebelum diolah data ordinal terlebih dahulu dikonversi menjadi data interval menggunakan Methode Succesive Internal MSI.

3.2.6 Rancangan Analisis

Berdasarkan pertimbangan tujuan penelitian, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan metode verifikatif. Dalam pelaksanaan, penelitian ini menggunakan jenis atau alat bentuk penelitian deskriptif dan verifikatif yang dilaksanakan melalui pengumpulan data dilapangan. Dimana variabel X1 Pemeriksaan Pajak dan X2 Sanksi Perpajakan dipasangkan dengan data variabel Y Kepatuhan Wajib Pajak yang dikumpulkan melalui kuesioner masih memiliki skala ordinal, maka sebelum diolah data ordinal terlebih dahulu dikonversi menjadi data interval menggunakan Methode Succesive Internal MSI. Hasil data yang telah

Dokumen yang terkait

Pengaruh Persepsi Wajib Pajak Tentang Sanksi Perpajakan dan Kesadaran Terhadap Kepatuhan Pelaporan Wajib Pajak Orang Pribadi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tebing Tinggi

4 112 92

Prosedur Penagihan Untuk Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Memenuhi Kewajiban Perpajakannya Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota

0 57 85

Analisis Pemeriksaan Pajak Dan Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan Hukum Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Di Wilayah Kota Bandung

0 6 1

Pengaruh Pemeriksaan Pajak Terhadap Kepatuhan Material Wajib Pajak Dan Implikasinya Terhadap Penerimaan Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Di Wilayah Bandung

3 21 152

Pengaruh Lokasi Kantor Pajak Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Penerimaan Pajak (Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kota Bandung)

1 5 53

Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak dan Kualitas Pemeriksaan Pajak Terhadap Kepatuhan Perpajakan (Survey pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Cicadas)

0 3 1

Analisis Pemeriksaan Pajak Dan Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan Hukum Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Di Wilayah Kota Bandung

0 34 180

PENGARUH PERSEPSI TENTANG SANKSI PERPAJAKAN, KESADARAN WAJIB PAJAK, DAN PELAYANAN FISKUS PADA KEPATUHAN Pengaruh Persepsi Tentang Sanksi Perpajakan, Kesadaran Wajib Pajak, dan Pelayanan Fiskus Pada Kepatuhan Wajib Pajak Badan Di Kantor Pelayanan Pajak P

0 1 16

Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Kualitas Pelayanan, Pemeriksaan Pajak Dan Sanksi Perpajakan Pada Kepatuhan Wajib Pajak Membayar Pajak Restoran Di Dinas Pendapatan Kota Denpasar.

3 11 48

Pemeriksaan pajak kepatuhan wajib pajak

0 1 1