STRATEGI PROMOSI WISATA KULINER DI SINGKAWANG KALIMANTAN BARAT UNTUK MENARIK CALON PENGUNJUNG TAHUN 2015

(1)

Skripsi

Disusun untuk memenuhi persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Strata 1

Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Disusun Oleh :

RIZKY AGUS SAPUTRA

20110530061

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA


(2)

ii

Skripsi yang berjudul Strategi Promosi Wisata Kuliner di Singkawang Kalimantan Barat untuk menarik Calon Pengunjung Tahun 2015 telah diujikan dan dipertahankan didepan Tim Penguji Skripsi Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada :

Hari :

Tanggal : Tempat : Nilai :

SUSUNAN TIM PENGUJI Ketua

(Sovia Sitta Sari, S.IP., M.Si)

Penguji I Penguji II

( Dr.Suciati, S.Sos., M.Si ) ( Krisna Mulawarman, S.Sos., M.Sn )

Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Konsentrasi Broadcasting Jurusan Ilmu Komunikasi.

Tanggal :

Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi


(3)

iii

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Strategi Promosi Wisata Kuliner di Singkawang Kalimantan Barat untuk menarik Calon Pengunjung Tahun 2015” adalah hasil karya saya sendiri dan seluruh sumber yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar. Apabila dikemudian hari karya saya ini terbukti merupakan hasil plagiat/menjiplak karya orang lain maka saya bersedia menerima sanksi yang telah ditentukan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Yogyakarta,


(4)

iv

Karena waktu tidak bisa kembali lagi

maka nikmati apa yang sudah terjadi.

Berusaha dengan sekuat tenaga,dengan sekuat hati,dengan

sekuat pikiran yang dimiliki dan bersabar menanti hasil dari


(5)

v

Terima kasih dan rasa syukur pada Allah SWT atas rahmat dan

berkat-NYA hingga tugas ini dapat terselesaikan

Terima kasihku yang melimpah untuk Bapak dan Mamak

tercinta,terkasih,tersayang yang telah menjadi penyemangat dan

motivasi. Yang selalu memberi restu dan doa yang tiada pernah

berhenti. Yang selalu mengingatkan dan menegur disetiap kelalaian

dan ketidaksadaranku, dan yang melengkapi kebutuhan untuk

perjuanganku menyelesaikan kuliah dan tugas ini mulai dari awal

hingga akhir

Terima kasih untuk Kakak ,keponakan dan sepupu-sepupuku yang

aku sayangi karena kalian aku makin bersemangat untuk berjuang

Terima kasih untuk penyemangatku (RAHASIA) telah berperan

banyak bagiku selama ini

Terima kasih untuk dosen-dosen ku yang paling baik,ramah dan

murah tersenyum di UMY yang telah begitu banyak membimbing dan

memberi ilmu kepadaku

Terima kasih untuk teman-teman seperjuangan dalam kebersamaan

kita di kampus.


(6)

vi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Ilmu Komunikasi

Broadcasting

Rizky Agus Saputra

Strategi Promosi Wisata Kuliner di Singkawang Kalimantan Barat untuk menarik Calon Pengunjung Tahun 2015

Tahun Skripsi : 2016+62 Halaman

Daftar Pustaka : (Tahun terbit 1992-2015) 15 buku + 4 sumber internet Wisata adalah “bepergian bersama-sama (untuk memperluas pengetahuan, bersenang-senang, bertamasya dsb). Sedangkan kuliner memeiliki arti masakan atau makanan, jadi dapat disimpulkan bahwa wisata kuliner ialah perjalanan yang memanfaatkan masakan serta suasana lingkungannya sebagai objek tujuan wisata. Singkawang adalah kota yang berpotensi untuk dijadikan pusat wisata kuliner. Singkawang adalah sebuah kota kecil yang berada di pesisir utara Kalimantan Barat. Singkawang banyak menarik perhatian para wisatawan, salah satunya karena predikat cina town yang dipegang kota kecil ini serta kekayaan cita rasa sajian kuliner Singkawang yang sangat khas.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan di analisa secara kualitatif. Lokasi penelitian mengambil tempat di Singkawang Kalimantan Barat. Sementara metode pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Tehnik analisa data adalah analisis data kualitatif. Pada penelitian ini uji validitas data yang digunakan adalah triangulasi.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Strategi Promosi yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata kota Singkawang adalah berupa penggunaan media cetak dan elektronik. Promosi dilakukan satu minggu sebelum acara dimulai. Tidak ada target pencapaian yang pasti yang ingin dicapai oleh Dinas Pariwisata kota Singkawang.


(7)

vii University of Muhammadiyah Yogyakarta Faculty of social Science and Political Science Communication Studies

Broadcasting

Rizky Agus Saputra

Culinary tourism promotion strategy in Singkawang West Borneo to attract potential visitors by 2015

ThesisYear : 2016+62 pages

Bibliography : (Year published 1992-2015) 15 books + 4 internet resouces Tourism is a "traveling together (to expand knowledge, fun, sightseeing etc.). While the meaning of cuisine or had a huge culinary food, so it can be concluded that culinary tourism is travel which utilises the cuisine and atmosphere of their surroundings as the object of a tourist destination. Singkawang is a city which can potentially be used as culinary Center. Singkawang is a small town located on the North coast of West Borneo. Singkawang many attract the attention of tourists, one of them because the predicate China town held by this small town as well as a wealth of flavor culinary delights of the Singkawang which is very typical.

The methods used in this research is descriptive and in qualitative analysis. Location of research taking place in Singkawang West Borneo . While the data collection method using interviews, observation, and documentation. Technical data analysis is the analysis of qualitative data. Research on test of the validity of the data used is triangulation.

The results of this research show that the promotional strategy undertaken by the Tourism Office of Singkawang is a use of the print and electronic media. The promotion is conducted one week before the event begins. There is no definite achievement targets to be achieved by the Tourism Office of Singkawang.


(8)

viii

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kekuatan, rahmat dan kesabaran kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada nabi besar Muhammad SAW, serta keluarga, sahabat dan para pengikutnya.

Skripsi yang berjudul “Strategi Promosi Wisata Kuliner di Singkawang Kalimantan Barat untuk menarik Calon Pengunjung Tahun 2015” diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan dan kelemahan. Penulis yakin skripsi ini tidak akan berjalan lancar tanpa adanya bantuan dan motivasi dari berbagai pihak hingga akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya kepada :

1. Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya yang telah dilimpahkan kepada penulis hingga saat ini.

2. Bapak Prof. Dr.Bambang Cipto, MA., selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

3. Bapak Haryadi Arif Nur Rasyid, S.IP. M.Sc selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi.

4. Bapak Zuhdan Aziz,S.IP., S.Sn., M.Sn selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Komunikasi.


(9)

ix

6. Seluruh dosen Ilmu Komunikasi yang telah memberikan ilmunya kepada penulis selama masa-masa perkuliahan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

7. Bapak Supardiyana,SH , selaku kepala seksi KA Pemasaran Pariwisata yang telah banyak memberikan informasi kepada penulis.

8. Untuk Bapak Marianto dan Ibu Rumayah yang telah menjadi orang tua yang hebat menjadi penyemangat dan motivator dalam perjalanan penulis.

9. Untuk keluarga kandung tersayang terima kasih karena sudah menjadi pelengkap hidup dan sahabat suka duka bagi penulis.

10.Para kawan-kawan Komunikasi 2011, yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas kerjasama dan dukungannya.

Penulis berharap semoga skripsi ini bisa sangat bermanfaat, baik bagi penulis dan bagi para pembaca.

Yogyakarta,


(10)

x HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN MOTTO

PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. KajianTeori ... 7

1. Strategi Promosi ... 7

2. Perencanaan Promosi ... 12


(11)

xi

1. Jenis Penelitian ... 20

2. Objek Penelitian ... 19

3. Tehnik Pengumpulan Data ... 20

4. Informan Penelitian ... 22

5. Teknik Analisis data ... 23

6. Teknik Keabsahan data... 24

BAB II Gambaran Umum Dinas Pariwisata kota Singkawang A. Deskripsi Dinas Pariwisata kota Singkawang ... 26

1. Sejarah Dinas Pariwisata kota Singkawang ... 26

2. Visi dan Misi Dinas Pariwisata kota Singkawang ... 26

3. Tugas dan Fungsi ... 27

4. Rundown acara... 37

5. Struktur Organisasi ... 38

6. Logo Dinas Pariwisata kota Singkawang... 40

BAB III Sajian Data dan Pembahasan A. Sajian Data dan Hasil Penelitian ... 41

1. Perencanaan... 41

2. Pelaksanaan ... 44

3. Evaluasi ... 53


(12)

xii

A. Kesimpulan ... 72 B. Saran ... 74 DAFTAR PUSTAKA


(13)

xiii

DAFTAR TABEL


(14)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Choi pau pan ... 2

Gambar 2.1. Struktur Organisasi ... 37

Gambar 2.2. Logo kota Singkawang ... 38

Gambar 3.1. Choi pau pan ... 49

Gambar 3.2. Mie Kering ... 50

Gambar 3.3. Sotong Kangkung ... 51

Gambar 3.4. Sotong Pangkung ... 51

Gambar 3.5. Rujak Thai Pu Ji ... 52

Gambar 3.6. Rujak Juhi ... 53

Gambar 3.7.Bubur Babi ... 54

Gambar 3.8 Dokumentasi acara Festival Multietnis... . 66

Gambar 3.9 Dokumentasi acara Festival Multietnis... 67

Gambar 3.10 Dokumentasi acara Festival Multietnis... 67


(15)

(16)

(17)

1 A. Latar belakang Masalah

Wisata adalah “bepergian bersama-sama (untuk memperluas pengetahuan, bersenang-senang, bertamasya dsb)”. Sedangkan Kuliner memiliki arti masakan atau makanan. Jadi dapat disimpulkan bahwa wisata kuliner ialah perjalanan yang memanfaatkan masakan serta suasana lingkungannya sebagai objek tujuan wisata. Masa perjalanan yang tergolong dalam definisi wisata adalah tidak kurang dari 24 jam dan tidak lebih dari tiga bulan, serta tidak dalam rangka mencari pekerjaan ( Kamus Besar wisata kuliner Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, 2003)

Kata wisata dan wisatawan Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti: 1. bepergian bersama-sama (untuk memperluas pengetahuan, bersenang-senang, dsb), 2. Wisatawan = orang yang berwisata, pelancong, turis. Jadi wisatawan dapat diartikan sebagai adalah orang yang melakukan perjalanan atau kunjungan sementara secara sukarela ke suatu tempat di luar lingkungan tempat tinggalnya sehari-hari untuk suatu maksud tertentu dan tidak memperoleh penghasilan tetap di tempat yang dikunjunginya.

Banyaknya peziarah yang datang dari berbagai tempat menjadikan timbulnya peluang untuk mempromosikan wisata kuliner dari kota Singkawang oleh Dinas Pariwisata kota Singkawang. Singkawang adalah kota yang berpotensi untuk dijadikan pusat wisata kuliner. Singkawang memiliki berbagai macam makanan khas yang dapat dijadikan sebagai ikon


(18)

kota Singkawang (www.indonesia-heritage.net diakses tanggal 21 Agustus 2015).

Singkawang yang terkenal karena makanan nya yang khas dan juga di sebut-sebut sebagai pelopor pertama, maka lengkap lah kota Singkawang di kenal karena berbagai macam khas makanan yang di miliki kota Singkawang, meskipun di daerah lain juga ada seperti di kota Pontianak, tetapi kekhasan rasayang di miliki oleh kota Singkawang sangat tidak bisa di pungkiri lagi. Walaupun wilayah kota Singkawang berukuran kecil, singkawang tidak kalah dengan ibukota provinsi kalimantan barat yaitu kota Pontianak.

Seperti Choi pau pan yang bentuknya mirip bakpao kecil dengan isi yang padat dari bengkoang iris, udang, ikan atau ayam, kulit pembungkusnya tipis terbuat dari tepung kanji, ini merupakan salah satu makanan khas kota Singkawang yang hanya di buat oleh warga China keturunan Khek (Khek merupakan marga pada orang China)


(19)

Singkawang adalah sebuah kota kecil yang berada di pesisir utara Kalimantan barat,berjarak sekitar 145 km sebelah utara Pontianak ibukota provinsi Kalimantan barat . Beberapa tulisan / literatur selalu menyebut kota Singkawang adalah sebuah kota yang unik (menilik statistik penduduknya

yang mayoritas etnis Tionghoa) dan dianugerahi panorama indah yang terdiri dari barisan pegunungan yang memanjang dari timur hingga ke selatan serta hamparan laut disebelah barat. Pada perayaan Tahun Baru Imlek dan Cap Go Meh kota ini disebut sebagai “kota seribu kuil” ada juga sebutan yang agak genit “kota amoy”. Lengkaplah Singkawang disebut sebagai ikon pariwisata Kalimantan barat (Triono, 2014 : 14).

Dilahan seluas 504 km² ini, populasi singkawang berjumlah sekitar 246.306 jiwa. Mayoritas penduduknya adalah etnis Tionghoa. Tidak dipungkiri memang beranjak dari sejarah terbentuknya kota ini diawali pada tahun 1760 saat gelombang migrasi suku Tionghoa hakka dari Guangdong cina selatan yang mendarat di pulau Kalimantan untuk bekerja di pertambangan emas Monterado. Mereka transit dan singgah disebuah tempat yang bernama “San Keu Jong” yang kemudian berubah bunyi menjadi “Singkawang” (Triono, 2014 : 16).

Selain terkenal dengan “Kota Cina Nusantara” kota ini juga punya sebutan “Bumi Bertuah Gayung Bersambut”, bahkan mendapat predikat “Taman Kalimantan Barat” karena keindahan panorama alamnya. Bahkan “Paris Van Borneo” adalah istilah yang cukup terkenal di zaman kolonial dan hingga kini masih dapat di nikmati keberadaannya baik berbentuk


(20)

bangunan, landmark, serta perwujudan sistem penataan kotanya, sungguh sebuah kota yang unik. Inilah kota kecil yang menyedot bangsa-bangsa di dunia (Triono, 2014 : 17).

Walaupun hanya berukuran kecil, Singkawang tidak kalah dengan ibukota provinsi Kalimantan barat yaitu kota Pontianak. Singkawang banyak menarik perhatian para wisatawan, salah satunya karena predikat cina town yang dipegang kota kecil ini serta kekayaan cita rasa sajian kuliner Singkawang yang sangat khas.

Singkawang juga mempunyai pasar yang dinamakan pasar hongkong, dimana pasar ini seringkali dijadikan tujuan melepas lelah,dahaga dan lapar oleh mereka-mereka yang lelah setelah seharian berjalan-jalan mengunjungi berbagai objek wisata dikota Singkawang, atau sebagai tempat melewati malam dan bercengkerama dengan teman atau sahabat sambil menikmati suasana malam dipasar Hongkong Singkawang.

Pasar yang dinamakan pasar Hongkong dikarenakan kemiripannya dengan Hongkong, baik itu karena pedagang yang berjualan didominasi oleh etnis keturunan china hingga makanan-makanan yang diperjualbelikan kebanyakan khas Tionghoa. Singkawang yang didominasi oleh etnis Tionghoa mempunyai sajian atau menu makanan yang ditawarkan di pasar hongkong menjadi sangat bervariasi.

Keunggulan jenis dan rasa kuliner di Singkawang menjadikan Singkawang banyak kelebihan dibandingkan kota-kota lain. Promosi wisata kuliner ini diharapkan dapat menjadi sarana pengenalan kepada calon


(21)

wisatawan lokal maupun mancanegara. Promosi yang sudah dijalankan diharapkan dapat menjadi lebih baik dan maju. (http://www.getborneo.com/pasar-hongkong-singkawang-kalimantan-barat/ diakses 28 Nopember 2015)

Menurut Supardiana, SH selaku seksi KA Pemasaran Pariwisata kota Singkawang, festival kuliner diadakan dengan maksud untuk menarikcalonwisatawan lokal maupun luar untuk berkunjung ke Singkawang dan dengan tujuan mengenalkan kota Singkawang dengan berbagai macam sajian kuliner yang dimiliki dan tentu saja sangat berbeda dari tempat lain. Kuliner multi etnis yang merupakan nama dari festival diadakan pertama kali pada tahun 2008 tepatnya tanggal 15 Mei.Mulai tahun ketahun jumlah pengunjung selalu berubah.

Tabel 1.1 Jumlah pengunjung

Tahun Wisata Nusantara Wisata Mancanegara 2010 109.300 orang 710 orang 2011 86.120 orang 1.317 orang 2012 109.300 orang 1.133 orang 2013 125.163 orang 1.183 orang 2014 135.265 orang 1.232 orang Sumber : Wawancara dengan Supardiana, SH selaku seksi KA

Pemasaran Pariwisata, 15 Oktober 2015.

Pada wawancara yang telah dilakukan dengan Supardian, SH selaku seksi KA Pemasaran Pariwisata pengunjung yang datang seperti data di


(22)

tabel diatas beliau menyebutkan bahwa belum ada target yang spesifik tentang berapa jumlah calon pengunjung wisatawan kuliner yang akan datang pada saat festival berlangsung. Festival diadakan hanya dengan tujuan untuk menarik calon wisatawan kuliner saja, untuk target calon pengunjung yang akan datang belum ada (wawancara dengan Supardiana, SH selaku seksi KA pemasaran pariwisata, 15 Oktober 2015).

Untuk itu peneliti ingin mengetahui bagaimana promosi yang dilakukan oleh pihak Dinas Pariwisata Singkawang tentang Wisata Kuliner untuk menarik calon pengunjung. Maka dengan itu peneliti mengambil judul “Strategi Promosi Dinas Pariwisata kota Singkawang dalam menarik minat pengunjung wisatawan kuliner tahun 2015”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, peneliti menentukan masalah yaitu bagaimanaStrategi promosi Dinas pariwisata kota Singkawang dalam menarik minatpengunjung wisatawan kuliner tahun 2015 ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang ada, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi promosi Dinas pariwisata kota Singkawang dalam menarik minat pengunjung wisatawan kuliner tahun 2015.


(23)

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari seluruh rangkaian kegiatan penelitian ini dapat berupa manfaat teoritis dan manfaat praktis:

1. Manfaat Teoritis

Menjadi bahan referensi pada kajian Strategi Promosi Pariwisata. 2. Manfaat Praktis

Secara praktis, hasil penelitian ini dapat menjadi masukan yang bermanfaat dan menjadi bahan pertimbangan bagi masyarakat dan Dinas Pariwisata Kota Singkawang dalam melaksanakan strategi promosi untuk meningkatkan pengunjung.

E. Kajian Teori

1. Strategi promosi

Strategi promosi menggabungkan periklanan, penjualan perorangan, promosi penjualan, dan publisitas menjadi suatu program terpadu untuk berkomunikasi dengan para pembeli dan orang lain yang mempengaruhi keputusan pembeli. Aktivitas promosi sangat mempengaruhi penjualan yang ingin dicapai perusahaan. Miliaran dana dikeluarkan setiap minggu di Amerika Serikat dan negara-negara lain untuk promosi.

Sumber-sumber daya yang mahal ini perlu dikelola secara efektif untuk mencapai hasil yang maksimal dari biaya promosi tersebut. Promosi digunakan untuk menginformasikan kepada orang mengenai produk-produk dan menyakinkan para pembeli dalam


(24)

pasar sasaran suatu perusahaan, organisasi saluran, dan masyarakat umum untuk membeli barang-barangnya (Cravens, 1998:76).

Strategi promosi adalah perencanaan, implementasi, dan pengendalian komunikasi dari suatu organisasi kepada para konsumen dan sasaran lainnya. Fungsi promosi dalam bauran pemasaran adalah untuk mencapai berbagai tujuan komunikasi dengan setiap konsumen. Komponen-komponen bauran promosi mencakup periklanan, penjualan perorangan, promosi penjualan, dan hubungan masyarakat. Tanggung jawab pemasaran yang penting adalah merencanakan dan mengkoordinasikan strategi promosi terpadu dan memilih strategi untuk komponen-komponen promosi (Cravens, 1998:77).

Strategi promosi merupakan elemen kunci ke dua pada strategi pemasaran secara menyeluruh. Strategi promosional (promosi strategi) memusatkan perhatian pada upaya mengharuskan produk melalui saluran-saluran pemasaran ke pasar yang menjadi tujuan (Winardi, 1989 : 294).

M. Dale Beckman C,s, menyatakan promosi sebagai :fungsi untuk memberikan informasi, membujuk, serta mempengaruhi keputusan pembelian konsumen”. Banyak orang berpendapat bahwa promosi merupakan variabel yan paling kritikal dalam proses pemasaran”. Karena sifat dianmisnya, maka promosi merupakan


(25)

salah satu bidang yang paling sulit dan menarik dari pengambil keputusan pemasaran ( Winardi, 1989 : 294-295).

Strategi promosi adalah suatu rangkaian atau susunan tata cara dalam mewujudkan suatu tujuan yang ingin dicapai. Dimana dalam strategi-strategi promosi ini terdapat suatu rencana yang sudah dikendalikan atau terkendali dengan baik dan terstruktur. Strategi promosi juga merupakan metode yang dilakukan seseorang dalam bagaimana seseorang tersebut dapat menggunakan berbagaimacam cara lain jika terjadi suatu hal yang tidak diinginkan agar tujuan yang ingin dicapai dapat tercapai dengan baik.

Pelaku bisnis perlu mempertimbangkan beberapa cara untuk berpromosi dalam hal menilai jasa dibandingkan barang, karena jasa tidak berwujud dibandingkan dengan mempromosikan produk seperti barang elektronik .

Ben M. Enis dalam Alma (2007; 179) mengartikan promosi sebagai : “promotion as communication that inform potential costumers of the existence of products, and persuade them that those product have want satisfying capabilities”.

Sedangkan William J. Stanton dalam Alma (2007; 179) mengartikan promosi sebagai; “promotion is an exercise in information, persuasion and conversely, a person who is persuaded is also being informed”.


(26)

Pengertian promosi di atas dapat disimpulkan bahwa promosi adalah sejenis komunikasi yang memberi penjelasan yang meyakinkan calon konsumen tentang barang dan jasa. Tujuan promosi ialah memperoleh perhatian, mendidik, mengingatkan, dan meyakinkan calon konsumen.

Tujuan utama promosi adalah memberikan informasi, menarik perhatian konsumen yang berujung pada meningkatnya penjualan produk baik barang maupun jasa. Schoell dalam Alma (2007; 181) menyatakan “promotion’s objectives are to reassure.” Tujuan promosi ialah memperoleh perhatian, mendidik, mengingatkan, meyakinkan.

Banyak ahli memberi pengertian tentang promosi, meskipun terjadi perbedaan pandangan antara tiap ahli tapi pada perinsipnya dapat disimpulkan bahwa promosi merupakan salah satu bentuk komunikasi untuk mempersuasi konsumen terhadap suatu produk. Promosi sangat penting fungsinya dalam memasarkan barang, jasa/layanan.

Menurut David W. Cravens (1998:77) strategi promosi adalah perencanaan, implementasi, dan pengendalian komunikasi dari suatu organisasi kepada para konsumen dan sasaran lainnya. Menurut Nana Herdiana Abdurrahman (2015:197) kata strategi berasal dari Yunani, yaitu stratogos yang berarti jendral. Strategi


(27)

berarti seni para jendral. Jika di artikan dari sudut militer, strategi adalah cara menempatkan pasukan atau menyusun kekuatan tentara di medan perang untuk mengalahkan musuh.

Menurut William F. Glueck dan Lawrense R. Jauch, (2000:8) memberikan definisi strategi sebagai berikut.

“A strategi is a unified, comprehensive, an integrated plan

that relates thestrategic advantage of the frim ot the challanges of the environment and that is designed to ensure that the basic objectives of the enterprice are achieved

through proper excecution by the organization.”

“Strategi adalah satu kesatuan rencana yang menyeluruh, komprehensif, dan terpadu yang diarahkan untuk mencapai tujuan perusahaan. Strategi berperan penting pada era global dan perdagangan bebas sekarang ini, ketika persaingan semakin hebat. Untuk meraih keunggulan dalam persaingan (competitive advantages), diperlukan strategi yang handal”.

Menurut Cravens (2001:78) strategi promosi mencakup penentuan yang teridiri dari :

a. Tujuan komunikasi

Tujuan komunikasi membantu menentukan bagaimana iklan, penjualan perorangan, dan promosi penjualan digunakan dalam program pemasaran. Tahap-tahap proses keputusan seorang pembeli dalam tujuan komunikasi meliputi : pengumpulan kebutuhan, pengumpulan informasi, evaluasi alternatif, keputusan membeli, dan kegunaan produk


(28)

b. Peranan komponen-komponen bauran promosi

Pada awal pengembangan strategi promosi, perlu ditetapkan beberapa pedoman untuk komponen-komponen bauran promosi. Pedoman ini membantu menentukan strategi untuk setiap komponen strategi untuk setiap komponen. Misalnya, iklan mungkin bertangung jawab untuk menciptakan kesadaran akan suatu produk baru.

c. Anggaran promosi

Anggaran penjualan perorangan ditetapkan menurut banyaknya personil penjualan dan kualifikasi lainnya. Anggaran penjualan dapat didasarkan pada pengeluaran yang direncanakan untuk iklan dan promosi penjualan.

d. Strategi setiap komponen bauran

Strategi komponen bauran meliputi penjualan perorangan,promosi penjualan,dll.

2. Perencanaan promosi

Rencana pemasaran mengarahkan implementasi dan pengendalian, dengan menunjukkan tujuan-tujuan pemasaran dan strategi serta taktik untuk mencapai tujuan tersebut. Rencana-rencana dikembangkan, diimplementasikan, dievaluasi dan disesuaikan untuk mempertahankan strategi pemasaran pada sasarannya.


(29)

Karena jangka waktu strategi umumnya lebih dari satu tahun, maka rencana tahunan digunakan untuk mengarahkan aktivitas pemasaran jangka pendek. Proses perencanaan ini merupakan serangkaian rencana tahunan yang diarahkan oleh strategi pemasaran (Cravens, 1998:151)

Proses perencanaan khas dalam perusahaan yang mempunyai pendekatan perencanaan efektif meliputi hanya sedikit koordinasi dan interaksi antara bidang-bidang fungsional. Pendekatan perencanaan tim seperti lokakarya perencanaan perusahaan farmasi tersebut bisa menjadi gambaran (Cravens, 1998 :152).

Langkah-langkah dalam rangkaian perencanaan meliputi melakukan penilaian situasi, penetapan tujuan, pengembangan sasaran dan penentuan strategi, penetapan program tindakan untuk komponen bauran pemasaran, dan penyediaan laporan keuangan pendukung (anggaran dan proyeksi keuntungan dan kerugian)(Cravens, 1998:152)


(30)

Urutan rencana pemasaran

Sumber : Donald R. Lehmann dan Russell S.Winer, Analysis for Marketing Planning, edisi kedua (Homewood, III : Richard D. Irwin, 1991 :8) dalam buku Cravens, 1998 : 153.

Perbaharui Data historis

kumpulkan Data situasi sekarang

Audit Rumuskan

tujuan, strategis program

Rundingkan rencana

akhir Analisis

Data

Rumuskan surat-surat keuangan

Bandingkan kemajuan dengan tujuan


(31)

3. Pelaksanaan promosi

Menurut Cravens (1998:77-78) Fungsi promosi dalam bauran pemasaran adalah untuk mencapai berbagai tujuan komunikasi dengan setiap konsumen. Komponen-komponen bauran promosi mencakup periklanan, penjualan perorangan, promosi penjualan, dan hubungan masyarakat. Komponen-komponen strategi promosi :

a. Iklan, adalah setiap bentuk presentasi dan promosi ide, barang, atau jasa oleh sponsor tertentu. Keuntungan-keuntungan penggunaan iklan untuk berkomunikasi dengan para pembeli di antaranya adalah biaya yang rendah per pemasangan, keragaman media (surat kabar,majalah,TV,radio, surat-surat pos, dan iklan di jalanan), pengendalian pemasangan, isi pesan yang konsisten, dan kesempatan untuk mendesain pesan yang kreatif. Selain itu, daya tarik dan pesan dapat disesuaikan bila tujuan komunikasi berubah.

b. Penjualan langsung, adalah presentasi langsung dalam suatu percakapan dengan satu atau lebih calon pembeli, dengan maksud untuk mendapatkan penjualan. Penjualan langsung mempunyai beberapa kekuatan istimewa: para penjual dapat berinteraksi dengan para pembeli untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dan mengatasi


(32)

penolakan, mereka dapat menargetkan pembeli, dan mereka mempunyai kapasitas untuk mengumpulkan pengetahuan pasar dan memberikan umpan balik.

c. Promosi penjualan, terdiri dari berbagai kegiatan promosi, antara lain peragaan penjualan,kontes,pemberian sampel,displai titik pembelian,pemberian insentif, dan kupon. Pengeluaran promosi penjualan pada prinsipnya lebih besar daripada pengeluaran periklanan. Urutan teknik-teknik komunikasi dan insentif memberikan beberapa keuntungan,promosi dapat digunakan untuk menargetkan pembeli,menjawab kesempatan khusus, dan menciptakan insentif pembelian.

d. Publisitas, adalah suatu cara merangsang timbulnya permintaan yang bersifat impersonal terhadap suatu produk,jasa, atau ide dengan cara memasang berita komersial di mass media dan tidak dibayar langsung oleh suatu sponsor. Kegiatan-kegiatan hubungan masyarakat dapat memberikan kontribusi yang penting bagi strategi promosi jika kegiatan-kegiatan tersebut direncanakan dan dilakukan untuk mencapai tujuan-tujuan promosi tertentu. Publisitas bisa bersifat negatif atau positif dan sampai batas tertentu tidak dapat dikendalikan seperti komponen-komponen promosi lainnya. Karena organisasi tidak


(33)

membeli liputan media, maka publisitas merupakan cara berkomunikasi yang relatif murah. Media umumnya menyukai topik-topik yang diminati masyarakat.

4. Evaluasi promosi

Strategi pemasaran harus tanggap pada kondisi yang berubah-ubah. Setelah di implementasikan evaluasi dan pengendalian terus mempertahankan strategi berada dalam sasarannya dan menunjukkan kapan penyesuaian dibutuhkan. Evaluasi strategi menurut informasi untuk mengukur kinerja dan kemudian mengambil tindakan yang perlu untuk mempertahankan hasilnya tetap berada pada jalurnya (Cravens, 1998 : 159)

Eksekutif pemasaran perlu terus-menerus memonitor kinerja dan jika perlu merevisi strateginya karena perubahan-perubahan kondisi. Evaluasi strategi, tahap terakhir dalam proses strategi pemasaran, benar-benar merupakan titik awal keberangkatan. Perencanaan pemasaran strategis memerlukan informasi dari pemonitoran yang terus-menerus dilakukan dan evaluasi kinerja (Cravens, 1998:160).

Evaluasi tindakan pemasaran dan hasilnya sangat penting untuk mempertahankan kinerja agar tetap sejalan dengan tujuannya. Evaluasi menyita banyak waktu dan energi eksekutif pemasaran.


(34)

Evaluasi mungkin berusaha untuk :

a. Mencari peluang-peluang baru atau menghindarkan ancaman-ancaman

b. Mempertahankan kinerja agar tetap sejalan dengan harapan manajemen

c. Memecahkan masalah-masalah spesifik

Bidang-bidang pemasaran, dan penilaian efektivitas komponen-komponen aburan pemasaran. Spesifik seperti periklanan. Rencana pemasaran jangka pendek dan strategis menetapkan arah dan garis pedoman proses evaluasi dan pengendalian audit pemasaran strategis sering dilakukan saat menetapkan program evaluasi (Cravens, 1998 :160).

Berikutnya, standar kinerja, pengukuran,dan kebutuhan-kebutuhan informasi ditentukan, dan diikuti oleh analisis informasi evaluasi dan pengendalian dan identifikasi kesenjangan kinerja. Tindakan diambil untuk mendapatkan peluang-peluang atau menghindari ancaman, mempertahankan kinerja berada pada jalurnya, atau memecahkan masalah pengambilan keputusan khusus (Cravens, 1998 : 160)


(35)

F. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif yaitu data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka. Laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut. Data tersebut mungkin berasal dari naskah wawancara, catatan-lapangan, foto, videotape, dokumen pribadi, catatan atau memo, dan dokumen resmi lainnya (Moleong, 2001:6).

Penelitian kualitatif adalah suatu pendekatan penelitian yang mengungkap situasi sosial tertentu dengan mendeskripsikan kenyataan secara benar, dibentuk oleh kata-kata berdasarkan teknik pengumpulan dan analisis data yang relevan yang diperoleh dari situasi yang alamiah. Penelitian kualitatif memiliki karakterisitik dengan mendeskripsikan suatu keadaan yang sebenarnya, tetapi laporannya bukan sekedar bentuk laporan suatu kejadian tanpa suatu interpretasi ilmiah. (Satori dan Komariah, 25-26 : 2012).

Penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif merupakan langkah kerja untuk mendeskripsikan suatu objek, fenomena, atau setting social terjewentah dalam suatu tulisan yang bersifat naratif. Artinya, data, fakta yang dihimpun berbentuk kata atau gambar daripada angka-angka. Mendeskripsikan sesuatu berarti menggambarkan apa, mengapa dan bagaimana suatu kejadian terjadi. Dalam menuangkan suatu tulisan,


(36)

laporan penelitian kualitatif berisi kutipan-kutipan dari data/fakta yang diungkap di lapangan untuk memberikan ilustrasi yang utuh dan untuk memberikan dukungan terhadap apa yang disajikan (Satori dan Komariah, 28:2012).

2. Objek Penelitian

Objek penelitian dalam penelitian ini adalah Dinas Pariwisata kota Singkawang, Kalimantan barat. Pemilihan objek penelitian ini adalah dikarenakan yang bertanggung jawab terhadap strategi Promosi Pariwisata di Singkawang adalah Dinas Pariwisata kota Singkawang, Kalimantan barat.

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah a. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang sering digunakan dalam penelitian kualitatif. Melaksanakan teknik wawancara berarti melakukan interaksi komunikasi atau percakapan antara pewawancara (interviewer) dan terwawancara (interviewee) dengan maksud menghimpun informasi dari interviewee. Interviewee pada penelitian kualitatif adalah informan yang daripadanya pengetahuan dan pemahaman diperoleh.


(37)

Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data untuk mendapatkan informasi yang digali dari sumber data langsung melalui percakapan atau tanya jawab. Wawancara dalam penelitian kualitatif sifatnya mendalam karena ingin mengekplorasi informasi secara holistic dan jelas dari informan. (Satori dan Komariah, 133-134 : 2012)

Dalam penelitian ini digunakan wawancara terstruktur. Wawancara terstruktur adalah wawancara yang pewawancaranya menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan (Moleong, 2001:138). Wawancara dilakukan dengan tanya jawab antara peneliti dan informan dengan menggunakan panduan wawancara (interview guide). Pada penelitian ini wawancara dilakukan dengan kepala Dinas Pariwisata kota Singkawang.

b. Dokumentasi

Data atau informasi lainnya dapat diperoleh dari dokumen. Dokumen adalah setiap bahan tertulis ataupun film. Dokumentasi digunakan dalam penelitian sebagai sumber data karena dalam banyak hal dokumen dapat dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan, bahkan untuk meramalkan (Moleong, 2001:161).

Jadi pada penelitian ini dokumentasi yaitu mengumpulkan dokumen dan data-data yang diperlukan dalam permasalahan penelitian lalu ditelaah secara intens sehingga dapat mendukung dan menambah kepercayaan dan pembuktian suatu kejadian yang


(38)

berhubungan dengan Strategi Promosi Wisata Kuliner di Singkawang Kalimantan barat.

4. Informan Penelitian

Teknik pengumpulan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan Purposive Sampling yaitu menentukan subjek/objek sesuai tujuan. Teknik sampling dalam penelitian kualitatif jelas berbeda dengan yang nonkualitatif. Dalam penelitian kualitatif peneliti sangat erat kaitannya dengan faktor-faktor kontekstual dengan maksud menjaring sebanyak mungkin informasi dari berbagai macam sumber bangunannya (Moleong,1998:165).

Peneliti mengambil narasumber yang berkompetensi dalam bidang pengembangan dan promosi wisata kuliner dengan kriteri sebagai berikut :

a. Mengetahui dengan jelas profil, visi dan misi dinas pariwisata kuliner kota singkawang

b. Mengetahui dengan jelas strategi promosi wisata kuliner yang dijalanankan

c. Mengetahui perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian strategi promosi wisata kuliner

d. Borkontribusi dalam perencanaan dan pelaksanaan strategi promosi yang dilakukan


(39)

5. Teknik Analisis Data

Dalam menganalisis data peneliti menggunakan analisis kualitatif yaitu dengan cara mendeskripsikan unsur-unsur yang merupakan bagaian dari sesuatu, atau sebaliknya mengkombinasikan dan mengintegrasikan berbagai unsur yang terpisah-pisah, sehingga menjadi satu kesatuan utuh (Nawawi & Martini, 2005:191)

Langkah-langkah analisis data dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik model interaktif(Milles dan Huberman) yaitu :

1) Pengumpulan Data

Pengumpulan data diperoleh dari wawancara mendalam dan dokumentasi.

2) Reduksi Data

Reduksi data adalah menulis data yang diperoleh dalam bentuk laporan atau data yang terperinci. Laporan disusun berdasarkan data yang diperoleh direduksi, dirangkum, dipilih hal-hal pokok, difokuskan pada hal-hal yang penting.

3) Penyajian Data

Yaitu dengan cara menyajikan data dalam berbagai bentuk seperti tabel, grafik dan sebagainya sesuai dengan data yang telah direduksi. Lebih dari itu, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya.


(40)

4) Conclusion drawing / Verification

Yaitu penarikan kesimpulan dan verifikasi data sesuai dengan kenyataan teori yang didapat.

6. Teknik Keabsahan Data

Teknik keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber data. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Triagulasi sumber data merupakan usaha mengecek kebenaran data/informasi yang telah dikumpulkan (Nawawi&Martini, 2005:88).

Pengumpulan data

Reduksi data Penyajian data

Conclusion drawing / Verification


(41)

Menurut Patton 1987 : 331 (dalam buku moleong, 2001:178 metodologi penelitian kualitatif) triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang di peroleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif.

Agar data yang diperoleh dalam penelitian ini semakin dapat dipercaya, maka data yang diperoleh tidak hanya dari satu sumber saja melainkan dari sumber lain agar data yang diperoleh pada saat wawancara dapat dibandingkan dengan hasil pengamatan dalam penelitian.


(42)

26

GAMBARAN UMUM

DINAS PARIWISATA KOTA SINGKAWANG

A. Deskripsi Dinas Pariwisata Kota Singkawang 1. Sejarah Dinas Pariwisata Kota Singkawang

Dinas Pariwisata Kota Singkawang berdiri sejak tahun 2007. Dinas Pariwisata Kota Singkawang dibentuk karena mengingat potensi besar yang dimiliki oleh Kota Singkawang. Banyaknya tempat wisata dan juga karena terkenal dengan sebutan Kota Cina Townnya maka dibentuklah Dinas Pariwisata Kota Singkawang. Selain keindahan alamnya yang banyak, kuliner di Kota Singkawang juga tidak kalah dari keindahan alamnya. Oleh sebab itulah Dinas Pariwisata Kota Singkawang juga membentuk sebuah kegiatan yaitu Festival wisata Kuliner Singkawang.

2. Visi dan Misi Dinas Pariwisata Kota Singkawang

a. Mewujudkan singkawang sebagai kota Jasa Internasional.

b. Mengoptimalkan dan meningkatkan kualitas SDM untuk menghasilkan pelayanan prima (servise excellent) bagi PNS maupu masyarakat pelaku usaha jasa di bidang kebudayaan dan pariwisata.


(43)

c. Meningkatkan pembangunan prasarana dan saran penunjang untuk penguatan pencitraan sehingga menjadi daya saing di bidang kebudayaan dan pariwisata.

d. Meningkatkan penyelenggaraan event atraksi budaya baik oleh pemerintah maupun masyarakat.

e. Meningkatkan kerjasama, koordinasi dan investasi bidang kebudayaan dan pariwisata.

f. Meningkatkan pemasaran destinasi pariwisata dan kebudayaan dengan meningkatkan pemanfaatan kemajuan IPTEK dalam pembangunan kebudayaan dan pariwisata.

3. Tugas dan Fungsi

NO JABATAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

1. Kepala Dinas

Dra.LIES INDARI

Pembina Tk I

NIP. 19680202 199203 2 009

a. Menyusun rencana dan program kerja Dinas;

b. Mengkoordinasikan penyusunan rencana dan

program kerja Dinas;

c. Merumuskan kebijakan umum Dinas serta


(44)

berdasarkan kewenangan;

d. Mendistribusikan tugas kepada bawahan;

e. Menilai prestasi kerja bawahan;

f. Menyediakan dukungan kerjasama antar

Kabupaten/Kota;

g. Melakukan pengendalian terhadap pelayanan umum

dan usaha-usaha kepariwisataan; h. Membina bawahan dalam pencapaian program

Dinas;

i. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pada tahun

berjalan;

j. Melaksanakan pembinaan umum dan pembinaan

teknis;

k. Melaksanakan sistem pengendalian intern;


(45)

2. Staf Sekretaris Kadis:

Sekretaris

APRYANTO S. Sos

NIP 19680420 199010 1 001

yang ditugaskan oleh atasan; dan melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah.

a. Menyusun rencana dan program kerja

kesekretariatan;

b. Mengkoordinasikan program kerja masing

masing sub bagian;

c. Mengkoordinasikan para Kepala Sub Bagian;

d. Menilai prestasi kerja bawahan; e. Membimbing dan memberi petunjuk kepada

Kepala Sub Bagian dan bawahan; f. Melakukan koordinasi dengan para Kepala

Bidang;

g. Menyelenggarakan kegiatan kesekretariatan berdasarkan rencana


(46)

3. Kepala Sub Bagian Keuangan

kerja yang telah di susun; h. Melaksanakan dan mengawasi kegiatan pengelolaan urusan umum dan kepegawaian,hukum dan humas, dan keuangan;

i. Menghimpun dan menyusun rencana kerja dan program pembangunan bidang kepariwisataan;

j. Mengumpulkan dan menyusun laporan Sekretariat, Bidang, sebagai bahan laporan Dinas;

k. Melaksanakan sistem pengendalian intern;

l. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas

a. Menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian;


(47)

4. Kepala Sub Bagian Susunan Program

b. Memberikan petunjuk kepada bawahan;

c. Menilai prestasi kerja bawahan; d. Mengelola, memelihara dan mendistribusikan barang bergerak dan atau tidak bergerak serta

menyiapkan usulan penghapusannya; e. Memelihara, menjaga keamanan, ketertiban dan kebersihan lingkungan kantorserta melaksanakan kegiatan kerumahtanggaan Dinas;

f. Mengelola urusan surat menyurat ; g. Melaksanakan urusan

kepegawaian;

h. Menyiapkan bahan telaahan kajian dan analisis organisasi dan

ketatalaksanaan Dinas;

i. Melaksanakan sistim pengendalian intern;

j. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan


(48)

tugas kepada Sekretaris.

a. Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Hukum dan Humas berdasarkan kebijakan dibidang pariwisata;

b. Memberikan petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku;

c. Menilai hasil kerja bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerja untuk pembinaan karier;

d. Menyusun program kerja dan rencana kegiatan kepariwisataan di Dinas

Pariwisata Provinski Bali

e. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program kegiatan dan anggaran;

f. Melakukan koordinasi dengan Kepala Bidang, Kepala Seksi dan Kepala Sub Bagian untuk penyusunan anggaran bidang kepariwisataan;


(49)

5. Kepala Bidang Perencanaan dan

Pengembangan Pariwisata

g. Menyiapkan bahan penyusunan rencana kerja Peraturan Daerah, Rancangan Keputusan Gubernur dan Rancangan Intruksi Gubernur; h. Menyiapkan bahan rekomendasi pertimbangan hukum;

i. Menyiapkan bahan pemberitaan dan pelayanan kegiatan kehumasan;

j. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan;

k. Melaporkan hasil pelaksanaan

tugas/kegiatan kepada Sekretaris Dinas.

a. Menyusun rencana dan program kerja Bidang;

b. Mengkoordinasikan program kerja masing-masing seksi;

c. Mengkoordinasikan para Kepala Seksi; d. Menilai prestasi kerja bawahan;

e. Membimbing dan memberi petunjuk kepada Kepala Seksi dan bawahan;


(50)

6 Kepala Seksi Evaluasi dan Pelaporan

Kepala Seksi Pengkajian

f. Mengkoordinasikan penyusunan rencana pengkajian dan pengembangan pariwisata sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

g.Menyusun rencana pengkajian dan pengembangan pembangunan di bidang pariwisata sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; h. Melaksanakan sistem pengendalian intern;

i. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan

j. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada KepalaDinas.

a. Menyusun rencana dan program kerja Seksi;

b. Memberikan petunjuk kepada bawahan;

c. Menilai prestasi kerja bawahan; d. Menyusun evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan di bidang pariwisata;


(51)

7. dan Pengembangan e. Menyajikan informasi hasil-hasil kajian dan pengembangan di bidang

kepariwisataan;

f. Melaksanakan sistem pengendalian intern;

g. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan

h. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang.

Menyusun rencana dan program kerja Seksi;

a. Memberikan petunjuk kepada bawahan; b. Menilai prestasi kerja bawahan;

c. Menyusun evaluasi dan pelaporan pelaksanaan

kegiatan di bidang pariwisata;

d. Menyajikan informasi hasil-hasil kajian dan

pengembangan di bidang kepariwisataan; e. Melaksanakan sistem pengendalian intern;


(52)

f. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan

g. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang.


(53)

4. Rundown acara Festival Multietnis

Berikut rangkaian kegiatan didalam acara Festival Multietnis yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata kota Singkawang

RUNDOWN ACARA FESTIVAL MULTI

ETNIS

26 - 27 Oktober 2014 Halaman Residentiele Afedeeling Kota

Singkawang

NO HARI /

TANGGAL WAKTU (WIB) KEGIATAN PETUGAS KETERANGAN

1

Minggu 26 Oktober

2014

15.00 - 16.00

Pembukaan MC

2 Menyanyikan Lagu

Indonesia Raya Risa Afrida

3 Pembacaan Doa H. Marsudi

4 16.00 - 16.20 Tarian Pembukaan Anwar Razali Sanggar Simpor

5 16.20 - 16.35 Laporan

Kadis. Budparpora

Singkawang

6 16.35 - 16.50 Sambutan Walikota Walikota

7 16.50 - 17.10 Sambutan Kemeparekraf

8 17.10 - 17.35 Pembukaan secara resmi Walikota

9

17.35 - Selesai Kunjungan ke Stand Kuliner

Kemeparekraf

10 Kadis Parekraf

Prov. Kalbar

11 Forkopimda

Singkawang

12 19.30 - Selesai Gelar Seni Budaya 8 Etnis

13 Senin 27 Oktober

15.30 - Selesai Pameran Kuliner 15 Etnis


(54)

5. Struktur Organisasi

Pada suatu perusahaan atau instansi, pembagian tugas dan tanggung jawab yang tepat antara bagian yang satu dengan bagian yang lain sangat diperlukan demi tercapainya tujuan, karena dengan adanya pemisahan tugas tersebut akan dapat meningkatkan kreativitas pegawai, seperti yang terlihat dalam struktur organisasi Dinas Kebudayaan,Pariwisata,Pemuda dan Olahraga Kota Singkawang dapat di lihat pada gambar berikut ini:


(55)

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Dinas Kebudayaan,Pariwisata,Pemuda dan Olahraga Kota Singkawang (Dokumentasi Dinas Pariwisata kota Singkwang tahun 2016).

Kepala Dinas Kepala Bid. pariwisata Kabag Umum dan kepegawaian Kepala Seksi atraksi budaya Kabag Program, evaluasi dan pelaporan Pejabat Fungsional Sekretaris Kepala Bid. Pemuda dan olahraga Kepala Seksi produk wisata Kepala Bid. budaya

Kepala Seksi sarana dan prasarana olahraga Kepala Seksi sarana dan prasarana Kabag Keuangan Kepala Seksi olahraga Kepala Seksi Pemasaran


(56)

6.

Logo Dinas Pariwisata Kota Singkawang

Gambar 2.2 Logo Kota Singkawang, Kalimantan Barat.

a. Bintang : Ketuhanan Yang Maha Esa

b. Padi dan Kapas : Kesejahteraan dan Kemakmuran merupakan tujuan seluruh masyarakat Kota Singkawang

c. Rantai dan Roda Gigi : Persatuan dan Kesatuan dalam roda pembangunan d. Gunung : Keteguhan dan Kekokohan

e. Laut : Wawasan dan Pandangan yang luas

f. Tugu : Tonggak bersejarah perjuangan Kota Singkawang

g. Pita “Kota Singkawang” : Melambangkan identitas Kota Singkawang h. Jumlah Padi, Kapas, 2001 : Melambangkan Peresmian Pembentukan Kota

Singkawang tanggal 17 Oktober 2001, yang dijadikan Hari Jadi Kota Singkawang.

i. Buku : Melambangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta Peraturan perundang-undangan.


(57)

41

BAB III

SAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN

A. Sajian Data dan Hasil Penelitian

Pada bagian ini peneliti akan menguraikan keseluruhan data dan hasil wawancara yang berhubungan dengan strategi promosi yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata Kota Singkawang.

1. Perencanaan

Dinas Pariwisata kota Singkawang dalam menyelenggarakan kegiatan festival wisata kuliner tidak lepas dari suatu perencanaan yang sudah disusun sebelumnya dengan tujuan untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan. Dalam kegiatan Multi Etnis tersebut Dinas Pariwisata bekerja bersama-sama dengan seluruh staf keorganisasian yang ada untuk dapat menyelenggarakan promosi dengan tujuan untuk menarik calon pengunjung.

“Kalau untuk melakukan menarik calon pengunjung Dinas Pariwisata itu melakukan promosi dengan beberapa cara salah satu nya dengan media elektronik maupun media cetak, tujuan nya adalah untuk meningkatkan atau menarik animo masyarakat suatu acara yang telah Dinas Pariwisata lakukan. (wawancara Supardiyana tanggal 28 juli 2016)

Dinas Pariwisata kota Singkawang melakukan promosi dengan tujuan untuk menarik minat calon pengunjung. Hal tersebut dilakukan dengan cara menggunakan media promosi yaitu media elektronik dan juga menggunakan media cetak sebagai cara untuk menarik calon pengunjung.


(58)

a. Tema promosi wisata kuliner

Tema yang diusung dalam kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata kota Singkawang adalah Multietnis dan Kuliner yang dimana kegiatan tersebut dilakukan dengan tujuan untuk saling memperkenalkan budaya maupun kuliner dari masing-masing daerah yang berada dikota Singkawang. Multi Etnis dan Kuliner diusung dengan alasan karena keberagaman Multi Etnis yang ada di kota Singakwang sangat banyak dan kental serta keberagaman kulinernya yang sangat diharapkan dapat menarik calon wisatawan lokal maupun luar untuk datang berkunjung ke kota Singkawang.

b. Tempat dan pelaksanaan wisata kuliner

Lokasi yang dipilih oleh Dinas Pariwisata Kota Singkawang adalah di halaman Mess Daerah Kota Singkawang, yang berada di jalan merdeka Singkawang. Lokasi tersebut merupakan daerah yang dianggap strategis dimana mess daerah Kota singkawang merupakan bangunan tua , bangunan tersebut merupakan bangunan peninggalan pemerintahan kolonial Belanda. Bangunan tersebut dulu nya tempat kediaman para petinggi Belanda yang berada di kota Singkawang. Sehingga bangunan tersebut memiliki daya tarik tersendiri untuk dikunjungi sebagai tempat berwisata dan juga didukung oleh halaman yang luas, yang dapat menampung seluruh peserta maupun pengunjung Festival Multi Etnis, dalam penempatan suatu Festival sangat berpengaruh bagi pengunjung yang datang.


(59)

c. Waktu pelaksanaan promosi wisata kuliner

”Biasanya pelaksanaan promosi di lakukan satu minggu sebelum acara itu di laksanakan atau di mulai tujuan nya untuk salah satu nya untuk supaya masyarakat itu e... apa ya (wawancara Supardiyana tanggal 28 juli 2016)

Pelaksanaan promosi yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata kota Singkawang adalah satu minggu sebelum kegiatan dimulai.

d. Tim penyelanggara promosi wisata kuliner

a) Panitia Pelaksana Teknis Kegiatan Festival Multi etnis kota Singkawang di Singkawang, tanggal 26-27 Oktober 2014 sebagai berikut :

1) PNS Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kota Singkawang, khususnya Bidang Kebudayaan.

2) PNS SKPD (satuan kerja perangkat daerah) terkait dan Intansi / Lembaga Pemerintah terkait.

3) Masyarakat Adat / Paguyuban Etnis, Pemuda, Seniman dan Budayawan.

e. Target promosi Dinas Pariwisata kota Singkawang

”Target kita yang pertama itu, target yang pertama ya? Terealisasi dulu, kemudian untuk target pasar nya kita mengharap kan animo masyarakat yang berpartisipasi, semua itu di lakukan hanya untuk tujuan nya me.... Apa ya? Mengexplore apa yang di butuh kan masyarakat kemudian pemerintah hanya menjadi wadahnya, wadah yang bisa menjadi.... Menjadi jalan lah jalan untuk menyalur apa masyarakat ingin kan. (wawancara Supardiyana tanggal 28 juli 2016)

Pada kegiatan ini Dinas Pariwisata tidak menentukan target melainkan melakukan hal yang lain dulu yaitu menjalankan kegiatan


(60)

Festival tersebut dahulu. Kemudian barulah dinas pariwisata membuat target yang akan dicapai yaitu minat calon pengunjung yang ingin menghadiri dan mengikuti serangkaian kegiatan Festival yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata kota Singkawang. Dinas Pariwisata kota Singkawang mengharapkan minat dari calon pengunjung dahulu terhadap kegiatan yang dilakukan. Jika semua rencana tersebut sudah terealisasi barulah dinas pariwisata menentukkan target.

“Oh.. Kita setiap tahun harus mempunyai reating atau tingkatan, kita akan mengadakan suatu evaluasi perbandingan antara tahun yang sebelum nya setelah kita bikin acara kemudian kita akan kita evaluasi di tahun yang akan selanjut nya bagaimana tingkat animo masyarakat dalam e... berpartisipasi dalam acara yang telah pemerintah buat. (wawancara Supardiyana tanggal 28 juli 2016)

Dinas Pariwisata memiliki target yang dimana jika semua rencana sudah terealisasi maka Dinas Pariwisata menyebutkan bahwa mereka ingin setiap tahunnya ketika diadakan Festival tersebut calon pengunjung yang datang semakin banyak dan bertambah dan akan melakukan evaluasi terhadap kegiatan demi mencapai target calon pengunjung. Berdasarkan hasil penelitian dan wawancara didapatkan hasil bahwa tidak ada target pasti yang ingin dicapai oleh Dinas Pariwisata kota Singkawang.

2. Pelaksanaan

“Biasanya pelaksanaan promosi di lakukan satu minggu sebelum acara itu di laksanakan atau di mulai tujuan nya untuk salah satu nya untuk supaya masyarakat itu e... apa ya. (wawancara supardiyana tanggal 28 juli 2016)


(61)

Promosi tentang wisata Kuliner biasanya akan dilakukan sebelum acara dilakukan. Disini informan mengatakan bahwa promosi akan dilakukan satu minggu sebelum acara dimulai. Informan kedua yaitu bapak Apryanto sependapat dengan bapak Supardiyana, beliau mengatakan hal sebagai berikut

“promosi yaaa eee.. promosi itu kita lakukan sebelum acara diselenggarakan, jadi berpromosi dahulu sebelum acara dimulai” (wawancara apryanto tanggal 17 Oktober 2016)

Jadi promosi serentak dilakukan sebelum acara dimulai, dimana promosi dilakukan satu minggu sebelum acara diselenggarakan. Promosi dipersiapkan sebelum acara diselenggarakan. Adapun media yang digunakan dalam promosi yang dilakukan berdasarkan hasil wawancara yaitu sebagai berikut

“Yang pertama media cetak itu banner, kemudian menggunakan sosial media seperti facebook dan website (https://www.facebook.com/pages/Dinas-Kebudayaan-Pariwisata-Pemuda-dan-Olah-Raga-Kota-Singkawang/105562389480459, http://infopublik.id/read/105610/disbudparpora-kota-singkawang-pastikan-wisatawan-meningkat.html) media cetak pokok nya yang dengan itu semua saya kira itu efektif, selagi soal nya beberapa persen masyarakat kota singkawang itu memang sudah memahami apa yang berbentur dengan media promosi elektronik yang berkaitan dengan itu. (wawancara Supardiyana tanggal 28 juli 2016)


(62)

Gambar 3.1 Banner Promosi Festival Multi etnis

Dinas Pariwisata menggunakan berbagai macam media dan cara untuk melakukan promosi wisata kuliner, yaitu dengan menggunakan media cetak dan media sosial seperti Facebook dan Website. Media cetak yang digunakan berupa pamflet dan disebarkan 3 kali dalam seminggu. Media cetak juga menggunakan koran yaitu koran Potianak.pos. Jika media tersebut dianggap efektif dan tepat sasaran maka Dinas Pariwisata menggunakan media tersebut untuk melakukan promosi wisata kuliner. Hal tersebut dilakukan karena alasan masyarakat dianggap sudah banyak yang mengetahui media-media apa saja yang digunakan untuk berpromosi.

“Terutama yang mengadakan acara, itukami. Kami sebagai selaku e... Pemerintah daerah bertanggung jawab penuh atas terlaksana nya even yang di laksana kan oleh pemerintah daerah, kemudian di dukung oleh peran masyarakat dimana saling menjaga ketertiban untuk acara, agar acara itu berjalan lancar dan sukses. (wawancara supardiyana tanggal 28 juli 2016)

Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa yang bertanggung jawab penuh terhadap kegiatan promosi wisata kuliner kota Singkawang yaitu pemerintah kota Singkawang itu sendiri dan tidak lepas


(63)

dari dukungan dan peran masyarakat kota Singkawang yang saling mendukung satu sama lain demi tercapainya kegiatan yang menjadi tujuan utama.

“Kendala selama ini kita itu sangat cendrung ke, takut nya.. Takut nya itu kurang hantusias masyarakat, itu yang menjadi kendala yang sangat siknifikan. Itu kenala yang paling rawan, karena! Memang sih, di dinas pariwisata itu kan kita sebagai orang pemerintah tidak mempunyai target seberapa banyak masyarakat itu untuk berpartisipasi, tetapi dalam konteks pribadi kita merasakan bahwa dalam suatu acara gak ada timbal balik nya apa yang kita buat pasti membuat perasaan kita sedikit kecewa. (wawancara supardiyana tanggal 28 juli 2016)

Kendala yang dihadapi oleh Dinas Pariwisata kota Singkawang adalah Dinas Pariwasata tidak yakin dengan antusias atau minat dari calon pengunjung untuk menghadiri dan mengikuti rangkaian acara yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata kota Singkawang. Meskipun dalam acara yang diselenggarakan Dinas Pariwisata belum menentukan target yang benar-benar yang ingin dicapai tetapi Dinas Pariwisata merasa kecewa jika tidak ada timbal balik yang akan diperoleh oleh Dinas Pariwisata kota Singkawang.

“Untuk kendala di lapangan itu yang pertama kita butuh kekompakan, jadi antara pihak satu pertama pihak pemerintah pihak kedua itu yang kita libat kan adalah masyakarat tapi yang bukan dari dinas terkait itu kita rangkul untuk menyukseskan acara jadi salah satu nya itu. (wawancara supardiyana tanggal 28 juli 2016)


(64)

Untuk mengatasi kendala yang ada dilapangan Dinas Pariwisata melakukan strategi yaitu menerapkan kekompakkan dan hubungan kerjasama diantara pihak-pihak yang terlibat dalam promosi wisata kuliner dengan tujuan untuk mencapai kesuksesan jalannya acara yang diselenggarakan.

Singkawang menawarkan berbagai macam sajian kuliner khas yang tidak dimiliki oleh daerah lain. Beragam macam sajian yang dihidangkan pada saat acara Festival diselenggarakan. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar calon pengunjung menghadiri dan mengikuti serangkaian acara yang telah diselenggarakan.

Selain sajian kuliner yang beranekaragam, sajian kuliner yang diberikan oleh Singkawang sangat banyak. Uniknya sajian kuliner kota singkawang dibagi menjadi 2 yaitu sajian kuliner halal dan non halal. Bagi pecinta kuliner halal dan non halal segalanya tersedia di kota Singkawang. Berikut bentuk-bentuk kuliner yang disajikan untuk menarik calon pengunjung.

a. Kuliner halal

Kuliner halal ini terdiri dari bahan makanan yang halal dan diperbolehkan oleh agama tertentu.


(65)

Seperti Choi pau pan yang bentuknya mirip bakpao kecil dengan isi yang padat dari bengkoang iris, udang, ikan atau ayam, kulit pembungkusnya tipis terbuat dari tepung kanji

Gambar 3.2 Choi pau pan

Meski penduduknya mayoritas keturunan Tionghoa, namun ada juga pemeluk agama Islam, sebagai akibat pengaruh bangsa Melayu. Beberapa kuliner halal dapat disebutkan Mie Kering Haji Aman, kuliner yang dimiliki orang Tionghoa muslim sehingga dijamin halal.


(66)

Gambar 3.3 Mie kering

Mie kering ini mirip dengan mie di Jakarta, disajikan dengan bakso, daging ayam, telur dadar dan lunpia dan diberi kuah daging sapi.

Kuliner halal lainnya Sotong Kangkung, sotong dan kangkung disiram kuah kental berwarna kecoklatan yang terbuat dari asam Jawa, jahe, bawang putih, kacang tanah yang telah dihaluskan dan tepung kanji. Beda sotong dengan cumi-cumi, ukuran lebih besar, lebih lunak dan lebih kenyal.


(67)

Gambar 3.4 Sotong kangkung

Ada lagi Sotong Pangkung, namanya hampir mirip dengan makanan sebelumnya, namun sama sekali berbeda. Makanan ini berupa sotong kering yang dibakar diatas bara api dari arang, setelah dirasa matang, dipukul-pukul (pangkung menurut bahasa daerah disana artinya didipukul-pukul) sampai lembut tetapi tidak sampai putus. Daging sotong kemudian disuir dan ditata di atas piring, dan disajikan dengan sambal pedas.

Gambar 3.5 Sotong pangkung

Ada dua macam rujak yang terkenal yakni Rujak Ebi dan Rujak Juhi. Rujak Ebi berbahan dasar buah bengkoang, nenas, mentimun, setelah buah dipotong tipis, disiapkan bumbunya yang dibuat dari kacang tanah yang


(68)

disangrai, garam dan cabai. Buah dan bumbu dicampur lalu tebarkan ebi udang diatasnya. Yang cukup terkenal adalah Rujak Ebi "Thai Pu Ji" (bibi gemuk).

Gambar 3.6 Rujak Thai Pu Ji

Sedangkan Rujak Juhi berbahan dasar kangkung rebus yang dipotong dan dicampur dengan juhi rebus atau juhi kering, dituangkan bumbu kental agak manis yang terbuat dari campuran kacang tanah tumbuk, gula dan cabai. Sebelum dihidangkan ditambakan kecap asin dan emping. Jadi agak berbeda dengan Rujak Juhi ala Betawi.


(69)

Gambar 3.7 Rujak Juhi

Kuliner halal lainnya adalah Bubur Gunting (luk tew sang), terbuat dari kacang hijau yang digiling sehingga terkelupas kulitnya, kemudian dikukus atau direbus bersama tepung kanji. Sedangkan kuah bubur dibuat dari daun pandan, gula putih dan air panas. Disajikan bersama cakwe yang digunting kecil.( http://www.kompasiana.com/sutiono/wisata-kuliner-

kalimantan-barat-ada-kuliner-apa-antara-siantan-singkawang_55781a08117b614a182ce4fa) diakses 11 oktober 2015

b. Kuliner Non Halal

Beberapa kuliner non halal yang sering diburu adalah Bubur Babi dengan bubur berbentuk serupa nasi dan kental, dengan pilihan daging kodok, babi, usus babi, ginjal babi, hati babi, udang dan ikan yang disajikan bersama daun selada segar. Kadang masih ditambah kerupuk babi.


(70)

Gambar 3.8 Bubur babi

Lalu ada babi panggang krispi yang disajikan bersama taoco dan sambal, kwee tiaw goreng (chau pan), bakmi pangsit (jan mian), mie babi, serta bakso sapi dengan yong then fu (tahu berisi daging babi cincang).

3. Evaluasi

Pada tahapan promosi terdapat tahapan akhir yaitu evaluasi. Evaluasi dilakukan dengan tujuan untuk meninjau kembali tahapan dan proses yang telah dilakukan.

“Untuk evaluasi kita tetap ada, kan sudah saya bilang di awal tadi, kita akan melakukan evaluasi dari acara tahun sebelum nya untuk tingkatan dari tahun sebelum nya bagai mana tingkatan animo masyarakat apa kah, media seperti apa yang kurang selanjut nya kita akan tingkat kan terus yang kurang itu, yang sudah bagus akan kita tingkat kan” (wawancara Supardiyana tanggal 28 juli)

Berdasarkan hasil wawancara diatas evaluasi yang dilakukan oleh pihak Dinas Pariwisata kota Singkawang dilakukan setiap acara ditahun sebelumnya. Jadi


(71)

setiap 1 tahun evaluasi dilakukan. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuki melihat tingkat animo masyarakat dengan diadakannya acara festival wisata kuliner, apa yang harus ditingkatkan lagi dan apa saja yang harus dirubah untuk menjadikan acara lebih baik dari sebelumnya.

Dalam strategi promosi yang dilakukan pihak Dinas Pariwisata kota Singkawang, pihak Dinas Pariwisata kota Singkawang melakukan penilaian terhadap kinerja yang telah dilakukan yaitu sebagai berikut :

“Untuk mengenai kinerja untuk saya pribadi ya? Secara hantusiasme masyarakat nya, arti nya kalo hantusiasme masyarakat itu banyak kemudian suka, tapi ada sebuah apa maksud nya. Timbal balik lah seperti ada negatif dan fositiv nya, tapi kedua nya itu bukan menjadi sebuh problem karena yang kita harapkan dari pemerintah tu, terlaksana nya, kesuksesan dan hantusiasme masyarakat itu menjadi poin penting untuk acara yang kemarin. Seperti acara apa, Multi etnis kuliner yang kemarin”(wawancara supardiyana tanggal 28 juli 2016)

Dinas Pariwisata melakukan penilaian terhadap kinerja yang telah dilakukan selama proses promosi dilakukan yaitu dengan melihat seberapa besar antusiasme dan minat dari masyarakat yang mengikuti acara yang telah diselenggarakan. Jika antusiasme masyarakat postif maka dapat disimpulkan kinerja yang telah dilakukan baik, jika kebalikannya maka kinerja dapat dikatakan buruk.

“Sementara ini kita terkendala di apa. Peran ini peran masyarakat kita butuh kan, terutama untuk menyampaikan apa yang telah kita promosikan artinya, untuk mengajak seluruh masyarakat untuk berpartisipasi. Oh! Ternyata ada orang dari pemerintahan mengadakan even, kemudian telah kita sampaikan misal nya dor to


(72)

dor itu tidak mungkin pasti sulit, yang kedua saya pikir tidak ada semua lanca hanya berharap apa ya? Untuk masyarakat itu memahami untuk kegiatan seperti apa yang telah pemerintah kita, kemudian media e.. Cetak dan elektronik menjadi pemanfaatan buat kita.” (wawancara supardiyana tanggal 28 juli 2016)

Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan dalam mengatasi kendala yang ada selama promosi dilakukan, pihak dinas pariwisata kota singkawang melakukan evaluasi terhadap minat dan antusiasme masyarakat. Untuk mrengatasi hal tersebut dinas pariwisata mengumpulkan terlebih dahulu apa saja kendala yang dihadapi selama acara berlangsung dan kemudian Dinas Pariwisata kota Singkawang menyimpulkan cara untuk mengatasi hal tersebut.

Hasil wawancara dari informan kedua juga menyebutkan hal yang sama yaitu sebagai berikut

“ohyaaa, untuk mengatasi permasalahan kita melakukan pengambilan dukungan dari masyarakat setempat agar mendukung dengan penuh acara yang diselnggarakan. Kami berharap masyarkat bisa menerima dan menanggapi promosi-promosi yang dilakukan dengan baik. Media-media kita gunakan untuk mengatasi permasalahan yang menyangkut promosi yang dilakukan”. (wawancara Apryanto tanggal 17 oktober 2016)

B. Pembahasan

1. Perencanaan Strategi Promosi

Perhatian pemerintah akan kuliner cukup besar, hal ini dapat dilihat dari terus berlangsungnya acara festival wisata kuliner gencar diselenggarakan setiap tahun oleh Dinas Pariwsiata kota Singkawang.


(73)

Potensi yang dimiliki Singkawang cukup menjanjikan yang bisa menarik minat kunjungan wisatawan, baik obyek wisata peninggalan sejarah masa lalu, maupun wisata kuliner, bahari. Banyak keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh Singkawang.

Strategi promosi menggabungkan periklanan, penjualan perorangan, promosi penjualan, dan publisitas menjadi suatu program terpadu untuk berkomunikasi dengan para pembeli dan orang lain yang mempengaruhi keputusan pembeli. Promosi digunakan untuk menginformasikan kepada orang mengenai produk-produk dan menyakinkan para pembeli dalam pasar sasaran suatu perusahaan, organisasi saluran, dan masyarakat umum untuk membeli barang-barangnya (Cravens, 1998:76).

Banyak cara yang telah dilakukan oleh Dinas Pariwisata kota Singkawang untuk menarik calon pengunjung dengan cara berpromosi. Promosi dilakukan untuk menarik minat calon pengunjung dengan menggunakan beberapa media sebagai alat untuk menarik minat para calon pengunjung.

Promosi merupakan komponen penting dalam pemasaran, sama pentingnya dengan produk itu sendiri, bahkan dapat dikatakan tidak ada pemasaran tanpa promosi. Peran penting promosi dalam pemasaran karena promosi merupakan sumber informasi bagi konsumen tentang berbagai hal seperti tempat, harga, komposisi, bahan, manfaat dan lain-lain yang berkaitan dengan produk tersebut.


(74)

Melalui promosi pesan-pesan dilipat gandakan sehingga dapat diketahui oleh khalayak banyak dalam waktu yang relatif singkat.

Adapun tujuan dari promosi sendiri menurut Jefkins adalah sebagai berikut menginformasikan (informing), mempengaruhi dan membujuk, serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasarannya.

Peran penting promosi tersebut dipahami oleh Dinas Pariwisata kota Singkawang khususnya kepala seksi pemasaran yang menjadi informan dalam penelitian ini, oleh sebab itu informan

umumnya melakukan promosi dalam berbagai untuk

menginformasikan produk mereka kepada calon konsumen, meskipun di antara mereka ada juga menganggap promosi melalui media massa tidak efektif dan efisien.

Strategi promosi merupakan elemen kunci ke dua pada strategi pemasaran secara menyeluruh. Strategi promosional (promosi strategi) memusatkan perhatian pada upaya mengharuskan produk melalui saluran-saluran pemasaran ke pasar yang menjadi tujuan (Winardi, 1989 : 294).

Menurut Shimp (2000; 5) bentuk-bentuk promosi meliputi: penjualan perorangan (personal selling), Iklan (Advertising), promosi penjualan (sales promotion), pemasaran sponsorship (sponsorship

marketing), Publisitas (publicity), komunikasi ditempat penjualan


(1)

akan kita evaluasi di tahun yang akan selanjut nya bagaimana tingkat animo masyarakat dalam e... berpartisipasi dalam acara yang telah pemerintah buat.

P: Selanjut nya, kapan pelaksanaan promosi di lakukan?

I: Biasanya pelaksanaan promosi di lakukan satu minggu sebelum acara itu di laksanakan atau di mulai tujuan nya untuk salaha satu nya untuk supaya masyarakat itu e... apa ya

P: Mengenal?

I: Iya mengenal program-program yang telah di rencanakan oleh pemerintah khusus nya Dinas yang terkait.

P: Seperti acara multietnis itu?

I: E... iya seperti acara multietnis yang berkaitan dengan kuliner. Sama, jadi multietnis dan kuliner itu tiddak terlepas dari kedua nya.

P: Media promosi apa yang paling sering di gunakan oleh dinas pariwisata kota Singkawang dalam mempromosikan wisata kuliner?

I: Yang pertama media cetak itu banner, kemudian sosial media, media cetak pokok nya yang dengan itu semua saya kira itu efektif, selagi soal nya beberapa persen masyarakat kota singkawang itu memang sudah memahami apa yang berbentur dengan media promosi elektronik yang berkaitan dengan itu.

P: Siapa yang bertanggung jawab penuh dalam mempromosikan wisata kuliner?

I: Terutama yang mengadakan acara, itukami. Kami sebagai selaku e... Pemerintah daerah bertanggung jawab penuh atas terlaksana nya even yang di laksana kan oleh pemerintah daerah, kemudian di dukung oleh peran masyarakat dimana saling menjaga ketertiban untuk acara, agar acara itu berjalan lancar dan sukses.

P: Apa saja kendala yang di hadapi dinas pariwisata kota Singkawang saat mempromosikan wisata kuliner?

I: Kendala selama ini kita itu sangat cendrung ke, takut nya.. Takut nya itu kurang hantusias masyarakat, itu yang menjadi kendala yang sangat siknifikan. Itu kenala yang paling rawan, karena! Memang sih, di dinas pariwisata itu kan kita sebagai orang pemerintah tidak mempunyai target seberapa banyak masyarakat itu untuk berpartisipasi, tetapi dalam konteks pribadi kita merasakan bahwa dalam suatu acara gak ada timbal balik nya apa yang kita buat pasti membuat perasaan kita sedikit kecewa.

P: Bagaimana mengatasi kendala di lapangan ?

I: Untuk kendala di lapangan itu yang pertama kita butuh kekompakan, jadi antara pihak satu pertama pihak pemerintah pihak kedua itu yang kita libat kan adalah masyakarat tapi yang bukan dari dinas terkait itu kita rangkul untuk menyukseskan acara jadi salah satu nya itu. P: Itu mengatasi nya bagai mana?


(2)

I: Ya, salah satu nya dengan cara pemerintah dengan masyarakat yang terkait, jadi seperti itu sih menurut saya.

P: Selanjut nya, evaluasi promosi. Berapa kali evaluasi promosi di lakukan? Perbulan, pertahun, apa tadak ada evaluasi yang di lakukan?

I: Untuk evaluasi kita tetap ada, kan sudah saya bilang di awal tadi, kita akan melakukan evaluasi dari acara tahun sebelum nya untuk tingkata dari tahun sebelum nya bagai mana tingkatan animo masyarakat apa kah, media seperti apa yang kurang selanjut nya kita akan tingkat kan terus yang kurang itu, yang sudah bagus akan kita tingkat kan.

P: Bagaimana cara yang di lakukan oleh Dinas Pariwisata kota Singkawang dalam menilai kinerja pada saat promosi wisata kuliner sudah selesai?

I: Untuk mengenai kinerja untuk saya pribadi ya? Secara hantusiasme masyarakat nya, arti nya kalo hantusiasme masyarakat itu banyak kemudian suka, tapi ada sebuah apa maksud nya. Timbal balik lah seperti ada negatif dan fositiv nya, tapi kedua nya itu bukan menjadi sebuh problem karena yang kita harapkan dari pemerintah tu, terlaksana nya, kesuksesan dan hantusiasme masyarakat itu menjadi poin penting untuk acara yang kemarin. Seperti acara apa? Multi etnis kuliner yang kemarin

P: Bagaimana Dinas pariwisata kota Singkawang mengatasi permasalahan yang menyangkut strategi promosi wisata kuliner yang di lakukan?

I: Untuk menyangkut masalah strategi pemasaran ya? P: Iya

I: Sementara ini kita terkendala di apa? Peran ini peran masyarakat kita butuh kan, terutama untuk menyampaikan apa yang telah kita promosikan artinya, untuk mengajak seluruh masyarakat untuk berpartisipasi. Oh! Ternyata ada orang dari pemerintahan mengadakan even, kemudian telah kita sampaikan misal nya dor to dor itu tidak mungkin pasti sulit, yang kedua saya pikir tidak ada semua lancar hanya berharap apa ya? Untuk masyarakat tu memahami untuk kegiatan seperti apa yang telah pemerintah kita, kemudian media e.. Cetak dan elektronik menjadi pemanfaatan buat kita.

P: Bagaimana Dinas Pariwisata kota Singkawang menindak lanjuti kendala yang di temukan pada saat pelaksanaan promosi ?

I: Yang di tindak lanjuti seperti apa ni? Kriminalitas atau?

P: hehe, yang di tintak lanjuti kendala saat pelaksanaan promosi . pelaksanaan promosi kan itu pasti ada kendala nya bang.

I: kalau untuk menutupi kendala promosi itu... ? kita tetap usaha sih untuk melakukan peningkatan terutama di bidang promosi, meskipun kita ada kendala. Kendala utama kita kan masalah budgeting,kemudian keterlambatan kinerja dari pihak yang di beri apa? Yang berkait,misal nya kan kita menjadi bagian ada bidang bidang nya yang lain kan? Ada bidang promosi dan bidang marketing itu,kita akan tetap menuntut, misal nya kinerja dari media


(3)

pemasaran nya itu kurang baik kita akan terus lakukan apa? Peningkatan untuk acara selanjut nya.

P: Selanjutnya bang, dimana evaluasi di lakukan?

I: Untuk evaluasi di lakukan nya itu... setelah acara kita mengadakan rapat untuk melihat hasil dari kinerja suatu even atau acar yang kita buat,kemudian kita evaluasi secara bersama dimna kekurangan nya di mana kelebihan nya,kemudian yang kurang akan kita terus akan kita tingkat kan dan yang lebih terus kita jalani.

P: Terimakasih bang I: oh,iya sama-sama

P: Terimakasih atas informasi nya

I: Baik,kalau misal nya kurang apa? Kurang paham begitu datang kembali saja.


(4)

Transkrip wawancara

Transkrip wawancara informan 2 Informan : Apryanto

Hari/tanggal : Selasa, 17 Oktober 2016 Waktu : 10:00 wib

Lokasi : - (wawancara via Handphone)

Keterangan P: penulis I : informan

P: Assalamuamaikum wr wb, pak? I : Waalaikumsalam

P: Pak saya mau tanya tentang strategi Promosi yang Dinas Pariwisata kota Singkawang lakukan dalam menarik minat pengunjung pada tahun 2015, apa tujuan Dinas Kota Singkawang melaksanakan Promosi wisata kuliner?

I: tujuan dilakukannya promosi yaa untuk menarik perhatian dari calon pengunjung biar mau datang di acara nya nanti.

P: Media Promosi apa yang telah Dinas Pariwisata lakukan dalam mempromosikan wisata kuliner?

I: ohyaa itu kami menggunakan media cetak dan media massa.

P: Siapa yang menjadi target utama dalam mempromosikan yang di lakukan Dinas Pariwisata kota Singkawang?

I: untuk target kami menargetkan masyarakat yaa yang pasti, karena untuk berjalannya suatu acara dengan baik dan sesuai dengan tujuan kami harus mendapatkan minat dari calon pengunjung yang akan datang mengahdiri acara yang diselenggarakan.

P: Bagaimana Dinas Pariwisata kota Singkawang menetapkan anggaran promosi?

I: eeee anggarannya ya, anggarannya kami dapatkan langsung dari pemerintah pusat kota singkawang.


(5)

P: Bagaimana Dinas Pariwisata kota Singkawang memilih bauran promosi untuk menarik minat calon pengunjung?

I: kami menggunakan banner untuk menarik masyarakat melihat promosi yang kami lakukan. Karena menurut kami banner itu kan bisa dilihat oleh semua kalangan masyarakat dari semua umur lalu media cetak dan media elektronik juga kami gunakan dalam berpromosi. begitu

P: Selanjutnya, bagaimana yang dilakukan Dinas Pariwisata kota Singkawang dalam menentukan segmen pasar?

I: segmentasi pasar kami tentukan itu eeee.... masyarakat yang ikut mengambil bagian dalam acara yang diselenggarakan.

P: Apakah ada target yang ingin di capai oleh dinas Pariwisata kota Singkawang?

I: target yang ingin diacpai yang pasti acara yang diselenggarakan dapat terus meningkat pengunjungnya dan promosi yang dilakukan tepat dan bisa sampai kepada masyarakat dengan tujuan yang baik dan jelas.

P: Selanjut nya, kapan pelaksanaan promosi di lakukan?

I: promosi yaaa eee.. promosi itu kita lakukan sebelum acara diselenggarakan, jadi berpromosi dahulu sebelum acara dimulai

P: Media promosi apa yang paling sering di gunakan oleh dinas pariwisata kota Singkawang dalam mempromosikan wisata kuliner?

I: yang paling sering diguankan itu media cetak itu tadi karena selain sering digunakan alasan menggunakan itu karena menurut kami efektif, dan dimanfaatkan juga seperti jejaring sosial agar semua kalangan dapat ditembus untuk berpromosi.

P: Siapa yang bertanggung jawab penuh dalam mempromosikan wisata kuliner?

I: Pemerintah daerah setempat lah yang bertanggung jawab atas acara yang diselenggarakan P: Apa saja kendala yang di hadapi dinas pariwisata kota Singkawang saat mempromosikan

wisata kuliner?

I: untuk kendala beragam yaa dikk.. seperti keinginan masyarakat untuk menghadiri acara dan mendukung acara itu masih sangat kurang dan minim sekali. Itu kendala yang kami alami P: Bagaimana mengatasi kendala di lapangan ?

I: dilapangan yaa.. eee kami memutuskan untuk selalu bekerja secara bersama-sama, seperti hal-hal kecil atau kesulitan apapun yang dialami harus dibicarakan agar dapat berjalan lancar sesuia tujuan, begitu

P: Selanjut nya, evaluasi promosi. Berapa kali evaluasi promosi di lakukan? Perbulan, pertahun, apa tidak ada evaluasi yang di lakukan?


(6)

I: evaluasi yaa,eeee. Kalo untuk evaluasi, evaluasinya dilakukan di acara sebelumnya. Yaitu pada tahaun sebelum tahun ini. Apa saja yang kurang pada tahun kemarin itu akan kita tingkatkan pada tahun berikutnya ini. Media media yang kurang efektif kita coba ganti dengan media lain yang mungkin lebih efektif dari media sebelumnya.

P: Bagaimana cara yang di lakukan oleh Dinas Pariwisata kota Singkawang dalam menilai kinerja pada saat promosi wisata kuliner sudah selesai?

I: untuk menilai kinerja selama promosi dilakukan, kami akan melihat dari segi minat calon pengunjung yang akan menghadiri acara. Kami melihat keinginan dari masyarakat yang akan datang ke acara yang diselenggarakan.

P: Bagaimana Dinas pariwisata kota Singkawang mengatasi permasalahan yang menyangkut strategi promosi wisata kuliner yang di lakukan?

I: ohyaaa, untuk mengatasi permasalahan kita melakukan pengambilan dukungan dari masyarakat setempat agar mendukung dengan penuh acra yang diselnggarakan. Kami berharap masyarkat bisa menerima dan menanggapi promosi-promosi yang dilakukan dengan baik. Media-media kita gunakan untuk mengatasi permasalahan yang menyangkut promosi yang dilakukan.

P: Bagaimana Dinas Pariwisata kota Singkawang menindak lanjuti kendala yang di temukan pada saat pelaksanaan promosi ?

I: untuk masalah kendala kita berusaha untuk tetap terus meningkatkan promosi. Meskipun dalam promosi pada tahun yang akan diselenggarakan acara mengalami masalah, kita akan memperbaiki hal tersebut untuk tahun berikutnya. Di acara berikutnya. begitu

P: Selanjutnya pak, kapan evaluasinya di lakukan?

I: evaluasi kita lakukan setelah acara selesai. Kemudian dilakukan rapat secara menyeluruhdan bersama-sama untuk kemudian mengevaluasi acara yang telah diselenggarakan, kekurangan-kekurangan selama acara berlangsung dan kekurangan promosi yang dilakukan. P: Terimakasih pak atas informasinya

I: iya sama-sama... tuttuttttt (bunyi telepon berakhir)