PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI PADA PROGRAM KAMPUNG TERNAK DOMPET DHUAFA TERHADAP RELIGIUSITAS MASYARAKAT GUNUNG BUTAK, GIRI PANGGUNG, TEPUS, GUNUNG KIDUL, YOGYAKARTA

(1)

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI PADA PROGRAM KAMPUNG TERNAK DOMPET DHUAFA TERHADAP RELIGIUSITAS MASYARAKAT GUNUNG BUTAK,

GIRI PANGGUNG, TEPUS, GUNUNG KIDUL, YOGYAKARTA

SKRIPSI Oleh : Mansur Hidayat

20110710014

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2016


(2)

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI PADA PROGRAM KAMPUNG TERNAK DHOMPET DHUAFA TERHADAP RELIGIUS MASYARAKAT GUNUNG BUTAK,

GIRI PANGGUNG, TEPUS, GUNUNG KIDUL, YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Komunikasi dan Penyiaran Islam (S.kom.I) strata Satu pada

Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Agama Islam (FAI)

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Oleh : Mansur Hidayat

20110710014

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2016


(3)

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Mansur Hidayat NomorMahasiswa : 20110710014

Program Studi : Komunikasi dan Penyiaran Islam

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini merupakan karya saya sendiri dan belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi. Sepanjang pengetahuan saya dalam skripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain. Kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Yogyakarta, 30 November 2016 Yang membuat pernyataan

Mansur Hidayat 20110710014


(4)

MOTTO

ُرِفَكُيَو

ۚ

مُكَل ر يَخ َوُهَ ف َءاَرَقُف لا اَوُت ؤُ تَو اَوُف خُت نِإَو

ۚ

َيِ اَمِعِنَف ِتاَقَدَصلا اوُد بُ ت نِإ

ريِبَخ َنوُلَم عَ ت اَمِب ُهَللاَو

ۚ

مُكِتاَئِيَس نِم مُك نَع

“Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu

menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian


(5)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirabbil’alamin, Segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam. Ku persembahkan karya sederhana ini bagi:

1. Bapak Ibu Tercinta, yang telah memberikan dukungan dan motivasi baik materi maupun non materiWagino dan Jumikem.

2. Adik ku Anggi saputri yang senantiasa selalu mendoakan yang terbaik buat kakanya dan Alm. Hafiz Nur hamidi yang saya sayangi senantiasa membuat saya selalu tersenyum dengan tingkahnya yang lucu

3. Istri tercinta, yang telah memotivasi dan sabar dalam membersamai ku Utari Tri Utami. 4. Sahabat-sahabatku, Ahmad, Rahmat, Ely dan tidak bias saya sebutkan satu persatu,


(6)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... ... i

SURAT PERNYATAAN ... ii

NOTA DINAS ... iii

HALAMAN MOTTO ... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii

HALAMAN DAFTAR ISI ... ix

HALAMAN DAFTAR TABEL ... xi

ABSTRAK ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... ix

A.Latar belakang ... ... 1

B.Rumusan masalah. ... ... 4

C. Tujuan... ... 5

D. Manfaat penelitian... ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI ... ... 7

A.Tinjauan Pustaka ... ... 7

B.Kerangka teoritik. ... .... 11

1. Pertumbuhan ekonomi pada program kampong ternak ... 11

2. Ciri-ciri pertumbuhan ekonomi ... 12

3. Faktor pertumbuhan ekonomi ... 12

4. Indikator kemajuan ekonomi ... 14

5. Religiusitas ... 16

6. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat religiusitas ... 21

7. karakteristik individu yang memiliki religiusitas ... 22


(7)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... .... 25

A.Jenis penelitian ... .... 25

B.Lokasi dan penelitian. ... .... 25

C. Variabel penelitian ... 25

D. PopulasidanSampel ... 26

E. Metode Pengumpulan Data ... 28

F. Validitas - Reliabilitas ... 32

G.Analisis Data ... 35

H. Kerangka penelitan ... 36

I. Sistematika pembahasan ... 36

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... .... 38

A. Hasil penelitian ... 38

1. Gambaran umum dusun Gunung Butak, Giripanggung, Tepus ... 38

2. Sejarah berdirinya Dhompet Dhuafa ... 42

B. Pembahasandananalisis data ... 48

1. Uji normalitas data ... 48

2. Uji validitas instrument ... 49

3. Uji reliabilitas ... 53

4. Hasil penelitian ... 55

BAB V PENUTUP... 99

A. Kesimpulan ... 99

B. Saran ... 99

DAFTAR PUSTAKA ... 101 LAMPIRAN-LAMPIRAN ...


(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Data gelombang penerimaan ternak ... 27

Tabel 3.2 Hasil validitas pertumbuhan ekonomi program kampung ternak ... 32

Tabel 3.3 Hasil uji validitas religiusitas ... 33

Tabel 3.4 Reliability Variabel X ... 34

Tabel 3.5 Reliability Variabel Y ... 34

Tabel 3.6 Reliability Variabel X dan Y ... 34

Tabel 3.7 Kerangka penelitian ... 36

Tabel 4.8 Batasan-batasan Gunung Butak ... 39

Tabel 4.9 Jumlah usia penduduk ... 40

Tabel 4.10 Jumlah penduduk berdasarkan Gander ... 40

Tabel 4.11 Jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan ... 41

Tabel 4.12 Uji normalitas data ... 49

Tabel 4.13 Uji coba sebaran item Variabel X ... 50

Tabel 4.14 Sebaran item X setelah uji coba ... 51

Tabel 4.15 Uji coba sebaran item Variabel Y ... 52

Tabel 4.16 Sebaran item Y setelah uji coba ... 53

Tabel 4.17 Uji reliabilitas item Variabel X ... 54

Tabel 4.18 Uji reliabilitas item Variabel Y ... 55

Tabel 4. 19 Jumlah penghasilan meningkat di atas 600.000 per bulan... 57

Tabel 4. 20 Penghasilan saat ini setelah ada program kampong ternak meningkat ... 58

Tabel 4. 21 Penghasilan saat ini tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan ... 59

Tabel 4. 22 saat ini tidak mampu berobat kedokter ketika ada keluarga yang sakit... 60

Tabel 4. 23 Saya tidak pernah telat bayar uang sekolah ... 61


(9)

Tabel 4. 25 Tidak memberi uang saku pada anak saat sekolah ... 62 Tabel 4. 26 Tidak pernah membeli jajanan di luar seperti bakso, mie ayam, sate dll .... 63 Tabel 4. 27 Sering memberikan uang jajan kepada anak di luar jam sekolah ... 64 Tabel 4. 28 Yakin bisamenyekolahkananakkejenjenglebihtinggi ... 65 Tabel 4. 29 Terkadang menganggur dalam waktu yang lama sehingga harus meminjam 66 Tabel 4. 30 Mempunyai 2 atau lebih diantara peralatan seperti TV, HP, Motor, Kulkas67 Tabel 4. 31 Setiap tahun mampu belanja perabotan rumah tangga ... 68 Tabel 4. 32 Dari waktu kewaktu perlengkapan rumahsemakin lengkap ... 69 Tabel 4. 33 semakin berat hati berbagi rizqi pada tetangga yang membutuhkan ... 70 Tabel 4. 34 Setiap hari selalu bekerja serabutan untuk memenuhi kebutuhan harian .... 71 Tabel 4. 35 Tidak yakin membuka usaha sendiri ... 71 Tabel 4. 36 selalu bekerja serabutan untuk orang lain ... 72 Tabel 4. 37 Sering upaya untuk mencoba membuka usaha sendiri walau kecil-kecilan 73 Tabel 4. 38 Persentase pertumbuhan ekonomi ... 74 Tabel 4. 39 kitab suci tidak seutuhnya benar Karena buatan manusia ... 76 Tabel 4. 40 Percaya bahwa surge dan neraka itu ada ... 77 Tabel 4. 41 Menurut saya malaikat tidak mencatat setiap perbuatan yang kita lakukan 77 Tabel 4. 42 Saya tidak mengikuti kegiatan keagamaan karena hanya membuang waktu78 Tabel 4, 43 Selalu melaksanakan sholat 5 waktu ... 79 Tabel 4. 44 Melaksanakan sholat 5 waktu selalu berjamaah di masjid ... 80 Tabel 4. 45 Selama bulan ramadhan tidak pernah berpuasa ... 81 Tabel 4. 46 Ketika mendapatkan kesulitan sering mendapat pertolongan dari Allah .... 82 Tabel 4. 47 Ketika sholat sering merasa tidak khusuk ... 82 Tabel 4. 48 Saat beribadah hati menjadi tenang ... 83 Tabel 4. 49 Ketika memanjatkan doa, merasa doa-doanya tidak terkabulkan... 84


(10)

Tabel 4. 50 Dimanapun berada, sering merasakan pengawasan dari Allah ... 85

Tabel 4. 51 Suka memberikan maaf pada orang lain yang berbuat salah pada kita ... 86

Tabel 4. 52 Segala cara boleh dilakukan untuk mencapai keinginan ... 87

Tabel 4. 53 Menawarkan bantuan pada tetanga, ketika membutuhkan bantuan ... 87

Tabel 4. 54 Malaikat diciptakan oleh Allah dengan cahaya ... 88

Tabel 4. 55 Rukun Islam yang pertama sholat ... 89

Tabel 4. 56 Nama-nama baik Allah yang berjumlah 99 disebut asmaul husna ... 90

Tabel 4. 57 Manusia yang sudah mati akan dibangkitkan dari alam kubur di hari kiamat 91 Tabel 4. 58 Istri Nabi adam bernama Khotijah ... 92

Tabel 4. 59 Persentase religiusitas Masyarakat Gunung Butak ... 93

Tabel 4. 60 Hasil uji signifikansi ... 95


(11)

(12)

ABSTRAK

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk memngetahui pengaruh pertumbuhan ekonomi pada program kampong ternak terhadap religiusitas masyarakat. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pertumbuhan ekonomi pada program kampong ternak yang di selenggarakan oleh lembaga social Dhompet Dhuafa terhadap religiusitas masyarakat setempat sebagai penerima program tersebut, dan seberapa besar pertumbuhan ekonomi masyarakat setelah mandapatkan bantuan program kampong ternak dari Dhompet Dhuafa.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Menggunakan pendekatan kuantitatif karena penelitian ini ingin mengukur seberapa besar pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap religiusitas masyarakat. Dan untuk mengetahui pengaruhnya maka menggunakan rumus regresi lenear sederhana dengan dibantu menggunakan SPSS versi 20. Teknik pengumpulan data pada penelitian yang dilakukan ini menggunakan kuisioner tertutup.

Hasil penelitian yang diperoleh tidak ada pengaruh secara signifikan pertumbuhan ekonomi pada program kampong ternak Dhompet Dhuafa terhadap religiusitas masyarakat. Besarnya pengaruh variable X terhadap variabelY ,011 . interpretasi yang didapatkan adalah nilai R Square (R)2 = ,011 = 1,1 % . Bahwa nilai tersebut menunjukan pertumbuhan ekonomi pada program kampong ternak Dhompet Dhuafa menyumbang 1,1 % terhadap religiusitas masyarakat. Jadi sedikit pengaruh pertumbuhan ekonomi pada program kampong ternak Dhompet Dhuafa terhadap religiusitas masyarakat, hanya menyumbang 1,1 % saja.


(13)

ABSTRACT

This research generally purposed to know is there any influences of the economic growing on the livestock program to society religiosity. We want to know how many influences of the economic growing on the livestock program that are presented by DompetDhuafa to local society religiosity as the receiver. We also want to know how many growing degree of the society economic after receiving the livestock program from DompetDhuafa. The research using quantitative approachment. It is because to know how many influences of the economic growing on the livestock program to society religiosity have to use a linear regression and it’s helped by SPSS 20 application. We are using closed questionnaire method to collect the data.

The result is there are no significance influences of growing economic on the livestock program DompetDhuafa to the local society religiosity. From the analysis we know that R square (R2) = 0,011. This value shows that the influences of variable X to variable Y is only 1,1 %. We can says that growing economic on livestock program of DompetDhuafa contributing 1,1% to local society religiosity.


(14)

BAB 1

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Umat Islam Indonesia merupakan umat yang besar jumlahnya, lebih dari 80% dari penduduk Indonesia yang jumlahnya mencapai 200 juta lebih. Jika pernyataan bahwa dua di antara tiga oranag Indonesia itu miskin maka yang dua orang tersebut orang islam.1 kemiskinan telah menghancurkan harga diri, martabat, bahkan iman. Dimana kemiskinan tersebut jika tidak teratasi dengan mengembangkan pendapatan masyarakat, akan banyak permasalahan sosial.

Hal ini ditegaskan pada surat kabar Republika Online : Perlambatan ekonomi dan sejumlah indikator perekonomian yang melemah juga diyakini semakin meningkatkan kemiskinan, pengangguran, dan kesenjangan pendapatan. Hal ini harus diwaspadai karena khususnya masalah pengangguran di kalangan muda berpeluang memicu atau memperburuk berbagai masalah sosial dan juga kesehatan masyarakat.2

Dengan demikian, kejatuahan ekonomi pada hakikatnya dapat pula dipandang sebagai kejatuhan agama. Sebab, dengan merosotnya ekonomi maka akan berdampak pada merosotnya kualitas kehidupan masyarakat secara total, baik sosial, politik, budaya, agama, maupun yang berkaitan dengan kualitas fisik non fisik, seperti terancam menurunya kecerdasan dan kesehatan masyarakat.3

Oleh karena itu islam berkepentingan agar umatnyan mempunyai kemampuan dan keunggulan di bidang ekonomi. Zakat, infaq dan shodaqoh dapat dikembangkan atau

1

Soetandyo, Wignyosoebroto. Dakwah Pemberdayaan Masyarakat Paradigma Aksi Metodologi, (Yogyakarta: Pelangi aksara. 2009), Hlm: 39

2

RepubliakaOnline, 14 September 2015, 13:00 WIB 3

Soetandyo, Wignyosoebroto. Dakwah Pemberdayaan Masyarakat Paradigma Aksi Metodologi, (Yogyakarta: Pelangi aksara. 2009), Hlm. 38


(15)

ditampung untuk memenuhi kebutuhan konsumtif, dan juga pengembangan usaha produktif. Zakat, infaq dan shodaqoh sangat sesuai apabila dipakai untuk mengembangkan usaha-usaha pemberdayaan ekonomi masyarakat, dengan cara memperbanyak dan memperbesar jumlah umat Islam yang memberikan dan menyalurkan zakat, infaq dan shodaqoh untuk memenuhi kebutuhan konsumtif sekaligus mengembangkan jaringan usaha produktif. Anjuran bagi yang beriman kepada Allah, untuk menafkahkan sebagaian hartanya, pada firman Allah pada Quran surat Al Hadiid:

وقفْنأو ْمكْنم اونمآ ني هلاف هيف نيفلْ تْسم ْمكلعج اه م اوقفْنأو هلوسرو هَاب اونمآ ريبك ر ْجأ ْم ل ا

Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya. Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menafkahkan (sebagian) dari hartanya memperoleh pahala yang besar. (QS. Al Hadiid: 7)”.4

Sesuai dengan ayat di atas bahwa anjuran sebagai umat Islam untuk menyisihkan sebagian dari harta yang dimilikinya. Dhompet Dhuafa salah satu lembaga sosial yang berdiri sebagai wahdah penyaluran zakat, infaq, shodaqoh dan wakaf atau disebut ZISWAF dari kalangan ummat islam sendiri. Keberadaan lembaga Dhompet Dhuafa saat ini dirasa sangat membantu kaum muslimin yang kekurangan. Program-program sosial Dhompet Dhuafa sudah membantu sebagian daerah, yang dirasa daerah tersebut memang sangat membutuhkan bantuan.

Dusun Gunung Butak merupakan salah satu daerah yang mendapatkan bantuan program sosial dari Dhompet Dhuafa. Dana Ziswaf tersebut disalurkan kepada Masyarakat berupa bantuan produktif. Menurut pemaparan sebagai penanggung jawab program Ekonomi Masyarakat Bapak Yahya, bahwa menyalurkan Ziswaf dengan cara memberikan bantuan

4


(16)

terhadap masyarakat yang bersifat produktif itu akan lebih efektif dibandingkan, hanya sekedar berbentuk uang atau fisik. 5

Menurut paparan dari kepala dukuh bapak Sugiran dusun Gunung Butak bahwasanya masyarakat setempat kurangnya akan kebutuhan-kebutuhan pokok, rendahnya ekonomi. Kebanyakan masyarakat setempat mereka mengandalkan berkerja sebagai serabutan, selain masyarakat rendah ekonominya, dalam tingkat pendidikan setempatpun sangat rendah, dirasa dari faktor pendidikan itulah yang menyebabkan kesejahteraan masyarakat tidak berkembang. Berdasarkan keadaan masyarakat seperti itu bapak Sugiran juga khawatir jika masyarakatnya mudah terpengaruh dengan adanya kristenisasi yang sewaktu-waktu datang membantu masyarakat memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Dan ditakutkan jika nantinya Masyarakat rela aqidahnya tergadaikan demi kebutuhan-kebutuhan pokoknya.6

Berdasarkan pernyataan bapak Sugiran dapat di asumsikan bahwa dengan ekonomi yang meningkat, dapat juga meningkatkan religiusitas walaupun tidak secara mutlak. Misalnya dengan meningkatnya ekonomi atau tercukupi kebutuhan-kebutuahanya. Masyarakat akan lebih mampu mempertahankan agama yang dipeluknya.

Berdasarkan kenyataan diatas, maka penulis merasa terdorong untuk melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi pada Program Kampung Ternak Dhompet Dhuafa Terhadap Religiusitas Masyarakat Gunung Butak, Giripanggung, Tepus, Gunung Kidul, Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan guna mengetahui bagaimana pertumbuhan ekonomi warga setelah menerima program kampung ternak. Bagaimana tingkat religiusitas masyarakat penerima program kampung ternak dan bagaimanakah pengaruh peningkatan ekonomi masyarakat terhadap perilaku religiusitas.

55

Wawancaara dengan Bapak Yahya, ketua bidang ekonomi, Senin 8 Februari 2016, Pukul 08.30 6


(17)

B. RumusanMasalah

1. Bagaimanakah tingkat pertumbuhan ekonomi Masyarakat Gunung Butak, Giripanggung, Tepus, Gunung Kidul setelah mendapatkan program kampung ternak dari Dhompet Dhuafa?

2. Bagaimana tingkat religiusitas masyarakat setelah menerima program kampung ternak dari Dhompet Dhuafa?

3. Bagaimanakah pengaruh pertumbuhan ekonomi masyarakat terhadap tingkat perilaku religiusitas masyarakat Gunung Butak, Giripanggung, Tepus, Gunung Kidul?

C. Tujuan

1. Mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi Masyarakat penerima program kampung ternak di dusun Gunung Butak, Giripanggung, Tepus, Gunung Kidul

2. Mengetahui tingkat religiusitas Masyarakat penerima program kampung ternak. 3. Mengetahui pengaruh pertumbuhan ekonomi Masyarakat Gunung Butak,

Giripanggung, Tepus, Gunung Kidul, terhadap peningkatan Religiusitas.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut ini:

1. Manfaat secara teoritis

a. Penelitian ini dapat memberikan sumbangan gagasan bagi pengembangan teori Psikologi Agama, Khususnya pada lembaga yang bersangkutan.


(18)

b. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi terkain pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui program kampung ternak Dhompet Dhuafa terhadap masyarakat dan pengembangan kedepanya.

2. Manfaat secara praktis

a. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan diskusi dan dapat memberikan pengertian terkait pentingnya pemberdayaan masyarakat dengan pengembangan ekonomi.

b. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sebuah masukan untuk terus meningkatkan program-program ekonomi masyarakat guna untuk mencukupi kebutuhan masyarakat dan meningkatkan religiusitas masyarakat.


(19)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI A. Tinjauan Pustaka

Sejauh penelusuran penulis, belum menemukan penelitian yang spesifik tentang pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap religiusitas masyarakat. Fungsi kajian pustaka yaitu untuk mengemukakan hasil penelitian yang diperoleh hasil penelitian terdahulu yang ada hubunganya dengan peneliti yang akan dilakukan. Berikut ini tinjauan pustaka dari penulis:

1. Dalam skripsi yang berjudul “Evaluasi Program Kampung Ternak Dompet Dhuafa dalam Mengembangkan Potensi Ternak lokasi di Desa Lebak Sari, Sukabumi, Jawa

Barat”. Yang ditulis oleh Muhammad Hassanudin tahun 2008. Dalam skripsinya membahas evaluasi program yang diadakan Dompet Dhuafa kepada kampung yang ekonominya relatif rendah yang bertepatan di Sukabumi, sedangkan tujuan utama peneliti Muhammad Hassanudin adalah sebatas mengembangkan potensi ternak. Perbedaan dengan penelitian saya disini adalah dari segi lokasi di Yogyakarta, sedangkan penelitianya Muhammad Hassanidin di Sukabumi. Selain itu yang saya teliti adalah pengaruh pertumbuhan ekonomi pada program kampung ternak terhadap religiusitas masyarakat. Jadi yang saya Jadi yang saya teliti disini pengaruh dari pertumbuhan ekonomi pada program kampung ternak Dhomet Dhuafa terhadap Religiusitas Masyarakat. 1

1

Muhammad Hassanudin, Evaluasi program kampung ternak Dhompet Dhuafa dalam mengembangkan potensi ternak lokasi di Desa Lebak Sari, Sukabumi, Jawa Barat, (Skripsi jurusan pengembangan Masyarakat Islam, Fakultas Dakwah & Komunikasi, Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2008)


(20)

2. Jurnal yang ditulis M. Noor Rachman Hadjam dan Arif Nasiruddin tahun 2003 yang berjudul Peranan Kesulitan Ekonomi, Kepuasan Kerja dan Religiusitas Terhadap Kesejahteraan Psikologis. Penelitian ini penggunaan dengan metode kuantitatif dengan rumus regresi linear. Hasil jurnal tersebut menunjukan bahwa kesulitan ekonomi, kepuasan kerja dan religiusitas memiliki peran terhadap kesejahteraan psikologis. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian saya adalah variabel penelitianya. Jurnal tersebut menggunakan variabel kesulitan ekonomi dan religiusitas sebagai variabel independen. Adapun sebagai dependen adalah kesejahteraan psikologis. Dalam penelitian yang saya akan lakukan program ternak yang memiliki kaitan kesulitan ekonomi digunakan untuk dideskripsikan apakah memiliki Pengaruh terhadap religiusitas individu. Jenis penelitian yang saya lakukan kuantitatif dengan regresi linear sederhana.2

3. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Marta actaria ulina, Olivia indah kurniasih dan Dona eka putri tahun 2013yang berjudul Hubungan Religiusitas dengan Penerimaan Diri Pada Masyarakat Miskin”. Penelitian ini menggunakan kuantitatif dengan rumus korelasional. Penelitian ini menghasilkan bahwa tidak ada hubungan antara religiusitas dengan penerimaan diri pada masyarakat miskin. Perbedaan dengan penelitian yang saya lakukan terdapat pada jenis penelitian dan variabel yang diteliti, jenis penelitian diatas ialah penelitian kuantitatif metode korelasional, adapun penelitian saya menggunakan kuantitatif regresi linear sederhana adapun dari sisi variabel dalam penelitian marta actaria ulina dan kawan-kawan menggunakan religiusitas sebagai variabel independen dan penerimaan diri pada masyarakat miskin sebagai variabel dependen. Untuk penelitian

2

M.Noor Rachman dan Arif Nasiruddin, Peranan kesulitan ekonomi, kepuasan kerja dan religiusitas terhadap kesejahteraan psikologis, (Jurnal: psikologi, No.2,2003), hal 72-80


(21)

saya, akan mencari pengaruh pertumbuhan ekonomi pada program kampung ternak Dhompet Dhuafa terhadap religiusitas masyarakat.3

4. Jurnal yang ditulis oleh Suhendar tahun 2014 yang berjudul Religiusitas dan Kesejahteraan Pada Masyarakat Miskin”. penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Hasil jurnal Suhendar tersebut menunjukan jika Religiusitas yang tinggi, maka kesejahteraan akan tinggi. Sebaliknya jika religiusitasnya rendah maka akan rendah pula tingkat kesejahteraannya. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian saya akan lakukan adalah jenis penelitianya, pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif sedangkan metode penelitian yang saya lakukan menggunakan metode kuantitatif. Dan dalam penelitian ini hasilnya tingkat religiusitas tinggi maka tinggi pula tingkat kesejahteraan masyarakat, sebaliknya jika tingkat religiusitas rendah maka rendahpula tingkat kesejahteraan masyarakat. Sedangkan dalam penelitian yang saya lakukan ingin mengetahui pengaruh ekonomi terhadap religiusitas, jika tingkat ekonomi tinggi, maka tingkat religiusitas juga akan tinggi begitupun sebaliknya.4

5. Dari skripsi yang ditulis oleh Badrus. Dari jurusan pengembangan masyarakat Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri Sunan Kali Jaga pada tahun

2015 dengan mengangkat judul “Pengembangan Ekonomi Masyarakat Melalui

Program peternakan terpadu oleh kelompok ternak sapi Ngudi Raharjo Wonotawang, RT 10, Dusun Ngentak, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta. penelitian tersebut menggunakan pendekatan kualitatif dan penelitian tersebut hanya mengkaji pengembangan ekonomi Masyarakat melalui program ternak sapi, perbedaan dengan

3

Marta Actaria Ulina, Olivia Indah Kurniasih & Dona Eka Putri, Hubungan Religiusitas dengan penerimaan diri pada Masyarakat Miskin, (Jurnal : PESAT Psikologi, Ekonomi, Sastra Arsitektur & Teknik sipil, vol.5, 2013), hal. 17-22

4

Suhendar, Religiusitas dan Kesejahteraan pada Masyarakat Miskin, ( Jurnal: Fisip, Vol 1, No.2,2012), hal. 1-15


(22)

Penelitian yang saya lakukan adalah dari pendekatan saya menggunakan Kuantitatif sedangkan fokus penelitiannya adalah pengaruh dari pertumbuhan ekonomi pada program kampung ternak terhadap religiusitas masyarakat.5

Dari kelima tinjauan pustaka di atas jelas berbeda dengan yang penulis teliti yang pertama tentang evaluasi program kampung ternak, kedua tentang peranan kesulitan ekonomi, kepuasan kerja dan religiusitas terhadap kesejahteraan psikologis, ketiga tentang hubungan religiusitas dengan masyarakat miskin, keempat religiusitas dengan kesejahteraan masyarakat miskin, dan yang kelima hanya pengembangan ekonomi masyarakat melalui program ternak sapi. Sedangkan penelitian ini akan meneliti pengaruh pertumbuhan ekonomi masyarakt terhadap religiusitas. Penelitian ini akan mengetahui dan menggali tentang pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap peningkatan religiusitasnya.

B. KerangkaTeoritik

1. Pertumbuhan Ekonomi Pada Program Kampung ternak a. Pengertian Pertumbuhan ekonomi

Menurut Rudi Badrudin, pertumbuhan ekonomi ialah ilmu yang mempelajari proses peningkatan produksi barang dan jasa dalam kegiatan ekonomi masyarakat.6 Pada situs Wikipedia bahwa pertumbuhan ekonomi adalah prosesperubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat di artikan juga sebagai

5

Badrus, pengembangan Ekonomi Masyarakat melalui program peternakan terpadu oleh kelompok ternak sapi Ngudi Raharjo, Wonotawang, RT10, Dusun Ngentak, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta, (Skripsi jurusan pengembangan Masyarakat Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negri , Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2015)

6


(23)

proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang di wujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.7

Pada skripsi Daniel Sitindaon pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat di artikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi8

Dapat ditarik kesimpulan bahwa pertumbuhan ekonomi masyarakat ialah yang berjalan melalui proses secara berkesinambungan melalui peningkatan produksi maupun jasa dalam kegiatan ekonomi masyarakat. Sehingga akan mendapatkan perkembangan ekonomi yang terus meningkat.

2. Ciri-ciri pertumbuhan ekonomi

Menurut Pratama Rahardja bahwa ciri-ciri pertumbuhan ekonomi adalah sebagai berikut :

a. Peningkatan penungkatan Gross Domestic Produc ( GDP) dan Gross National Produc dari tahun-ketahun dengan (jangka pendek )

b. Kenaikan atau bertambahnya jumlah barang dan jasa

7

https://id.w`ikipedia.org/wiki/Pertumbuhan_ekonomi diunduh pada 3 agustus 2016 pukul 11:04 8

Daniel Sitindaon, Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di kabupaten Demak,


(24)

c. Ditemukanya sumber-sumber produktif yang dapat didayagunakan untuk perkembangan ekonomi.9

3. Faktor pertumbuhan Ekonomi

Menurut Jhingan, ada lima proses pertumbuhan Ekonomi dipengaruhi oleh faktor-faktor Ekonomi, pertumbuhan Ekonomi suatu Negara tergantung pada: Sumberdaya manusia, sumberdaya alam, ilmu pengetahuan dan teknologi, pembagian kerja dan skala produksi daan yang terakhir sumberdaya modal.10

a. Faktor Sumber Daya Manusia

Sumberdaya manusia menjadi faktor sangat penting terhadap tinggi rendahnya pertumbuhan ekonomi masyarakat, dan peran manusia di sini sangatlah penting sebagai tenaga kerja ataupun sebagai pelaku pengembangan melalui usaha yang dimilikinya. Maka suatu klompok masyarakat itu sangatlah penting untuk meningkatkan SDM nya, cara meningkatkan kualitas SDM tersebut perlunya manusia itu memperbanyak pengetahuan tentang usahanya, perlunya alat teknologi sebagai pendukung untuk pengembangannya dan adanya pelatihan ketrampilan dengan pihak yang berkaitan.

b. Faktor Sumber Daya Alam

Faktor sumberdaya alam SDA dapat mempengaruhi kenaikan maupun penurunan dari pertumbuhan ekonomi, dengan pengelolaan sumberdaya alam secara baik akan meningkatkan kepenghasilan atau meningkatkan pertumbuhan ekonomi jika manusia itu sendiri mampu mengelola sumber daya alam itu dengan baik dan maksimal.

9

Pratama Raharja, Teori Ekonomi Makro . ( Yogyakarta:Lembaga penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. 2008), Hlm: 129

10


(25)

c. Faktor ilmu pengetahuan dan teknologi

Begitu pula faktor pengetahuan dan teknologi, dua hal tersebut sebagai penentu akan naik turunya pertumbuhan ekonomi. Dengan hal tersebut penguasaan pengetahuan dan teknologi, akan memperlancar proses pengembangan untuk menumbuhkan ekonomi.

d. Pembagian kerja dan skala produksi

Dalam hal ini pemetaan pekerjaan atu skala produksi pun juga ikut andil dalam hal meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat yang bersangkutan dan dua hal tersebut akan membantu memperlacar dan mempermudah kerja sumberdaya manusia itu sendiri.

e. Sumberdaya modal

Jika suatu kelompok ingin mengembangkan pertumbuhan ekonomi maupun pembangunan ekonomi, maka modal berupa barang maupun uang sangat diperlukan. Modal itu sendiri untuk mewujudkan agar usaha yang di inginkan lebih cepat terealisasikan.

4. Indikator kemajuan Ekonomi

Menurut Ali Siti Farida daerah dikatakan maju atau tidak ditinjau dari keadaan ekonomi, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Kondisi perkembangan dan kemajuan suatu Daerah dapat dilihat dari parameter-parameter berikut:

1. Pendapatan perkapita

2. Tingkat pertumbuhan Ekonomi 3. Kegiatan perekonomian utama 4. Ketersediaan modal


(26)

5. Pemanfaatan SDA 6. Pertumbuhan penduduk 7. Kepadatan penduduk 8. Tingkat pengangguran 9. Keadaan Sosial Budaya 10. Kemajuan teknologi.11

Untuk melihat suatu daerah atau kampung ada kemajuan dan tidaknya, kita dapat melihat dari parameter-parameter yang sudah disebutkan diatas, dimana ketika pendapatan seseorang didaerah tersebut tinggi, maka untuk kemakmuran atau kesejahteraan keluarga lebih terjamin. Melihat pertumbuhan ekonomi pada daerah atau kampung tersebut.

Selain itu juga diukur dari pemanfaatan sumberdaya manusia pada daerah tersebut, dimana pemanfaatan pada SDA di suatu daerah akan lebih berpengaruh terhadap kemajuan atau tidaknya suatu daerah. Pertumbuhan penduduk dan kepadatan penduduk, itu pun juga mempengaruhi kemajuan suatu daerah, dimana antara pertumbuhan dan kepadatan penduduk jika tidak terkontrol dan tidak terarahkan tentu menjadi penghabat kemajuan suatu daerah.

Untuk tingkat pengangguran, suatu tempat atau daerah juga akan terlihat maju atau tidaknya ketika dilihat seberapa banyaknya angka pengangguran yang ada pada daerah tersebut. Dari tingkat pengangguran ini tidak lepas dari banyaknya penduduk dan tidak tersedianya lapangan pekerjaan, selain itu kemampuan dalam menggunakan

11


(27)

teknologi juga akan mempengaruhi perkembangan atau kemajuan pada daerah tersebut, teknologi juga akan sangat mendukung dalam dunia perkerjaan. Keadaan sosial dan budaya, pada suatu daerah akan menjadi tolak ukur kemajuan pada daerah tersebut.

5. Religiusitas

a. Pengertian Religiusitas

Ada beberapa istilah dari agama, antara lain religi, religion (inggris), religie (Blanda) religo/ relegare (Latin) dan dien (Arab). Kata religion (Bahasa Inggris) dan religie (Bahasa Belanda) adalah dari bahasa induk dua bahasa tersebut, yaitu Latin

relegio” dari akar kata relegare yang berarti mengikat.12

Menurut etimologi kuno, pengertian religiusitas adalah istilah agama (religion) berasal dari dua kata dalam bahasa latin, yaitu lagare dan religio. Lagare berarti

proses pengikatan kembali atau penghubungan kembali. Hal ini berarti dalam “religi

terdapat aturan-aturan dan kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi dan mempunyai fungsi untuk mengikat diri seseorang dalam hubungan dengan sesama,

alam, dan Tuhan”.13

Dari istilah agama inilah muncul apa yang dinamakan religiusitas. Glock dan Stark merumuskan religiusitas sebagai komitmen (yang berhubungan dengan agama atau keyakinan iman), yang dapat dilihat melalui aktivitas tau perilaku-perilaku masing-masing individu yang bersangkutan dengan agama atau keyakinan agama yang dianut. Religiusitas seringkali diartikan sebagai seberapa jauh pengetahuan, seberapa kokoh keyakinan, seberapa jauh pelaksanaan Ibadan dan Aqidah dan

12

Faisal Ismail. Paradigm Kebudayaan Islam : Studi kritis dan refleksi Historis,( Jogjakarta: Titian Illahi Press. 1997), Hlm: 28

13


(28)

seberapa dalam diri penghayatan agama yang dianutnya. Bagi seorang muslim, religiusitas dapat diketahui dari seberapa jauh pengetahuan, keyakinan, pelaksnaan dan penghayatan atas agama Islam.14

Dari pengertian di atas religiusitas itu dapat di ambil kesimpulan religiusitas islam itu menyakup keyakinan atau aqidah seseorang dalam beragama islam, kemudian ibadah yang berhubungan antara manusia dengan Allah, amal akhlaq (ihsan) yang menyakup hubungan diri dengan sesama makhluk Allah. dan hal yang sangat terpenting dalam beragama pengetahuan seseorang terhadap keagamaanya.Dan Religiusitas merupakan keberagamaan yang berbentuk aktifitas umat muslim berupa ibadah, baik itu ibadah Mahdhoh maupun non Mahdhoh. Dalam hal ini aktifitas ummat muslim tidak lepas dari aturan-aturan atu syariat agama yang diajarkan, sehingga dalam kehidupan keseharian terwujudnya kerukunan, ketaatan dan kedisiplinan.

b. Dimensi religiusitas

Menurut Glock dan Stark dalam bukunya Ancok dan suroso dimensi religiusitas terbagi menjadi lima di antaranya sebagai berikut :15

i. Religion Idiologis (dimensi keyakinan)

Dimensi keyakinan yaitu sejauh mana seseorang menerima hal-hal yang dogmatis dalam agama anutanya. Keyakinan tersebut seperti percayanya pada Allah, Malaikat, Rosul, surga, neraka dan taqdir.

ii. Religious Ritualistik (Praktik Agama )

14

Sururin. Ilmu Jiwa Agama. (Jakarta : Raja Grafindo Persada. 2004), Hlm: 4 15

Ancok, suroso dan jamaludi, Fuad Nashori,Psikologi Islam, (Yogyakarta: Pustaka pelajar. 2004), Hlm: 77-78


(29)

Dimensi praktik Agama dimana sebagai penganut agama, khususnya Islam ia akan mempraktikan ibadah-ibadah yang sudah di perintahkan dalam agamanya, misalkan zakat, berpuasa, sholat dan haji.

iii. Religious Exsperiensial ( penghayatan)

Dimensi penghayatan yaitu perasaan-perasaan yang pernah dialaminya, misalkan seseorang merasa dirinya dekat dengan sang Pencipta, dan dirnya merasa doanya dikabulkan oleh Allah.

iv. Religious intlektual (Dimensi Pengetahuan atau ilmu)

Dimensi pengetahuan yaitu sejauh mana seorang hamba dalam mengetahui ajaran agamanya. Dan seberapa jauh diri seseorang hamba tersebut dalam beraktifitas dalam keilmuan atau menambah pengetahuan keagamaan. Misalkan mengikuti liqo atau kajian-kajian keagamaan, membaca buku atau artikel-artikel tentang keagama.

v. Religious konsekuensional (pengalaman)

Dimensi ini berkaitan dengan pengalaman keagamaan, perasaan, persepsi dan sensasi yang dialami seseorang atau didefenisikan oleh suatu kelompok keagaman (atau masyarakat) yang melihat komunikasi, walaupun kecil, dalam suatu esensi ketuhanan yaitu dengan Tuhan, kenyataan terakhir, dengan otoritas transedental.


(30)

Adapun yang menjadi indikator-indikator religiusitas menurut Glock dan Stark ialah sebagai berikut: Religiusitas Keyakinan, religiusutas praktek, religiusitas penghayatan, religiusitas pengetahuan, dan religiusitas pengalaman.

c. Ciri-ciri perilaku religiusitas

Menurut Jalaluddin dalam bukunya Psikologi Agama mengungkapkan bahwa sesorang dikatakan memiliki perilaku religiusitas jika memiliki ciri-ciri sebagai berikut yaitu:

1. Menerima kebenaran agama berdasarkan pertimbangan pemikiran yang matang, bukan sekedar ikut-ikutan.

2. Cenderung bersifat realis, sehingga norma-norma agama lebih banyak diaplikasikan dalam perilaku dan tingkah laku.

3. Berperilaku positif terhadap ajaran dan norma-norma agama dan berusaha untuk mempelajari dan mendalami pemahaman keagamaan.

4. Tingkat ketaatan beragama didasarkan atas pertimbangan tanggung jawab diri hingga sikap religiusitas merupakan realisasi dari sikap hidup.

5. Bersikap lebih terbuka dan wawasan lebih luas.

6. Bersikap lebih kritis terhadap materi ajaran agama sehingga kemantapan beragama selain didsarkan atas pertimbangan pikiran, juga didasarkan atas pertimbangan hati nurani.

7. Sikap keberagamaan cenderung mengarah kepada tipe-tipe kepribadian masing-masing, sehingga terlihat adanya pengaruh kepribadian dalam menerima, memahami serta melaksanakan ajaran agama yang diyakininya.


(31)

8. Terlihat adanya hubungan antara sikap religiusitas dengan kehidupan sosial, sehingga perhatian terhadap kepentingan organisasi sosial sudah berkembang.16

Dapat ditarik kesimpulan dari ciri-ciri perilaku religiusitas pada diri seseorang, dimana ia akan meyakini agama yang dipeluknya, pada kehidupan didunia nyata atau sosial ia selalu mengaplikasikan ajaran-ajaran agama yang dianutnya. Dan pada dirinya ia selau mengembangkan keilmuan keagamaanya.

6. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat religiusitas

Thoules mengemukakan bahwa ada empat faktor religiusitas yang dimasukkan dalam kelompok utama, yaitu: pengaruh-pengaruh sosial, berbagai pengalaman, kebutuhan dan proses pemikiran.17

1. Faktor sosial mencakup semua pengaruh sosial dalam perkembangan sikap keberagamaan, yaitu: tradisi-tradisi sosial, pendidikan orang tua, dan tekanan-tekanan lingkungan sosial untuk menyesuaikan diri dengan berbagai pendapat dan sikap yang di sepakati oleh lingkungan.

2. Faktor pengalaman pribadi atau kelompok pemeluk agama. Pengalaman konflik moral dan seperangkat pengalaman batin emosional yang terkait secara langsung dengan Tuhan atau dengan sejumlah wujud lain pada sikap perkembanagan sikap keagamaan.

3. Kebutuhan-kebutuhan yang tidak dapat terpenuhi dengan secara sempurna, sehingga mengakibatkan terasa adanya kebutuhan akan kepuasan agama.K ebutuhan-kebutuhantersebut dapat dikelompokan empat bagian yaitu: kebutuhan

16

Jalaluddin . Psikologi Agama. ( Jakarta : Grafindo Persada. 2005 ) , Hlm: 107

17


(32)

akan keselamatan, kebutuhan akan cinta, kebutuhan untuk memperoleh harga diri, dan kebutuhan yang timbul karna adanya kematian.18

4. Faktor kebutuhan pokok yang tidak terpenuhi sehingga menjadikan masyarakat yang kekurangan atau miskin kufur terhadap nikmat Allah SWT. Sebagaimana Sabda Rosulullah SAW dari Anas Bin Malik yang diriwayatkan oleh Abu Naim yang berbunyi:

ردقْلا قبْسي ْ أ دسحْلا اك و ارْفك ْوكي ْ أ رْقفْلا اك

Artinya: “Hampir-hampir saja kefakiran akan menjadi kekufuran dan hampir saja hasad mendahului takdir”.19

7. karakteristik individu yang memiliki Religiusitas

Harawi menyebutkan ciri-ciri seseorang memeiliki religiusitas yang tinggi yaitu:

1. Seseorang akan merasakan resah dan gelisah manakala tidak melaukan sesuatu yang diperintahkan oleh Allah atau melakukan sesuatu yang dilarang oleh Allah. Ia akan merasakan malu ketika berbuat sesuatu yang tidak baik meskipun tidak ada satupun orang yang melihat apa yang ia lakukan. Selain itu ia juga selalu ingat Allah, dan perasaanya tenang karena merasa Allah telah melindunginya.

2. Selalu merasa bahwa segala tingkahlaku dan ucapannya ada yang mengawasi. Oleh karena itu ia selalu berhati-hati dalam beramal baik tindakan maupun ucapanya. 3. Selalu melakukan aktifitas-aktifitas positif dalam kehidupannya, walaupun aktifitas

tersebut tidak mendatangkan keuntungan materi dalam kehidupan dunianya. Hal ini

18

Sururin. Ilmu Jiwa Agama. (Jakarta : Raja Grafindo. Persada . 2004),Hlm: 79 19


(33)

di karenakan ia memiliki kontrol diri yang baik sehingga timbul kesadaran bahwa apapun yang ia lakukan pasti akan mendapatkan balasan dari-Nya.

4. Memiliki kesadaran bahwa ada batas-batas maksimal yang mungkin dicapainya, karena ia menyadari bahwa hat itu sepenuhnya kehendak Allah yang Maha kuasa dan tidak mudah mengalami stes ketika kegagalan serta tidak pula angkuh dan menyombongkan diri ketika sukses, karena ia yakin bahwa kegagalan maupun kesuksesan pada dasarnya merupakan ketentuan Allah. 20

Dapat ditarik kesimpulan secara umum bahwa ciri pribadi seseorang yang memiliki religiusitas yaitu memiliki keyakinan yang kuat akan adanya Allah dan akan adanya balasan-balasan dari Allah baik perbuatan baik maupun buruk. Sehingga ia merasa resah dan gelisah ketika melanggar aturan yang sudah ditentukan oleh agamanya, dan merasa dirinya ada yang mengontrol atau mengawasi walaupun satu orangpun tidak melihatnya, ia yakin bahwa Allah maha melihat dan maha pendengar. Sehingga pada dirinya selalu mampu melakukan aktifitas-aktifitas harinya dengan hal-hal yang positif dan tentunya mampu membedakan mana yang buruk dan mana yang baik.

C. Hipotesis

Menurut Wiriaatmaja bahwa “ Hipotesis lazim digunakan dalam penelitian-penelitian yang bertradisi kuantitatif dengan pola pikir deduktif-verivikatif”.21 Hipotesi menurut

20

Sutoyo, anwar. Bimbingan dan konseling islam Teori & praltik . (Semarang: Widya Karya Semarang. 2009), Hlm: 148-160

21


(34)

Nanang Martono merupakan proposisi yang akan diuji keberlakuanya atau merupakan suatu jawaban sementara atas pertanyaan penelitian.22

Dari landasan teori yang peneliti ajukan maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian. 1. Hipotesis Kerja (Ha) : Ada pengaruh pertumbuhan ekonomi masyarakat terhadap

religiusitas.

2. Hipotesis Nol (Ho): Tidak Ada pengaruh pertumbuhan ekonomi masyarakat terhadap religiusitas.

22

Nanang, Martono. Metode Penelitian Kuantitatif analisis isi dan analisis data sekunder edisi revisi, (Jakarta: Raja Grafindo. 2011), Hlm: 63


(35)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis penelitian

Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini ialah pendekatan kuantitatif. Peneliti memilih pendekatan ini, dengan alasan menguji pengaruh antara variabel independen pertumbuhan ekonomi masyarakat dengan variabel dependen peningkatan Religiusitas. Sedangkan rancangan dalam penelitian ini menggunakan penelitian studi koresional, yaitu mengaitkan hubungan antara variabel, yaitu variabel pertumbuhan ekonomi dengan variabel peningkatan Religiusitas.

B. Lokasi dan waktu penelitian

Lokasi penelitian bertempat di Kecamatan Tepus desa Giri Panggung dusun Gunung Butak. Di dusun Gunung butak terdiri dari 4 RT. Peneliti memilih lokasi tersebut karena di dusun Gunung Butak merupakan sentral dari kegiatan kampung ternak yang diadakan oleh lembaga dompet dhuafa dan Program pertamanya. Selain itu di Dusun tersebut termasuk tempat yang masih kurang akan pendidikan dan ekonominya. Dan adapun waktu penelitian bertepatan pada tanggal 22 Agustus dan tanggal 28 agustus2016.

C. Variabel penelitian

Variabel penelitian merupakan obyek penelitian yang bervariasi.1 Dalam penelitian ini variabel yang digunakan oleh penulis adalah variabel bebas atau variabel X independen dan variabel terikat atau variabel Y dependen. Yang merupakan variabel X yaitu pertumbuhan ekonomi pada program kampung ternak. Variabel ini terdapat empat dimensi yaitu:

1. pendapatan perkapita,

1

Suharsimi Arikunto, Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik, (Jakarta: Rineka cipta. 2010), Hlm: 159


(36)

2. kegiatan perekonomian utama, 3. keterpenuhan kebutuhan sekunder, 4. Tingkat aktifitas pekerjaan.

Variabel ini dipandang sebagai penyebab munculnya variabel Y. Sedangkan yang merupakan variabel Y yaitu religiusitas dimana variabel ini terdapat lima dimensi yaitu:

1. keyakinan atau Ideologis, 2. Praktik / Ritualistik, 3. Pengalaman, 4. Konsekuensi,

5. Pengetahuan Agama. D. Populasi dan sampel

1. Populasi

Sugiyono mengatakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan diambil kesimpulanya.2

Dalam penelitian Populasi adalah seluruh warga yang mendapatkan program kampung ternak Dhompet Dhuafa terbilang 90 kepala keluarga, 30 kepala keluarga mendapatkan sejak awal tahun 2013. Dan sebanyak 40 penerima program ini pada pertengahan tahun 2014, setelah berjalan kemudian pada awal tahun 2015 jumlah warga kampung Gunung Butak sebanyak 20 kepala keluarga.

2


(37)

Tabel 3.1

Data gelombang penerimaan ternak

No Tahun penerima Program Jumlah

1 Tahun 2013 30

2 Tahun 2014 40

3 Tahun 2015 20

Jumlah Populasi 90

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari polulasi tersebut. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulanya akan dapat diperlakukan untuk populasi.3

Menurut sugiyono sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.4

Sampel yang diambil dari populasi harus mewakilai atau representative. Maka dari itu dibutuhkan teknik sampling yang tepat. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik Klaster Proporsional, menurut Nawari Ismail bahwa Klaster Proposional ialah pengamilan sampel yang membagi populasi ke dalam beberapa klaster, dan pengambilan jumlah anggota sampel di setiap klaster / kelas didasarkan atas jumlah sub populasinya.5

3

Ibid, Hlm: 117 4

Ibid, Hlm: 81 5

Ismail, Nawari, Metodologi Penelitian untuk Studi Islam, (Yogyakarta:Penerbit Samudra Biru, 2015), Hlm: 71


(38)

Mengambil jenis teknik Klaster Proposional karena yang mendapatkan program kampung ternak pertama di tahun 2013 pada 4 RT, yang masing masing RT mendapatkannya dengan cara acak.

Sampel dalam penelitian ini berjumlah 30 kepala keluarga (dari 90 populasi). Dan jumlah penerima 30 tersebut adalah diambil dari masing-masing klaster atau setiap angkatan penerima program kampung ternak diambil 10 kepala keluarga sehingga total sampel yang diambil keseluruhan sebanyak 30 dari 90 populasinya.

E. Metode pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang di gunakan peneliti adalah sebagai berikut : a. Metode Observasi

Sebagai metode ilmiah, observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan dengan sistematika fenomena yang di selidiki.6

Pengamatan merupakan sebuah teknik pengumpulan data yang mengharuskan peneliti turun ke lapangan mengamati hal-hal yang berkaitan dengan ruang,pelaku, tempat,kegiatan, benda-benda, waktu, pristiwa tujuan dan perasaan. Observasi memberi peluang pada peneliti untuk menggali data perilaku subjek secara luas, mampu menangkap bagaimana macam interaksi, dan secara terbuka mengeksplorasi topic penelitian. Dan kegiatan observasi meliputi melakukan pencatatan secara sistematik kejadian-kejadian, perilaku, obyek-obyek yang dilihat dan hal-hal lain yang diperlukan dalam mendukung penelitian yang sedang dilakukan.7

6

Hadi, Metode Research,(Yogyakarta: 2000), hal, 136 7


(39)

Metode observasi juga di artikan sebagai , “ suatu metode yang pengumpulan data dengan cara peneliti mengadakan pengamatan secara langsung.“8 Untuk melakuan observasi, maka di perlukan pedoman observasi, dalam hal ini peneliti datang ke lokasi penelitian secara langsung.

Pada observasi ini peneliti menggunakan observasi non partisipan dalam pelaksanaan pengumpulan data, yaitu peneliti tidak terlibat dengan aktifitas yang diamati dan hanya sebagai pengamat independen.

b. Metode interview

Metode interview atau disebut metode wawancara adalah metode pengumpulan data secara tanya jawab antara dua orang atau lebih secara face to face.9 Dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui gambaran umum lokasi penelitian di Gunung Butak, Tepus, Gunung Kidul.

c. Metode angket atau kuisioner

Angket merupakan suatu teknik dan cara pengumpulan data secara tidak langsung. Peneliti tidak terlibat langsung bertanya jawab dengan responden. Instrument atau alat pengumpulan datanya juga disebut angket berisi sejumlah pertanyaan yang harus dijawab atau direspon oleh responden angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup dimana pertanyaan atau pernyataan-pernyataan telah dimiliki alternative jawaban yang tinggal dipilih oleh responden dalam hal ini adalah masyarakat Gunung Butak.10

8Arikunto,

Prosedur penelitian suatu pendekatan Praktik,(Jakarta:2000), hal, 156 9

Hadi, Metodologi Research, (Yogyakarta:2000), hal, 75 10

Sukmadinata, Nana Syodih. Metode penelitian pendidikan. ( Bandung: Remaja Rosda Karya. 2012),Hlm: 219


(40)

Menurut Sugiyono, angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden.11

Dalam penelitian ini, angket yang disiapkan peneliti ada dua yaitu angket pertama dari variabel X atau pertumbuhan ekonomi masyarakat, dan angket yang ke dua dari variabel Y yaitu tingkat Religiusitas.

Pada penelitian ini jenis angket yang digunakan adalah angket tertutup. Angket ini diberikan langsung dengan para masyarakat sebagai penerima program kampung ternak. Angket ini untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pertumbuhan ekonomi masyarakat terhadaap religiusitasnya.

Sebagai peneliti akan membuat kedua angket dengan cara menurunkan indicator masing-masing variabel kedalam beberapa pertanyaan dan pernyataan.

d. Dokumentasi

Dokumentasi adalah data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, pasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainaya.12 Dan menurut Sugiyono dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen pun dapat berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya monumental dari seorang. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara. 13

Dokumentasi ini untuk mengumpulkan data keterangan dan gambaran umum program kampung ternak Dompet Dhuafa di Gunung Butak, Tepus, Gunung kidul,

11

Sugiyono.Metode Penelitian Pendidikan. (Bandung: Alfabeta. 2010), Hlm: 199 12 Arikunto ,Suharsimi

. Prosedur penelitian suatu pendekatan dan praktek (Jakarta: Rineka Cipta. 2006), Hlm: 274

13

Sugiyono. Metode penelitian pendidikan (pendekatan kuantitatif & kualitataif dan R&D). (Bandung: Alfabeta. 2013), Hlm: 329


(41)

diantaranya meliputi sejarah berdirinya program, keadaan masyarakat atau penduduk setempat, dan semua yang berkaitan dengan penelitian ini, dokumentasi yang berkaitan dengan penelitian ini misalnya, arsip-arsip penduduk dan program-programnya, foto, dan catatan-catatan lain yang diperlukan.

F. Validitas – Reliabilitas 1. Uji validitas

Tabel 3. 2

Hasil validitas pertumbuhan ekonomi Masyarakat

No No item Sig R tabel Kriteria

1 item1 ,577 0,361 Valid

2 item2 ,662 0,361 Valid

3 item3 ,414 0,361 Valid

4 item4 ,577 0,361 Valid

5 item5 ,555 0,361 Valid

6 item6 ,396 0,361 Valid

7 item7 ,512 0,361 Valid

8 item8 ,804 0,361 Valid

9 item9 ,559 0,361 Valid

10 item10 ,063 0,361 Tidak Valid

11 item11 ,566 0,361 Valid

12 item12 ,452 0,361 Valid

13 item13 ,040 0,361 Tidak valid

14 item14 ,662 0,361 Valid

15 item15 ,414 0,361 Valid

16 item16 ,577 0,361 Valid

17 item17 ,555 0,361 Valid

18 item18 ,396 0,361 Valid

19 item19 ,512 0,361 Valid

20 item20 ,804 0,361 Valid

21 item21 ,559 0,361 Valid

Sebuah tes harus memiliki validitas agar hasil sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Teknik yang digunakan adalah teknik korelasi Product Moment Pearson untuk mengetahui kesejajaran dari tes tersebut.


(42)

Langkah selanjutnya setelah mendapatkan korelasi yaitu membandingkan dengan r table ketentuanya seperti berikut ini:

e. Jika r hitung > r table maka ukur atau instrument penelitian yang digunakan adalah valid f. Jika r hitung < r table maka alat ukur atau instrument penelitian yang digunakan tidak

valid

Table 3. 3

Hasil uji validitas Religiusitas

No No item Sig R table Kriteria

1 item1 -,155 0,361 Tidak valid

2 Item 2 ,479 0,361 Valid

3 item3 ,597 0,361 Valid

4 item4 ,641 0,361 Valid

5 item5 ,285 0,361 Tidak Valid

6 item6 ,713 0,361 Valid

7 item7 ,557 0,361 Valid

8 item8 ,406 0,361 Valid

9 item9 ,462 0,361 Valid

10 item10 ,140 0,361 Tidak Valid

11 item11 ,641 0,361 Valid

12 item12 ,785 0,361 Valid

13 item13 ,641 0,361 Valid

14 item14 ,820 0,361 Valid

15 item15 ,406 0,361 Valid

16 item16 ,462 0,361 Valid

17 item17 ,641 0,361 Valid

18 item18 ,583 0,361 Valid

19 item19 ,161 0,361 Tidak Valid

20 item20 ,182 0,361 Tidak Valid

21 item21 ,601 0,361 Valid

22 Item22 ,479 0,361 Valid

23 Item23 ,597 0,361 Valid

24 Item24 ,641 0,361 Valid

25 Item25 ,785 0,361 Valid

Tabel di atas sudah diuji validitasnya, hal ini berdasarkan pada syarat validitas instrument dengan ketentuan r hitung harus lebih besar dari r table sebesar 0,361 yang diperoleh dari Product Moment.14

14

Sugiyono. Metode penelitian pendidikan (pendekatan kuantitatif & kualitataif dan R&D). (Bandung: Alfabeta. 2013), Hlm: 451


(43)

2. Uji reliabilitas

Reliabilitas adalah ketetapan atau dapat dipercaya. Tes dapat dikatakan dapat dipercaya memberikan hasil yang tetap apabila diteskan berkali-kali. Suatu tes dikatakan akan reliable jika hasil tesnya tersebut menunjukan ketetapan. 15

Tabel 3. 4 Reliability Variabel X

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha

Cronbach's Alpha Based on Standardized

Items

N of Items

,744 ,899 20

Tabel 3. 5 Reliability Variabel Y Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on Standardized

Items

N of Items

,651 ,927 21

Tabel 3. 6

Reliability Variabel X dan Y Variabel uji reliabilitas

X 0.744

Y 0,651

15

Arikunto, suharsimi. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. (Jakarta: Rineka Cipta. 2012), Hlm: 74


(44)

Berdasarkan dari hasil tersebut uji reliabilitas menunjukan dari semua total 41 butir soal

dengan metode cronbach’c Alpha didapatkan skor untuk variabel X memiliki skor uji reliabilitas 0,774 sedangkan untuk variabel Y skor uji reliabilitas 0,651 sehingga dapat disimpulkan bahwa butir angket dapat dikategorikan reliable.

G. Analisis Data

Analisis data merupakan proses pengolahan, penyajian, interpretasi dan analisis data yang diperoleh dari lapangan, dengan tujuan agar data yang di sajikan mempunyai makna, sehingga pembaca dapat mengetahui hasil penelitian kita. Proses analisis data bertujuan untuk menjawab masalah penelitian dan membuktikan hipotesis penelitian, menyususn dan menginterpretasikan data kuantitatif yang sudah diperoleh, memudahkan pembaca dalam memahami hasil penelitian, menjelaskan kesesuaian antara teori dan temuan di lapangan, menjelaskan agrumentasi atas hasil temuan di lapangan. 16

Setelah jumlah skor semua butir diketahui, peneliti membandingkan skor antar butir keduanya. Langkah untuk menganalisis data dalam penelitian ini ialah pembuatan tabel distribusi jawaban tersebut digunakan untuk melihat skor-skor dari butir soal, selanjutnya skor-skor tersebut di jumlahkan untuk mendapatkan skor total. Hal ini untuk mengetahui ada atau tidak adanya pengaruh pertumbuhan ekonomi masyarakat terhadap religiusitas di kampung Gunung Butak, Giri Panggung, Tepus , Gunung Kidul.

16

Nanang, Martono. Metode Penelitian Kuantitatif analisis isi dan analisis data sekunder edisi revisi, (Jakarta:2011), hal.144


(45)

Peneliti menggunakan rumus regresi linier sederhana. Karena penelitian ini hanya terdiri dari dua variabel. Dalam perhitungannya peneliti menggunakan program SPSS 20 for windows uji anova satu faktor dan analisis regresi.

H. Kerangka Penelitian

Pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif, yang terdapat dua variabel yaitu variabel X dan Variabel Y. X pertumbuhan Ekonomi Masyarakat sedangkat Variabel Y Religiusitas, dimana variabel X harapanya dapat mempengaruhi terhadap variabel Y.

Tabel 3. 7 Kerangka penelitian

X Y

Dimensi Ekonomi Dimensi Religiusitas Dimensi Religiusitas

I. Sistematika Pembahasan

Pada pembahasan skripsi ini diperlukan penjelasan yang sistematis. Oleh karena itu penulis akan kemukakan sistematika pembahasan sebagai berikut:

Bab pertama, berisi pendahuluan yang meliputi latarbelakang masalah, rumusan masalah, tujuan pnelitian, dan manfaat penelitian. Bab dua, berisi tinjauan pustaka, kerangka teoritik, dan hipotesis. Bab tiga berisi jenis penelitian, lokasi penelitian, variabel

EKONOMI RELIGIUSITAS

1. Pendapatan perkapita

2. Kegiatan perekonomian utama 3. Keterpenuhan kebutuhan

sekunder

4. Tingkat aktifitas pekerjaan

1. Keyakinan 2. Praktek/ritualistik 3. Pengalaman 4. Konsekuensi


(46)

penelitian, populasi dan sampel, metode pengumpulan data, teknis analisis data d kerangka penelitian dan sistematika pembahasan. Bab Empat, berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan yang meliputi, Gambaran umum Dusun Gunung Butak, Giripanggung, Tepus, Gunung Kidul, Yogyakarta, kemudian sejarah berdirinya Dhompet Dhuafa dan gambaran program kampung ternak, pada analisis data meliputi uji normalitas data, uji validitas instrument, Uji reliabilitas. Pada hasil penelitian meliputi Tingkat pertumbuhan ekonomi masyarakat Gunung Butak, tingkat religiusitas masyarakat Gunung Butak, pengaruh pertumbuhan ekonomi masyarakat Gunung Butak terhadap religiusitas. Bab lima, berisi kesimpulan dan saran dan daftar pustaka.


(47)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil penelitian

Pada bab ini akan di sajikan hasil penelitian kuantitatif dengan masalah pokok pengaruh pertumbuhan ekonomi masyarakat terhadap religiusitas. Hasil penelitian ini diperoleh melalui interview, observasi serta angket mengenai hal-hal terkait dengan pertumbuhan ekonomi masyarakat terhadap religiusitas.

Mengawali laporan hasil dari penelitian ini, akan di sajikan gambaran umum sejarah dusun Gunung Butak dan masyarakatnya. Di lanjutkan dengan pembahasan mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan.

1. Gambaran umum Dusun Gunung Butak , Giripanggung, Tepus, Gunung Kidul, Yogyakarta

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala dukuh setempat bahwasanya untuk sejarah singkat dan geografisnya, untuk sejarah dusun Gunung Butak tidak ada sejarah secara tertulis, hanya menceritakan turun menurun pada generasi berikutnya, oleh karena itu akan di tulis mengenai sejarah Gunung Butak. Hasil dari wawancara dengan bapak Sugiran. a. Sejarah singkat keberadaan dusun Gunung Butak

Pada awal mulanya dusun Gunung Butak bernama gendungan dengan di pimpin oleh mbah Gendung yang di yakini oleh masyarakat setempat mbah gendung mempunyai kesaktian, pada masa itu pimpinannya dengan julukan prabot, tidak dijelaskan pada tahun berapa berubah menjadi nama Gunung Butak.


(48)

Pada tahun 1949 – 1979, kurang lebih tiga puluh tahun di pimpin oleh Dukuh yang pertama kali Bapak somodinejo, setelah dari kepala dukuh tersebut.Yang kedua di kepalai oleh bapak Hadi Suroto, dengan masa jabatan hingga tahun 2010. Tahun 2010 sampai sekarang kepala dukuh yang ke tiga bapak Sugiran.

b. Letak geografis

Gunung Butak berada disebelah selatan padukuhan Pringapus dan Luas Wilayah padukuhan Gunungbutak seluas 82.6357 m2 ini dihuni oleh 4 RT.

Tabel 4. 8

Batasan-batasan Gunungbutak

Batasan Arah Nama batasan Daerah

Timur Padukuhan Cabe, Desa Botodayon, kecamatan. Rongkop. Selatan Padukuhan pringapus, Desa Giripanggung, kecamatan.

Tepus.

Barat Padukuhan Trenggulung, Desa Giri panggung, Kecamatan. Tepus.

Utara Padukuhan Banjar, Desa Giri Panggung, Kecamatan Tepus.

Melihat dari tabel bahwa posisi tempat penelitian berada pada timur padukuhan cabe, desa Botodayon, kecamatan Rongkop, kemudian berada pada selatan padukuhan pringapus, Desa Giri Panggung kecamatan Tepus, barat yaitu padukuhan Trenggulung, dan sebelah utara dari padukuhan Banjar.

Tabel 4. 9

Jumlah usia penduduk

Usia Jumlah

0 hingga 17 Tahun 110 18 hingga 56 Tahun 320


(49)

Melihat jumlah usia pada tempat penelitian yang terdapat pada tabel diatas, untuk usia 0 tahun hingga 17 tahun berjumlah 110 orang, kemudian pada usia 18 tahun hingga 56 tahun berjumlah 320 orang, dan yang terakhir pada usia 56 tahun keatas berjumlah 96 orang. Dan data terakhir pada tahun 2015.

Tabel 4. 10

Jumlah penduduk berdasarkan Gender

Jumlah Penduduk 528 jiwa

jumlah laki-laki 266 jiwa

jumlah perempuan 262 jiwa

Jumlah kepala keluarga 116 Jiwa

Jumlah penduduk berdasarkan gander yang terdapat pada tabel diatas, bahwa jumlah penduduk semuanya ialah sebanyak 528 jiwa, adapun untuk jumlah penduduk kalangan laki-laki berjumlah 266 jiwa, kemudian untuk kalangan perempuan berjumlah sekitar 262 jiwa, dan total kepala keluarga ialah 116 kepala keluarga.

Tabel 4. 11

Jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan Setara pendidikan Jumlah

SD 196

Tidak Lulus SD 79

SMP 96

SMA 21

D1-D3 0


(50)

Jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan seperti yang ada pada tabel di atas, bahwa angka terbanyak pada tabel tersebut mendominasi pada tingkat pelajar pendidikan sekolah dasar atau SD yang berjumlah 196 anak, untuk yang tidak lulus menempuh sekolah dasar sabanyak 79 anak, kemudian untuk tingkat pendidikan SMP sebanyak 96 anak dan yang terakhir untuk tingkat pendidikan SMA sebanyak 21 anak. Pendidikan tingkat yang lebih atas sama sekali belum ada, maksimal pendidikannya hanya tingkat sekolah menengah atas atau SMA.

c. Kondisi Masyarakat Gunung Butak dengan jumlah 4 RT

Jumlah total masyarakat 4 RT dengan mayoritas mata pencaharianya adalah buruh dan petani. Tercatat satu jiwa saja sebagai Pegawai Negri Sipil (PNS). Sementara itu, latarbelakang pendidikanya rata-rata lulusan SD (Sekolah Dasar) dan SMP (Sekolah Menengah Pertama).

2. Sejarah berdirinya Dhompet Dhuafa dan gambaran umum program kampung ternak a. Sejarah berdirinya Dhompet Dhuafa

Dompet Dhuafa Republika merupakan lembaga milik masyarakat indonesia yang bertujuan untuk mengangkat harkat sosial kemanusiaan kaum dhuafa dengan dana ZISWAF (Zakat, Infaq, Shadaqah, Wakaf). serta dana lainnya yang halal dan legal, dari perorangan, kelompok, perusahaan/lembaga).

Dhompet Dhuafa Kelahirannya berawal dari empati kolektif komunitas jurnalis yang banyak berinteraksi dengan masyarakat miskin, sekaligus kerap jumpa dengan kaum kaya. Berdasarkan hal tersebut diigagaslah manajemen galang kebersamaan, dengan siapapun yang peduli kepada nasib dhuafa


(51)

Gagasan munculnya Dhompet Dhuafa dari munculnya Koran Republika, berawal dari perbincangan antara pemilik Republika dengan CDP Corps Dakwah Perdesaan. Dalam perbincangan tersebut CDP melaporkan kegiatan Dakwah yang meliputi mengajar ilmu pengatahuan umum, ilmu agama dan pemberdayaan masyarakat miskin. Dalam perbincangan Parni Hadi sebagai Pemimpin Republika menemukan sebuah keprihatinan dalam manajemen Dakwah. Parni Hadi mengetahui bahwa honor untuk mengelola Dakwah kurang dari cukup, yaitu mendapatkan upah hanya 6000 rupiah, Hal tersebut menginspirasikan membentuk lembaga Dhompet Dhuafa.

Republika lalu mengajak segenap masyarakat untuk ikut menyisihkan sebagian kecil penghasilannya. Pada 2 Juli 1993, sebuah rubrik di halaman muka Harian Umum

Republika dengan tajuk “Dompet Dhuafa” pun dibuka. Kolom kecil tersebut

mengundang pembaca untuk turut serta pada gerakan peduli yang diinisiasi Harian Umum Republika.

Pada tanggal tersebut kemudian ditandai sebagai hari jadi Dompet Dhuafa Republika. Rubrik “Dompet Dhuafa” mendapat sambutan luar biasa, hal ini ditandai dengan adanya kemajuan yang signifikan dari pengumpulan dana masyarakat. Maka, muncul kebutuhan untuk memformalkan aktivitas yang dikelola Keluarga Peduli di Republika.

Pada 4 September 1994, Yayasan Dompet Dhuafa Republika pun didirikan. Empat orang pendirinya adalah Parni Hadi, Haidar Bagir, Sinansari Ecip, dan Erie Sudewo. Sejak itu, Erie Sudewo ditunjuk mengawal Yayasan Dompet Dhuafa dalam mengumpulkan dan menyalurkan dana Ziswaf dalam wujud aneka program kemanusiaan


(52)

atau sosial, antara lain untuk kebutuhan kedaruratan, bantuan ekonomi, kesehatan, dan pendidikan bagi kalangan kaum dhuafa.

Profesionalitas DD kian terasah seiring meluasnya program kepedulian dari yang semula hanya bersifat lokal menjadi nasional, bahkan untuk sekarang ini sudah internasional. Tidak hanya berkhidmat pada bantuan dana bagi kalangan tak berpunya dalam bentuk tunai, DD juga mengembangkan bentuk program yang lebih luas seperti bantuan ekonomi, kesehatan, pendidikan dan bantuan bencana.

Pada 10 Oktober 2001, Dompet Dhuafa Republika dikukuhkan untuk pertama kalinya oleh pemerintah sebagai Lembaga Zakat Nasional (Lembaga Amil Zakat) oleh Departemen Agama RI. Pembentukan yayasan dilakukan di hadapan Notaris H. Abu Yusuf, SH tanggal 14 September 1994, diumumkan dalam Berita Negara RI No. 163/A.YAY.HKM/1996/PNJAKSEL.

Kemudian tanggal 8 Oktober 2001, Menteri Agama Republik Indonesia mengeluarkan Surat Keputusan Nomor 439 Tahun 2001 tentang PENGUKUHAN DOMPET DHUAFA REPUBLIKA sebagai Lembaga. Hingga saat ini lembaga sosial Dhompet Dhuafa senantiasa mengembangkan kegiatan sosial baik bidang, pendidikan, kesehatan maupun ekonomi. Dari situlah lembaga tersebut mempunyai visi dan misi. Diantara visi lembaga Dhompet Dhuafa ialah:

a. Visi

Terwujudnya masyarakat dunia yang berdaya melalui pelayanan, pembelaan dan pemberdayaan yang berbasis pada sistem yang berkeadilan


(53)

b. Misi

1. Menjadi gerakan masyarakat yang mentransformasikan nilai-nilai kebaikan 2. Mewujudkan masyarakat berdaya melalui pengembangan ekonomi kerakyatan 3. Terlibat aktif dalam kegiatan kemanusiaan dunia melalui penguatan jaringan

global

4. Melahirkan Kader Pemimpin Berkarakter dan Berkompetensi Global” 5. Melakukan advokasi kebijakan untuk mewujudkan sistem yg berkeadilan

6. Mengembangkan diri sebagai organisasi global melalui inovasi, kualitas pelayanan, transparansi, akuntabilitas, indepedensi dan kemandirian lembaga c. Tujuan lembaga Sosial Dhompet dhuafaa

1. Terwujudnya Organisasi DD dengan standar Organisasi Global 2. Terwujudnya Jaringan & Aliansi Strategis Dunia yang kuat

3. Terwujudnya perubahan sosial melalui advokasi multi-stakeholder & program untuk terciptanya kesejahteraan Masyarakat Dunia

4. Menjadi lembaga filantropi Islam internasional yg transparan dan akuntabel 5. Membangun sinergi dan jaringan global

6. Terwujudnya Jaringan & Aliansi Strategis Dunia yang kuat

7. Menjadi lembaga rujukan di tingkat global dalam program kemanusiaan dan pemberdayaan

8. Meningkatkan kualitas dan akses masyarakat terhadap program pelayanan, pembelaan dan pemberdayaan

9. Mengokohkan peran advokasi untuk mewujudkan sistem yg berkeadilan 10.Menguatkan volunteerism dan kewirausahaan sosial dimasyarakat


(54)

11.Menumbuhkan kepemilikan asset dimasyarakat melalui pengembangan industri kerakyataan

12.Terwujudnya tata kelola organisasi berstandar internasional

13.Terwujudnya kemandirian organisasi melalui intensifikasi, ekstensifikasi & diversifikasi sumber daya organisasi

14.Terpeliharanya independensi lembaga dari intervensi pihak lain dan conflict of interest dalam pengelolaan lembaga

15.Menumbuh kembangkan semangat inklusifitas dan altruisme 16.Membangun Komunitas berbasis masjid

17.Melahirkan kader dakwah

18.Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menerapkan Nilai Dasar Islam dalam kehidupan sehari-hari.1

b. Program kampung ternak

Awal mulanya program kampung ternak ini masuk di dusun Butak, berawal dari Dhompet Dhuafa membawa Qurban ke dusun Gunung Butak. Dari situlah terjadi berbagai macam pengenalan antara pihak Dhompet Dhuafa dengan warga setempat, setelah berbagai macam survei mengenai dusun Butak, di awali dengan bantuan dana 20 juta untuk pembangunan bak air guna untuk memberikan kelayakan dan kemudahan mendapatkan air.

Setelah berbagai macam interaksi antara Dhompet Dhuafa dengan masyarakat setempat, maka pihak Dhompet Dhuafa mempercayai masyarakat setempat dalam hal membantu masyarakat untuk menumbuhkan perekonomianya.

1


(55)

Upaya menumbuhkan ekonomi pada masyarakat yaitu melalui program kampung ternak yang dimulai sejak awal Tahun 2013. Di awal tahun 2013 tepatnya bulan maret Dhompet Dhuafa menyumbangkan kambing kepada 30 kepala keluarga, pada pertengahan tahun 2014 tepatnya bulan juni, pihak lembaga Dhompet Dhuafa kembali memberikan 40 pasang kambing kepada 40 kepala keluarga dan yang terakhir pada awal tahun 2015 tepatnya bulan februari memberikan 20 pasang kambing kepada 20 kepala keluarga.

Dengan berdirinya program kampung ternak ini, maka sebagai penerima program kampung ternak tersebut membentuk susunan kepengurusan secara tertulis, selain membentuk kepengurusan, para penerima program kampung ternak tersebut

sepakat memberikan nama kelompok ternaknya menjadi klompok ternak “NGUDI REJEKI”, dan hal ini sudah di sepakati oleh pengurus pihak penyaluran bantuan kampung ternak yaitu lembaga Dhompet Dhuafa, berikut ini adalah susunan kepengurusanya.

Penasehat : Heri Purwanto

Ketua : Sugiran

Sekertaris : Sugito

Bendahara : Jarwo Kahono

Adapun pekerjaan pengurus kelompok kampung ternak ngudi rejeki berbeda-beda. Heri purwanto selaku penasehat bekerja sebagai kepala desa. Sugiran selaku ketua bekerja sebagai kepala dukuh. Sugito selaku sekertaris bekerja sebagai petrani. Jarwo kahono selaku bendahara bekerja sebagai petani.mereka sangat


(56)

bertanggung jawab atas amanah yang di berikan karena berusaha mengurus kelompok kampung ternak di Gunung Butak.

B. Pembahasan dan analisis data 1. Uji Normalitas Data

Pengujian normalitas adalah pengujian tentang kenormalan distribusi data. Uji ini merupakan pengujian yang paling banyak dilakukan untuk analisis statistik parametrik. Penggunaan uji normalitas karena pada analisis statistik parametrik, asumsi yang harus dimiliki leh data adalah bahwa data tersebut berdistribusi secara normal. Dengan perhitungan menggunakan SPSS di dapat hasil uji normalitas data sebagai berikut:

Tabel 4. 12 Uji Normalitas Data

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

EKONOMI ,101 30 ,200* ,970 30 ,533

RELIGIUSITAS ,155 30 ,064 ,906 30 ,012

*. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction

Kriteria pengambilan keputusan jika signifikansi >0,05 maka data berdistribusi normal, dan jika signifikansi <0,05 maka data tidak berdistribusi normal.

Data di atas menunjukkan bahwa pada variabel X memiliki nilai signifikansi 0,200. Karena signifikansi lebih dari 0,05 jadi data dinyatakan berdistribusi normal. Pada variabel Y memiliki nilai signifikansi 0,064. Karena signifikansi lebih dari 0,05 jadi data dinyatakan berdistribusi normal.


(57)

2. Uji Validitas Instrument

Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting, yaitu valid dan reliabel. Validitas instrumen menunjukan bahwa hasil dari suatu pengukuran menggambarkan segi atau aspek yang diukur.2 Instrumen dinyatakan valid apabila nilai R hitung (sig) lebih besar dari R tabel. R Tabel pada Df ke 28 ialah 0,3610.

Tabel 4. 13

Sebaran item Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat sebelum uji coba

No No item Sig R tabel Kriteria

1 item1 ,577 0,361 Valid

2 item2 ,662 0,361 Valid

3 item3 ,414 0,361 Valid

4 item4 ,577 0,361 Valid

5 item5 ,555 0,361 Valid

6 item6 ,396 0,361 Valid

7 item7 ,512 0,361 Valid

8 item8 ,804 0,361 Valid

9 item9 ,559 0,361 Valid

10 item10 ,063 0,361 Tidak Valid

11 item11 ,566 0,361 Valid

12 item12 ,452 0,361 Valid

13 item13 ,040 0,361 Tidak valid

14 item14 ,662 0,361 Valid

15 item15 ,414 0,361 Valid

16 item16 ,577 0,361 Valid

17 item17 ,555 0,361 Valid

18 item18 ,396 0,361 Valid

19 item19 ,512 0,361 Valid

20 item20 ,804 0,361 Valid

21 item21 ,559 0,361 Valid

Berdasarkan tabel 4.13 di atas diketahui bahwa terdapat 2 item soal yang tidak valid yaitu soal no 10 dan soal no 13.

2


(58)

Setelah menghapus 2 item soal yang tidak valid kemudian menguji ulang didapatkan hasil sebagai berikut :

Tabel 4. 14

Sebaran item Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat setelah uji coba

No No item Sig R tabel Kriteria

1 item1 ,585 0,361 Valid

2 item2 ,660 0,361 Valid

3 item3 ,427 0,361 Valid

4 item4 ,585 0,361 Valid

5 item5 ,543 0,361 Valid

6 item6 ,445 0,361 Valid

7 item7 ,502 0,361 Valid

8 item8 ,786 0,361 Valid

9 item9 ,560 0,361 Valid

10 item11 ,592 0,361 Valid

11 item12 ,474 0,361 Valid

12 item14 ,657 0,361 Valid

13 item15 ,427 0,361 Valid

14 item16 ,585 0,361 Valid

15 item17 ,543 0,361 Valid

16 item18 ,445 0,361 Valid

17 item19 ,502 0,361 Valid

18 Item20 ,786 0,361 Valid

19 Item21 ,560 0,361 Valid

Hasil tersebut menunjukkan bahwa semua item soal sudah valid dan instrument penelitian untuk variabel ekonomi dinyatakan valid. Hasil uji validitas untuk variabel religiusitas yaitu :


(59)

Tabel 4. 15

Sebaran item Tingkat Religiusitas sebelum uji coba

No No item Sig R table Kriteria

1 item1 -,155 0,361 Tidak valid

2 item2 ,479 0,361 Valid

3 item3 ,597 0,361 Valid

4 item4 ,641 0,361 Valid

5 item5 ,285 0,361 Tidak Valid

6 item6 ,713 0,361 Valid

7 item7 ,557 0,361 Valid

8 item8 ,406 0,361 Valid

9 item9 ,462 0,361 Valid

10 item10 ,140 0,361 Tidak Valid

11 item11 ,641 0,361 Valid

12 item12 ,785 0,361 Valid

13 item13 ,641 0,361 Valid

14 item14 ,820 0,361 Valid

15 item15 ,406 0,361 Valid

16 item16 ,462 0,361 Valid

17 item17 ,641 0,361 Valid

18 item18 ,583 0,361 Valid

19 item19 ,161 0,361 Tidak Valid

20 item20 ,182 0,361 Tidak Valid

21 item21 ,601 0,361 Valid

22 Item22 ,479 0,361 Valid

23 Item23 ,597 0,361 Valid

24 Item24 ,641 0,361 Valid

25 Item25 ,785 0,361 Valid

Berdasarkan tabel 4.15 di atas diketahui bahwa terdapat 5 item soal yang tidak valid yaitu soal no 1, 5, 10, 19 dan 20.

Setelah menghapus 5 item soal yang tidak valid kemudian menguji ulang didapatkan hasil sebagai berikut :


(1)

Yogyakarta, 20 Agustus 2016

Lamp : 1 set kuesioner

Hal

: Permohonan menjadi responden

Yth Bapak/ Ibu Responden

Di tempat

Dengan hormat,

Dengan ini, saya Mansur Hidayat mahasiswa Fakultas Agama Islam Jurusan Komunikasi

Penyiaran Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Saat ini saya sedang melakukan

penelitian guna menyusun skripsi dengan judul

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI

PADA PROGRAM KAMPUNG TERNAK DHOMPET DHUAFA TERHADAP

RELIGIUSITAS MASYARAKAT GUNUNG BUTAK, GIRIPANGGUNG, TEPUS,

GUNUNG KIDUL, YOGYAKARTA

. Untuk itu saya mohon kesediaan Bapak/ Ibu untuk

meluangkan sedikit waktu guna memberikan pendapat dengan mengisi kuesioner terlampir.

Pendapat Bapak/Ibu tidak digunakan untuk kepentingan lain. Hal ini semata-mata ditunjukkan

untuk kepentingan penelitian ilmiah. Peran Bapak/ Ibu akan sangat bermanfaat bagi keberhasilan

penelitian yang saya lakukan. Demikian atas bantuan dan kerjasama yang baik dari Bapak/ Ibu

saya ucapkan terima kasih. Dan apabila ada kekurangan atau kesalahan pada penulisan/

perkataan saya mohon maaf.

Hormat saya,


(2)

PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER

Adapun petunjuk pengisian kuesioner adalah sebagai berikut :

1.

Periksa kembali kuesioner anda.

2.

Pilih jawaban yang sesuai. Tidak ada jawaban yang dianggap salah, semua jawaban

adalah benar.

3.

Pilih salah satu (1) jawaban saja dari 5 pilihan jawaban yang tersedia dengan memberikan

tanda centang

(√)

pada kotak yang tersedia. Adapun pilihan dari jawaban tersebut yaitu

sebagai berikut:

Jawaban

Keterangan

SS

Sangat Setuju

S

Setuju

N

Netral

KS

Kurang setuju

TS

Tidak Setuju

4.

Peneliti mohon

KESUNGGUHAN dan

KEJUJURAN bapak/ibu dalam mengisi

kuesioner ini, karena kedua hal tersebut akan sangat menentukan kualitas hasil penelitian

ini.

5.

Kuesioner ini akan dapat dipergunakan secara optimal apabila seluruh pernyataan telah

terjawab, karena itu harap diteliti kembali apakah semua pernyataan telah bapak/ibu

jawab. Atas bantuan bapak/ibu peneliti ucapkan banyak terimakasih.


(3)

“PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI PADA PROGRAM KAMPUNG TERNAK DHOMPET DHUAFA TERHADAP RELIGIUSITAS MASYARAKAT GUNUNG BUTAK,

GIRIPANGGUNG, TEPUS, GUNUNG KIDUL, YOGYAKARTA”

Religiusitas

NO PERNYATAAN PILIHAN JAWABAN

SS S N KS TS

DIMENSI KEYAKINAN ATAU

IDEOLOGIS

1 Saya yakin bahwa Tuhan itu ada

2 Kitab suci tidak seutuhnya benar karena buatan manusia

3 yakin bahwa surga neraka itu ada

4 malaikat tidak akan mencatat setiap perbuatan yang kita lakukan

5 Saya percaya setiap perbuatan manusia akan dibalas oleh Tuhan

DIMENSI PRAKTIK / RITUALISTIK

1 Saya tidak suka mengikuti kegiatan kegiatan keagamaan karena hanya membuang waktu saja 2 selalu sholat 5 waktu.

3 sholat 5 waktu selalu berjamaah di masjid 4 Selama bulan ramadhan tidak pernah berpuasa 5 Saya sering merasa malas ketika akan

menjalankan ibadah

DIMENSI PENGALAMAN

1 Ketika mendapatkan kesulitan, sering mendapatkan pertolongan dari Allah

2 Ketika sholat/ iibadah sering merasa tidak khusuk

3 Saat ibadah hati menjadi tenang

4 Ketika memanjatkan doa, merasa doa-doanya tidak terkabulkan


(4)

5 Dimanapun berada, merasakan pengawasan dari Allah

DIMENSI KONSEKUENSI

1 Suka memberikan maaf pada orang lain yang membuat kesalahan

2 Segala cara boleh dilakukan untuk mencapai keinginan atau cita-cita

3 menawarkan bantuan kepada tetangga, ketikaa ada yang membutuhkan bantuan.

4 Memberikan sedekah pada pengemis adalah perbuatan sia-sia karna akan membuat malas bekerja

5 Meskipun orang memperlakukan saya tidak baik, saya berusaha untuk tetap bersikap baik padanya

DIMENSI PENGETAHUAN AGAMA

1 Malaikat diciptakan oleh Allah Dengan cahaya 2 Rukun Islam yang pertama adalah sholat

3 Nama-nama baik Allah yang berjumlah 99 disebut Asmaul Husna

4 Umat manusia yang sudah mati akan dibangkitkan dari alam kubur pada hari kiamat 5 Istri nabi adam bernama khotijah


(5)

KUESIONER PENELITIAN

“PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI PADA PROGRAM KAMPUNG TERNAK

DHOMPET DHUAFA TERHADAP RELIGIUSITAS MASYARAKAT GUNUNG BUTAK,

GIRIPANGGUNG, TEPUS, GUNUNG KIDUL, YOGYAKARTA”

Pertumbuhan Ekonomi

NO PERNYATAAN PILIHAN JAWABAN

SS S N KS TS

PENDAPATAN PERKAPITA

1 Jumlah penghasilan meningkat di atas 600.000 perbulan

2 Penghasilan saat ini setelah ada program kampung ternak meningkat

3 Penghasilan saat ini tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan keseharian

KEGIATAN PEREKONOMIAN UTAMA

1 Saat ini tidak mampu berobat ke dokter ketika ada keluarga yang sakit

2 Saya tidak pernah telat bayar uang sekolah 3 Setiap tahun mampu membeli baju baru

4 Tidak memberi uang saku pada anak saat sekolah

5 Tidak pernah membeli jajanan di luar seperti (bakso, mie ayam, sate, dll)

6 sering memberikan uang jajan kepada anak di luar jam sekolah

7 Karena saya hanya bekerja seadanya jadi pendapatan saya hanya cukup untuk kebutuhan pokok saja dan tidak cukup untuk kegiatan sosial maupun keagamaan

8 yakin bisa menyekolahkan anak ke jenjang yang lebih tinggi


(6)

9 Terkadang menganggur dalam waktu yang lama sehingga harus meminjam uang kepada orang lain untuk memenuhi kebutuhan

KETERPENUHAN KEBUTUHAN

SEKUNDER

1. Saya yakin dengan pendapatan saat ini dikemudian hari semua kebutuhan alat elektronik yang saya inginkan bisa terpenuhi 2. mempunyai 2 atau lebih diantara peralatan

berikut seperti tv, hp, motor, kulkas.

3. Setiap tahun mampu belanja perabotan rumah tangga

4. Dari waktu ke waktu perlengkapan rumah kami semakin lengkap

TINGKAT AKTIFITAS PEKERJAAN

1 semakin berat hati untuk berbagi rezeki pada tetangga atau orang yang kurang mampu

2 Setiap hari selalu bekerja serabutan untuk memenuhi kebutuhan harian

3 Tidak yakin bisa membuka usaha sendiri 4 selalu bekerja serabutan pada orang lain

5 sering berfikir untuk mencoba membuka usaha sendiri walaupun kecil-kecilan