Analisis Nilai Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Kelas Eksperimen

40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Bab ini memuat hasil penelitian dan pembahasan di kelas eksperimen maupun kelas kontrol dengan mengacu kepada tujuan dari penelitian, yaitu: mengetahui hasil model PBL terhadap peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa, mengetahui hasil model PBL terhadap peningkatan hasil belajar siswa, mengetahui hasil perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kreatif antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol, mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran PBL dan mengetahui faktor-faktor yang mendukung dan yang menghambat pembelajaran IPA dengan menggunakan model PBL. Berikut adalah uraiannya.

1. Analisis Data Kuantitatif

a. Analisis Nilai Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Kelas Eksperimen

Uraian mengenai hasil penelitian terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa ini ditujukan untuk menjawab rumusan masalah nomor satuyaitu “Bagaimana peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa dengan menggunakan model PBL?”, sekaligus hipotesis nomor satu. Data yang digunakan untuk menjawab rumusan nomor satu adalah nilai pretesdan nilai postes kemampuan berpikir kreatif siswa di kelas eksperimen. Nilai tersebut diperoleh dari hasil tes kemampuan berpikir kreatif yang diberikan kepada siswa saat sebelum diberikan perlakuan pada pertemuan kegiatan pembelajaran pertama dan setelah pertemuan kegiatan pembelajaran terakhir. Tes kemampuan berpikir kreatif tersebut disusun untuk mengukur empat indikator kemampuan berpikir kreatif terlampir di hlm.18. Berikut hasil pretes dan postes kemampuan berpikir kreatif siswa. Tabel 4.1 HasilSkorPretes dan Postes Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Kelas Eksperimen Jenis Tes Jumlah Skor Pretes Siswa n Rentang Skor Skor min. Skor maks. Rata-rata S.B. Pretes 33 0-18 1 15 8,33 3,58 Postes 33 3 17 11,45 3,68 Dari hasil tes awal dan tes akhir kelas eksperimen terhadap soal kemampuan berpikir kreatif terdapat hasil yang tertera di Tabel 4.1. Jumlah siswa yang hadir pada saat pretes dan postes berjumlah tetap 33 orang. Dari data hasil tes yang didapat dan terlampir,skor keseluruhan setiap siswa baik pada pretes maupun postes terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa terlampir. Maka, didapat skor maksimal 15 dan skor minimal 1 pada pretes kemampuan berpikir kreatif dan terjadi peningkatan skor maksimal menjadi 17 sedangkan skor minimal menjadi 3. Dapat dilihat juga rata-rata skor yang didapat pada hasil pretes sebesar 8,33 dan rata-rata yang didapat pada postes sebesar 11,45. Sehingga terlihat peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa jika dilihat dari Tabel 4.1. Adapun hasil uji statistiknya sesuai dengan hipotesis yang berbunyi “Terdapat peningkatan terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa dengan menggunakan model Problem Based Learning ” sebagai berikut. sebagai berikut. Tabel 4.2 Ringkasan Uji Statistik Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Kelas Eksperimen Jenis Tes Jumlah Skor Uji Statistik Uji Beda Rata-rata Siswa n Rata- rata S.B. Normalitas Homogenitas Uji Wilcoxon Pretes 33 8,33 3,58 Normal Variansi tidak sama Terdapat peningkatan Postes 33 11,45 3,68 Tidak normal Keterangan α = 0,05 Dari hasil Tabel 4.2 di atas dapat dijelaskan bahwa, kemampuan berpikir kreatif kelas eksperimen dengan pembelajaran model PBL meningkat secara signifikan. Dapat dilihat dari skor rata-rata postes yang lebih tinggi dibandingkan dengan hasil pretes. Hasil ini didapat dari serangkaian pembelajaran yang berbeda dari setiap pertemuannya setelah melakukan pretes. Uji statistik terlampir.

b. Analisis Nilai Hasil Belajar Siswa di Kelas Eksperimen