Aksesibilitas menuju Pantai Gapang dan Pantai Iboih
Gambar 2. Aksesibilitas menuju Pantai Gapang dan Pantai Iboih
Kota Sabang ini kami telah melakukan kerjasama kelengkapan sarana dan prasarana yang dengan berbagai pihak seperti Badan Pelabuhan
memadai.Dari hasil pengamatan peneliti selama Kawasan Sabang, Dinas Perhubungan dan
di lapangan dapat diperoleh informasi bahwa Komunikasi, Dinas Kelautan, Bappeda serta
sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Pantai dengan melibatkan masyarakat setempat.
Gapang dan Pantai Iboih ini belum memadai. Dari hasil wawancara di atas dapat
Fasilitas umum berupa WC sangat buruk disimpulkan bahwa pengembangan objek-objek
kondisinya, tidak terdapatnya money changer wisata yang berbasis lingkungan telah
untuk memudahkan para wisatawan dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan dan
bertransaksi serta penginapan-penginapan yang Pariwisata Kota Sabang. Namun dalam
masih terlihat kumuh di sekitar Pantai Gapang pelaksanaannya masih terdapat hambatan yang
dan Pantai Iboih.
mengganggu kelancaran proses pemgembangan objek wisata yang berbasis lingkungan ini. Salah
b. Aksesibilitas
satu hambatannya adalah dari kurangnya lahan- Faktor lainnya yang dapat menjadi hambatan lahan dan dari faktor biaya. Hal ini sesuai
dalam pengembangan objek-objek wisata di dengan wawancara peneliti dengan Kepala
Kota Sabang adalah faktor aksesibilitas.Seperti Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sebagai
yang telah dijelaskan di atas, aksesibilitas untuk berikut : Permasalahan yang sering muncul yang
dapat mencapai ke tujuan Pantai Gapang dan dihadapi oleh kami adalahdana yang ada di
Pantai Iboih masih terkesan belum maksimal Dinas Kebudayaan danPariwisata tidak cukup
keberadaannya. Terutama aksesibilitas dari dan lahan-lahan yang ada di sekitar Pantai
pantai Gapang dan Pantai Iboih ke tempat- Gapang dan Pantai Iboih masih banyak dimiliki
tempat lainnya. Hal ini seperti terlihat dalam oleh pribadi,sehingga pemerintah susah untuk
Gambar 2.
mengembangkan hasil yang akan dicapai. Dari Dari Gambar 2 dapat dilihat bahwa kondisi hasil wawancara di atas dapat disimpulkan
sarana umum untuk berlabuhnya kapal yang bahwa masalah lahan dan biaya menjadi salah
akan berlabuh di pantai Gapang dan Pantai Iboih satu faktor yang menghambat pengembangan
ini terlihat buruk. Dari kondisi yang terlihat pada objke-objek wisata di Kota Sabang.
gambar di atas, akses jalan menuju darat yang terlihat sangat rawan, kondisi bangunan yang
Faktor-faktor yang menghambat
sudah tidak layak dapat mengakibatkan
pengembangan objek-objek wisata di Kota
kecelakaan bagi para penumpang yang hendak
Sabang
berkunjung ke Pantai Gapang dan pantai Iboih Adapun faktor-faktor yang menghambat
ini. Kendala aksesibilitas lainnya adalah tidak pengembangan objek-objek wisata di Kota
adanya lapangan terbang untuk umum, karena Sabang khususnya objek wisata di Pantai
sampai saat ini lapangan terbang yang dimiliki Gapang dan Pantai Iboih adalah sebagai berikut :
oleh Kota Sabang hanya diperuntukkan untuk
kegiatan militer saja.Jadi akses menuju Kota Sarana dan prasarana merupakan salah satu
a. Sarana dan prasarana
Sabang ini hanya dapat dilalui oleh Kapal Ferry faktor penunjang dalam pengembangan objek-
saja atau tepatnya dengan melalui jalur laut saja. objek wisata yang ada di Kota Sabang. Keadaan
objek-objek wisata di Kota Sabang yang terkenal
c. Sumber daya manusia
eksotik dan alami ini tidak diimbangi dengan Sumber daya manusia yang dimiliki oleh
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Sabang efektif sehingga hasil yang dicapai masih belum masih terbilang kurang baik dari segi kualitas
maksimal.Untuk itu diperlukan adanya inovasi- maupun kuantitasnya. Dari segi jumlah sumber
inovasi lainnya yang dapat mempromosikan daya manusiayang dimiliki oleh Dinas
objek-objek wisata di Kota Sabang sehingga Kebudayaan dan Pariwisata Kota Sabang masih
dapat menarik minat para wisatawan baik lokal banyak pegawai yang belum memiliki
maupun mancanegara.
pendidikan tentang kepariwisataan. Hal ini sesuai dengan hasil pengamatan yang dilakukan
e. Kurangnya koordinasi
peneliti pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Dalam mengembangkan objek-objek wisata Kota Sabang dimana pegawai yang memiliki
yang ada di Kota Sabang, Pemerintah Daerah latar belakang pendidikan tentang
Kota Sabang yang dalam hal ini Dinas kepariwisataan baik Diploma 3 maupun Strata 1
Kebudayaan dan Pariwisata belum hanya 4 (empat) orang yang terdiri dari 3 (tiga)
mamaksimalkan koordinasi dengan pihak-pihak orang dari program DIII Kepariwisataan dan 1
terkait.Hal ini dapat menjadi salah satu (satu) orang dari program S1 Kepariwisataan.
hambatan dalam pengembangan objek-objek Dari keseluruhan pegawai yang ada di Dinas
wisata di Kota Sabang. Kurangnya koordinasi ini Kebudayaan dan Pariwisata, berjumlah hanya 31
dapat mengakibatkan hasil yang dicapai dalam (tiga puluh satu) orang saja.Untuk lebih jelasnya
upaya pengembangan objek-objek wisata di dapat dilihat dari Tabel 2 mengenai jumlah
Kota Sabang kurang maksimal.Sehingga pegawai dan latar belakang pendidikannya.
mengakibatkankerjasama yang telah dijalin kurang maksimal dan kurangnyanya
Tabel 2. Jenjang Pendidikan Pegawai Dinas
dukunganantarasatu sama lainnya. Kurangnya
Kebudayaan dan Pariwisata Kota
koordinasi inilah yang harus dibenahi oleh
Sabang
Pemerintah Daerah Kota Sabang yang dalam hal
Jenis Pendidikan
ini melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata S2
Jumlah
3 jika ingin mengembangkanobjek-objek wisata S1
12 dapat berjalan dengan baik dan maksimal. SMA/SMK
Upaya-upaya yang dilakukan dalam
DIII
2 mengembangkan objek-objek wisata di Kota
31 Adapun upaya-upaya dalam perencanaan
Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Sabang
untuk pengembangan objek wisata di Pantai Gapang dan Pantai Iboih yang dilakukan oleh
Berdasarkan Tabel 2 dapat dapat Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Sabang disimpulkan bahwa latar belakang pendidikan
dianggarkan dalam anggaran keuangan tahun pegawai pada Dinas Kebudayaan dan
2013 adalah :
Pariwisata Kota Sabang masih banyak pegawai
a. Dari Aspek Sarana dan Prasarana
yang berlatar belakang pendidikan di bawah S1. Pembangunan fasilitas-fasilitas umum Jumlah tenaga ahli kepariwisataan yang minim
seperti WC, penginapan
masih juga merupakan hambatan bagi Dinas Perluasan lahan-lahan parkir Kebudayaan dan Pariwisata Kota Sabang dalam
Pembangunan ruang hijau terbuka dan perencanaan dan pengembangan objek-objek
Pengadaan air bersih bagi kebutuhan para wisata.
wisatawan
d. Kurangnya promosi
b. Dari Aspek Aksesibilitas
Faktor lainnya yang dapat menghambat Perencanaan Dermaga kapal layar yang akan pengembangan objek-objek wisata di Kota
di bangun di Pantai Gapang. Sabang adalah kurangnya promosi yang
Membuat rambu-rambu dan penunjuk arah dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan
yang menuju ketempat objek wisata. Pariwisata Kota Sabang.Dalam melakukan
promosinya, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
c. Sumber Daya Manusia
Kota Sabang hanya sebatas penyebaran brosur- Penambahan jumlah personil brosur dan pamplet-pamplet.Hal ini menurut
Pembinaan dan pelatihan yang diberikan pengamatan peneliti dirasakan masih kurang
kepada para pegawai Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata berbasis lingkungan serta belum terlaksananya kebijakan pariwisata sesuai dengan yang
tertuang di Qanun Nomor 4 Tahun 2009 tentang Mengadakan kegiatan-kegiatan untuk
d. Promosi
sektor pariwisata. Strategi Pengembangan Objek menarik wisatawan, misalnya Sabang Jazz
Wisata Pantai Gapang dan Pantai Iboih di Kota Festivasl 2012
Sabang sangat potensial untuk dikembangkan di Lomba sepeda gunung tingkat Nasional
masa yang akan datang dengan keindahan Melalui situs-situs di internet tentang
panorama pantai dan lingkungan yang masih kepariwisataan Sabang
alami untuk dikelola. Pemerintah Kota Sabang Berpartisipasi dalam kegiatan Wisata
selama ini kurang memperhatikan terhadap Nusantara yang dilakukan di Jakarta oleh
potensi kedua objek wisata tersebut hal ini dapat Kementrian Pariwisata dan Festival Malaka
dilihat bagaimana infrastruktur menuju ke yang dilakukan di Malaysia. Hal ini bertujuan
tempat tersebut kurang memadai dari apa yang untuk mempromosikan objek-objek wisata di
diharapkan.
Kota Sabang. Hambatan-hambatan yang ada dalam Pengembangan Objek Wisata Pantai Gapang dan
Pantai Iboih di Kota Sabang adalah terbatasnya Koordinasi yang dilakukan oleh Dinas
e. Koordinasi
dukungan dana dari Pemerintah Kota Sabang, Kebudayaan dan Pariwisata Kota Sabang adalah
karena dengan dana yang besar tentunya dapat sebagai berikut : Dengan Bappeda Kota Sabang
mempermudah penyediaan sarana dan prasana yang berfokus tentang pembenahan kawasan
serta fasilitas penunjang lainnya. Perbaikan dan tata ruang, dengan Dinas Pekerjaan Umum
akses menuju kedua lokasi tersebut dapat yang berfokus pada sarana dan prasarana umum
dilakukan dengan perbaikan sarana jalan, yang ada di kawasan objek wisata di Pantai
penyediaan sarana transportasi baik darat Gapang dan Iboih, seperti, penyediaan Mandi,
maupun melalui laut dengan penyedian Cuci Kakus (MCK),tempat sampah, lahan parkir
dermaga yang memadai.
dan tempat duduk, dengan Dinas Perikanan dan Hambatan lainnya yaitu kurangnya promosi Kelautan yang berfokus terhadap pelestarian
yang dilakukan oleh pengelola maupun dan penanaman terumbu karang, dengan Dinas
Pemerintah Kota Sabang melalui Dinas Kehutanan penanaman hutan bakau di pesisir
Pariwisata dan Kebudayaan dalam pantai, dan dengan Dinas Perhubungan Kota
mempromosikan potensi wisata pantai gapang Sabang yang berfokus pada penyediaan
dan iboih secara luas, ini juga didukung dengan transportasi menuju ke objek wisata serta
kurangnya kerjasama dengan instansi-instansi pembuatan rambu-rambu dan penunjuk arah.
yang terkait dalam hal kepariwisataan misalnya kurang kerjasama dan lemahnya koordinasi antara Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota
Sabang dengan Bappeda, Dinas Pekerjaan Adapun hasil dari penelitian ini dapat
E. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Umum, Dinas Perikanan dan Kelautan, Dinas disumpulkan sebagai berikut:
Kehutanan Dinas Perhubungan dan
Komunikasidan Badan Pelabuhan Kawasan Berdasarkan hasil penelitian yang disajikan
a. Kesimpulan
Sabang (BPKS).
pada Bab IV, selanjutnya dilakukan dengan Kompetensi Sumber Daya Manusia yang ada proses analisis data yang peneliti lakukan selama
pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan belum penelitian di lapangan berkaitan dengan judul
cukup mendukung terhadap strategi yang peneliti ambil yaitu Strategi
pengembangan dan pengelolaan objek-objek Pengembangan Objek Wisata Pantai Gapang dan
wisata sehingga mengakibatkan banyak dari Pantai Iboih di Kota Sabang Dalam
objek wisata yang tidak bisa dikelola dengan Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
baik padahal potensi wisata tersebut mampu Kota Sabang secara umum peneliti menganggap
menduklung terhadap peningkatan PAD Kota bahwa belum optimal. Tidak optimalnya
Sabang jika dapat dikelola dengan baik. Untuk Strategi Pengembangan Objek Wisata Pantai
mengatasi hambatan-hambatan, maka upaya Gapang dan Pantai Iboih Di Kota Sabang Dalam
yang telah dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Kebudayaan Kota Sabang yaitu memfokuskan Kota Sabang didasarkan pada indikator
pada kawasan wisata yang harus ditata dan aksesibilitas, kerjasama dan pengembangan
dibenahi yang meliputi peningkatan
menggambarkan kebudayaan Aceh umum yang layak untuk kenyamanan
umumnya dan Kota Sabang khususnya. pengunjung. Melaksanakan kegiatan
Selain itu dari kampong wisata ini juga dapat pembersihan laut dari sampah-sampah serta
dinikmati berbagai macam kuliner khas menyediakan tempat-tempat sampah di lokasi
Aceh. Jadi pengunjung selain dapat Pantai Gapang dan Pantai Iboih. Disamping itu
menikmati keindahan alamnya, juga dapat juga Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota
menikmati kuliner yang disajikan serta Sabang berupaya meningkatkan kerjasama
melihat kegiatan-kegiatan masyarakat dengan instansi-instansi yang terkait dalam hal
setempat dalam pembuatan souvenir. pengelolaan pariwisata.
Bekerjasama dengan Dinas Informasi setempat untuk menggunakan teknologi
tepatguna dalam pengembangan objek-objek Berdasarkan kesimpulan di atas dan untuk
b. Rekomendasi
wisata di Kota Sabang khususnya Pantai mendorong suksesnya Pelaksanaan Strategi
Gapang dan Pantai Iboih.
Pengembangan Objek Wisata Pantai Gapang dan Pantai Iboih Di Kota Sabang. Perlu diperhatikan hal-hal berikut ini:
REFERENSI
Sarana dan prasarana harus diperhatikan dan Affifudin, 2010, Pengantar Administrasi Pembangunan, ditata rapi sehingga dapat memberikan
Alfabeta : Bandung.
kenyamanan terhadap pengunjung ke objek Faisal, Sanapiah. 2001. Format-format Penelitian Sosial. wisata.
Jakarta : Raja GrafindoPersada.
Peningkatan Kompentensi Sumber Daya Gitosudarmo, Indriyo. 2008. Manajemen Strategis.
BPFE : Yogyakarta.
Manusia Khususnya pegawai pada Dinas Glueck, William F and Jauch Laurance R., 2000.
Pariwisata dan Kebudayaan Kota Sabang Bussiness Policy and Strategic Management, and dalam pelaksanaan tugas.
Integrated Approach. Houghton MiflinCompany : Gencarnya promosi yang dilakukan di dalam
USA.
negeri dan luar negeri dengan cara melalui Saladin, Djaslim. 2004. Manajemen Strategi dan festival yang di adakan rutin setiap tahun
Kebijakan Perusahaan. Linda Karya : Bandung. dalam skala nasional dan internasional.
Syafi'i, HM, 2009, Manajemen Pembangunan Daerah,
Masyarakat diharapkan bisa mendukung dan Seni dan Aplikasi, Averroes Press : Malang. Wardianto dan Baiquni. 2011. Perencanaan dan
berpartisipasi terhadap progam pariwisata Pengembangan Pariwisata. Lubuk Agung:
yang dikembangkan di Pantai Gapang dan
Bandung.
Iboih, serta menjaga dan melestarikan Yin, Robert K, 2009, Studi Kasus: Desain dan Metode, kawasan di sekitar pantai.
Raja Grafindo Persada : Jakarta. Bekerja sama dengan Biro Perjalanan Wisata
Yoeti, Oka A. 1996. Pengantar Ilmu Pariwisata. (BPW), dengan penggunaan teknologi sangat
Bandung: Angkasa.
diperlukan dalam pelayanan penjualan tiket Yoeti Oka A, 2002. Perencanaan & Pengembangan dengan teknologi sangat diperlukan dalam
Pariwisata. PT Pradnya Paramita, Jakarta. pelayanan penjualan tiket dengan beberapa
Yuniarsih dan Suwatno. 2008. Manajemen Sumber Daya airline yang diwakili oleh biro perjalanan Manusia. Alfabeta : Bandung. Undang-UndangNomor 10 Tahun 2009 Tentang
wisata yang bersangkutan, atau reservasi
Kepariwisataan.
hotel yang kesemuanya itu memerlukan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentangPajak pelayanan yang serba cepat.
Daerah dan Retribusi Daerah. Dibentuknya kampong wisata yang
Qanun Kota Sabang Nomor 4 Tahun 2009 tentang bertujuan selain dapat menambah
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah pendapatan asli daerah, juga dapat
(RPJPD) Kota Sabang Tahun 2007-2027. memberikan penghasilan kepada
masyarakat. Dalam hal ini masyarakat sekitar Pantai Gapang dan Pantai Iboih diberdayakan dalam upaya membantu pemerintah setempat mempromosikan daya tarik wisata yang dimiliki oleh Kota Sabang dengan cara menghidupkan kembali usaha- usaha yang telah dirintis masyarakat baik
95