DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL
F. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL
No Variabel
Transparansi merujuk ketersediaan informasi yang dapat diakses oleh
8. Disampaikan secara up-to-date;
9. Disampaikan melalui website; 10. Navigasi pencarian informasi mudah dan lengkap;
semua stakeholder baik stakeholder internal maupun eksternal terkait
dengan informasi tentang kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh
11. Adanya peraturan dan pedoman yang pemahaman semua
perguruan tinggi badan layanan umum, peraturan-peraturan baik yang
stakeholder;
12. SOP layanan pendidikan dan administrasi disampaikan
dikeluarkan oleh perguruan tinggi itu sendiri maupun yang
dan difahami kepada semua stakeholder internal;
13. SOP pengelolaan keuangan disampaikan dan difahami oleh semua stakeholder;
dikeluarkan oleh kementerian dan/atau pemerintah, tatakelola yang
dikembangkan oleh perguruan tinggi, dan sistem penyelenggaraan
14. Menyampaikan laporan pertanggungjawab keuangan
pendidikan tinggi, serta semua penyelenggara pendidikan tinggi secara
secara periodik;
15. SOP pengelolaan sumber daya manusia disampaikan dan
terbuka dan jujur memberikan informasi yang dibutuhkan baik
difahami oleh publik;
16. SOP pengadaan barang dan jawa disampaikan dan difahami oleh publik.
mahasiswa maupun masyarakat secara umum.
2 Partisipasi
Partisipasi merujuk pada keterlibatan aktif stakeholder kunci dan/atau
5. Stakeholder internal kunci terlibat dalam pengambilan keputusan/ kebijakan;
stakeholder internal perguruan tinggi terkait dengan pengambilan
6. Stakeholder internal kunci terlibat dalam proses
keputusan yang berhubungan dengan penyelenggaraan pendidikan
perencanaan;
7. Stakeholder internal kunci terlibat dalam pengawasan kebijakan;
tinggi. Sehingga melalui partisipasi semua kebijakan dapat
mengakomodasi sebanyak mungkin aspirasi dan kepentingan serta
8. Stakeholder internal mempunyai saluran komunikasi untuk menyampaikan pendapat;
dukungan dari stakeholder.
9. Stekholder internal kunci terlibat dalam perumusan kebijakan;
3 Supermasi
6. Adanya peraturan perundang terkait penyelenggaraan Hukum
Supremasi hukum dalam konteks proses pembuatan kebijakan publik
pendidikan tingi; pendidikan tingi;
7. Ketegasan implementasi peraturan dan perundang-
kewajibannya dalam mengawal proses perencanaan, pelaksanaan,
undangan;
8. Adanya sistem reward and punishment yang jelas;
pengawasan dan evaluasi kebijakan publik. Ketaatan itu sendiri berasal
9. Pengelolaan perguruan tinggi sesuai aturan yang berlaku;
10. Semua stakeholder internal taat dan patuh terhadap peraturan dan perundang-undangan;
dari pemahaman yang komprehensif terhadap peran masing-masing
pemangku kepentingan; dan (2) Supremasi hukum juga berarti adanya
11. Efektifitas implementasi peraturan dan perundang-
keputuhan terhadap aturan yang tersedia. Artinya kebijakan publik
undangan;
12. Peraturan dan perundang-undangan disosialisasikan
yang ada tidak boleh bertentangan dengan aturan hukum, baik yang
kepada semua stakeholder.
dibuat oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Oleh karenanya,
diantaranya (1) adanya peraturan perundang-undangan yang tegas dan konsisten; (2) adanya penegakan hukum yang adil dan tidak diskriminatif; (3) adanya penindakan terhadap setiap pelanggar hukum; dan (4) adanya kesadaran dan kepatuhan kepada hukum.
4 Akuntabilitas
Akuntabilitas publik adalah suatu ukuran atau standar yang
8) Ketersediaan dokumen analisis jabatan;
9) Dosen/pegawai memahami deskripsi tugas; 10) Deskripsi tugas sesuai dan/atau sudah menggambarkan
menunjukkan seberapa besar tingkat kesesuaian penyelenggaraan
penyusunan kebijakan publik dengan peraturan hukum dan perundang-
tugas sehari-hari;
11) Uraian tugas sesuai pekerjaan yang dilakukan; 12) SOP dilaksanakan secara konsisten;
undangan yang berlaku untuk organisasi publik yang bersangkutan;
dan (2) Pada dasarnya, setiap pengambilan kebijakan publik akan
13) SOP disosialisasikan kepada seluruh stakeholder;
memiliki dampak tertentu pada sekelompok orang atau seluruh
14) SOP dijadikan pedoman dalam melaksanakan tugas; 15) Adanya laporan pertanggungjawaban penyelenggaraan
masyarakat, baik dampak yang menguntungkan atau merugikan,
pendidikan;
16) Adanya laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan;
maupun langsung atau tidak langsung. Oleh karena itu, penyusun maupun langsung atau tidak langsung. Oleh karena itu, penyusun
17) Semua dosen/pegawai membuat laporan kinerja;
kebijakan yang diambilnya kepada publik.
18) Institusi membuat LAKIP setiap tahun; 19) SPI menjalankan tugas dan fungsi secara betul dan benar;
4) Adanya kesesuaian antara pelaksanaan dengan standar prosedur
20) Pengelolaan keuangan di audit oleh SPI;
pelaksanaan;
21) SPI melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan
5) Adanya sanksi yang ditetapkan atas kesalahan atau kelalaian dalam
manajerial perguruan tinggi;
pelaksanaan kegiatan;
22) SPI melaporkan hasil audit kepada stakeholder internal
Adanya output dan outcome yang terukur.
kunci;
5 Efektifitas
Efektiftas pengelolaan perguruan tinggi adalah bagaimana manajemen
1. Strategi pencapaian visi, misi dan tujuan yang akan
perguruan dalam menggunakan sumber daya pendidikan yang
dicapai secara jelas;
2. Strategi pencapaian visi, misi dan tujuan yang telah
dilaksanakan secara efektif dan efisien dalam rangka mencapai visi
dirumuskan;
3. Keselarasan antara sasaran, program, dan tujuan; 4. Pemanfaatan sumber daya selaras dengan hasilnya;
dan misi yang telah dirumuskan. Sumber daya pendidikan meliputi
anggaran, tenaga pendidik dan kependidikan, sarana & prasarana, dan
5. Pemanfaatn sumber daya keuangan selaras dengan hasil
kurikulum, dan sumber belajar lainnya.
program yang dilaksanakan.