Teknik Pemungutan Pajak TINJAUAN PUSTAKA

47 sehemat hematnya; jangan sekali-kali biaya pemungutan melebihi pemasukan pajaknya. 32

C. Teknik Pemungutan Pajak

Cara memungut pajak rnenurut Adriani dapat dibagi ke dalam tiga golongan: 1. Wajib pajak menentukan sendiri jumlah pajak yang terutang sesuai dengan ketentuan undang-undang perpajakan. Contoh: Pajak Penghasilan 1984. Cara pembayaran dapat dilakukan dengan: a. Meterai b. Pembayaran ke kas negara Fiskus membatasi diri pada pengawasan, kadang-kadang insidental atau secara teratur. 2. Ada kerja sama antara wajib pajak dan Fiskus tetapi kata terakhir ada pada Fiskus dalam bentuk: a. Pemberitahuan sederhana dari wajib pajak b. Pemberitahuan yang lengkap dari wajib pajak 3. Fiskus menentukan sendiri di luar wajib pajak jumlah pajak yang terutang. Wirawan B. Ilyas dan Richard Burton dalam bukunya Hukum Pajak menyatakan bahwa pada dasarnya ada 4 empat macam sistem pemungutan pajak yaitu : 32 R. Santoso Brotodihardjo, Op. Cit, hal 27-28 48 a. Official assessment system adalah suatu pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada pemungut pajak fiskus untuk menentukan besarnya pajak yang harus dibayar pajak yang terutang oleh seseorang. Dengan sistem ini masyarakat Wajib Pajak bersifat pasif dan menunggu dikeluarkannya suatu ketetapan pajak oleh Fiskus. Besarnya utang pajak seseorang baru diketahui setelah adanya surat ketetapan pajak. b. Semi self assessment system adalah suatu system pemungutan pajak yang memberi wewenang pada fiskus dan wajib pajak untuk menentukan besarnya pajak seseorang yang terutang. Dalam sistem ini setiap awal tahun pajak Wajib Pajak menentukan sendiri besarnya pajak yang terutang untuk tahun berjalan yang merupakan angsuran bagi Wajib pajak yang harus disetor sendiri. Baru kemudian pada akhir tahun pajak Fiskus menentukan besarnya uatang pajak yang sesungguhnya berdasarkan data yang dilaporkan oleh Wajib Pajak. c. Self assessment system adalah suatu system pemungutan pajak yang memberi wewenang penuh kepada wajib pajak untuk menghitung, memperhitungkan, menyetorkan, dan melaporkan sendiri besarnya utang pajak. 49 Dalam sistem ini Wajib pajak yang aktif sedangkan Fiskus tidak trut campur dalam penentuan besarnya pajak yang terutang seseorang, kecuali Wajib Pajak melanggar ketentuan yang berlaku. d. Withholding system adalah suatu system pemungutan pajak yang memberi wewenang pada pihak ketiga untuk memotong memungut besarnya pajak yang terutang. Pihak ketiga yang telah ditentukan tersebut selanjutnya menyetor dan melaporkannya kepada fiskus. Pada sistem ini fiskus dan wajib pajak tidak aktif, fiskus hanya bertugas mengawasi saja pelaksanaan pemotongan pemungutan yang dilakukan oleh pihak ketiga. 33 Pengertian pemungutan menurut Undang-undang Nomor 34 Tahun 2004 Perubahan atas Undang-undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Pasal 1 angka 13, adalah : Suatu rangkaian kegiatan mulai dari penghimpunan data obyek dan subyek pajak atau retribusi, Penentuan besarnya pajak atau retribusi yang terutang sampai kegiatan penagihan pajak atu retribusi kepada Wajib Pajak atau Wajib Retribusi serta pengawasan penyetorannya. D. Pajak Daerah D.1. Pengertian Pajak Daerah