26
Menurut Soerjono Sukanto, penelitian secara ilmiah artinya suatu metode yang bertujuan untuk mempelajari satu atau beberapa gejala,
dengan jalan menganalisanya dan dengan mengadakan pemeriksaan yang mendalam terhadap fakta tersebut, untuk kemudian mengusahakan
suatu pemecahan atas masalah-masalah yang ditimbulkan oleh fakta tersebut.
20
Sedangkan penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah, yang didasarkan pada metode, sistematika dan pemikiran tertentu, yang
bertujuan untuk mempelajari satu atau beberapa gejala hukum tertentu, dengan jalan menganalisanya.
21
Metodologi menjadi cukup penting karena metode pada prinsipnya memberikan pedoman tentang cara
peneliti untuk mempelajari dan menganalisa permasalahan yang dihadapi.
1. Metode Pendekatan
Metode pendekatan dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan yuridis normatif. Penelitian hukum normatif
yang merupakan studi dokumen, menggunakan pendekatan perundang- undangan. Dalam penelitian ini yang diteliti adalah sampai sejauh mana
hukum positif tertulis yang ada itu sinkron atau serasi satu sama lain. Hal ini dapat dilakukan melalui 2 dua jalur, yaitu :
a. Vertikal, melihat apakah suatu peraturan perundang-undangan berlaku bagi suatu bidang kehidupan tertentu tidak saling
bertentangan antara satu dengan yang lain apabila dilihat dari
20
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta, UI Press, 2007, hal 2.
21
Ibid, hal 43
27
sudut vertikal atau hierarki peraturan perundang-undangan yang ada.
b. Horisontal, apabila yang ditinjau adalah peraturan perundang- undangan yang berkedudukan sederajat dan yang mengatur
bidang yang sama.
22
Kegiatan dalam penelitian hukum normatif meliputi : a. Memilih pasal-pasal yang bersifat norma hukum.
b. Menyusun sistematika dari pasal-pasal tersebut sehingga
menghasilkan klasifikasi tertentu. c. Menganalisis pasal-pasal tersebut dengan menggunakan asas-
asas hukum yang ada. d. Menyusun suatu konstruksi dengan persyaratan :
1 Mencakup semua bahan hukum yang diteliti 2 Konsisten
3 Memenuhi syarat-syarat estetis 4 Sederhana
23
2. Spesifikasi Penelitian
Spesifikasi penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitis yakni suatu penelitian yang berusaha menggambarkan masalah hukum, sistem hukum
dan mengkajinya atau menganalisisnya sesuai dengan kebutuhan dari penelitian ini.
22
Bambang Sunggono, Op. Cit. hal 94 - 96.
23
Ronny Hanijito Soemitro, Metodologi Penelitian Hukum dan Jurimetri, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1998, hal 33.
28
3. Jenis Data
Penelitian ini menggunakan data yang berasal dari : Data Sekunder. Data sekunder diperoleh dari bahan pustaka dan dokumentasi merupakan
data dasar dalam penelitian hukum normatif, yang menjadi pijakan untuk menjawab permasalahan dan tujuan penelitian. Apabila dilihat dari sisi
kekuatan mengikatnya data sekunder di bidang hukum dapat dibedakan menjadi :
1 Bahan-bahan hukum primer, meliputi : Perubahan Undang-undang Dasar Negara RI Tahun 1945, Undang-undang, Peraturan
Pemerintah, Peraturan Daerah. 2 Bahan-bahan hukum sekunder adalah bahan-bahan hukum yang
memberikan penjelasan atau membahas lebih lanjut hal-hal yang telah diteliti pada bahan-bahan hukum pimer, meliputi, bahan hukum yang
diperoleh dari teks, jurnal, kasus-kasus, desertasi, hasil penelitian yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
4. Teknik Pengumpulan Data