BAB III H AS IL PEN ELITIAN D AN P EMB AH AS AN :
P ERB AN D IN GAN S ISTEM P EN GATU RAN H U KU M MEN GEN AI FAIR U S E AN TARA AMERIKA SERIKAT D AN IN D ON ES IA
3 .1. Pe rb e d a a n S is te m Pe n ga tu ra n D o ktrin Fa ir U s e
3 .1.1 P e n ga tu ran D o ktrin Fa ir U s e d i Am e rika S e rika t
3 .1.1.1. 17 U .S .C. S e ctio n 10 7
Doktrin fair use diatur dalam 17 U.S.C Section 10 7. Pada pem bukaan section ini, Undang-undang m enekankan bahwa : “fair use m en yalin den gan “tujuan seperti
kritikan, kom entar, laporan berita, kegiatan belajar m en gajar term asuk pen ggun aan salinan m ateri un tuk keperluan kelas, beasiswa, atau pen elitian bukan lah suatu
pelan ggaran terhadap hak cipta.”
46
Pada dasarn ya, ham pir sem ua an alisis doktrin fair use dibagi m en jadi dua kategori, yaitu kom entar dan kritik atau parody .
47
Salah satu con toh dari kom en tar dan kritik term asuk dalam hal in i m en gutip beberapa baris dari lagu Bob Dylan di rev iew m usik, m eran gkum dan m en gutip
artikel kesehatan m en gen ai kan gker prostat yan g ada di laporan berita, m en yalin beberapa paragraf dari artikel berita un tuk digun akan oleh guru atau m urid dalam
pelajaran , atau m en yalin porsi terten tu artikel pada m ajalah ilustrasi olahraga yan g digun akan dalam kasus terkait.
48
Berkutn ya Parodi disin i diartikan sebagai sesuatu yan g kon yol dan m en ghibur, um um n ya term asuk karya parodi yan g terken al den gan m en contohn ya
dalam bentuk kom ikal. Hakim m em aham i bahwa hal tersebut terjadi secara n atural bahwa perm intaan akan parodi terjadi den gan cara m en gam bil karya asli dari suatu
46
17 U.S.C. Section 10 7, http: www.law.cornell.edu U.S.code 17 10 7.shtm l
47
Ibid
48
Stan ford Un iversities Libraries an d Academ ic Inform ation Sources, J ustia, NOLO, LibraryLaw.com On ecle,Chapter 9: Fair Use an d W hat is Fair Use, M easurin g fair Use : The
Fourth Factors dalam http: fair use stan ford.edu Copyright_ an d_ Fair_ Use_ Overview chapter9 index.htm l
hal atau suatu parodi un tuk kem bali diparodikan . Tidak seperti ben tuk lain dari fair use, pen ggun aan karya asli secara fair un tuk dikem ban gkan adalah diperbolehkan
dalam parodi den gan m aksud un tuk m en gem ban gkan karya asli itu sen diri. Section ini m em berikan batasan tin dakan pen gajar dan pelajar un tuk
m en ggun akan fair use sebagai pedom an dalam belajar m en gajar.
49
Pengajar dapat m en yalin beberapa bab dari buku, artikel dari m ajalah yan g terbit secara berkala
m aupun surat kabar, cerita pen dek, esai pendek atau puisi pen dek, apakah itu term asuk gam bar dari atau tidak dalam karya kolektif, kem udian tabel, diagram ,
lukisan, kartun atau gam bar dari buku atau surat kabar.
50
Un dang-un dan g ini sam a seperti karakteristik sistem hukum pada com m on law sy stem dim ana m em berikan con toh kasus bagaim an a pengadilan m em utuskan
apakah tin dakan tergugat term asuk dalam kategori fair use atau pelan ggaran hak cipta. Dim ulai den gan con toh dasar bagaim an a fair use diaplikasikan pada tergugat
atas tin dakan m en yalin tergugat pada kasus Folsom v Marsh, 9 F.Cas 342 sam pai den gan ben tuk tin dakan fair use palin g m oderen pada kasus Field v Google, 412 F
Supp 2d 110 6. Section in i m en jelaskan bagaim ana pen gadilan m en jelaskan dan m en ganalisa eksisten si fair use.
Sejarah legislatif saat pem buatan un dan g-un dang 17 U.S.C section 10 7 secara jelas m en gindikasikan , bahwa bagaim an apun pen gadilan bebas un tuk
m en gem ban gkan artian kon sep fair use, secara prin sipal tidak sem ata-m ata terikat den gan em pat faktor yan g ada pada un dan g-un dan g in i yan g n otabene diciptakan
sebagai pedom an bagi pengadilan .
51
49
17 U.S.C.S Section 10 7, Ibid
50
Ibid
51
H .R. REP. No 1476, 94
th
Con g. 2d Sess. 66 1976
Em pat faktor pada un dan g-un dang ini yan g digun akan sebagai pedom an adalah sebagai berikut :
52
1. Tujuan dan karakter pen ggun aan
Pada tahun 1994, The U.S. Suprem e Court m en yatakan bahwa tujuan dan karakter pen ggun aan adalah faktor utam a un tuk m em utuskan apakah suatu
perbuatan term asuk kualifikasi fair use atau tidak. Faktor in i m em fokuskan pada pem eriksaan pen gadilan pada tipe pen ggun aan bukan tipe pen ggun a.
53
sebagai tam bahan , un tuk m en gevaluasi efek dari faktor pada fair use den gan tekhn ologi,
pen gadilan harus m en gevaluasi karakter kom ersial dan keaslian perubahan ben tukn ya.
54
Isu um um yan g terjadi pada dun ia pen didikan adalah apakah m ateri yan g digun akan m am pu m em ban tu un tuk m enciptakan sesuatu yan g baru, atau apakah
m ateri tersebut m am pu m en ghasilkan salin an sesuatu yan g karya cipta baru. H al palin g pen tin g yang harus disadari adalah n ilai dari karya cipta asli m ilik pen cipta
dan in form asi yan g ditam bahkan . H al ini berarti bahwa fair use terpen uhi jika faktor pertam a, yaitu oran g yan g m en ggunakan karya cipta pen cipta m en am bahkan suatu
in form asi baru dan m em iliki perbedaan den gan karya asli pencipta sebelum nya. 2.
Ken aturalan karya cipta Tidak seperti faktor pertam a fair use, yan g titik beratn ya pada hal salin an
atau karya cipta baru hasil dari pen ggun aan karya cipta asli. Faktor yang kedua ini m en itik beratkan pada orisin alitas. Berdasar dari tidak serin gn ya faktor ini m un cul
pada kasus-kasus, legislatif dan pen gadilan m enyatakan bahwa faktor kedua m em iliki pen garuh palin g sedikit dari seluruh faktor analisis fair use.
55
Keaslian dari
52
17 U.S.C.S Section 10 7, Ibid
53
William F Pantry and Shira Perlm utter, Fair Use Miscon strued: Profit, Presum ption, and Parody , 11 Cardozo Arts En t. L.J . 667,676 1993
54
Stanford Un iversities Libraries an d Academ ic Inform ation Sources, J ustia, NOLO, LibraryLaw.com Onecle, Ibid
55
Universal City Studios, Inc v Son y Corp of Am , 659 F.2d 963, 972 9
th
Cir 198 1, rev’d, 464 U.S. 417 1984 “ The legislative history and the case law dealin g with this factor rather sparse..”
karya cipta m em iliki argum en kuat m en ggun akan doktrin fair use bila si pen ggun a m en ggun akan karya yan g telah dipublikasikan atau karya faktual daripada karya
yan g belum dipublikasikan atau karya fiksi. H al ini beralasan sebab orisinalitas pen ulis m em iliki hak un tuk m en gon trol pen am pilan publik pertam a kalin ya lewat
ekspresi. 3.
J um lah dan porsi substansi isi yan g digun akan Alat yan g digun akan un tuk m em utuskan berapa ban yak jum lah dan substan si
yan g digun akan adalah “m akin sedikit apa yan g diam bil, m akin besar pula perbuatan tersebut berada pada kategori doktrin fair use”. Ini berarti m akin sedikit m ateri yan g
diam bil m akin besar kem un gkin an bahwa perbuatan tersebut term asuk doktrin fair use dan bukan pelan ggaran hak cipta. Bagaim an apun , doktrin in i tidak akan berlaku
jika porsi yan g diam bil adalah porsi jan tun g atau palin g pen tin g dari suatu karya cipta.
56
Terdapat pen gecualian pada kasus parodi. Pada parodi, m eskipun pem arodi atau pelawak m em in jam dalam ran gka m en gom en tari karya cipta asli. Pem arodi atau
pelawak tersebut diijin kan un tuk m em in jam , bahkan m eskipun itu adalah jantung dari karya cipta asli, dalam ran gka un tuk m en gem ban gkan karya cipta itu sen diri.
H al in i dikaren akan U.S. Suprem e Court m em berikan pen gan tar jika “pen gam bilan jan tun g karya cipta bukan lah pelan ggaran terhadap parodi dan in i adalah tujuan
utam a dari parody itu sendiri.”
57
4.
Efek dari pen ggun aan karya cipta tersebut terhadap pasar Faktor keem pat in i berhubungan den gan poten si pem asaran atas baran g yan g
diciptakan m en ggun akan tin dakan fair use. Faktor keem pat in i bertujuan un tuk m en gevaluasi poten si pasar atas karya cipta baru yan g dihasilkan tersebut.
58
Faktan ya, sejak pertim ban gan H akim Story m en gen ai “ derajat dim an a pen ggun aan
56
March Lin dsey, “ Chapter Fiv e : The M y stic Doctrin e of Fair Use” in Copy right Law ,ibid
57
Cam pbell v. Acuff-Rose Music , 510 U.S. 569 1994
58
17 U.S.C Section 10 7 4 1994, Ibid
m en im bulkan prasan gka pen jualan atau m enurun kan keun tun gan ”
59
Un dan g- un dan g hak cipta Am erika Serikat selalu m en coba un tuk m en ggali fakta bahwa suatu
kasus akan m em iliki excuse jika dam pak in sen tifn ya pada pen cipta adalah m in im al. Pada Rogers v Koon s, 960 F.2d 30 1 2d Cir 1992, seoran g sen im an
m en ggunakan hasil karya fotografi tanpa perm isi sebagai dasar untuk pem buatan kerajinan patung kayu, m enyalin sem ua elem en pada foto tersebut. Sen im an
pem atun g tersebut m en ghasilkan lebih dari ratusan ribu dollar dari hasil pen jualan patung.
60
Ketika si fotografer m en ggugat, sen im an beralasan bahwa hasil patungn ya adalah fair use sebab si fotografer tidak pern ah m em pertim ban gkan kem un gkin an
pem buatan patun g. Pen gadilan m en olak alasan tergugat dengan alasan bahwa bukan suatu m asalah apakah fotografer m em pertim bangkan kem un gkin an itu atau tidak
yan g m en jadi perm asalahan adalah eksisnya poten si pasar dari patun g yang awaln ya berasal dari karya foto si fotografer.
61
Keem pat faktor in i pen ting un tuk m en etukan tin dakan fair use. Apakah in i fair use atau pelan ggaran hak cipta. Saat in i, m eskipun 17 U.S.C section 10 7 han ya
m en yebutkan 4 faktor untuk m enentukan tin dakan fair use tetapi pada Field v Google, Suprem e Court m en am bahkan 1 faktor baru. Pen ulis akan m en eran gkan
perkem ban gan doktrin fair use di Am erika Serikat lebih lan jut. Fakta in i m en un jukkan bahwa tindakan fair use selalu berkem ban g seirin g m engikuti kreasi
m an usia dan kreasi m an usia tersebut sudah seharusn ya m en dapatkan perlin dun gan hak cipta. Fair use yan g m en dorong dan m em berikan keuntun gan kepada
pen getahuan diperbolehkan tetapi m em erlukan faktor un tuk m en en tukan tin dakan fair use itu sen diri, sehin gga pen ggun a fair use tahu batasan tin dakan fair use.
59
Folsom v Marsh, 9 F. Cas. 342, 348 CCD Mass 18 41 No 490 1
60
Rogers v. Koons, 960 F.2d 30 1, http: w3.lexis.com lawschoolreg xlin klogin 0 4
61
Ibid
3 .1.1.2 Th e Gu id e lin e s s to u s e Fa ir u s e in th e Ed u ca tio n Fie ld re la te d o n th e in te rn e t a n d th e D igita l Mille n iu m Co p yrigh t
Act
Pen gadilan m en gan alisis fair use dengan m elihat pada bukti dan m en gaplikasikannya pada tiap faktor. Berdasarkan faktor tersebut dapat diketahui
apakah tin dakan pen gguna tadi term asuk fair use atau tidak. Setelah sem ua dipertim ban gkan , faktor yan g palin g m en on jol harus dipen uhi sehingga dapat
m em ecahkan isu kem un gkin an fair use itu sen diri.
62
Seperti dalam Google v Field, tin dakan fair use selalu berkem ban g m en gikuti kreasi m an usia. Pada kasus Field, Id Suprem e court m en am bahkan satu faktor baru
un tuk m em pertim ban gkan tin dakan fair use. In i berarti bahwa hakim dapat m erujuk pada preseden dan m em buat faktor baru un tuk m em utuskan suatu kasus. jika
tindakan cara fair use yang dilakukan tersebut relative baru. U.S.C section 10 7 juga m em berikan pedom an bagi pen gajar dan pelajar un tuk
m en ggun akan fair use dalam lin gkun gan kelas atau kepentin gan pen didikan . Panduan ini m em eberikan otoritas pada kam pus di seluruh n egara bagian un tuk
m em buat sen diri pan duan kelasnya yan g biasa disebut sebagai “classroom guidelin es” asalkan m asih dalam tracks section 10 7.
63
In stitusi dapat m en ciptakan panduannya sendiri untuk m em bantu proses belajar m en gajarn ya.
64
Pem erin tah Am erika Serikat m em perbolehkan fair use bahkan m en dukun gnya un tuk dilakukan di lin gkungan pendidikan dan penelitian.
Pen gaturan fair use di lin gkun gan pen didikan dan pen elitian in i dim aksudkan un tuk m en cegah plagiarism e. Pen gajar dan pelajar harus berhati-hati m en ggun akan
doktrin fair use un tuk m en ghin dari aktivitas plagiarism e. Men yalin atau
62
Marc Lin dsey,Ibid hal 18
63
Ibid hal 19
64
Marc Lin dsey, “Chapter Eight : Copy right Policies on Cam pus.” dalam ibid , hal 38
m em parafrase isi atau m ateri dari karya cipta oran g lain tan pa pem beritahuan , m en erjem ahkan isi atau m ateri dari bahasa asin g karya cipta oran g lain, m en yalin
karya oran g lain tan pa m en can tum kan m ateri yan g dican tum kan dalam tan da kutipan adalah con toh dari plagiarism e.
65
Marc Lin dsey m en yatakan bahwa terdapat perbedaan an tara plagiarism e dan pelan ggaran hak cipta. Plagiarism e adalah m en ggun akan karya oran g lain tan pa
m en guran gin ya sedan gkan pelanggaran hak cipta adalah m en ggun akan karya oran g lain tan pa ijin.
66
Bagaim an apun, baik antara plagiarism e dan pelan ggaran hak cipta m em iliki kaitan yan g erat. Keduan ya berhubun gan den gan doktrin fair use Oran g
dapat m en ggun akan doktrin fair use, bahkan pada m edia in tern et asalkan m em en uhi 4 faktor yan g m en jadi pedom an suatu perbuatan dikatakan fair use.
Ruan g lin gkup perlin dun gan hak cipta dan pem batasan hak pen cipta un tuk digun akan pada karya cipta pada lin gkun gan m edia digital elektron ik diatur oleh
10 5
th
U.S. kon ggres pada Digital Millen ium Copyright Act DMCA.
67
DMCA adalah hasil dari kon siderasi kon ggres selam a beberapa tahun yan g m em bahas m en gen ai
kebijakan dan isu hak cipta berkaitan den gan perkem ban gan dom estic pada in frastruktur in form asi n asion al dahulu disebut sebagai “in form ation
superhighw ay ” tetapi saat ini lebih diken al sebagai in tern et.
68
DMCA tidak m en yebutkan m en gen ai faktor un tuk m en en tukan apakah suatu perbuatan tergolon g fair use atau tidak pada m edia intern et karen a pada dasarnya
faktor yan g digun akan adalah sam a den gan 4 faktor yan g telah disebutkan pada U.S.C section 10 7.
69
Digital Millen ium Copyright Act DMCA lebih m en gatur
65
Marc Lindsey, Ibid hal 39
66
Loc Cit
67
www.copyright.gov legislation dm ca.pdf
68
www.gseis.ucla.edu iclp dm ca1.htm
69
Loc Cit
m en gen ai tin dakan pelan ggaran m elalui m edia in tern et secara teknis, seperti tan ggun g jawab prov ider in tern et, kon trak dan lisensi para pihak di in ternet, atau
ben tuk tin dakan tran sfer pada in ternet.
70
Meskipun pen gadilan Am erika Serikat telah m en gatur m engen ai 4 faktor un tuk m en en tukan suatu tin dakan term asuk fair
use atau tidak tetapi pen gaturan tekn is pada Digital Millenium Copyright Act m em ban tu pen gadilan un tuk m em utuskan tin dakan fair use itu sen diri karen a
peraturan in i m en yediakan cara, syarat dan pen jelasan m en gen ai tan ggun g jawab, hak dan kewajiban para pihak di in tern et, seperti jasa layanan internet ISP In tern et
Serv ices Prov ider, pencipta, pem beri dan pen erim a lisen si.
71
Peraturan in i m em ban tu pen gadilan m em utuskan 4 faktor pertim ban gan tin dakan fair use di
in tern et. Salah satu con toh bagaim an a Digital Millen ium Act m em ban tu pen gadilan
dalam m em beri pertim ban gan un tuk m en yelesaikan kasus ditun jukkan den gan adan ya perlin dun gan desain orisin il dalam title V Digital Millenium Copyright Act.
Desain adalah asli atau orisin il jika hal tersebut adalah hasil dari kreatifitas percobaan m ilik desain er dan m en am pilkan “variasi berbeda” dibandin g den gan
desain lain n ya.
72
Variasi yan g berbeda tersebut haruslah lebih dari sekadar biasa dan tidak han ya m en yalin dari orang lain . Defin isi in i m em ban tu hakim un tuk
m en im ban g apakah yan g dim aksud den gan orisin il pada in tern et kem udian m en gaplikasikannya pada 4 pedom an faktor di dalam U.S.C section 10 7.
70
www.copyright.gov legislation dm ca.pdf , Ibid
71
Dorothy Schr ander, “ Digital M illen ium Copy right Act, P.L. 10 5-30 4: Sum m ary an d An aly sis”, 139, dalam John V Martin, Copy right Curren t Issues an d Law s, Nova Scien ce Publisher, Inc, 20 0 2.
72
Dorothy Schrander, Loc Cit
3 .1.1.3 P e n ga tu ran D o ktrin Fa ir U s e d i In d o n e s ia : U n d a n g-
u n d a n g N o m o r 19 Tah u n 2 0 0 2 te n ta n g H a k Cip ta
Doktrin fair use di In donesia diatur pada bagian V “pem batasan hak cipta” Pasal 14-18 Un dan g-un dan g hak cipta Nom or 19 Tahun 20 0 2.
73
Berdasarkan Pasal 14 Un dan g-un dang H ak Cipta Nom or 19 Tahun 20 0 2 m enggun akan kreasi terten tu
tidak din yatakan sebagai sebuah pelan ggaran terhadap hak cipta selam a sum ber kreasi tersebut disebutkan secara jelas dan hal tersebut han ya digunakan terbatas
un tuk tujuan yan g tidak m en ghasilkan profit atau kom ersial, term asuk kegiatan sosial, seperti pen didikan dan pen getahuan , pen elitian dan pen gem ban gan .
74
Un dang-un dan g H ak Cipta Nom or 19 Tahun 20 0 2 juga m en gatur m engen ai pem batasan dari pen ggun aan doktrin fair use. Pasal 15 Un dan g-un dan g H ak Cipta
Nom or 19 Tahun 20 0 2 m en yatakan bahwa tin dakan fair use diperbolehkan selam a tidak m erugikan kepen tin gan wajar dari pen cipta. Kepen tin gan wajar dari pen cipta
berarti keseim ban gan dalam m en ikm ati m an faat ekonom i atas suatu ciptaan . Term asuk dalam pen gertian in i adalah m en gam bil kreasi dari pertun jukan dram a
yan g tidak kom ersiil.
75
Tin dakan pen ggun a karya cipta dapat dikategorikan sebagai fair use jika bersifat non-profit, edukatif, penelitian dan kepen tingan pen gem bangan .
Un tuk tujuan pen didikan dan pen elitian yan g berkaitan dengan literatur, sum ber asli harus dican tum kan den gan jelas diikuti den gan kutipan len gkap. Den gan
kata lain , kita palin g tidak harus m en yebukan n am a pen cipta, judul n am a dari karya cipta dan n am a pen erbit.
76
Selain hal tersebut, pem ilik program kom puter diperbolehkan un tuk m em buat copy atau salin an copy orisin il dari program
kom puter m ilikn ya den gan tujuan sebagai duplikat back up.
73
Pan Muham m ad Faiz, “Legal Doctrin e of Fair Dealin g in Various Coun tries”, http: faizlawjourn al.blogspot.com 20 0 6 10 fair-dealing.htm l
74
www.wipo.in t tk en laws pdf indon esia_ copyright.pdf
75
Loc Cit
76
Loc Cit
Pen gaturan khusus Un dan g-undan g Hak Cipta In don esia yan g tidak dim iliki oleh Am erika Serikat adalah m en gen ai m en yalin ofisial sim bol atau lam bang dari
n egara dan lagu kebangsaan. Pasal 14 Un dan g-undan g Hak Cipta m enyatakan bahwa m en yalin lam ban g n egara dan lagu keban gsaan den gan karakter orisin aln ya tidak
serta m erta dian ggap sebagai pelan ggaran hak cipta.
77
H al ini sam a dengan kasus m en gam bil berita aktual, dim ana seluruh atau han ya sebagian dari berita berasal dari
kan tor berita, lem baga pen yiaran dan surat kabar atau sum ber sejenis lain nya, den gan keten tuan sum bern ya harus disebutkan den gan jelas.
Pen gaturan khusus lain n ya yan g juga m erupakan karakter Indonesia sebagai n egara beragam a adalah laran gan pen gum um an setiap ciptaan yan g berten tan gan
den gan kebijaksan aan pem erin tah di bidan g agam a, pertahanan keam an an n egara, kesusilaan serta ketertiban um um setelah m en den gar pertim ban gan Dewan H ak
Cipta.
78
Disin i pem erintah m engontrol pem buatan pem batasan fair use un tuk kepen tin gan publik m eskipun un tuk pen didikan dan pen elitian . Fair use
diperbolehkan asalan tidak berten tangan dengan kebijaksanaan pem erin tah. H al in i juga salah satu perbedaan cara In don esia dalam m en gatur fair use pada Undan g-
un dan g Hak Cipta.
79
Sementara itu
pasal 18 Undang-undang Hak Cipta Nom or 19 Tahun 20 0 2 m en yatakan bahwa pen gum um an suatu ciptaan yan g diselen ggarakan
pem erin tah un tuk kepentingan n asional m elalui radio, televisi dan atau saran a lain dapat dilakukan den gan tidak m em in ta ijin kepada pem egan g hak cipta den gan
keten tuan tidak m erugikan kepen tin gan yan g wajar dari pem egan g hak cipta dan kepada pem egang hak cipta diberikan im balan yan g layak.
Perbedaan pen gaturan an tara Am erika Serikat dan In don esia disebabkan jika an tara kedua n egara in i m em iliki karakteristikn ya m asin g-m asin g. Indon esia dapat
77
Loc Cit
78
Loc Cit
79
Loc Cit
m erujuk hukum n ya beradasarkan hukum Am erika Serikat tetapi juga tetap harus m em perhatikan kepen tin gan dan n ilai-n ilai yan g sifatn ya n asion al.
3 .1.1.4 . P e rb a n d in ga n H u ku m a n tara In d o n e s ia d a n Am e rika S e rika t d alam m e n gatu r D o ktrin fair U s e
Kesam aan pen gaturan fair use an tara In don esia dan Am erika Serikat ditun jukkan oleh kategori dan tujuan dari peraturan fair use itu sen diri. Baik
Am erika Serikat dan In donesia m en gatur fair use un tuk kepen tin gan pen didikan , kritik, pen elitian dan pen getahuan . Peraturan fair use yan g m em perbolehkan
pen ggun aan karya cipta un tuk pen didikan , kritik, pen elitian dan pen getahuan akan m en dorong dan m en in gkatkan penem uandan perkem ban gan pen getahuan dan
penelitian. Undang-undang Hak Cipta Indonesia Nom or 19 Tahun 20 0 2 tidak m en can tum kan aturan m en gen ai parodi sebagai fair use, tetapi secara praktek dalam
m asyarakat Pem erin tah In don esia m em perbolehkan aktor atau aktris un tuk m enggunakan hasil kreatifitas aktor atau aktris lain un tuk kepen tin gan parodi.
8 0
Salah satu Contoh yan g m em perbolehkan parodi m en ggun akan fair use ditun jukkan oleh salah satu kelom pok parodi di Indon esia, project pop.
8 1
Project pop adalah con toh dari kelom pok parodi yan g m en ggun akan kreasi aktor lain un tuk
m em ben tuk kreasi parodi baru. Pem erin tah Indon esia juga tidak m en yebutkan m en gen ai pem bolehan pen ggun aan bagian in ti atau jan tun g pada parodi un tuk
digun akan m en ciptakan ben tuk parodi baru seperti yan g din yatakan oleh Am erika Serikat dalam USC section 10 7. Meskipun pen gaturan seperti in i tidak diatur dalam
Un dan g-un dang H ak Cipta Nom or 19 Tahun 20 0 2 tetapi pem erin tah In don esia tidak pern ah m em berikan perin gatan kepada aktor atau aktris yan g m en ggun akan bagian
parodi in ti jan tun g m ilik aktor atau aktris lain n ya.
8 2
8 0
http: www.last.fm m usic Project+Pop
81
Loc Cit
82
Loc Cit
Di sisi lain, terdapat ban yak perbedaan pen gaturan fair use an tara In donesia dan Am erika Serikat. Perbedaan tersebut tidak han ya disebabkan oleh karakteristik
In donesia tetapi juga pen ghorm atan pem erin tah terhadap kean ekaragam an etn ik, suku bangsa dan budaya yan g secara jelas din yatakan pada bagian m enim ban g
Un dan g-un dang Hak Cipta In don esia Nom or 19 Tahun 20 0 2. Kontrol pem erin tah dan pen jelasan tam bahan m en gen ai faktor un tuk m en gualifikasikan suatu perbuatan
disebut sebagai fair use atau tidak juga m erupakan perbedaan antara Un dan g- un dan g H ak Cipta In don esia dan Am erika Serikat.
8 3
Meskipun terdapat kon trol pem erin tah un tuk m en cegah pen gum um an yan g bertentan gan den gan kebijakan pem erin tah, Indon esia tidak m enam bahkan aturan
tam bahan m en gen ai pen gaturan terhadap fair use di ruan g kelas atau kam pus seperti haln ya “classroom guidelin es” di Am erika Serikat.
8 4
In don esia han ya m en gatur m en gen ai fair use secara um um pada Un dan g-un dan g H ak Cipta Nom or 19 Tahun
20 0 2. Un dang-un dan g Hak Cipta Indon esia Nom or 19 Tahun 20 0 2 m en yatakan
pada bagian m en im ban g bahwa In don esia m em butuhkan pen gaturan hukum hak cipta sebagaim an a diatur dalam Undan g-Un dan g H ak Cipta Nom or 19 Tahun 20 0 2
in i karen a In donesia m em iliki kean ekaragam an etnis, suku ban gsa dan budaya yan g m em butuhkan perlin dun gan un tuk tiap ben tuk kreasi karya ciptan ya. Un dan g-
un dan g Hak Cipta Am erika Serikat m engatur m en gen ai fair use karen a pertim ban gan pen getahuan dan perkem ban gan kasus yan g dapat m em bawa isu fair
use daripada sekadar sebuah pelanggaran hak cipta. Sebagai hasiln ya, USC Section 10 7 m em berikan 4 faktor un tuk m em pertim ban gkan kualifikasi fair use.
Berbeda den gan Am erika Serikat, Un dan g-un dan g H ak Cipta In donesia Nom or 19 Tahun 20 0 2 tidak m en yebutkan m en genai faktor kualifikasi tindakan fair
use. Pen jelasan Un dang-un dan g Hak Cipta Nom or 19 Tahun 20 0 2 han ya
83
www.wipo.in t tk en laws pdf indon esia_ copyright.pdf
84
Marc Lindsey, Ibid hal 18
m en yebutkan bahwa karen a sulit untuk m em berikan batasan kuan titatif m aka pem erin tah m em berikan batasan secara kualitatif yaitu 10 persen dari karya cipta
atau jan tun g in ti karya cipta m eskipun tidak m em en uhi jum lah 10 persen . Faktor lain yan g dican tum kan di Un dang-un dan g in i adalah tidak m erugikan kepen tingan yan g
wajar dari pem egan g hak cipta.
8 5
Faktor kualifikasi fair use di In donesia relatif cukup jelas karen a telah m en can tum kan m en gen ai batasan 10 persen atau in ti jan tun g dari karya cipta tetapi
faktor tidak m erugikan kepen tin gan wajar dari pem egan g hak cipta tidak dijelaskan secara lebih rin ci. Bagian pen jelasan un dan g-un dan g hanya m en yatakan bahwa
tindakan tersebut seharusn ya tidak m en ggan ggu keseim ban gan hak ekon om i dari pen cipta.
8 6
H al in i m en yebabkan sedikit kebin gun gan di m asyarakat karen a adan ya peraturan m en gen ai hak m oral pada un dan g-un dang hak cipta.
8 7
Apakah cukup un tuk m enggun akan hak ekon om i, hak m oral atau kom bin asi keduan ya un tuk
m en en tukan kualifikasi “tidak m erugikan kepentin gan wajar dari pem egan g hak cipta”. Sebagai n egara dengan sistem civ il law , hakim berhak un tuk
m en gin terpretasikan un dang-un dan g sehingga di persidan gan , keputusan tergan tun g kepada interpretasi hakim . Akan tetapi akan lebih baik jika undang-undang H ak
Cipta In don esia m em iliki pedom an ten tang kualifikasi “tidak m erugikan kepen tin gan wajar dari pencipta”.
Sebagai n egara yan g berdasar hak m oral dari doktrin fair dealin g, terdapat ban yak n ilai m oral pada un dan g-un dang H ak Cipta In don esia Nom or 19 Tahun
20 0 2. Pertam a, pada bagian m en im ban g terdapat pern yataan bahwa In don esia adalah n egara yan g kaya akan keberagam an etnis. Pern yataan in i berkaitan den gan
n ilai sosial Indon esia, yan g m erasa bangga jika hasil kreasinya m enjadi tren dsetter
85
Loc Cit
86
Loc Cit
87
Prof Abdul Kadir Muham m ad, SH , Kajian Hukum Ekon om i H ak Kekay aan Intelektual, PT Citra Aditya Bakti, 20 0 7
dan m em berikan keun tun gan kepada pihak lain. Kedua, hak m oral juga diatur secara khusus pada undan g-undan g in i pada Bagian ketujuh Pasal 24-26. Pada Pasal in i
terdapat pernyataan bahwa pen cipta harus dihorm ati dan m em iliki hak m oral un tuk setiap karya ciptan ya sejak karya cipta tersebut ada dalam bentuk fisik. H ak cipta
tidak m elin dun gi ide, yan g dilindungi oleh hak cipta adalah karya cipta. Ide tersebut harus diubah terlebih dahulu ke ben tuk fisik.
8 8
Bagaim an apun pem erintah In don esia telah m erivisi Un dan g-un dan g H ak Cipta pada 29 J uli 10 0 1. Undan g-un dan g H ak Cipta baru in i Un dan g-un dan g Nom or
19 Tahun 20 0 2 m en ggabun gkan dua hak, baik hak m oral m aupun ekon om i. Pem erin tah In donesia m en yatakan bahwa peraturan baru in i berusaha un tuk
m em ban tu posisi Indon esia yan g saat itu berada pada “ priority w atch list” tan pa kehilan gan tujuan n ya un tuk m en in gkatkan pen didikan dan penelitian .
8 9
3 .2 . Pe la n ggara n H u ku m D o ktrin Fa ir U s e 3 .2 .1
Pe la n gga ran H u ku m D o ktrin Fa ir U s e p a d a in te rn e t d i Am e rika S e rika t Kas u s p re s e d e n b e rka ita n d e n gan c o p y
p a s t e b a h an p a d a in te rn e t
Pen ulis m en can tum kan tiga con toh bagaim an a Am erika Serikat m en yelesaikan pelan ggaran hak cipta yan g m en ggun akan alasan fair use. Kasus
pertam a m en diskusikan bagaim an a Suprem e Court m en gatur m engen ai 4 faktor pertim ban gan fair use. Kasus kedua m endiskusikan bagaim ana keem pat faktor
tersebut diaplikasikan pada tin dakan fair use di in tern et. Kasus ketiga m enjelaskan bagaim an a kem udian tin dakan fair use berkem ban g sehin gga pen gadilan kem udian
m en am bahkan satu faktor lagi yaitu good faith itikad baik.
88
Alexan der Y Agung Nugroho and Sih Yulian a Wahyuningtyas, The Im plem entatin of Tradem ark Law in Sm all and M edium Size Enterprise Business Activ ities in Indonesia, dalam
http: www.thailawforum .com articles tradem ark-law-in don esia.htm l
89
Join t Statem en t Betw een The Un ied States and The R epublic of Indonesia, dalam http: www.whitehouse.gov news releases 20 0 6 11 20 0 61120 -3.htm l
Pen jelasan dan pem bahasan m en gen ai em pat faktor pada U.S.C section 10 7 dan bagaim an a Am erika Serikat m en yelesaikan persoalan pelanggaran fair use
adalah pen ting un tuk m en getahui bagaim ana Am erika Serikat m en giden tifikasi fair use un tuk kem udian diban din gkan den gan In donesia.
3.2.1.1 Folsom v Marsh, 9 F. Cas. 342
Folsom v Marsh, 9 F.Cas.342 adalah kasus pertam a yan g m enggun akan doktrin fair use sebagai alasan bagi tin dakan tergugat. Pada Folsom , Id pen ggugat
m en gatakan bahwa tergugat m en gin vasi hak ciptan ya den gan cara m em publikasikan kata dem i kata, m en yalin surat m an tan presiden George Washin gton . Palin g sedikit
lebih dari sepertiga publikasi tergugat m en cam pur kata-kata surat asli George Washin gton yan g belum pern ah dipubliksikan . Sisan ya terdiri dari n arasi m en gen ai
kehidupan George Washin gton den gan catatan pen jelasan dan ilustrasi oleh editor.
90
Pen gadilan tin ggi m em utuskan bahwa hak cipta pen ggugat telah dilan ggar atau dibajak karen a publikasi tergugat dian ggap tidak fair dan keseluruhan
m erupakan rin gkasan dari karya asli. Tidak terdapat sesuatu yan g baru, asli atau tam bahan substan sial pada m ateri yan g m en un jukkan adan ya kerja keras tam bahan
atau kerja intelektual dari tergugat. J ika tergugat dapat m en gam bil 319 surat term asuk hak cipta pen ggugat yan g secara ekslusif adalah m ilik pen ggugat, m aka
tidak ada alasan m en gapa pen jual buku lain tidak dapat m elakukan hal yan g sam a. Kasus Folsom v Marshall, Id in i adalah kasus pertam a yan g m enjadi preseden bagi
kasus fair use lain . Pada kasus in i, pen gadilan m em utuskan berdasarkan 4 alasan yan g kem udian m en jadi faktor pertim ban gan tin dakan fair use.
90
Folsom v Marsh, 9 F. Cas. 342, http: w3.lexis.com lawschoolreg xlinklogin 0 8.asp
3.2.1.2 Kelly v Ariba, 336 F.3d 8 11
Kelly v Ariba, 336 F.3d 8 11 adalah kasus in tern et yang m en gin terpretasi em pat faktor un tuk m en gan alisa bagaim ana tindakan tergugat adalah fair use atau
pelan ggaran hak cipta. Pada kasus Kelly, Id pen ggugat m en jual lukisan pada beberapa pen erbit di in tern et. Tergugat m enggun akan search engin e dim an a m elalui
search en gine tersebut lukisan Kelly tam pak sebagai thum bnails. Dengan m engklik thum bnails tersebut pen ggun a in tern et akan tersam bun gkan den gan w ebsite Kelly
yan g kem udian akan m em perlihatkan gam bar pen uh pada w eb brow ser w indow yan g baru. Gam baran pen uh tidak teram bil oleh sistem m ilik Ariba, tetapi tetap
tam pil pada layar pen ggun a sebagai “thum bnails” pada fram e yan g disediakan oleh Ariba. Kelly m en ggugat Ariba den gan pelan ggaran hak cipta. Pen gadilan
m enggunakan 4 faktor dan m en em ukan 2 yan g m em beratkan Ariba, yaitu faktor 1 tujuan dan karakterpen ggun aan serta faktor ke-4 Efek dari penggun aan karya
cipta tersebut terhadap pasar. Pen gadilan m en yatakan bahwa penggun aan tersebut oleh Ariba bersifat
kom ersial dan tran sform atif, tidak sam a den gan karya asli karen a im age tersebut tidak dijual seperti haln ya lukisan tetapi lebih sebagai fasilitas un tuk iden tifikasi
im age pada search engin e dan pen ggun aan Ariba pada im age Kelly di thum bnails tidak m en ggan ggu kepen tin gan pasar Kelly atas im age lukisan n ya. Bahkan
seben arn ya thum bnails tersebut akan m em berikan pan duan kepada pen gun jun g situs di in tern et un tuk m asuk pada w ebsite m ilik Kelly. H al in i berarti Kelly bisa
diun tungkan Karena pen gun jun g akan tahu bahwa Kelly-lah si pencipta dan dapat m em esan karya cipta m ilik Kelly.
Faktor kedua, ken aturalan karya cipta. Pen gadilan m en yatakan bahwa m en yalin seluruh hasil karya m en ggan ggu atau m elawan doktrin fair use.
91
J ika pen ggun a kedua han ya m en yalin seban yak yan g dibutuhkan un tuk kepentin gan n ya,
m aka faktor in i tidak m em beratkan n ya.
92
Sangat penting bagi Ariba untuk menyalin seluruh image agar pengguna dapat mengenali image dan memutuskan
mencari informasi lebih terhadapnya. Hal ini mungkin juga sekaligus berhubungan dengan faktor ketiga yaitu
J um lah dan porsi substan si isi yan g digun akan . Pen gadilan m en yatakan bahwa pentin g bagi Ariba un tuk m en yalin
seluruh im age agar pen ggun a in tern et dapat m em utuskan apakah in gin m en cari in form asi lebih lan jut atau tidak m en gen ai im age lukisan tersebut dan hal in i tidak
m elawan kepen tin gan pihak m an apun . Pada faktor keem pat, pen gadilan m en yebutkan bahwa penggun aan im age karya Kelly oleh Ariba dalam ben tuk
thum bnails tidaklah m em iliki kepen tingan ekonom i dan in i adalah m urn i tin dakan fair use.
3.2.1.3 Field v Google, 412 F. Supp. 2d 110 6
Kasus Field v google, 412 F.Supp.2d 110 6 adalah kasus baru ben tuk fair use yan g m erupakan tindakan copy dan paste pada in ternet, dim an a di sin i tin dakan
tersebut tidak han ya sekedar copy lalu paste saja tetapi juga m en gam bil cached copy dari m esin search en gine. Cached copy adalah fasilitator m esin cache yang pada
dasarn ya m eletakkan secara acak pada halam an web.
93
Hal ini bisa diibaratkan sebagai alat Ban tu in deks terhadap m iliaran halam an web yan g tersedia pada
in tern et, con tohn ya: the GoogleBot m elokasikan, m engacak, m enganalisa dan m en gatalogkan halam an web seperti indeks.
94
Kon sekuen sinya, ketika kita m en getik suatu kata atau istilah pada Google, lebih dari sekadar m en gacak atau m en cari dari
91
The Kelly v Ariba , 336F .3d8 11 , dalam http: w 3.lexis.com law schoolreg xlinklogin0 8 .asp?
92
Loc Cit
93
http: www.google.com support bin an swer.py?an swer=4918 9
94
Pricky Poet, Field v Google, dalam http: www.ben edict.com Digital Intern et Field Field.aspx
seluruh halam an web un tuk m en cari halam an yan g cocok dengan kriteria dan baru akan m en dapatkan hasilnya sebulan kem udian , akses google den gan in deksn ya yan g
m en ggun akan tekhnologi algoritm a akan m em berikan hasil pada hitun gan detik.
95
Pada Field v Google, Id pengadilan juga menggunakan 4 faktor tersebut untuk mempertimbangkan tindakan fair use. Satu faktor berbeda yang pengadilan
tambahkan pada kasus ini adalah faktor good faithitikad baik. Meskipun itikad baik tidak disebutkan pada U.S.C Section 17, faktor baru itikad baik ini
memiliki peran penting pada kasus ini. Pengadilan memberi catatan bahwa Undang-undang Hak Cipta memberikan otoritas pada hakim untuk memutuskan
perkara berdasarkan 4 faktor tersebut tetapi dapat juga menemukan faktor baru jika diperlukan. Pada kasus ini, pengadilan menimbang bahwa operasi cache
yang dilakukan oleh Google adalah sebuah itikad baik dan memutuskan bahwa tindakan Google ini adalah sebuah fair use.
3 .2 .2 .P e la n gga ra n H u ku m D o ktrin Fa ir U s e d i In d o n e s ia 3 .2 .2 .1. In d o n e s ia tid a k Me m iliki Fa kto r S p e s ifik U n tu k
Me n ga n alis a Ap a ka h S u a tu Tin d a ka n te rku a lifika s ika n S e b a ga i Fair u s e a tau P e la n gga ran H a k Cip ta
Salah satu perm asalahan pelan ggaran hak cipta di In don esia adalah tidak jelasnya faktor un tuk m en defin isikan batasan fair use. Berbeda den gan Am erika
Serikat yang yan g m em iliki em pat faktor Tujuan dan karakter pen ggun aan , ken aturalan karya cipta, J um lah dan porsi substan si isi yan g digun akan , Efek dari
pen ggun aan karya cipta tersebut terhadap pasar dan satu faktor tam bahan pada
95
Loc Cit
kasus Field v google yaitu itikad baik, In don esia tidak m em berikan gam baran jelas m en gen ai pem batasan fair use sen diri.
Un dang-Un dan g Hak Cipta In don esia Nom or 19 Tahun 20 0 2 han ya m en yebutkan batasan m en gen ai 10 persen atau jika pen gguna m en gam bil jan tun g
atau inti karya cin ta m aka tidak perlu 10 persen dian ggap sebagai pelan ggaran hak cipta. Pen gaturan in i sudah cukup baik tetapi m en jadi kem bali abstrak ketika
pen jelasan selan jutn ya m en yebutkan bahwa pen gam bilan porsi terten tu tersebut tidak boleh m en ggan ggu kepen tin gan wajar dari pen cipta. Tidak ada pen jelasan lebih
lan jut m en genai kepen tin gan wajar. Beberapa ahli hukum berpen dapat kepen tingan wajar berhubun gan den gan keseim ban gan kepen tin gan ekon om i si pen cipta tetapi di
sisi lain pen dapat seperti in i tidak bisa sepen uhn ya ben ar karen a In don esia m en gatur pula m en genai hak dan kepen tin gan m oral.
Pada praktekn ya, terdapat ban yak pelan ggaran dari doktrin fair use yan g yan g datan g dari m asyarakat. Perm asalahan in i tim bul karena ketidaktahuan
m asyarakat sen diri bagaim an a pem batasan fair use dan bahwa seben arnya fair use han ya diperbolehkan untuk kepen tin gan pendidikan, penelitian atau kegiatan non
profit. Peraturan tidak m en yebutkan sejauh apa pen ggun a dapat m en ggunakan fair use un tuk kepen tin gan pen didikan dan pen elitian karen a tidak adan ya pedom an bagi
pen gajar dan pelajar un tuk m en ggun akan fair use di lin gkun gan akadem is.
3 .2 .2 .2 . Pe la n gga ran H u ku m H a k Cip ta d i In d o n e s ia : U n d a n g-
u n d a n g N o m o r 19 Tah u n 2 0 0 2 te n ta n g H ak Cip ta , Kita b U n d a n g-u n d a n g H u ku m P e rd a ta , Kita b U n d a n g-u n d a n g
H u ku m P id a n a , U n d a n g-u n d a n g a ta u p e ra tu ra n lain yan g b e rkaita n d e n gan tin d a ka n p e la n gga ra n te rs e b u t
Pelan ggaran terhadap fair use di Indon esia diatur dalam Bagian XIII ten tan g keten tuan pidan a.
96
Berdasarkan Undan g-Un dan g H ak Cipta In don esia Nom or 19 Tahun 20 0 2, In don esia m en can tum kan dua m acam hukum an . Pertam a adalah
hukum an pen jara sedan g yang kedua adalah den da. H ukum an pen jara dan den da yang disebutkan berkisar antara 5-7 tahun dan Rp 1.0 0 0 .0 0 0 - Rp 1.50 0 .0 0 0 .0 0 0
US 10 0 - US 150 .0 0 0 . J um lah hukum an den da in i relatif m urah diban din g dengan aturan pada U.S. The 17 U.S.C. Section 50 1 yan g m ana tidak m enyebutkan
secara pasti den da karen a ham pir sem ua pihak pada pelan ggaran hak cipta m em bawa isu m en gen ai lisen si atau kehilan gan keuntun gan ekonom i, seperti
con tohnya the H ays v Son y Corp of Am erica, 8 47 F2d 412 198 8
97
dim an a pen gadilan m en gabulkan US 14.825 sebagai san ksi total un tuk tergugat.
Sebagai alasan ekon om i, pen ulis berpen dapat bahwa pelan ggaran hak cipta den da di In donesia san gat ren dah tidak seim ban g den gan keuntun gan ekon om i yan g
didapatkan oleh tergugat m eskipun dem ikian terdapat hal positif pada pengaturan hukum an pen jara dan den da pada un dan g-un dang hak cipta In don esia in i. Kata
sam bun g “dan atau” berarti pen gadilan dapat m em perpan jan g dam pak hukum an pada tergugat karen a tergugat dapat dihukum den gan salah satu hukum an atau
bahkan keduanya hukum an penjara dan den da jika tern yata tin dakan tergugat m en im bulkan kerugian besar tidak hanya bagi pen ggugat tetapi juga m asyarakat.
96
www.WIPO.in t tk en laws pdf indon esia_ copyright.pdf
97
H ays v Son y Corp of Am erica, 847 F2d 412 198 8, dalam http: w3.lexis.com lawschoolreg xlin klogin0 8 .asp
.
Peraturan Am erika Serikat yan g tidak m en yebutkan jum lah pasti denda un tuk pelanggaran hak cipta adalah solusi yan g baik un tuk m en ghin dari ketidak
adilan hukum an pada pihak pen ggugat; tetapi di In don esia, sistem hukum berdasar pada un dan g-un dang atau peraturan , hukum sem acam in i sulit un tuk diaplikasikan
karen a peran an hakim Indon esia berbeda den gan hakim Am erika Serikat. H akim Am erika Serikat um um n ya m elihat pada preseden un tuk m em utuskan kasus tetapi
hakim In donesia m elihat kepada un dan g-un dan g un tuk m em utuskan kasus. Pelan ggaran terhadap hak cipta selain diatur dalam Un dan g-un dang H ak
Cipta Nom or 19 Tahun 20 0 2 juga diatur dalam peraturan lain n ya, seperti : Kitab Un dan g-un dang H ukum Perdata KUH Perdata, Kitab Undang-undang Hukum
Pidan a KUH P atau aturan hukum spesifik lain yan g berkaitan den gan kasus tersebut. Pada kasus hak cipta, pen gadilan yan g berwen ang un tuk m em utuskan
adalah pen gadilan n iaga. J ika pihak yan g bersangkutan m em bawa kasus in i dengan dasar KUHP atau peraturan lain n ya karen a tin dakan tergugat tidak han ya berkaitan
den gan pelan ggaran hak cipta m aka pen gadilan yan g berwen ang adalah pen gadilan n egeri. Un tuk itu, san gat pen tin g un tuk m engatur faktor-faktor kualifikasi tin dakan
fair use karen a hal in i berkaitan dengan m acam tindakan yan g telah tergugat lakukan yan g akan berpengaruh pada hukum an apa yan g akan dikenakan atau pen gadilan
m an a yan g berwen an g.
3 .3 . Ca ra Am e rika S e rika t d alam Me n ye le s a ika n S e n gke ta
in te rn a s io n al Fa ir U s e d a n Pe la n ggara n H a k Cip ta Pe la n ggara n H a k Cip ta ya n g b e rkaita n d e n gan ka s u s fa ir U s e
Hukum n asional m em pun yai peran an besar pada kasus fair use in tern asion al, utam anya berkaitan den gan pilihan hukum . Kasus internasion al
berarti bahwa kasus tersebut berkaitan den gan lebih dari satu n egara dan lebih dari satu hukum , sebagai con toh seoran g pen ulis J erm an m en em ukan bahwa sebuah w eb
site J epan g den gan prov ider m ilik Am erika Serikat m ereproduksi karyan ya tan pa
ijin . Terdapat tiga n egara yan g salin g berkaitan disin i : J erm an sebagai tem pat dom isili pen cipta, J epan g sebagai n egara dom isili tergugat atau pelaku dan Am erika
Serikat sebagai ISP atau prov idern ya
.
98
Lan gkah pertam a yan g harus dilakukan adalah m en daftarkan kom plain kepada prov ider atau ISP m ilik Am erika Serikat un tuk m em in dahkan m ateri yan g
m en jadi persoalan sesuai Digital Millen ium Act.
99
Bagaim an apun pen gadilan Am erika Serikat tidak m em iliki jurisdiksi un tuk ikut cam pur dalam kasus in i jika
tidak m em iliki hubun gan lebih ban yak den gan hukum negaranya atau kem un gkin an besarnya provider ISP m ilik Am erika Serikat tidak akan bertindak. J ika jasa layan an
serv er tidak ban yak m em ban tu dan pen cipta m asih serius m en an ggapi kasus in i, m aka litigasi atau proses peradilan adalah lan gkah berikutn ya. J ika kasus
didaftarkan di J erm an , pen gadilan J erm an perlu un tuk m en cari beberapa kaitan atau koneksi dengan w eb site m ilik J epan g sebelum terdapat pen gasum sian hukum . J ika
“situs” m en jadi faktor pen ting kepada J erm an , seperti : adv ertisin g lokal atau pen jualan m aka J erm an dapat m en can tum kan n ya sehingga dapat m em utuskan
perkara hukum in i.
10 0
Salah satu cara Am erika Serikat untuk m en dapatkan posisi tawar yan g baik pada kasus in tern asion al adalah kon trak yan g baik. Pada kasus Itar-Tass Russian
News Agency v Russian Kurier, In c, 153 F.3d 8 2 2d Cir 1998, pen ggugat adalah sebuah kan tor surat kabar dan m ajalah berbahasa Rusia di Rusia yan g terletak di
Moskow dan seoran g pen ulis profession al berlokasi di Rusia. Tergugat adalah seoran g kurir Rusia yan g m en ciptakan surat kabar berbahasa Rusia un tuk
didistribusikan di New York den gan m en ggun akan teks dan gam bar yan g berasal dari surat kabar m ilik pen ggugat yan g telah dipublikasikan
.
Tergugat m engcopy
98
Mark V.B. Partridge, Choice of Law in Copy right Disputes, dalam www.defendin gyourbran d.com pdf ChoiceofLawin In tern ation al.pdf
99
Den n is M Power, The In tern et Legal Guide Ev ery thing You N eed To Know W hen Doing Business Online, 27, J ohn WileySon s, In c, 20 0 1
10 0
Ibid, hal 28
kem udian m em pasten ya pada lem bar lay out untuk kem udian diproduksi pada surat kabar tergugat. Tidak ada persen gketaan m en gen ai tin dakan aktual m en gcopy karya
pen ggugat. Isu hukum yan g berkem ban g disin i adalah apakah penggugat m em iliki hak, pertan yaan yan g m elibatkan pilihan hukum .
Berdasarkan hak kepem ilikan , hukum Rusia adalah hukum yan g dapat diaplikasikan pada kasus ini karena hukum yang aplikatif untuk m enentukan
kepen tin gan adalah hukum n egara yan g m em iliki hubun gan palin g signifikan dengan properti yan g m en jadi sen gketa atau pihak-pihak yan g bersen gketa. Di sisi lain
berdasarkan doktrin pelan ggaran , hukum Am erika Serikat juga dapat diterapkan karen a lokasi atau tem pat yan g tergan ggu adalah Am erika Serikat.
101
Pen gadilan m em utuskan bahwa berdasarkan Kon ven si Berne, 17 U.S.C Section 10 1 hukum hak cipta Rusia diterapkan sebagai pilihan hukum . Pen gadilan
m en yatakan bahwa pihak ban din g yaitu koran Rusia tidak m em iliki hak un tuk m en daftarkan sen gketa hukum m elawan publikasi dari artikel in dividual, karen a
han ya layan an kum pulan surat kabar, reporter Rusia dan perkum pulan n ya yan g dapat m en yatakan perten tan gan pada publikasi pihak ban din g. Bagaim an apun ,
pen gadilan m en yatakan bahwa pihak terbandin g dari koran Rusia dapat m en ggugat un tuk pelan ggaran terhadap surat kabar m ereka secara m en yeluruh. Pen gadilan
m en gabulkan pengadilan tingkat pertam a, m en em ukan perten tan gan pada pihak terbanding dan m eneruskannya pada proses lebih lan jut.
10 2
Sejak kasus
Itar-Tass Russian News Agency v Russian Kurier, Inc, 153 F.3d 82 2d Cir 1998, para litigator Amerika Serikat menyarankan pada
penggugat atau pihak-pihak yang berasal dari Amerika Serikat untuk meyakinkan dirinya sendiri telah mencantumkan pemilik hak berdasar hukum nasional yang
berlaku. Pencantuman pemilik hak berdasar hukum nasional dapat
10 1
Loc Cit
10 2
Loc Cit
meminimalisasi timbulnya persoalan rumit seperti pada kasus Itar Tass di atas. Pada kasus Itar Tass, hukum Amerika dapat dijadikan pilihan hukum jika pencipta
atau penulis individu telah dicantumkan sebagai penggugat atau jika surat kabar telah memenuhi hak assignment. Tidak ada asumsi bahwa penerbit dari karya
tersebut otomatis memiliki kepemilikan dan hak untuk menggugat. Berdasarkan hukum Amerika Serikat, hanya pemilik legal atau beneficial yang memiliki hak
eksklusif pada karya untuk dapat menggugat. Tergugat juga harus menyadari dampak hukum luar negeri atas hak sebagai bagian dari strategi pengamanan.
3 .4 . Ra n gku m an : S a ra n b a gi U n d an g-U n d a n g N o m o r 19 Ta h u n 2 0 0 2
te n ta n g H a k Cip ta d a n P e n e ga ka n H u ku m a ta s P e lan gga ra n H ak Cip ta Me n ga ta s n am a ka n Fa ir U s e
3 .4 .1. In d o n e s ia d an Am e rika S e rikat Be rb e d a Ba ik S e c a ra S is te m H u ku m Ma u p u n Kara kte ris tik N e ga ra n ya
In don esia term asuk n egara den gan hukum civ il law . Dasar dari perlindungan un dan g-un dang hak ciptan ya adalah hak m oral. Pada tahun 1958 , Perdana Men teri
In donesia, J uan da m en yatakan keluar dari kon ven si Bern e den gan alasan kepen tin gan pen didikan .
10 3
Pem erin tah In don esia m en yatakan bahwa pernyataan keluarnya ini dim aksudkan untuk akses bebas pada hak kekayaan intelektual,
m isalnya m en ggun akan kreatifitas ban gsa lain tan pa harus m em bayar royalti n am un sebagai bagian dari dun ia internasion al, pada tahun 1994 Pem erin tah In don esia
m eratifikasi pem ben tukan WTO World Trade Organ ization , term asuk Agreem ent on Trade Related Aspects of In tellectual Propertyrights -
TRIPs The Agreem en t on
Trade related Aspect to Intellectual Property Rights. Ratifikasi ini m engim plikasikan pem erin tah un tuk m em buat un dan g-un dang hak cipta baru. Un dan g-un dang Nom or
103
Lin dsey Tim othy, Legal Protection for Intellectual Property R ights in In donesia, Asian Group Pty. Ltd. Bekerjasam a den gan PT Pen erbit Alum n i, 20 0 2.
7 Tahun 1994 adalah hasil dari ratifikasi WTO an d GATT. Pada tahun 1997, pem erin tah In don esia juga m eratifikasi kon ven si Bern e m elalui Keppres No 18
Tahun 1997. Ratifikasi in i diikuti oleh ratifikasi WIPO m elalui Keppres No 19 Tahun 1997. World Intellectual Property Organization Copyright treaty.
10 4
Un dang-un dan g Hak Cipta In don esia Nom or 19 Tahun 20 0 2 telah m en ggabun gkan an tara hak ekonom i dan m oral, tetapi sebagai n egara berkem ban g
ban yak ahli politik dan ekon om i yan g m enyatakan bahwa pen gaturan hak cipta akan m em berikan n ilai lebih bagi In don esia jika undan g-un dan g hak cipta Indon esia
m em berikan perhatian dan perlin dun gan lebih kepada hak m oral dan tujuan pen didikan .
105
Pern yataan in i berdasarkan pada karakteristik In don esia sen diri. Pola pikir sen im an di Bali adalah salah satu contohn ya. Banyak senim an Bali yang
berpikir jika kreasi m ereka akan m em berikan keun tun gan lebih jika oran g lain dapat ikut m enikm ati keuntungan ekonom i sehin gga m ereka m em ilih un tuk
m em perbolehkan sen im an lain un tuk m en gikuti ben tuk kreasin ya
106
nam un sejak kasus Nyom an Gun awan , sen im an lukis terken al yan g m en ggugat tin dakan
m en contoh lukisan n ya sebagai pelan ggaran hak cipta, m ulai terjadi pertentan gan an tara n ilai atas hak ekonom i dan m oral pada m asyarakat In donesia.
107
Pertentan gan an tara hak ekonom i dan m oral serta alasan kepen tingan pen didikan dan penelitian adalah dua alasan m en gapa pem erin tah In don esia terlihat
kebingungan untuk m enggabungkan hak ekonom i dan m oral. Di satu sisi pem erintah In donesia m em iliki kebutuhan un tuk m en ingkatkan kem am puan pen gaturan hak
ciptan ya un tuk dun ia in tern asion al tetapi di sisi lain, terkadang terdapat beberapa kritik in ternal terhadap nilai hak m oral In don esia dan kebutuhan dunia pen didikan
10 4
…, http: www.dgip.go.id ebscript publicportal.cgi?.ucid=260 4
10 5
www.wipo.int tk en laws pdf in don esia_ copyright.pdf
10 6
Bon dres, Pentingny a H ak Cipta, dalam
http: www.balipost.co.id balipostcetak 20 0 6 9 2 bd3.htm
10 7
…, Paradigm a Senim an Atas Kary an y a Alam i Pergeseran, dalam
http: www.kapan lagi.com h 0 0 0 0 16248 2.htm l
un tuk m en gakses in form asi tan pa harus terkategorikan sebagai pelanggaran hak cipta.
Masyarakat in tern asion al khawatir m en gen ai pertum buhan perlindun gan kekayaan in telektual di n egara berkem ban g karen a m ereka berpikir jika n egara
berkem bang m asih ingin m em pertahan kan n ilai tradisionaln ya dan m en ggabun gkan n ya dengan nilai m oderen yan g m an a terkadan g m en ciptakan
halan gan terhadap pelan ggaran dan pen gaturan n ya.
108
Bagaim anapun, Indonesia adalah bagian dari m asyarakat in tern asional sehin gga tidak dapat m enam pikkan
kewajiban in tern asion al un tuk m elin dun gi hak cipta. Perlindungan hak cipta ini juga penting untuk m engem balikan kem bali kepercayaan dun ia in tern asion al terhadap
In donesia.
3 .4 .2 . In d o n e s ia H a ru s Me m p e rb a iki U n d a n g-u n d a n g N o m o r 19 Ta h u n 2 0 0 2 B e rd as a rka n Ka ra kte ris tik d an Sis te m
H u ku m n ya
In don esia tidak dapat m en yalin keseluruhan sistem hukum m ilik Am erika Serikat, m eskipun terdapat banyak contoh baik m isaln ya bagaim an a Am erika Serikat
dalam m en yelesaikan kasus sen gketa fair usen ya baik n asion al dan intern asion al. Alasan-alasan m en gapa In don esia tidak dapat m en yalin keseluruhan sistem hukum
m ilik Am erika Serikat dapat dipaparkan sebagai berikut : Pertam a, Indonesia m em iliki sistem hukum yan g berbeda den gan Am erika Serikat. Di In don esia,
un dan g-un dang m em iliki peran an besar. Hakim harus m elihat pada undan g-un dan g sebelum m em utuskan suatu kasus. Perbedaan lainn ya adalah tidak sem ua hakim di
In donesia m elihat preseden atau kasus-kasus sebelum n ya seperti haln ya di Am erika Serikat. Para hakim di In don esia um um n ya m em utuskan perkara berdasarkan
un dan g-un dang dan in terpretasi. Kedua, In donesia m em iliki karakteristik unik
10 8
Christopher H eath an d An selm Kam perm an San ders, Intellectual Property in the Digital Age Challen ges for Asia, Instituto de Estudos Europeus de Macau Kluwer Law In tern ational, 20 0 2
seperti : pan dan gan sen im an Bali. Meskipun saat in i terdapat paradigm a cara berpikir baru yan g m en gedepan kan hak ekon om i tetapi sebagian besar m asyarakat
Bali m asih berkeyakin an jika berbagi kreatifitas adalah sesuatu yan g suci dan m erupakan bagian dari hidup m ereka yan g tidak bisa terpisahkan. Ketiga, In don esia
sebagai negara berkem bang m asih m em butuhkan kebebasan lebih un tuk m en ggun akan fair use den gan tujuan pen didikan dan pen elitian . H al in i berarti
bahwa In don esia harus m elin dun gi hak ciptanya tan pa kehilangan atau m en guran gi konsep fair usenya.
In don esia sebaikn ya m en gubah Un dang-un dan g Hak Cipta Nom or 19 Tahun 20 0 2. Pertam a, pem erin tah In don esia harus m em pertim ban gkan kon sep hak cipta
In donesia sen diri. Pen ggabun gan hak m oral dan hak ekonom i adalah baik tetapi seharusn ya hal tersebut diikuti oleh peraturan -peraturan tam bahan . Peraturan
tam bahan tersebut bisa berupa pedom an pen ggun aan fair use di ruangan kelas atau kegiatan akadem is dan peraturan-peraturan tekn is lain n ya un tuk m en gatur fair use
dan pelan ggaran hak cipta di in tern et. Seperti halnya den gan Am erika Serikat yan g m em iliki 4 faktor kualifikasi fair use dan pedom an fair use di kelas; pen gaturan in i
m am pu m em buat pen gajar, pelajar dan pen eliti term otivasi un tuk m enin gkatkan pen getahuan dan pen elitian . 4 faktor di Am erika Serikat in i juga digunakan sebagai
faktor m en gkualifikasikan tin dakan fair use di in tern et. Pada kasus in i, hakim m em pertim ban gkan tin dakan fair use dengan cara m en gaplikasikan n ya pada 4 faktor
tersebut kem udian m elihat aturan pada Digital Millen ium Copyright Act untuk m en gin terpretasikan ben tuk tin dakan fisik tergugat di in tern et. Pem erin tah
In donesia juga harus m em perhatikan lebih aturan m en gen ai hukum an terhadap pelan ggaran itu sendiri terutam a jum lah hukum an den da. Hukum an denda harus
m em perhatikan keseim ban gan kepentin gan dari pen ggugat dan kerugian pada m asyarakat yang disebabkan dari tin dakan pelan ggaran hak cipta dari tergugat.
In don esia juga dapat belajar dari Am erika Serikat m en genai bagaim an a m en yelesaikan kasus fair use in ternasion al. In donesia harus lebih m em berikan
perhatian pada tiap perjanjian lisen si atau kontrak in tern asion al lainn ya terutam a pada bagian pilihan hukum dan hak-hak para pihak karen a dua klausula tersebut
adalah klausula terpentin g dalam hal terjadi sen gketa.
BAB IV P EN U TU P