Lata r B e la ka n g Mas ala h

BAB I P EN D AH U LU AN

1.1. Lata r B e la ka n g Mas ala h

Perkem ban gan ilm u pen getahuan dan tekhn ologi telah m en gan tarkan m an usia pada era globalisasi. Pada era globalisasi saat ini, teknologi m em pun yai peran yan g san gat m en dukun g dalam kegiatan ekonom i m aupun in form asi secara global. Kem ajuan tekn ologi terutam a di bidan g in form asi juga m em un gkin kan m asyarakat In don esia un tuk dapat berkom un ikasi, m en erim a m aupun m em berikan in form asi secara cepat, bukan saja di dalam n egeri tetapi juga den gan pihak-pihak di luar n egeri. Dalam kon teks aksesibilitas yan g sam a, kem ajuan teknologi in form asi dan kom un ikasi telah m elahirkan suatu m edia yang disebut in tern et. Keberadaan in tern et m en yebabkan batas antar negara m enjadi borderless dan tidak diperlukan paspor atau visa untuk m asuk ke negara lain m elalui dunia m aya v irtual w orld yan g diban gun m elalui in tern et. In tern et sen diri selain m em iliki kelebihan seperti yan g telah digam barkan di atas, di satu sisi juga m em iliki sejum lah kekuran gan . Salah satu kekuran gann ya adalah riskan terhadap pelan ggaran atas karya cipta. Karya cipta yang dipostin g atau diupload lewat m edia in tern et m em iliki kem ungkinan besar untuk dibajak, digunakan m aupun disebarkan untuk tujuan kom ersil tan pa ijin pem ilik. Dalam hal in i hak cipta, karya cipta, pen cipta m aupun pen ggun a hak cipta m em iliki keterkaitan erat. Pada bagian latar belakang m asalah akan dijelaskan kaitan an tara hak cipta, karya cipta, pencipta dan pen ggun a hak cipta; bagaim an a kaitan hak cipta den gan kepen tin gan publik un tuk m en dapatkan in form asi secara bebas serta pem batasan hak cipta sen diri den gan kepen tin gan publik untuk m en dapatkan in form asi secara bebas. Sejak awal perm ulaan lahirnya peradaban m an usia, setiap m an usia m em iliki kem am puan untuk m enciptakan kreasi oleh karena itu sangat dibutuhkan adanya aturan un tuk m enghorm ati dan m en gakom odir hak-hak dari para pen cipta. Salah satu contoh perlin dun gan terhadap kreatifitas m anusia adalah hak cipta. Kon sep utam a dari hak cipta adalah m em berikan perlin dun gan akses pada pen cipta un tuk m en ikm ati buah dari hasil kerja kreatifitasnya. Sejak Konvensi Berne, 1 hukum H ak Cipta di ban yak n egara m enjam in pem egan g H ak Cipta pen cipta atas sebuah karya orisin il den gan hak eksklusif. Hak eksklusif in i term asuk hak un tuk m en gautorisasi pihak lain karen a m em buat salin an atas karya cipta, m em odifikasi karya deriv ativ e turun an , m en yebarkan salin an atau rekam an , m en am pilkan dan m em am erkan karya di depan public. Hak Cipta juga m elaran g pihak lain un tuk m elakukan aktivitas-aktivitas seperti yan g telah tersebut di atas tan pa ijin pem egan g hak cipta. Meskipun begitu hak pen cipta un tuk diakui dan dilin dun gi kepen tin gan n ya atas karya cipta yan g bersan gkutan dibatasi oleh kepen tingan in form asi publik. Publik m em iliki kepen tin gan un tuk m endapatkan inform asi dan bertukar akses berita. Hal in i serin gkali m en ghadapkan perben turan kepen tin gan antara pen cipta dan publik sebagai pen ggun a hak cipta. Dun ia in ternasion al dalam hal in i m en gen al sebuah doktrin yan g m en yatakan bahwa hak cipta dalam hal-hal terten tu m em iliki pen gecualian atau pem batasan . Pen gecualian atau pem batasan in i berhubun gan den gan kepen tin gan dan kebutuhan publik atas akses in form asi yan g bertujuan untuk pen ingkatan tekhn ologi dan pen ciptaan karya cipta-karya cipta baru lain yan g didasarkan atas karya cipta sebelum nya atau den gan kata lain pen gecualian atau pem batasan hak cipta in i bersifat edukatif dan n on kom ersial. Pen gecualian atau pem batasan tersebut disebut sebagai doktrin fair use. 1 World Intellectual Property Organ ization WIPO, In troduction to Intellectual Property Theory and Practice. 1997

1.2 . Pe rm as a lah a n