terhadap jalannya roda pemerintahan yang dikenal sebagai pengawasan legislatif.
2. Inspektorat Jenderal Departemen Pertanian sebagai Sub Sistem Pemerintahan
Berbagai tugas yang meliputi tugas yang terkait dengan politik, sosial, budaya, hankam dan ekonomi diimplementasikan
melalui lembaga-lembaga departemen maupun non departemen. Departemen pertanian terkait dengan tugas-tugas pembangunan
bidang pertanian, merupakan sub-sistem dari sistem pemerintahan, kinerjanya berpengaruh dengan kondisi sub-sub
sistem lainnya. Untuk menjamin jalannya roda pemerintahan agar sesuai
dengan yang diharapkan, maka fungsi pengawasan tidak hanya dilaksanakan oleh DPR, melainkan secara internal pemerintah
fungsi pengawasan dilakukan oleh lembaga pengawasan internal pemerintah yaitu BPKP, Inspektorat Jenderal dan Bawasda.
Peran Inspektorat Jenderal Departemen Pertanian dalam era Otonomi Daerah tidak terlepas dari ketentuan Peraturan
Pemerintah 20 tahun 2001 dan tugas pokok dan fungsi Departemen sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Presiden
Nomor 165 tahun 2000 yaitu menyelenggrakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas semua unsur di departemen dan
pengawasan terhadap implementasi kebijakan menteri serta evaluasi kinerja kebijakan daerah. Pengawasan terhadap
pelaksanaan tugas semua unsur departemen dilaksanakan melalui pemeriksaan, pengusutan dan penilaian. Sedangkan
pengawasan terhadap kebijakan yang berkoordinasi dengan Departemen Dalam Negeri dilaksanakan dengan cara sebagai
berikut. a. Pengawasan terhadap kebijakan daerah di bidang pertanian
yang bertentangan dengan kebijakan yang lebih tinggi atau merugikan kepentingan umum di bidang pertanian.
b. Pengawasan terhadap implementasi kebijakan di bidang pertanian untuk memperoleh umpan balik.
c. Evaluasi kinerja dengan cara membandingkan tujuan kegiatan dengan kondisi objektif dalam pencapaian sasarantarget.
d. Evaluasi akuntabilitas terhadap pelaksanaan tugas
dekonstrasi dan pembantuan. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 2001
tentang Pembinaan dan Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah pasal 7 dan 8 disebutkan bahwa pemerintah
melakukan pengawasan secara represif dan fungsional. Pengawasan represif dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri
berkoordinasi dengan DepartemenLembaga Pemerintah Non
Departemen terkait, Pengawasan Fungsional dilakukan oleh LembagaBadanUnit sesuai dengan peraturan perundang-
undangan. Menurut penjelasan Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 2001 yang dimaksudkan dengan LembagaBadanUnit
pelaksanaan pengawasan fungsional adalah Inspektorat Jenderal Departemen, unit pengawasan pada lembaga Pemerintah Non
Departemen dan Badan Pengawasan Daerah. Sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 165 tahun 2000 tentang Kedudukan,
Tugas dan Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen, Inspektorat Jenderal mempunyai tugas
melaksanakan pengawasan fungsional di lingkungan departemen. Pengawasan fungsional tersebut diarahkan pada pelaksanaan
tugas semua unsure departemen agar dapat berjalan sesuai dengan rencana dan peraturan yang berlaku, baik tugas yang
bersifat rutin maupun tugas pembangunan.
Gambar 2.1 Inspektorat Jenderal Sebagai Sub-sub Sistem Pemerintahan
Pemerintah
3. Akuntabilitas Auditor Inspektorat Jenderal dan Good