BAB II PEMBAHASAN
II.1 Pengertian Bahasa Indonesia Ilmiah
Bahasa merupakan alat komunikasi antarmanusia untuk melahirkan pikiran dan perasaannya. Para ahli mengartikan bahasa menurut versi dan pemahamannya sendiri-
sendiri. Namun, pada dasarnya antara seorang dengan lainnya tidak jauh berbeda. Lado 1961:2 menjelaskan
“languange is primarily an instrument of communication among human being in community.” bahasa adalah alat komunikasi utama antarmanusia dalam
masyarakat. Adapun Strurtevan 1950:2 memaparkan bahwa “ a language is interact.”
bahasa adalah sistem simbol lisan yang sewenang-wenang, yang dipakai oleh anggota- anggota kelompok sosial untuk saling bekerja sama dan saling mempengaruhi.
Dalam kehidupan sehari-hari bahasa indonesia dapat digunakan untuk berkomunikasi dalam segala kepentingan, misalnya kepentingan komunikasi, budaya,
politik, bisnis, dan komunikasi ilmiah dan keilmuan.penggunaan bahasa indonesia untuk komunikasi ilmiah ini sangat jelas menunjukan bahwa salah satu fungsi bahasa indonesia
sebagai bahasa ilmu. Bahasa Indonesia yang digunakan untuk kepentingan komunikasi ilmiah disebut
bahasa Indonesia ilmiah. Lebih lanjut, Suparno dkk. 1994:2 menjelaskan bahwa bahasa indonesia ilmiah merupakan salah satu ragam bahasa Indonesia yang digunakan untuk
menyampaikan buah pikiran yang bersifat ilmiah, bersituasi resmi dengan unsur-unsur kebahasaan yang bersifat baku. Senada dengan pendapat diatas, Yonohudiyono dkk.
1994 menyatakan bahwa Bahasa Indonesia Ilmiah adalah salah satu ragam bahasa yang tidak termasuk ke dalam ragam dialek, dipakai dalam suasana resmi oleh para
cendikiawan untuk mengomunikasikan ilmu pengetahuan secara tulis maupun lisan.
II.2 Karakteristik Bahasa Indonesia Ilmiah
Suparno dkk. 1994 : 2-14 menjelaskan bahwa karakteristik bahasa Indonesia ilmiah itu 1 lugas dan jelas, 2 objektif, 3 cendekia, 4 ringkas dan padat, 5 konsisten dan
6 gagasan sebagai pangkal tolak.
II.2.1 Lugas dan Jelas Lugas
diartikan mengandung makna apa adanya, gagasannya jelas, tidak berbelit-belit, mudah dipahami, tidak dingkapkan dalam bentuk kiasan, dan tidak
berbunga-bunga. Contoh :
1. Para pendidik kadang-kadang terkena akibat ulah sebagian anak-anak,
mempunyai tugas yang berat. 2.
Regenerasi dalam organisasi siswa intra sekolah biasanya dilakukan dengan cara pemilihan. Pengurus terpilih dapat berasal dari kelas satu, dua, atau
tiga. Selama proses pemilihan, bapak dan ibu guru selalu membimbingnya. Dengan demikian, peran sebagai pembimbing yang dilakukan oleh bapak
dan ibu guru berjalan secara proporsional.
Jelas berarti gamblang, tegas, dan tidak meragukan. BahasaIndonesia ilmiah
berfungsi sebagai alat pengungkap gagasan ilmiah secara jelas. Agar gagasan yang diungkapkan jelas, bahasa yang digunakan harus jelas. Bahasa yang jelas itu tidak
hanya membantu penulis mengungkapkan gagasannya secara jelas, tetapi juga membantu pembaca untuk menangkap gagasan yang dikandung tulisan tersebut.
Karena itu pembaca akan lebih mudah memahami gagasan yang diungkapkan dengan bahasa yang jelas. Contoh :
1. Penanaman moral di sekolah merupakan kelanjutan penanaman moral di
rumah. Penanaman moral di sekolah dilaksanakan melalui mata pelajaranpendidikan Moral Pancasila yang merupakan mata pelajaran
paling strategis karena langsung menyangkut moral Pancasila. Di samping itu, penanaman moral Pancasila juga diintregasikan ke dalam mata
pelajaran Agama, Ilmu pengetahuan sosial, Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa, dan Kesenian .
2. Kalau pada zaman Kalijaga kesenian wayang, termasuk ceritanya,
digunakan sebagai media penyebaran, sekarang kesenian wayang itu digunakan sebgaia media penanaman budi pekerti melalui apresiasi
3. Guru bidang studi pendidikan moral pancasila mempunyai keyakinan
terhadap kebenaran pancasila, mempunyai sikap dan tingkah laku yang mencerminkan manusia pancasila, memiliki pengetahuan yang benar
tentang pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, serta bahan peniunjang lainnya.
II.2.2 Objektif