Objektif Cendekia Karakteristik Bahasa Indonesia Ilmiah

1. Para pendidik kadang-kadang terkena akibat ulah sebagian anak-anak, mempunyai tugas yang berat. 2. Regenerasi dalam organisasi siswa intra sekolah biasanya dilakukan dengan cara pemilihan. Pengurus terpilih dapat berasal dari kelas satu, dua, atau tiga. Selama proses pemilihan, bapak dan ibu guru selalu membimbingnya. Dengan demikian, peran sebagai pembimbing yang dilakukan oleh bapak dan ibu guru berjalan secara proporsional. Jelas berarti gamblang, tegas, dan tidak meragukan. BahasaIndonesia ilmiah berfungsi sebagai alat pengungkap gagasan ilmiah secara jelas. Agar gagasan yang diungkapkan jelas, bahasa yang digunakan harus jelas. Bahasa yang jelas itu tidak hanya membantu penulis mengungkapkan gagasannya secara jelas, tetapi juga membantu pembaca untuk menangkap gagasan yang dikandung tulisan tersebut. Karena itu pembaca akan lebih mudah memahami gagasan yang diungkapkan dengan bahasa yang jelas. Contoh : 1. Penanaman moral di sekolah merupakan kelanjutan penanaman moral di rumah. Penanaman moral di sekolah dilaksanakan melalui mata pelajaranpendidikan Moral Pancasila yang merupakan mata pelajaran paling strategis karena langsung menyangkut moral Pancasila. Di samping itu, penanaman moral Pancasila juga diintregasikan ke dalam mata pelajaran Agama, Ilmu pengetahuan sosial, Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa, dan Kesenian . 2. Kalau pada zaman Kalijaga kesenian wayang, termasuk ceritanya, digunakan sebagai media penyebaran, sekarang kesenian wayang itu digunakan sebgaia media penanaman budi pekerti melalui apresiasi 3. Guru bidang studi pendidikan moral pancasila mempunyai keyakinan terhadap kebenaran pancasila, mempunyai sikap dan tingkah laku yang mencerminkan manusia pancasila, memiliki pengetahuan yang benar tentang pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, serta bahan peniunjang lainnya.

II.2.2 Objektif

Kalimat bahasa Indonesia ilmiah dikatakan objektif bila mengungkapkan sesuatu dalam keadaan sebenarnya, artinya tidak dipengaruhi oleh emosi pribadi pemakainya. Ciri objektif bermakna bahwa bahasa Indonesia ilmiah tidak boleh bersifat subjektif, yakni mengemukakan suatu pandangan dari sudut pribadi saja, tanpa memperhatikan sudut pandang orang lain secara umum. Penggunaan frasa saya rasa, kita duga, alangkah, sekiranya itu dipengaruhi oleh emosi pribadi dan menjadikan kualitas keilmiahannya menjadi rendah. Contoh : 1. Tingginya jumlah siswa yang tidak lulus ujian nasional merupakan bukti bahwa kualitas pendidikan masih rendah. 2. Peraturan Menteri No. 112005 yang mewajibkan buku pelajaran berlaku lima tahun akan memicu ketidaksetujuan sebagian masyarakat. 3. Taman-taman bunga di sudut kota itu membuktikan besarnya kepedulian warga pda keindahan lingkungan. 4. Berdasarkan pertimbangan itu pemerintah berusaha sekuat tenaga mencari bantuan dana pembinaan bagi generasi muda.

II.2.3 Cendekia

Bahasa Indonesia ilmiah bersifat cendekia, maksudnya bahasa itu mampu digunakan unutk mengungkapkan hasil berpikir logis secara tepat. Moelino 1989:29 menyatakan bahawa bahasa yang cendekia mampu membentuk pernyataan yang tepat, seksama dan abstrak. Kalimatnya mencerminkan ketelitian yang objektif sehingga suku-suku kalimatnya sejalan dengan proposisi logika. Jika sebuah kalimat digunakan untuk mengungkapkan dua buah, dan tiap-tiap gagasan itu memiliki hubungan kausalitas, dua proposisi beserta hubungannya itu harus tampil secara jelas dalam kalimat. Contoh : 1. Pada era global ini dikhawatirkan akan terjadi pergeseran nilai-nilai moral bangsa Indonesia yang disebabkan oleh pengaruh budaya Barat yang masuk ke Indoneisa. 2. Kemajuan informasi pada era global ini dikhawatirkan akan menyebabkan pergeseran nila-nilai moral bangsa Indonesia ke arah budaya barat yang tidak selalu sesuai dengan nilai-nilai budaya dan moral bangsa Indonesia.

II.2.4 Ringkas dan Padat