Mikrobiologi Udara Kontrol Udara

menumbuhkan mikroorganisme pada kondisi yang sesuai, yang disebut kultur. Suatu kultur yang hanya mengandung satu macam mikroorganisme disebut kultur murni. Sedangkan kultur yang mengandung lebih dari satu macam mikroorganisme disebut kultur campuran jika terdapat dua macam mikroorganisme Adelberg, et al., 1977. Mikroorganisme tersebar luas di alam dan dijumpai pula pada pangan. Beberapa diantaranya, jika terdapat dalam jumlah yang cukup banyak dapat menyebabkan keracunan makanan. Mikroorganisme merupakan penyebab utama merosotnya mutu pangan, misalnya kerusakan pangan. Namun demikian tidak semua mikroorganisme berperan penting dalam semua bentuk kehidupan, karena mereka dapat memecah bahan organik kompleks dan mengembalikan unsur hara ke dalam tubuh. Mikroorganisme juga dipergunakan oleh manusia untuk memproduksi beberapa jenis makanan, misalnya roti dan yogurt Gaman et al., 1981. Mikroorganisme pada umumnya memiliki temperatur optimal pada suhu 5 ℃ dan ada yang tumbuh pada suhu 85℃. Tetapi, organisme yang menyebabkan penyakit pada manusia adalah mikroorganisme yang tumbuh optimal pada suhu yang mendekati suhu tubuh manusia, yaitu 37 ℃ dan mikroorganisme ini disebut mikroorganisme mesofil Brock, 1978.

2.2 Mikrobiologi Udara

Udara tidak mempunyai flora alami, karena organisme tidak dapat hidup dan tumbuh terapung begitu saja di udara. Akan tetapi, mikroorganisme dari berbagai sumber selalu ada. Flora mikroorganisme udara terdiri atas organisme yang terdapat sementara mengapung di udara atau terbawa serta pada partikel debu. Setiap kegiatan manusia agaknya menimbulkan bakteri di udara. Batuk dan bersin menimbulkan aerosol biologi yaitu kumpulan partikel di udara. Kebanyakan partikel dalam aerosol biologi yaitu kumpulan partikel di udara. Kebanyakan partikel dalam aerosol biologi terlalu besar untuk mencapai paru- paru, karena partikel-pertikel ini tersaring pada daerah pernafasan atas. Sebaliknya, partikel-partikel yang sangat kecil mungkin mencapai tapak-tapak infektif yang berpotensi. Jadi, walaupun udara tidak mendukung kehidupan mikroorganisme, kehadirannya hampir selalu dapat ditunjukkan dalam cuplikan udara Volk et al., 1989. Sukar untuk memperkirakan secara akurat berapa jauh pengotoran udara karena sulit untuk menghitung mikroorganisme dalam suatu volume udara. Satu teknik kualitatif sederhana ialah mendedahkan cawan hara pada udara untuk periode waktu singkat. Selama waktu pendedahan ini, beberapa bakteri di udara akan menetap pada cawan yang terdedah; makin banyak bakteri makin banyak yang menetap pada cawan. Inkubasikan lebih lanjut selama 24 hingga 48 jam akan mengungkap koloni-koloni bakteri, khamir dan jamur yang mampu tumbuh pada medium yang digunakan Volk et al., 1986.

2.3 Kontrol Udara

Ada beberapa metode yang bisa dilakukan untuk mengontrol pertumbuhan bakteri udara pada suatu ruangan. Pemilihan metode ini bergantung pada berapa banyak orang di dalam ruangan tersebut dan aktivitas apa yang dikerjakan. Sinar ultraviolet dari lampu UV bekerja dengan baik terhadap mikroba udara. Bagaimanapun, keefektifan sinar UV tidak bekerja dengan baik bila mengalami kontak langsung terhadap partikel yang membawa mikroba. Selain dari itu, diperlukannya pencegahan dengan menggunakan perlengkapan keamanan untuk melindungi mata dan kulit dari pasien, pekerja kesehatan dan orang yang berada di dalam ruangan terhadap kontak langsung dengan sinar UV Fong et al., 1987. Metode lain untuk mengurangi pertumbuhan mikroba adalah dengan menggunakan bahan kimia. Bahan kimia ini disemprotkan dalam bentuk aerosol, dan mikroba akan terbunuh jika mengalami kontak dengan uap tersebut. Aerosol bakteri yang baik harus memiliki kemampuan untuk membunuh bakteri yang tinggi, bekerja efektif pada temperatur normal dan lembap, tidak bersifat toksik pada organisme hidup, tidak menimbulkan pencemaran dan tidak bersifat korosif pada objek Fong et al,, 1987. Penyaringan adalah metode yang selanjutnya untuk membunuh mikroba udara. Penyaring biasanya terbuat dari bahan kapas, kaca atau zat berserat lainnya. Metode penyaringan biasanya digunakan pada sistem sirkulasi udara Fong et al., 1987.

2.4 Bakteri

Dokumen yang terkait

Pemeriksaan Cemaran Mikroorganisme Udara di Beberapa Area Filling Room Line II dengan Menggunakan Alat Mas 100 NT di PT Coca-Cola Amatil Indonesia Unit Medan

2 64 31

Uji Mikrobiologi Udara Pada Ruang Produksi Line 3 & 4 Menggunakan Alat MAS 100 NT Di PT Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan

19 100 40

Pemeriksaan Cemaran Mikroorganisme Udara di Beberapa Area Filling Room Line II dengan Menggunakan Alat Mas 100 NT di PT Coca-Cola Amatil Indonesia Unit Medan

1 4 31

Uji Mikrobiologi Udara Pada Ruang Produksi Line 3 & 4 Menggunakan Alat MAS 100 NT Di PT Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan

0 0 9

Uji Mikrobiologi Udara Pada Ruang Produksi Line 3 & 4 Menggunakan Alat MAS 100 NT Di PT Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan

0 0 11

Uji Mikrobiologi Udara Pada Ruang Produksi Line 3 & 4 Menggunakan Alat MAS 100 NT Di PT Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan

0 0 1

Pemeriksaan Cemaran Mikroorganisme Udara di Beberapa Area Filling Room Line II dengan Menggunakan Alat Mas 100 NT di PT Coca-Cola Amatil Indonesia Unit Medan

0 0 9

Pemeriksaan Cemaran Mikroorganisme Udara di Beberapa Area Filling Room Line II dengan Menggunakan Alat Mas 100 NT di PT Coca-Cola Amatil Indonesia Unit Medan

0 0 3

Pemeriksaan Cemaran Mikroorganisme Udara di Beberapa Area Filling Room Line II dengan Menggunakan Alat Mas 100 NT di PT Coca-Cola Amatil Indonesia Unit Medan

0 0 1

Pemeriksaan Cemaran Mikroorganisme Udara di Beberapa Area Filling Room Line II dengan Menggunakan Alat Mas 100 NT di PT Coca-Cola Amatil Indonesia Unit Medan

0 0 3