Gap Filling Citra Koreksi Geometrik Koreksi Radiometrik

IV-1

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1. Gap Filling Citra

Gap Filling citra merupakan metode yang dilakukan untuk mengisi garis- garis yang kosong pada citra Landsat TM hasil download yang mengalami SLC- off, sehingga tidak ada kekosongan data. Citra yang di Gap Filling adalah citra Landsat TM tahun 2005,2007,2008,2009 dan 2013. Proses ini dilakukan dengan menggunakan software Frame and Fill for windows 32. Gambar 4.1 Perbandingan Citra Landsat TM 2013 Sebelum dan Sesudah Gap Filling Proses ini dilakukan sebelum semua band digabungkan sehingga pengisian kekosongan akibat stripping ini terjadi pada setiap band. Untuk citra utama dan citra pengisi sebaiknya tidak dalam tahun yang jauh berbeda dan baiknya terdapat dalam satu tahun sehingga terjadi korelasi antara citra utama dan citra pengisinya dan hasil Gap Filling terlihat lebih baik.

IV.2. Koreksi Geometrik

Koreksi geometrik dilakukan untuk membuat citra yang digunakan sesuai dengan koordinat yang digunakan untuk proses-proses selanjutnya. Dengan menggunakan software er-mapper dan dengan data citra Landsat TM tahun 2013 yang telah terkoreksi dari BAPPEDA dengan sistem proyeksi UTM zona 48S IV-2 Kabupaten Muaro Jambi dilakukan proses koreksi geometrik. Ketelitian dari koreksi geonetrik dapat dilihat pada nilai RMS error pada setiap titik kontrolnya. Semakin kecil nilai RMS errornya maka semakin baik karena menunjukan bahwa koreksi geometrik yang dilakukan sudah mendekati benar. Berikut merupakan nilai RMS error dari lima citra yang akan diproses lebih lanjut. Gambar 4.2 Nilai RMS error Citra Tahun 2005 Gambar 4.3 Nilai RMS error Citra Tahun 2007 IV-3 Gambar 4.4 Nilai RMS error Citra Tahun 2008 Gambar 4.5 Nilai RMS error Citra Tahun 2009 IV-4 Gambar 4.6 Nilai RMS error Citra Tahun 201 3

IV.3. Koreksi Radiometrik

Koreksi radiometrik bertujuan untuk memperbaiki nilai piksel dan mempertajam kontras warna pada citra sehingga secara visualisasi citra yang telah dikoreksi radiometrik akan mempermudah dalam membedakan setiap objek kenampakan pada citra. Metode yang digunakan adalah pergeseran histogram merupakan metode paling sederhana dalam memperbaiki spektral pada citra. Perbedaan citra yang sudah dikoreksi radiometrik dan belum dikoreksi radiometrik dapat dilihat seperti berikut: Gambar 4.7 Citra Landsat TM Tahun 2013 Sebelum dan Sesudah Dilakukan Pergeseran Histogram IV-5 Untuk membuktikan atau cek seberapa besar pergeseran keadaan di lapangan dengan keadaan pada hasil citra rektifikasi dilakukan validasi lapangan. Pada penelitian ini, dilakukan uji ketelitian dengan mengukur panjang Jembatan sebanyak dua panjangan. Gambar 4.8 Pengukuran Pada Citra dan Pengukuran Pada Lapangan Dari hasil pengukuran pada citra dan pengukuran di lapangan, diperoleh hasil dalam tabel sebagai berikut : Tabel 4.1 Perbandingan Citra dan Hasil Lapangan Jembatan Aurduri I No Tahun Citra m Lapangan m Selisih m 1 2005 579,56 583,4 3,84 2 2007 577,69 583,4 5,71 3 2008 582,32 583,4 1,08 4 2009 585,22 583,4 1,82 5 2013 584,36 583,4 0,94 Jembatan Aurduri II No Tahun Citra m Lapangan m Selisih m 1 2005 615,62 612,5 3,12 2 2007 609,41 612,5 3,4 3 2008 611,5 612,5 1 4 2009 614,98 612,5 2,48 5 2013 608,68 612,5 3,82 Sumber : Hasil Analisis, 2013 IV-6 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa selisih antara pengukuran pada citra dan lapangan memiliki selisih yang cukup besar, namun apabila dilihat dari resolusi citra yaitu 30mx30m, sehingga selisih paling besar adalah pada tahun 2005 yang hampir 1 piksel. Hal tersebut menunjukkan bahwa citra hasil rektifikasi masuk dalam persyaratan ketelitian yang dianjurkan.

IV.4. Aplikasi NDVI Citra Landsat