Aplikasi NDVI Citra Landsat Klasifikasi Hasil NDVI

IV-6 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa selisih antara pengukuran pada citra dan lapangan memiliki selisih yang cukup besar, namun apabila dilihat dari resolusi citra yaitu 30mx30m, sehingga selisih paling besar adalah pada tahun 2005 yang hampir 1 piksel. Hal tersebut menunjukkan bahwa citra hasil rektifikasi masuk dalam persyaratan ketelitian yang dianjurkan.

IV.4. Aplikasi NDVI Citra Landsat

Gambar 4.9 Perbandingan Citra Sesudah dan Sebelum NDVI tahun 2005 Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa gambar pertama merupakan citra Landsat TM tahun 2005 sedangkan gambar kedua merupakan hasil NDVI namun masih dalam 255 colour dan gambar ketiga merupakan hasil NDVI dalam pseudocolour. Seperti yang terlihat pada gambar ketiga, dapat diartikan bahwa semakin putih warna yang dihasilkan, maka semakin rapat vegetasi yang ada, begitu pula sebaliknya semakin hitam warna yang dihasilkan maka vegetasinya semakin berkurang. Nilai NDVI rata-rata yang dihasilkan dari hasil proses ini adalah - IV-7 0,992 sampai 0,990. Ini berarti nilai vegetasi ditunjukan dengan rentang 0 – 0,990 sedangkan nilai 0 menunjukan tidak ada vegetasi.

IV.5. Klasifikasi Hasil NDVI

Seperti yang dijelaskan pada subbab di atas bahwa nilai indeks vegetasi pada citra tahun 2005, 2007, 2008, 2009, dan 2013 adalah -0,992 sampai 0,990. Untuk rentang vegetasi yang digunakan adalah dari 0 sampai dengan 1, sehingga untuk nilai klasifikasinya adalah nilai NDVI maksimum yaitu 1 dibagi dengan jumlah kelas yang diinginkan Nanik Suryo, 2005. Dalam penelitian ini digunakan lima kelas yaitu kelas vegetasi sangat jarang, vegetasi jarang, vegetasi sedang, vegetasi rapat, dan vegetasi sangat rapat. Nilai rentang yang dihasilkan adalah sebagai berikut: a. Vegetasi sangat jarang dengan rentang 0 – 0,2 b. Vegetasi jarang dengan rentang 0,2 – 0,4 c. Vegetasi sedang dengan rentang 0,4 – 0,6 d. Vegetasi lebat dengan rentang 0,6 – 0,8 e. Vegetasi sangat lebat dengan rentang 0,8 – 1 Dari proses reclassify pada software ArcGis dengan didasarkan pada rentang yang tertera di atas, diperoleh lah hasil sebagai berikut. 1. Hasil reklasifikasi NDVI tahun 2005 Gambar 4.10 Hasil Klasifikasi Indeks Vegetasi tahun 2005 IV-8 Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa sebagaian besar vegetasi yang ada di kabupaten muaro jambi adalah bervegetasi Jarang dengan indeks vegetasi 0,2 – 0,4. Berikut merupakan Tabel klasifikasi NDVI. Tabel 4.2 Hasil Klasifikasi Nilai NDVI Citra Landsat TM Tahun 2005 No Kerapatan Keterangan Jumlah Piksel Luas Ha Persentase 1 Tidak Ada Vegetasi 702.634 63.237,06 12,1 2 20 Vegetasi Sangat Jarang 880.587 79.252,83 15,2 3 21 - 40 Vegetasi Jarang 2.723.120 245.080,80 46,9 4 41 - 60 Vegetasi Sedang 1.495.993 134.639,37 25,8 5 61 -80 Vegetasi Lebat 107 9,63 0,0 6 80 Vegetasi Sangat Lebat 4.643 417,87 0,1 Sumber: Citra Landsat TM Tahun 2005 dan Pengolahan Citra Tahun 201 3 Dari hasil proses reclassify pada NDVI akan diperoleh data dari atribut berupa banyaknya piksel pada setiap kelas, oleh karena itu untuk luasannya didapat dari luas satu piksel pada citra Landsat TM sama dengan 30 x 30 meter, sehingga luasan setiap kelas dapat dicari dengan persamaan sebagai berikut. Luas Ha = Jumlah Piksel x 900 …………………….Boy Yudhistira, 2011 10000 Tabel di atas menunjukan bahwa vegetasi dominan yang ada di Kabupaten Muaro Jambi tahun 2005 adalah vegetasi jarang yaitu sebesar 46,9 dari keseluruhan wilayah. Berikut adalah grafik dari persebaran vegetasi di Kabupaten Muaro Jambi. Diagram 4.1 Persebaran Vegetasi Tahun 2005 50000 100000 150000 200000 250000 300000 Tidak Ada Vegetasi Vegetasi Sangat Jarang Vegetasi Jarang Vegetasi Sedang Vegetasi Lebat Vegetasi Sangat Lebat L ua s H a Pesebaran Vegetasi Tahun 2005 IV-9 2. Hasil reklasifikasi NDVI tahun 2007 Gambar 4.11 Hasil Klasifikasi Indeks Vegetasi tahun 2007 Dari gambar di atas, dapat dilihat bahwa warna dominan yang muncul adalah warna orange yang menunjukan kelas vegetasi jarang dengan rentang 0,2 – 0,4 pada nilai NDVInya. Informasi mengenai luasan tutupan lahan yang didasarkan pada nilai NDVI yang tercantum dalam tabel berikut ini. Tabel 4.3 Hasil Klasifikasi Nilai NDVI Citra Landsat TM Tahun 2007 No Kerapatan Keterangan Jumlah Piksel Luas Ha Persentase 1 Tidak Ada Vegetasi 361.386 32.524,74 6,2 2 20 Vegetasi Sangat Jarang 1.353.409 121.806,81 23,4 3 21 - 40 Vegetasi Jarang 4.025.456 362.291,04 69,6 4 41 - 60 Vegetasi Sedang 15.294 1.376,46 0,3 5 61 -80 Vegetasi Lebat 318 28,62 0,0 6 80 Vegetasi Sangat Lebat 5.414 487,26 0,1 Sumber: Citra Landsat TM Tahun 2007 dan Pengolahan Citra Tahun 201 3 Pada prinsipnya informasi yang dipaparkan pada tabel di atas sama dengan yang telah dijelaskan pada tahun sebelumnya. Dari hasil luasannya dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2007 kabupaten Muaro Jambi hampir 70 bervegetasi jarang sama sperti pada tahun 2005. Berikut adalah diagram luasan dari kelas vegetasi tahun 2007. IV-10 Diagram 4.2 Persebaran Vegetasi Tahun 2007 3. Hasil reklasifikasi NDVI tahun 2008 Gambar 4.12 Hasil Klasifikasi Indeks Vegetasi tahun 2008 Berdasarkan hasil reclassify pada hasil NDVI, terlihat hampir sama dengan tahun sebelumnya, sebagian besar wilayah kabupaten Muaro Jambi bervegetasi jarang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut. Tabel 4.4 Hasil Klasifikasi Nilai NDVI Citra Landsat TM Tahun 2008 No Kerapatan Keterangan Jumlah Piksel Luas Ha Persentase 1 Tidak Ada Vegetasi 525.029 47.252,61 9,0 2 20 Vegetasi Sangat Jarang 1.052.246 94.702,14 18,0 3 21 - 40 Vegetasi Jarang 3.849.177 346.425,93 65,9 4 41 - 60 Vegetasi Sedang 385.280 34.675,20 6,6 5 61 -80 Vegetasi Lebat 617 55,53 0,0 6 80 Vegetasi Sangat Lebat 5.502 495,18 0,1 Sumber: Citra Landsat TM Tahun 2008 dan Pengolahan Citra Tahun 201 3 50000 100000 150000 200000 250000 300000 350000 400000 Tidak Ada Vegetasi Vegetasi Sangat Jarang Vegetasi Jarang Vegetasi Sedang Vegetasi Lebat Vegetasi Sangat Lebat L ua s H a Persebaran Vegetasi Tahun 2007 IV-11 Dari tabel di atas dapat diamati bahwa 65 tutupan lahan didominasi oleh vegetasi jarang, namun apabila dibandingkan dengan tahun 2007, nilai ini sudah berkurang sekitar 4, dan meningkat pada kelas tidak ada vegetasi. Pada vegetasi sedang, mengalami peningkatan sebesar lebih dari 5 dari tahun sebelumnya. Hal ini dapat diartikan adanya perubahan penggunaan lahan yang terjadi di kabupaten Muaro Jambi. Berikut adalah diagram dari vegetasi yang ada di kabupaten Muaro Jambi. Diagram 4.3 Persebaran Vegetasi Tahun 2008 4. Hasil reklasifikasi NDVI tahun 2009 Gambar 4.13 Hasil Klasifikasi Indeks Vegetasi tahun 2009 Dari hasil reclassify nilai NDVI tahun 2009 di atas dapat dilihat bahwa vegetasi sedang mulai meningkat dan vegetasi jarang menurun. Berikut adalah tabel hasil klasifikasi NDVI. 100000 200000 300000 400000 Tidak Ada Vegetasi Vegetasi Sangat Jarang Vegetasi Jarang Vegetasi Sedang Vegetasi Lebat Vegetasi Sangat Lebat L ua s H a Persebaran Vegetasi Tahun 2008 IV-12 Tabel 4.5 Hasil Klasifikasi Nilai NDVI Citra Landsat TM Tahun 2009 No Kerapatan Keterangan Jumlah Piksel Luas Ha Persentase 1 Tidak Ada Vegetasi 656.535 59.088,15 11,1 2 20 Vegetasi Sangat Jarang 864.904 77.841,36 14,6 3 21 - 40 Vegetasi Jarang 2.318.107 208.629,63 39,2 4 41 - 60 Vegetasi Sedang 2.046.315 184.168,35 34,6 5 61 -80 Vegetasi Lebat 279 25,11 0,0 6 80 Vegetasi Sangat Lebat 982 88,38 0,0 Sumber: Citra Landsat TM Tahun 2009 dan Pengolahan Citra Tahun 201 3 Dari paparan tabel di atas dapat dilihat bahwa vegetasi jarang masih mendominasi hanya saja persentasenya sudah mulai menurun jauh disusul oleh vegetasi sedang yang meningkat jauh dari tahun sebelumnya. Sedangkan untuk vegetasi lainnya persentasenya tidak jauh berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Berikut adalah diagram kelas vegetasi NDVI. Diagram 4.4 Persebaran Vegetasi Tahun 2009 50000 100000 150000 200000 250000 Tidak Ada Vegetasi Vegetasi Sangat Jarang Vegetasi Jarang Vegetasi Sedang Vegetasi Lebat Vegetasi Sangat Lebat L ua s H a Persebaran Vegetasi Tahun 2009 IV-13 5. Hasil reklasifikasi NDVI tahun 2013 Gambar 4.14 Hasil Klasifikasi Indeks Vegetasi tahun 2013 Pada gambar di atas merupakan hasil reclassify nilai NDVI tahun 2013, dimana dapat dilihat bahwa warna orange kembali mendominasi vegetasi yang ada di Kabupaten Muaro Jambi. Berikut adalah tabel hasil klasifikasi NDVI berdasarkan rentang nilainya. Tabel 4.6 Hasil Klasifikasi Nilai NDVI Citra Landsat TMTahun 2013 No Kerapatan Keterangan Jumlah Piksel Luas Ha Persentase 1 Tidak Ada Vegetasi 591.005 53.190,45 10,0 2 20 Vegetasi Sangat Jarang 785.783 70.720,47 13,3 3 21 - 40 Vegetasi Jarang 4.006.685 360.601,65 67,8 4 41 - 60 Vegetasi Sedang 499.451 44.950,59 8,5 5 61 -80 Vegetasi Lebat 536 48,24 0.01 6 80 Vegetasi Sangat Lebat 381 34,29 0.01 Sumber: Citra Landsat TM Tahun 2013 dan Pengolahan Citra Tahun 201 3 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa vegetasi jarang kembali meningkat menjadi 67,8 atau sekitar 28,4 apabila dibandingkan dengan tahun 2009. Sedangkan vegetasi sedang menurun 26 dibandingkan tahun 2009. Berikut adalah diagram dari kelas vegetasi yang ada di Kabupaten Muaro Jambi tahun 2013. IV-14 Diagram 4.5 Persebaran Vegetasi Tahun 2013 Dari hasil reclassify citra-citra di atas dengan menggunakan rentang nilai NDVI yang ada secara umum terjadi perbedaan pada tiap-tiap tahunnya dalam hal luasan per kelasnya. Perubahan tiap tahun per kelas vegetasi dapat dilihat dalam grafik berikut. Diagram 4.6 Perubahan Kelas Vegetasi Dari grafik perubahan kelas vegetasi di atas dapat diartikan bahwa dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2013 kelas vegetasi yang paling banyak adalah vegetasi jarang, namun pada tahun 2009 mengalami penurunan yang cukup besar kemudian naik kembali pada tahun 2013. 50000 100000 150000 200000 250000 300000 350000 400000 Tidak Ada Vegetasi Vegetasi Sangat Jarang Vegetasi Jarang Vegetasi Sedang Vegetasi Lebat Vegetasi Sangat Lebat L ua s H a Persebaran Vegetasi Tahun 2013 50000 100000 150000 200000 250000 300000 350000 400000 2005 2007 2008 2009 2013 L ua s H a Perubahan Kelas Vegetasi Tidak Ada Vegetasi Vegetasi Sangat Jarang Vegetasi Jarang Vegetasi Sedang Vegetasi Lebat Vegetasi Sangat Lebat IV-15 Vegetasi sangat jarang terlihat dalam kondisi yang stabil hampir sama dengan vegetasi lebat. Vegetasi sangat jarang sedikit meningkat pada tahun 2007 dan mengalami penurunan kembali ditahun-tahun sesudahnya. Sebaliknya dengan kelas vegetasi sangat jarang, kelas vegetasi lebat pada tahun 2007 mengalami penurunan dan peningkatan ditahun-tahun sesudahnya. Kelas vegetasi sangat lebat terlihat pada grafik di atas dalam bentuk konstan, namun bukan berarti luasan per tahunnya sama, dikarenakan luasannya sangat kecil dan perubahannya pun sangat kecil jika dibandingkan dengan luasan kelas vegetasi lainnya.Untuk yang tidak bervegetasi di dalamnya mencakup sungai, awan, lahan tandus dan stripping yang masih ada pada citra.

IV.6. Dijitasi Citra Landsat TM