Secara skematik, penjabaran tentang mekanisme pembentukan kebisingan dapat dilihat pada gambar 2.11.
Gambar 2.11 Noise GenerationMechanisme pada propeller
2.9 Tingkat Kebisingan
Untuk mempermudah penentuan nilai kebisingan, maka ada metode yang digunakan dengan menggunakan skala level atau tingkat kebisingan suara dalam
satuan desibel db yang dibagi menjadi dua kategori yakni sound pressure level dan sound power level.
a. Sound Power level
Sound power level dapat di definisikan dalam persamaan L
w
= 10 log
10
� �
���
db 2.12
Dimana W = Sound Power W
reff
= sound power referensi dengan standar 10
-12
wattt b.
Sound Pressure Level SPL Hampir setiap pemikiran umum mendefenisikan kata desibel db dengan
mengaitkan terhadap sound pressure level. Hal seperti ini telah menjadi suatu kesimpulan tersendiri bahwa apabila berbicara tentang skala desibel
berbarti merupakan suatu hasil perhitungan dari sound pressure level. Contoh contoh bentuk tingkat daya suara yang dihasilkan oleh sumber
kebisingan ditunjukkan pada tabel 2.1.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1. Contoh SPL Berdasarkan Sumbernya Sound Souces Noise
Sound Pressure Level Examples with distance
dB
Jet Aircraft,50 m Away Threshold of pain
140 130
Threhold of discomfort Chainsaw,1 m distance
120 110
Disco, 1 m from speaker Diesel truck, 10 m away
100 90
kerbside of busy road, 5 m vacuum cleaner,1 m distance
80 70
conversational speech 1 m avarage home
60 50
quiet library quiet bedroom at night
40 30
background in tv studio rustling leaves
20 10
threshold of hearing Sumber: http:www.sengpielaudio.comTableOfSoundPressureLevels.htm
Perhitungan level kebisingan pada mekanisme pulsasi Presure field merupakan perhitungan berdasarkan laju aliran volumetrik dan tekanan fluida yang
terjadi pada permukaan bilah propeler. Sound power level untuk setiap oktav band dapat di estimasikan dengan mengikuti korelasi Graham Barron,Randall F. 2001.
L
w
= L
w
B + 10 log
10
�
� �
� + 20 log
10
�
� �
� + B
T
2.13 Dimana L
w
B = basic sound level diperoleh dari tabel Q = laju aliran volumetric
Q = laju aliran volumetric referensi = 0,47195 dm
3
s P = tekanan melalui Propeler
P = tekanan referensi = 248,8 Pa
B
T
= Blade tone komponen diperoleh dari table 2.2
Universitas Sumatera Utara
Setiap baling baling menghasilkan bunyi tone berdasarkan Blade pass frequency BPF yang di peroleh dari persamaan
BPF = N
b
x
RPM 60
2.14 Diman N
b
adalah jumlah bilah propeler. Tabel 2.2 Basic Sound Power Level Spectrum L
w
B
Sumber: Baron, 2001
2.10 Computational Fluent Dynamics CFD