6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Iklim Usaha
Berbicara tentang iklim usaha, biasanya tidak terlepas dengan kebijakan pemerintah, situasi politik serta beberapa hal lain yang berpengaruh baik secara
langsung atau tidak langsung di sekelilingnya. Banyak pakar ekonomi yang mengatakan bahwa perbaikan iklim usaha mendorong pertumbuhan ekonomi dan
mengurangi kemiskinan. Namun tidak semua hal itu dijalankan dengan baik oleh pihak-pihak terkait. Bahkan Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang
Yudhoyono SBY lewat akun twitternya yang dikutip Kantor Berita Antara juga mengakui hal itu. Bahkan SBY meminta kepada semua pihak agar menjaga iklim
investasi nasional dengan cara mencegah dan menghilangkan hambatan investasi di pusat dan di daerah. SBY juga memerintahkan kepada Gubernur, Walikota, Bupati
agar bekerja penuh dan menciptakan lapangan kerja seluas-luasnya. Sementara itu, beberapa pendapat ahli yang penulis rangkum, ada yang
mengatakan bahwa iklim usaha merupakan pengembangan bagi para investor dalam melakukan investasi. Dalam kaitan tersebut peran pemerintah menjadi sangat penting
dalam setiap proses penanaman modal, bahkan rekomendasi pemerintah daerah merupakan syarat mutlak dalam penilaian kegiatan investasi di daerah dinyatakan
layak. Hal tersebut berkaitan pula dengan masalah pemanfaatan tata ruang, gangguan lingkungan dan ketertiban umum.
Iklim usaha merupakan suatu proses jangka panjang yang senantiasa berjalan searah dengan perkembangan usaha. Iklim usaha bukan hanya dipertimbangakan
pada awal rencana investasi, akan tetapi merupakan variabel strategis yang akan
menentukan keberhasilan investasi sepanjang perusahaan berjalan www.bi.go.id :
Triwulan II - 2007.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
7 Iklim usaha adalah kondisi yang mencerminkan sejumlah faktor yang
berkaitan dengan lokasi tertentu yang membentuk kesempatan dan insentif bagi pemilik modal untuk melakukan usaha atau investasi secara produktif dan
berkembang. Dengan demikian, iklim usaha yang kondusif adalah iklim yang mendorong investor melakukan investasi dengan biaya dan resiko serendah mungkin
di satu sisi, dan dapat menghasilkan keuntungan jangka panjang setinggi mungkin di sisi lain Stern, 2002. Hampir serupa dengan itu, Tambunan 2006, juga
mengemukakan bahwa iklim usaha yang kondusif adalah iklim yang mendorong seseorang melakukan investasi dengan biaya dan resiko serendah mungkin, dan
menghasilkan keuntungan jangka panjang yang tinggi. Suatu kondisi iklim usaha yang ideal akan memberikan kesempatan bagi
perusahaan dari usaha-usaha mikro ke multinasional atau perusahaan swasta untuk berkembang dan melakukan investasi secara produktif, menciptakan pekerjaan dan
berkembang. Oleh karenanya, iklim usaha yang baik memainkan suatu peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi dan pengentasan kemiskinan.
Iklim usaha adalah suatu kumpulan faktor-faktor lokasi tertentu yang membentuk kesempatan dan dorongan bagi perusahaan untuk melakukan investasi
secara produktif, menciptakan pekerjaan, dan mengembangkan diri. Kebijakan dan perilaku pemerintah memiliki suatu pengaruh yang besar melalui dampaknya
terhadap biaya, risiko, dan pembatasan bagi persaingan World Bank, 2005: 32. Iklim usaha merupakan kondisi yang bersifat multi dimensi dan menjadi
pertimbangan bagi para investor dalam melakukan investasi. Dalam kaitannya tersebut, peran pemerintah menjadi sangat penting dalam setiap proses penanaman
modal, bahkan rekomendasi pemerintah daerah merupakan syarat mutlak dalam penilaian kegiatan investasi di daerah dinyatakan layak. Hal tersebut terkait pula
dengan masalah pemanfaatan tata ruang, gangguan lingkungan dan ketertiban umum.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
8 Selain itu, iklim usaha merupakan suatu proses jangka panjang yang senantiasa
berjalan searah dengan perkembangan usaha. Dalam investasi bukan hanya dipertimbngkan pada awal rencana investasi, akan tetapi merupakan variabel strategis
yang akan menentukan keberhasilan investasi sepanjang perusahaan berjalan. Iklim usaha yang kondusif akan mendorong produktivitas yang lebih tinggi dengan
memberikan kesempatan-kesempatan dan insentif bagi badan-badan usaha untuk berkembang, menyesuaikan diri dan menerapkan cara-cara yang lebih baik dalam
menjalankan investasi. Iklim usaha yang kondusif akan memperkuat pertumbuhan ekonomi yang
mendatangkan keuntungan dalam sektor perekonomian. Pertumbuhan ekonomi merupakan satu-satunya mekanisme yang berkelanjutan untuk meningkatkan taraf
hidup rakyat banyak.. Peningkatan iklim usaha merupakan daya penggerak bagi pertumbuhan ekonomi dan pengentasan kemiskinan. Iklim usaha yang baik adalah
iklim usaha yang mampu memberikan manfaat kepada masyarakat secara
keseluruhan. www.ipb.ac.id: 2009. 2.1.1 Faktor yang Mempengaruhi Iklim Usaha
Banyak laporan atau teori yang mengemukakan tentang faktor yang mempengaruhi iklim usaha. Bahkan Bank Dunia pada tahun 2009 melaporkan bahwa
faktor yang mempengaruhi iklim usaha yakni stabilitas politik dan sosial, kondisi infrastruktur dasar, sektor pembiayaan, pasar tenaga kerja, regulasi, perpajakan,
birokrasi, korupsi, konsistensi dan kepastian kebijakan. Di antara faktor-faktor tersebut, menurut hasil World Economic Forum WEF mengemukakan bahwa faktor
yang paling dominan mempengaruhi iklim usaha itu adalah stabilitas ekonomi makro, tingkat korupsi, birokrasi, dan kepastian kebijakan ekonomi.
Sementara Andi Sopandi dan Nandang Nazmulmunir dalam jurnal Pegembangan Iklim Investasi Usaha tahun 2012 mengemukakan faktor yang
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
9 mempengaruhi investasi dari yang terkecil paling atas sampai terbesar paling bawah
meliputi: 1.
Inflasi 2.
Etika dan kinerja tenaga kerja yang buruk 3.
Pemerintahan yang tidak stabil 4.
Kriminalias 5.
Regulasi valas 6.
Akses keuangan 7.
Tarif pajak 8.
Regulasi tenaga kerja restriktif 9.
Kebijakan tidak stabil 10.
Kualitas SDM buruk 11.
Korupsi 12.
Regulasi perpajakan 13.
Infrastruktur buruk 14.
Birokrasi yang tidak sehat Investasi yang ditanam di suatu daerah ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu:
1. Tingkat keuntungan yang diramalkan
Ramalan mengenai keuntungan-keuntungan masa depan akan memberikan gambaran kepada pengusaha mengenai jenis-jenis usaha yang prospektif dan
dapat dilaksanakan di masa depan, dan besarnya investasi yang harus dilakukan untuk memenuhi tambahan barang-barang modal yang diperlukan.
2. Suku Bunga
Suku bunga menentukan jenis-jenis investasi yang akan memeberikan keuntungan kepada para pengusaha, dan para investor hanya akan menanamkan modalnya
apabila tingkat pengambilan modal dari modal yang ditanam, berupa persentasi keuntungan netto belum dikurangi dengan tingkat bunga yang dibayar, modal
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
10 yang diperoleh lebih besar dari suku bunga. Seorang investor mempunyai dua
pilihan di dalam menggunakan modal yang dimilikinya yaitu: pertama, dengan meminjamkan atau membungakan uang tersebut deposito. Kedua, dengan
menggunakannya untuk investasi. 3.
Ramalan mengenai ekonomi di masa depan Dengan adanya ramalan tentang kondisi di masa depan akan dapat menentukan
tingkat investasi yang akan tercipta dalam perekonomian. Apabila ramalan di masa depan adalah baik maka investasi akan naik. Sebaliknya, apabila ramalan
kondisi ekonomi di masa akan datang adalah buruk, maka tingkat investasi akan rendah.
4. Kemajuan teknologi
Dengan adanya temuan-temuan teknologi inovasi, maka akan semakin banyak kegiatan pembaharuan yang akan dilakukan oleh pengusaha, sehingga semakin
tinggi tingkat investasi yang dicapai. 5.
Tingkat pendapatan nasional dan perubahannya Dengan bertambahnya pendapatan nasional maka tingkat pendapatan masyarakat
akan meningkat, daya beli masyarakat juga meningkat, total aggregat demand yang pada akhirnya akan mendorong tumbuhnya investasi lain Induced
Invesment. 6.
Keuntungan yang diperoleh Semakin besar keuntungan yang diperoleh perusahaan, maka akan mendorong
para pengusaha untuk menyediakan sebahagian keuntungan yang diperoleh untuk investasi-investasi baru.
7. Situasi politik
Kestabilan politik suatu negara akan menjadi pertimbangan tersendiri bagi para investor terutama para investor asing, untuk menanamkan modalnya. Mengingat
bahwa investasi memerlukan suatu jangka waktu yang relatif lama untuk
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
11 memperoleh kembali modal yang di tanam dan memperoleh keuntungan.
Sehingga stabilitas politik jangka panjang akan diharapkan oleh investor. 8.
Pengeluaran yang dilakukan pemerintah Pengeluaran-pengeluaran yang dilakukan oleh pemerintah dapat berupa
pengeluaran pembangunan yang rutin baik itu dalam penyediaan sarana dan prasarana atau fasilitas publik dalam menunjang kegiatan investasi dan juga
perekonomian secara keseluruhan baik itu skala nasional maupun daerah. Sehingga menarik para investor dalam negeri maupun asing untuk berinvestasi
disuatu negara ataupun daerah. 9.
Kemudahan yang diberikan oleh pemerintah setempat Tersedianya kemudahan-kemudahan dalam birokrasi, dalam perpajakan
taxholiday, yaitu suatu keringanan di dalam pajak apabila suatu perusahaan mau menanamkan keuntungan yang diperolehnya ke dalam investasi baru, ataupun
apabila perusahaan yang bersangkutan mau dan bersedia menanamkan investasinya disuatu daerah dalam kurun waktu tertentu sehingga mendorong para
investor untuk menanamkan modalnya.
2.1.2 Peningkatan Iklim Usaha di Daerah
Dinamika perkembanan ekonomi daerah yang selama ini banyak digerakkan oleh konsumsi domestik, perlu juga didorong oleh investasi dan ekspor. Untuk itu,
diperlukan iklim usaha yang kondusif Kuncoro, 2004. Potensi investasi di daerah adalah objek yang ditawarkan untuk melakukan
kerjasama dalam investasi bagi daerah. Masing-masing daerah harus memiliki objek investasi. Masing-masing propinsi baik kabupaten maupun kota dapat
mengembangkan objek investasi sesuai dengan potensi yang dimilikinya, yaitu meliputi:
1. Kawasan industri
2. Kawasan pengembangan ekonomi terpadu
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
12 3.
Pengembangan sektor unggulan 4.
Sektor yang terkait dengan Masterplan Percepatan dan Perluasan Ekonomi Indonesia MP3EI.
2.2 Kebijakan Pemerintah