17 dan tantangan yang dihadapi dalam perlindungan konsumen adalah percepatan
upaya penataan peraturan perundangan untuk meningkatkan efektifitas implementasi penagakan perlindungan konsumen.
2.3 Kestabilan Politik dan Sosial
Kestabilan politik dan sosial merupakan unsur penting lain dalam pelaksanakan iklim usaha yang kondusif. Kondisi politik yang kurang stabil dan tidak
menentu dapat berpengaruh pada menurunnya kegairahan investasi. Ketidakstabilan merupakan unsur penting lain dalam iklim usaha. Ketidakstabilan politik di satu sisi
mengakibatkan arah kebijakan pemerintah tidak jelas dan tidak ada kepastian hukum misalnya karena seringnya pergantian menteri termasuk di bidang investasi. Di sisi
lain hal ini dapat mempengaruhi stabilitas ekonomi makro seperti tingkat inflasi dan ketidakstabilan rupiah. Faktor sosial dibutuhkan untuk melihat dan menjaga
keamanan investasi, karena Kota Medan merupakan daerah yang didomisili oleh macam-macam suku bangsa dan ras maka berpotensi terjadi kerusuhan yeng bersifat
etnis, agama, separatisme, kecemburuan social. Maka pengusaha cenderung teliti mendirikan atau menanamkan modalnya di daerah tersebut.
Ada sejumlah faktor yang sangat berpengaruh pada baik-tidaknya iklim investasi. Faktor-faktor tersebut tidak hanya menyangkut stabilitas politik dan sosial,
tetapi juga stabilitas ekonomi, kondisi infrastruktur dasar listrik, telekomunikasi dan prasarana jalan dan pelabuhan, berfungsinya sektor pembiayaan dan pasar tenaga
kerja termasuk isu-isu perburuhan, regulasi dan perpajakan, birokrasi dalam waktu dan biaya yang diciptakan, masalah good governance termasuk korupsi, konsistensi
dan kepastian dalam kebijakan pemerintah yang langsung maupun tidak langsung mempengaruhi keuntungan neto atas biaya resiko jangka panjang dari kegiatan
investasi, dan hak milik mulai dari tanah sampai kontrak. Dalam hal ini permsalahan tersebut dilihat dalam konteksnya dengan daerah.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
18 Sebagai gambaran, ketidakpastian arah politik di Indonesia pada tahun-tahun
awal krisis politik pasca orde baru berimbas pula pada timbulnya ketidakstabilan ekonomi, pengalaman krisis tersebut membuktikan bahwa kerapuran dalam sistem
politik, sosial budaya, keamanan dan pemerintahan merupakan faktor yang amat dominan dalam mendorong proses perluasan ketidakpastian penegakan hukum
merupakan salah satu faktor penyebab menurunnya tingkat willingness bagi para investor untuk berinventasi di Indonesia http:plnpusdiklat.co.id.
Menurut Widjajono: 2012 penanganan masalah sosial atau pemerataan adalah tugas pemerintah dan masyarakat. Peran pemerintah dalam pemerataan adalah
untuk melaksanakan keadilan sosial. Pemerataan kesempatan dan pendapatan yang ditimbulkan oleh sistem pasar bebas dapat tidak adil karena tidak dilakukan dalam
level playing field tempat bermain yang seimbang dan tidak memihak kepada kaum lemah. Walaupun demikian, keadilan bukanlah suatu hal yang statis dan absolut akan
tetapi merupakan suatu hal yang dinamis dan relatif tergantung kepada persepsi pengusaha.
Keputusan-keputusan pengusaha sangat dipengaruhi oleh perkembangan dalam lingkungan politikhukum. Lingkungan ini terbentuk oleh hukum-hukum,
lembaga, pemerintah, dan kelompok penentang yang mempengaruhi dan membatasi gerak-gerik berbagai kegiatan si pengusaha. Hal seperti siapa yang berkuasa disuatu
negara, bagaimana ia menjalankan pemerintahannya, apa peran dan kekuasaan yang dimiliki oleh pelaku dalam percaturan politik suatu negara dan bagaimana
dampaknya terhadap pemilik usaha dan penciptaan profit oleh pengusaha, bagaimana peran pelaku ekonomi dalam negara tersebut, serta bagaimana distribusi pendapatan
yang ada merupakan faktor-faktor penentu peluang dan ancaman bisnis di dalam suatu negara.
Lingkungan sosial budaya berkaitan dengan keadaan dan perkembangan nilai- nilai, kaidah, dan persepsi dalam suatu masyarakat. Masyarakat desa dan kota meiliki
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
19 lingkungan sosial yang berbeda. Masyarakat desa cenderung membentuk sistem
kekerabatan perluasan keluarga extended family, sedangkan masyarakat perkotaan cenderung membentuk sistem kekerabatan keluarga inti nuclear family
Josephinejoe: 2012.
2.4 Birokrasi