18
2.9 Upaya Penanggulan Kemiskinan Kultural
Upaya penanggulan masalah kemiskinan kultural diperlukan upaya yang memadukan berbagai kebijakan dan program pembangunan yang tersebar di
berbagai sektor. Kebijakan pengentasan kemiskinan menurut Gunawan Sumodiningrat 1998 dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu kebijakan tidak
langsung dan kebijakan langsung. Kebijakan tidak langsung meliputi 1 upaya menciptakan ketentraman dan kestabilan situasi ekonomi, sosial dan politik, 2
mengendalikan jumlah penduduk, 3 melestarikan lingkungan hidup dan menyiapkan kelompok masyarakat miskin melalui kegiatan pelatihan. Sedangkan
kebijakan yang langsung mencakup : 1 pengembangan database dalam penentuan kelompok sasaran, 2 penyediaan kebutuhan dasar pangan, sandang,
papan, kesehatan, dan pendidikan, 3 menciptakan kesempatan kerja, 4 program pembangunan wilayah, dan 5 pelayanan perkreditan.
Dikarenakan kemiskinan kultural muncul akibat gaya hidup dan perilaku yang memiskinkan, maka strategi pengentasannya menggunakan pengembangan
pendidikan watak dan karakter. Pendidikan model ini lebih dikenal dengan pendidikan karakter yang bertujuan untuk memberikan kesadaran kritis tentang
kemiskinan itu sendiri sekaligus menumbuhkan nilai-nilai baru yang bersifat produktif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin. Dengan
pendidikan karakter ini diharapkan akan menumbuhkan nilai-nilai budaya hemat, produktif, kerja keras dan semangat pantang menyerah. Pembentukan karakter
positif tersebut dihasilkan melalui internalisasi nilai-nilai positif baik melalui jalur formal, informal maupun nonformal.
19 Teori ekonomi mengatakan bahwa untuk memutus mata rantai lingkaran
kemiskinan dapat dilakukan peningkatan keterampilan sumber daya manusianya, penambahan modal investasi, dan mengembangkan teknologi. Melalui berbagai
suntikan maka diharapkan produktifitas akan meningkat. Namun, dalam praktek persoalannya tidak semudah itu. Program-program kemiskinan sudah banyak
dilaksanakan di berbagai negara. Sebagai perbandingan, di Amerika Serikat program penanggulangan kemiskinan diarahkan untuk meningkatkan kerja sama
ekonomi antar negara bagian, memperbaiki kondisi permukiman perkotaan dan perdesaan, perluasan kesempatan pendidikan dan kerja untuk para pemuda,
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan bagi orang dewasa, dan pemberian bantuan kepada kaum miskin usia lanjut. Selain program pemerintah, juga
kalangan masyarakat ikut terlibat membantu kaum miskin melalui organisasi kemasyarakatan, gereja, dan lain sebagainya.
Menghilangkan kemiskinan fisik semata-mata, tidak akan cukup menghapuskan kebudayaan kemiskinan sehingga diperlukan berbagai upaya yaitu:
1.
Tingkatkan taraf hidup mereka dan integrasikan ke dalam kelas menengah. Bila mungkin dengan menggunakan pengobatan psikiatrik
2.
Ciptakan perubahan-perubahan struktural yang mendasar dengan mendistribusikan kembali kekayaan, mengorganisasi kaum miskin dan
membuat mereka mempunyai perasaan bahwa mereka memiliki kekuatan dan kepemimpinan.
20
2.10 Penelitian Terdahulu