terdekat akan membantu individu bertahan dalam menghadapi permasalahan yang terjadi.
b. Kepribadian Kebutuhan berprestasi need for achievement mendorong individu untuk
menghasilkan yang terbaik. Seorang wirausaha membutuhkan kepribadian yang khas agar mendukung minat berwirausaha individu tersebut serta dapat
digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilannya dengan selalu mengevaluasi pekerjaan yang dilakukan karena dari setiap tindakan yang
dilakukan selalu mengambil risiko yang telah diperhitungkan dengan baik untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya.
c. Motif Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru
dan berbeda Drucker, 1998. Penyaluran ide kreatif yang dimiliki oleh seseorang dengan memanfaatkan kesempatan-kesempatan yang didapat untuk
bekerja dan meningkatkan harga diri, popularitas, dan terhindar dari ketergantugan terhadap orang lain serta merencanakan masa depan cerah yang
diinginkan. d. Minat Berwirausaha
Minat merupakan suatu persoalan yang objeknya berwujud serta dapat menimbulkan dampak yang positif dan tidak jarang pula menimbulkan dampak
yang negatif. Menurut Slameto, 2003 minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh kemudian. Minat terhadap sesuatu merupakan hasil
belajar dan menyokong belajar selanjutnya. Minat berwirausaha merupakan suatu ketertarikan pada diri seseorang terhadap kegiatan wirausaha dan
keinginan untuk terlibat dalam kegiatan kewirausahaan.
2.2 Data
Data adalah bentuk jamak dari datum, yang dapat diartikan sebagai informasi yang diterima yang bentuknya dapat berupa angka, kata-kata, atau dalam bentuk
lisan dan tulisan lainnya. Data merupakan komponen utama dalam statistika.
Menurut cara memperolehnya data terbagi atas dua bagian, yaitu:
1. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari objek yang
diteliti, baik dari objek individual responden maupun dari suatu instansi yang mengolah data untuk keperluan dirinya sendiri, contoh data primer adalah: data
hasil wawancara dengan responden. 2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data primer yang diperoleh secara tidak langsung untuk mendapatkan informasiketerangan dari objek yang diteliti, biasanya data
tersebut diperoleh dari tangan kedua baik dari objek secara individual responden maupun dari suatu badan instansi yang dengan sengaja
melakukan pengumpulan data dari instansi-instansi atau badan lainnya untuk keperluan penelitian dari para pengguna.
2.3 Variabel
Variabel adalah karakteristik yang bisa memberikan sekurang-kurangnya dua klasifikasi berbeda atau karakteristik yang mungkin bisa memberikan sekurang-
kurangnya dua hasil pengukuran dan perhitungan yang berbeda.
2.4 Populasi
Menurut Supranto 2010:2 populasi ialah kumpulan yang lengkap dari seluruh elemen yang sejenis akan tetapi dapat dibedakan karena karakteristik
N = jumlah populasi. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa FMIPA USU dengan kriteria sudah menjalani perkuliahan minimal 2
semester.
2.5 Metode Pengambilan Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang ingin diteliti, yang ciri-ciri dan keberadaanya diharapkan mampu mewakili atau menggambarkan ciri-ciri dan
keberadaan populasi yang sebenarnya. Menurut Suharso 2009 untuk menentukan ukuran sampel dari suatu populasi, terdapat banyak teori yang
ditawarkan, antara lain yaitu metode Slovin, rumusnya sebagai berikut: n =
2.1 dengan:
n = jumlah sampel N = jumlah populasi
= persentase kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan
2.5.1 Teknik
Sampling
Sampling adalah proses pemilihan sejumlah elemen dari populasi. Teknik sampling adalah suatu cara untuk menentukan banyaknya sampel dan pemilihan
calon anggota sampel, sehingga setiap sampel yang terpilih dalam penelitian dapat mewakili populasinya representatif. Jarang sekali suatu penelitian dilakukan
dengan cara memeriksa semua objek yang diteliti sensus, tetapi sering digunakan sampling.
Teknik sampling dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu: 1. Probability sampling, meliputi:
a. Simple random sampling populasi homogen yaitu pengambilan sampel dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada.
b. Proportionated stratified random sampling populasi tidak homogen yaitu pengambilan sampel dilakukan secara acak dengan memperhatikan strata
yang ada. Artinya setiap strata terwakili sesuai proporsinya. c. Disproportionated stratified random sampling digunakan untuk menentukan
jumlah sampel dengan populasi berstrata tetapi kurang proporsional. d. Cluster sampling sampling daerah yaitu teknik ini digunakan untuk
menentukan jumlah sampel jika sumber data sangat luas. 2. Non probability sampling, meliputi: sampling kuota, sampling accidental,
purposive sampling, voluntary sampling dan snowball sampling.
Dalam penelitian ini digunakan metode Proportionated stratified random sampling. Alokasi proporsional ditentukan dengan menggunakan rumus:
n
i
= 2.2
dengan: n
i
= jumlah sampel menurut stratum N
i
= jumlah populasi menurut stratum N = jumlah populasi
n = jumlah sampel
2.6 Skala Pengukuran