2.1.2 Kandungan AtomUnsur dan Ikatan
Aluminium disimbolkan dengan Al, dengan nomor atom 13 dalam tabel periodik unsur. Bauksit, bahan baku aluminium memiliki kandungan aluminium
dalam jumlah yang bervariasi, namun pada umumnya di atas 40 dalam berat. Senyawa aluminium yang terdapat di bauksit diantaranya Al2O3, AlOH3, γ -
AlOOH, dan α -AlOOH. Bauksit dapat dilihat pada gambar 2.1.
Gambar 2.1 Bauksit Dobrzanski, dkk, 2006 Isotop aluminium yang terdapat di alam adalah isotop
27
Al, dengan persentase sebesar 99,9. Isotop
26
Al juga terdapat di alam meski dalam jumlah yang sangat kecil. Isotop
26
Al merupakan radioaktif dengan waktu paruh sebesar 720000 tahun. Isotop aluminium yang sudah ditemui saat ini adalah aluminium
dengan berat atom relatif antara 23 hingga 30, dengan isotop
27
Al merupakan isotop yang paling stabil.
2.1.3 Mikrostruktur Aluminium
Gambar 2.2 memperlihatkan struktur mikro aluminium murni.
Aluminium murni 100 tidak memiliki kandungan unsur apapun selain aluminium itu sendiri.
Gambar 2.2 Struktur mikro dari aluminium murni Akroma,B.H., 2011
Gambar 2.3 Struktur mikro dari paduan aluminium-silikon Akroma,B.H., 2011
Gambar 2.3 a merupakan paduan Al-Si tanpa perlakuan khusus. Gambar 2.3 b merupakan paduan Al-Si dengan perlakuan termal. Gambar 2.3 c adalah
paduan Al-Si dengan perlakuan termal dan penempaan. Jika diperhatikan bahwa semakin ke kanan, struktur mikro semakin baik Voort,1984.
2.1.4 Sifat-Sifat Aluminium
Aluminium telah merupakan salah satu logam industri yang paling luas penggunaannya di dunia. Aluminium banyak digunakan di dalam semua sektor
utama industri seperti konstruksi, listrik, angkutan, peti kemas dan kemasan, peralatan mekanis serta alat rumah tangga.
Adapun sifat-sifat mekanik Aluminium antara lain sebagai berikut: a. Ringan
Memiliki bobot sekitar 13 dari bobot besi dan baja, atau tembaga dan banyak digunakan dalam industri transportasi seperti angkutan udara.
b. Tahan terhadap korosi Sifatnya durabel sehingga baik dipakai untuk lingkungan yang dipengaruhi
oleh unsur-unsur seperti air, udara, suhu dan unsur-unsur kimia lainnya, baik di ruang angkasa atau bahkan sampai ke dasar laut.
c. Kuat Aluminium memiliki sifat yang kuat terutama bila dipadu dengan logam lain.
Digunakan untuk pembuatan komponen yang memerlukan kekuatan tinggi seperti: pesawat terbang, kapal laut, bejana tekan, kendaraan dan lain-lain.
d. Mudah dibentuk Proses pengerjaan Aluminium mudah dibentuk karena dapat disambung
dengan logammaterial lainnya dengan pengelasan, brazing, solder, adhesive bonding, sambungan mekanis, atau dengan teknik penyambungan lainnya.
e. Konduktor listrik Aluminium dapat menghantarkan arus listrik dua kali lebih besar jika
dibandingkan dengan tembaga. Karena Aluminium tidak mahal dan ringan, maka Aluminium sangat baik untuk kabel-kabel listrik overhead maupun
bawah tanah f.
Konduktor panas Sifat ini sangat baik untuk penggunaan pada mesin-mesinalat-alat pemindah
panas sehingga dapat memberikan penghematan energi. g. Memantulkan sinar dan panas
Aluminium dapat dibuat sedemikian rupa sehingga memiliki kemampuan pantul yang tinggi yaitu sekitar 95 dibandingkan dengan kekuatan pantul
sebuah cermin. Sifat pantul ini menjadikan Aluminium sangat baik untuk peralatan penahan radiasi panas.
h. Non magnetik Aluminium sangat baik untuk penggunaan pada peralatan elektronik,
pemancar radioTV dan lain-lain. Dimana diperlukan faktor magnetisasi negative untuk menaikkan sifat–sifat mekaniknya, maka secara umum
aluminium biasanya dipadu dengan menambahkan Si, Fe, Cu, Mn, Mg, dan Zn. Si dan Mg ditambahkan untuk menambah daya tahan terhadap korosi, Fe
untuk mencegah teerjadinya penyusutan, Cu untuk menambah kekuatan dan Mn untuk memperbaiki mampu bentuk. Elemn-elemen tersebut ditambahkan
baik secara satu persatu atau bersama-sam. Penggunaan dari aluminium dan paduannya antara lain untuk peralatan rumah tangga, kemasan makanan dan
minuman, pesawat terbang, mobil, kappa laut, konstruksi bangunan rumah, dan lain-lain. Adapun sifat-sifat aluminium murni ditunjukkan pada Tabel 2.1
Surdia,1992. Tabel 2.1 Sifat-sifat fisik Aluminium Surdia dan Shinroku, 1992
Sifat-sifat Kemurnian Al
99,996 99,0
Massa jenis 20
o
C
2,6989 2,71
Titik Cair
660,2 653-657
Panas Jenis calg.
o
C100
o
C
0,2226 0,2297
Hantaran Listrik
64,94 59 dianil
Tahanan Listrik
Koefisien temperature
o
C
0,00429 0,0115
Koefisien Pemuaian 20-100
o
C
23,86 x 10
-6
23,5 x 10
-6
Jenis Kristal, konstanta kisi
FCC,a = 4,013 A FCC,a = ,04 A
2.2 Paduan Aluminium