d. Fasa θ ’ Kalau paduan alumunium dinaikan temperatur aging atau waktu aging
diperpanjang tetapi temperaturnya tetap, maka akan terbentuk presipitasi dengan struktur kristal yang teratur yang berbeda dengan fasa θ ’. Fasa ini dinamakan fasa
antara atau fasa θ ’. Terbentuknya fasa θ ’ ini masih dapat memberikan sumbangan terhadap peningkatan kekerasan pada paduan alumunium. Peningkatan kekerasan
yang terjadi pada fasa θ ’ ini berjalan sangat lambat.
e. Fasa θ Apabila temperatur dinaikan atau waktu penuaan diperpanjang, maka fasa
θ ’ berubah menjadi fasa θ . Jika fasa θ terbentuk maka akan menyebabkan paduan aluminium kembali menjadi lunak. Sementara waktu penahanan dalam artificial
aging merupakan salah satu komponen yang dapat mempengaruhi hasil dari proses age hardening secara keseluruhan. Seperti halnya temperatur, waktu
penahanan pada tahap artificial aging akan mempengaruhi perubahan struktur atau perubahan fasa paduan
2.8 Pengujian Komposisi Kimia
Uji komposisi merupakan pengujian yang berfungsi untuk mengetahui seberapa besar atau seberapa banyak jumlah suatu kandungan yang terdapat pada
suatu logam, baik logam ferro maupun logam non ferro. Uji komposisi biasanya dilakukan ditempat pabrik-pabrik atau perusahaan logam yang jumlah
produksinya besar, ataupun juga terdapat di Instititut pendidikan yang khusus mempelajari tentang logam. Proses pengujian komposisi berlangsung dengan
pembakaran bahan menggunakan elektroda dimana terjadi suhu rekristalisasi, dari suhu rekristalisasi terjadi penguraian unsur yang masing-masing beda
warnanya. Sedangkan untuk Penentuan kadar berdasar sensor perbedaan warna. Proses pembakaran elektroda ini tidak lebih dari tiga detik. Pengujian komposisi
dapat dilakukan untuk menentukan jenis bahan yang digunakan dengan melihat persentase unsur yang ada.
2.9 Pengujian Kekerasan
Kekerasan aluminium dapat didefinisikan sebagai ketahanan logam terhadap indentasi. Nilai kekerasan berkaitan dengan kekuatan luluh logam
karena selama identasi logam mengalami deformasi plastis. Luluh merupakan proses slip, luncur tau kembaran. Pada proses slip, struktur kisi antara daerah slip
dan daerah tanpa slip terdislokasi. Batas antara daerah slip dan daerah tanpa slip disebut garis lokasi solechan, 2010
Kekerasan Ketahanan bahan terhadapindentasi secara kualitatif menunjukan kekuatannya Shackelford,2009. Skala yang lazim dalam pengujian
kekerasan antara lain skala Brinell, Vickers, Rockwell dan Knop. Skala kekerasan brinell BHN cenderung menunjukkan korelasi yang cukup linier
terhadap bahan tertentu, termasuk paduan aluminium terlihat pada Tabel 2.6 merupakan sifat dari logam yang sering dipergunakan dalam pengecoran,
dimanadalam Tabel tersebut terdapat sifat paduan aluminium seperti kekerasan Amstead, 1997.
Tabel 2.6 Sifat-sifat dari logam Amstead,1997
Jenis Logam Kekuatan Tarik Mpa
Keuletan Kekerasan
BHN
Besi dan Baja Besi cor kelabu
Besi cor putih Baja
110-207 310
276-2070 0-1
0-1 12-15
100-150 450
110-500
Bukan Besi Aluminium
Tembaga Magnesium
Seng Titan
Nikel 83-310
345-689 83-345
48-90 552-1034
414-1103 10-35
5-10 9-15
2-10 -
15-40 20-100
50-100 30-60
80-100 158-266
90-250
Skema pengujian kekerasan Brinell ditunjukkan Gambar 2.11. Kekerasan Brinell dihitung berdasarkan persamaan :
=
. . .
Kgmm
2
Dimana : P: beban yang digunakan Kgf
D : Diameter indentor mm D : diameter indentasi mm
Gambar 2.11. Skema pengujian brinell Amstead,1997
2.10 Uji Mikrostruktur