Dinamika Logam Berat Pb Dan Zn Di Perairan Estuaria Jeneberang, Makassar
DINAMIKA LOGAM BERAT Pb DAN Zn DI PERAIRAN
ESTUARIA JENEBERANG, MAKASSAR
NAJAMUDDIN
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2017
v
PERNYATAAN MENGENAI DISERTASI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi berjudul Dinamika Logam
Berat Pb dan Zn di Perairan Estuaria Jeneberang, Makassar adalah benar karya
saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk
apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau
dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah
disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir
disertasi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Januari 2017
Najamuddin
NIM C561120011
RINGKASAN
NAJAMUDDIN. Dinamika Logam Berat Pb dan Zn di Perairan Estuaria
Jeneberang, Makassar. Dibimbing oleh TRI PRARTONO, HARPASIS S.
SANUSI, I WAYAN NURJAYA.
Daerah Aliran Sungai Jeneberang terbentang melalui kawasan pertanian,
pemukiman, dan wilayah urban dan bermuara di Selat Makassar. Beberapa
permasalahan yang teridentifikasi seperti tingginya erosi dan pelapukan batuan di
wilayah hulu sehingga berdampak pada peningkatan pelepasan logam berat dari
kerak bumi masuk ke dalam sungai, wilayah sekitar Estuaria Jeneberang juga
merupakan kawasan pengembangan Kota Makassar dengan berbagai aktivitas
ekonomi dan bisnis yang berpotensi menjadi sumber pencemar logam berat, dan
keberadaan bendungan dekat hilir menjadi sekat antara sungai dan estuaria yang
mengalirkan air hanya lewat permukaan ke arah estuaria namun kolom permukaan
dari estuaria tidak bisa melintas ke sungai sehingga eksistensi sekat bendungan
tersebut berdampak pada perubahan sistem kimia logam berat di perairan.
Tujuan penelitian adalah menganalisis dinamika logam berat Pb dan Zn
oleh proses fisika kimia meliputi fluks, distribusi konsentrasi, proses adsorpsidesorpsi, fraksinasi geokimia, dan memodelkan sebaran logam berat Pb dan Zn.
Pengumpulan data lapangan dilakukan pada Musim Barat-Timur dan kondisi
pasang-surut di perairan sungai, estuaria, dan pantai pada kompartemen kolom air
dan sedimen dasar. Konsentrasi logam berat Pb dan Zn dianalisis dengan
Spektrometer Serapan Atom (AAS) berdasarkan APHA, AWWA, WEF (2005),
fraksinasi geokimia logam berat dengan metode Sequential Extraction Procedure
berdasarkan Tessier et al. (1979), dan analisis beberapa parameter fisika kimia
perairan.
Fluks logam berat Pb lebih kecil di sungai dibanding di estuaria dan fluks
logam berat Zn di sungai dan estuaria sama mengindikasikan bahwa proses
adsorpsi dan deposisi logam berat Pb dan Zn di estuaria cukup kecil atau bersifat
sebagai logam berat konservatif. Namun peningkatan fluks logam berat Pb lebih
besar dibanding fluks logam berat Zn menunjukkan bahwa logam berat Pb bersifat
lebih konservatif di lokasi studi. Peningkatan fluks logam berat total Pb dan Zn di
mulut estuaria yang cukup signifikan menjadi indikasi kuat besarnya input polutan
logam berat dari wilayah pantai dari sumber antropogenik masuk ke dalam
estuaria.
Kisaran konsentrasi Pb terlarut Musim Barat adalah < 0.002-0.075 mg/l
(pasang) dan < 0.002-0.056 mg/l (surut) dan Musim Timur < 0.002-0.221 mg/l
(pasang) dan < 0.002-0.175 mg/l (surut). Kisaran konsentrasi Zn terlarut Musim
Barat < 0.002-0.018 mg/l (pasang) dan < 0.002-0.015 mg/l (surut), dan Musim
Timur < 0.002-0.092 mg/l (pasang) dan < 0.002-0.074 mg/l (surut). Distribusi
konsentrasi Pb dan Zn terlarut dalam perairan dipengaruhi oleh musim dan pasang
surut. Pola distribusi berdasarkan zona perairan menunjukkan sumber logam berat
terlarut dominan berasal dari sumber antropogenik di perairan pantai (coastal
based sources).
Distribusi konsentrasi logam berat Pb partikulat Musim Barat berkisar
0.639-2.569 mg.kg-1 (pasang) dan 0.360-2.569 mg.kg-1 (surut), dan Musim Timur
vii
0.470-2.046 mg.kg-1 (pasang) dan 0.454-2.046 mg.kg-1 (surut). Distribusi
konsentrasi logam berat partikulat Zn Musim Barat berkisar 34.235-90.946
mg.kg-1 (pasang) dan 28.536-90.946 mg.kg-1 (surut), dan Musim Timur 17.00529.151 mg.kg-1 (pasang) dan 16.992-29.151 mg.kg-1 (surut). Distribusi konsentrasi
logam berat Pb dan Zn partikulat dipengaruhi faktor musim namun tidak
dipengaruhi oleh pasang surut. Pola distribusi berdasarkan zona perairan
mengindikasikan sumber logam berat Pb dan Zn partikulat berasal dari daratan
dan pantai (land and coastal based sources).
Konsentrasi logam berat Pb dalam sedimen berkisar 0.660-4.330 mg.kg-1
dan 0.237-2.329 mg.kg-1 (Musim Barat dan Timur), dan Zn 57.843-115.792
mg.kg-1 dan 38.730-46.060 mg.kg-1 (Musim Barat dan Timur). Konsentrasi logam
berat Pb dalam air pori berkisar < 0.002-0.094 mg/l dan
ESTUARIA JENEBERANG, MAKASSAR
NAJAMUDDIN
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2017
v
PERNYATAAN MENGENAI DISERTASI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi berjudul Dinamika Logam
Berat Pb dan Zn di Perairan Estuaria Jeneberang, Makassar adalah benar karya
saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk
apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau
dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah
disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir
disertasi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Januari 2017
Najamuddin
NIM C561120011
RINGKASAN
NAJAMUDDIN. Dinamika Logam Berat Pb dan Zn di Perairan Estuaria
Jeneberang, Makassar. Dibimbing oleh TRI PRARTONO, HARPASIS S.
SANUSI, I WAYAN NURJAYA.
Daerah Aliran Sungai Jeneberang terbentang melalui kawasan pertanian,
pemukiman, dan wilayah urban dan bermuara di Selat Makassar. Beberapa
permasalahan yang teridentifikasi seperti tingginya erosi dan pelapukan batuan di
wilayah hulu sehingga berdampak pada peningkatan pelepasan logam berat dari
kerak bumi masuk ke dalam sungai, wilayah sekitar Estuaria Jeneberang juga
merupakan kawasan pengembangan Kota Makassar dengan berbagai aktivitas
ekonomi dan bisnis yang berpotensi menjadi sumber pencemar logam berat, dan
keberadaan bendungan dekat hilir menjadi sekat antara sungai dan estuaria yang
mengalirkan air hanya lewat permukaan ke arah estuaria namun kolom permukaan
dari estuaria tidak bisa melintas ke sungai sehingga eksistensi sekat bendungan
tersebut berdampak pada perubahan sistem kimia logam berat di perairan.
Tujuan penelitian adalah menganalisis dinamika logam berat Pb dan Zn
oleh proses fisika kimia meliputi fluks, distribusi konsentrasi, proses adsorpsidesorpsi, fraksinasi geokimia, dan memodelkan sebaran logam berat Pb dan Zn.
Pengumpulan data lapangan dilakukan pada Musim Barat-Timur dan kondisi
pasang-surut di perairan sungai, estuaria, dan pantai pada kompartemen kolom air
dan sedimen dasar. Konsentrasi logam berat Pb dan Zn dianalisis dengan
Spektrometer Serapan Atom (AAS) berdasarkan APHA, AWWA, WEF (2005),
fraksinasi geokimia logam berat dengan metode Sequential Extraction Procedure
berdasarkan Tessier et al. (1979), dan analisis beberapa parameter fisika kimia
perairan.
Fluks logam berat Pb lebih kecil di sungai dibanding di estuaria dan fluks
logam berat Zn di sungai dan estuaria sama mengindikasikan bahwa proses
adsorpsi dan deposisi logam berat Pb dan Zn di estuaria cukup kecil atau bersifat
sebagai logam berat konservatif. Namun peningkatan fluks logam berat Pb lebih
besar dibanding fluks logam berat Zn menunjukkan bahwa logam berat Pb bersifat
lebih konservatif di lokasi studi. Peningkatan fluks logam berat total Pb dan Zn di
mulut estuaria yang cukup signifikan menjadi indikasi kuat besarnya input polutan
logam berat dari wilayah pantai dari sumber antropogenik masuk ke dalam
estuaria.
Kisaran konsentrasi Pb terlarut Musim Barat adalah < 0.002-0.075 mg/l
(pasang) dan < 0.002-0.056 mg/l (surut) dan Musim Timur < 0.002-0.221 mg/l
(pasang) dan < 0.002-0.175 mg/l (surut). Kisaran konsentrasi Zn terlarut Musim
Barat < 0.002-0.018 mg/l (pasang) dan < 0.002-0.015 mg/l (surut), dan Musim
Timur < 0.002-0.092 mg/l (pasang) dan < 0.002-0.074 mg/l (surut). Distribusi
konsentrasi Pb dan Zn terlarut dalam perairan dipengaruhi oleh musim dan pasang
surut. Pola distribusi berdasarkan zona perairan menunjukkan sumber logam berat
terlarut dominan berasal dari sumber antropogenik di perairan pantai (coastal
based sources).
Distribusi konsentrasi logam berat Pb partikulat Musim Barat berkisar
0.639-2.569 mg.kg-1 (pasang) dan 0.360-2.569 mg.kg-1 (surut), dan Musim Timur
vii
0.470-2.046 mg.kg-1 (pasang) dan 0.454-2.046 mg.kg-1 (surut). Distribusi
konsentrasi logam berat partikulat Zn Musim Barat berkisar 34.235-90.946
mg.kg-1 (pasang) dan 28.536-90.946 mg.kg-1 (surut), dan Musim Timur 17.00529.151 mg.kg-1 (pasang) dan 16.992-29.151 mg.kg-1 (surut). Distribusi konsentrasi
logam berat Pb dan Zn partikulat dipengaruhi faktor musim namun tidak
dipengaruhi oleh pasang surut. Pola distribusi berdasarkan zona perairan
mengindikasikan sumber logam berat Pb dan Zn partikulat berasal dari daratan
dan pantai (land and coastal based sources).
Konsentrasi logam berat Pb dalam sedimen berkisar 0.660-4.330 mg.kg-1
dan 0.237-2.329 mg.kg-1 (Musim Barat dan Timur), dan Zn 57.843-115.792
mg.kg-1 dan 38.730-46.060 mg.kg-1 (Musim Barat dan Timur). Konsentrasi logam
berat Pb dalam air pori berkisar < 0.002-0.094 mg/l dan