I nteraksi Energi

6.2.6 I nteraksi Energi

Gelombang elektromagnetik (EM) yang dihasilkan matahari dipancarkan ( radiated) dan masuk ke dalam atmosfer bumi. I nteraksi antara radiasi dengan partikel atmosfer bisa berupa penyerapan ( absorption), pemencaran (scattering) atau pemantulan kembali (reflectance). Sebagian besar radiasi dengan energi tinggi diserap oleh atmosfer dan tidak pernah mencapai permukaan bumi. Bagian energi yang bisa menembus atmosfer adalah yang ‘ transmitted’. Semua masa dengan suhu lebih tinggi dari 0 Kelvin (-273º C) mengeluarkan ( emit) radiasi EM.

Radiometer adalah alat pengukur level energi dalam kisaran panjang gelombang tertentu, yang disebut channel. Penginderaan Jauh multispectral menggunakan sebuah radiometer yang berupa deretan dari banyak sensor, yang masing masing peka terhadap sebuah channel atau band dari panjang gelombang tertentu. Data spectral yang dihasilkan dari suatu target berada dalam kisaran level energi yang ditentukan. Radiometer yang dibawa oleh pesawat terbang atau satelit mengamati bumi dan mengukur level radiasi yang dipantulkan atau dipancarkan dari benda-benda yang ada di permukaan bumi atau pada atmosfer. Karena masing masing jenis permukaan bumi dan tipe partikel pada atmosfer mempunyai karakteristik spectral yang khusus (atau spectral signature) maka data ini bisa dipakai untuk menyediakan informasi mengenai sifat target. Pada permukaan yang rata, hampir semua energi dipantulkan dari permukaan pada suatu arah, sedangkan pada permukaan kasar, energi dipantulkan hampir merata ke semua arah. Pada umumnya permukaan bumi berkisar diantara ke dua ekstrim tersebut, tergantung pada kekasaran permukaan. Contoh yang lebih spesifik adalah pemantulan radiasi EM dari daun dan air. Sifat klorofil adalah menyerap sebagian besar radiasi dengan panjang gelombang merah dan biru dan memantulkan panjang gelombang hijau dan near I R. Sedangkan air menyerap radiasi dengan panjang gelombang nampak tinggi dan near I R lebih banyak daripada radiasi nampak dengan panjang gelombang pendek (biru).

Band 1 ( 0.45- 0.52 _m ; bir u) - ber guna unt uk m em bedak an kej ernihan air dan j uga m em bedakan ant ar a t anah dengan t anam an.

Band 2 ( 0.52- 0.60 _m ; hij au) - berguna unt uk m endet eksi t anam an.

Band 3 ( 0.63- 0.69 _m ; m er ah) - band yang paling ber guna unt uk m em bedakan t ipe t anam an, lebih dar ipada band 1 dan 2.

Band 4 ( 0.76- 0.90 _m ; r eflect ed I R) - berguna unt uk m enelit i biom as t anam an, dan j uga m em bedakan bat as t anah- t anam an dan darat an- air .

Band 5 ( 1.55- 1.75 _m ; r eflect ed I R) – m enunj ukkan kandungan air t anam an dan t anah, ber guna unt uk m em bedakan t ipe t anam an dan kesehat an t anam an. Juga digunakan unt uk m em bedakan ant ar a aw an, salj u dan es.

Band 7 ( 2.08- 2.35 _m ; r eflect ed I R) – ber hubungan dengan m ineral; r at ion ant ar a band 5 dan 7 berguna unt uk m endet eksi bat uan dan deposit m ineral.

Band 6 ( 10.4- 12.5 _m ; t her m al I R) - berguna unt uk m encari lokasi kegiat an geot her m al, m enguk ur t ingk at st r ess t anam an, kebakar an, dan kelem baban t anah.

Sumber: Sabins 1986

Gambar 6.8 Karakteristik Band pada Citra Landsat TM

Pengetahuan mengenai perbedaan spectral signature dari berbagai bentuk di permukaan bumi memungkinkan kita untuk menginterpretasi citra. Tabel di sebelah kanan sangat berguna dalam menginterpretasi vegetasi dari citra Landsat TM. Ada dua tipe deteksi yang dilakukan oleh sensor: deteksi pasif dan aktif. Banyak bentuk Penginderaan Jauh yang menggunakan deteksi pasif, dimana sensor mengukur level energi yang secara alami dipancarkan, dipantulkan, atau dikirimkan oleh target. Sensor ini hanya bisa bekerja apabila terdapat sumber energi yang alami, pada umumnya sumber radiasi adalah matahari, sedangkan pada malam hari atau apabila permukaan bumi tertutup awan, debu, asap dan partikel atmosfer lain, pengambilan data dengan cara deteksi pasif tidak bisa dilakukan dengan baik.

Contoh sensor pasif yang paling dikenal adalah sensor utama pada satelit Landsat, Thematic Mapper, yang mempunyai 7 band atau channel. Sedangkan pada deteksi aktif, Penginderaan Jauh menyediakan sendiri sumber energi untuk menyinari target dan menggunakan sensor untuk mengukur refleksi energi oleh target dengan menghitung sudut refleksi atau waktu yang diperlukan untuk mengembalikan energi. Keuntungan menggunakan deteksi pasif adalah pengukuran bisa dilakukan kapan saja. Akan tetapi sistem aktif ini memerlukan energi yang cukup besar untuk menyinari target. Sebagai contoh adalah radar Dopler, sebuah sistem ground-based, radar presipitasi pada satellite Tropical Rainfall Measuring Mission (TRMM), yang merupakan spaceborne pertama yang menghasilkan peta 3-D dari struktur badai.

Dokumen yang terkait

SMART PARTIAL LEAST SQUARE SOFTWARE YANG POWERFULL: STUDI LITERATUR ANALISA MULTIVARIAT MASA KINI

0 0 8

STUDI PENGENDALIAN MUTU KACANG TANAH SEBAGAI BAHAN BAKU PRODUKSI KACANG SHANGHAI PADA PERUSAHAAN PUTRI PANDA TULUNGAGUNG

0 0 5

STUDI KOMPARATIF PERILAKU BUANG AIR BESAR PADA MASYARAKAT YANG TELAH DAN BELUM MENERAPKAN PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) DI KECAMATAN INDERALAYA COMPARATIVE STUDIES DEFECATE BEHAVIOR IN COMMUNITY THAT HAVE AND HAVE NOT IMPLEMENTED THE C

0 0 8

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN DALAM PROGRAM JAMSOSKES SUMSEL SEMESTA TAHUN 2011 (Studi Kasus di RSUD dr.Ibnu Sutowo Baturaja) IMPLEMENTATION THE REFERRAL HEALTH CARE OF JAMSOSKES SUMSEL SEMESTA PROGRAM YEAR OF 2011 (Case Studies in dr

0 0 10

EVALUASI PROGRAM KELUARGA BERENCANA PRIA (VASEKTOMI) DI KECAMATAN BUKIT KECIL PALEMBANG TAHUN 2011 THE EVALUATION FAMILY PLANNING PROGRAMS MALE (VASECTOMY) AT BUKIT KECIL PALEMBANG IN 2011

0 1 8

CHARACTERSTICS AMONG INJECTING DRUG USERS ACCESSING AND NOT ACCESSING NEEDLE AND SYRINGE PROGRAM IN PALEMBANG, SOUTH SUMATERA KARAKTERISTIK PENGGUNA NARKOBA SUNTIK (PENASUN) YANG AKSES DAN TIDAK AKSES LAYANAN JARUM DAN ALAT SUNTIK STERIL DI PALEMBANG, SUM

0 0 7

STUDI TENTANG PERUBAHAN FUNGSIONAL FRANCESCA CANCIAN ERA KEEMASAN DINASTI ‘ABBÂSÎYAH

0 0 24

STUDI IMPLEMENTASI LEAN SIX SIGMA DENGAN PENDEKATAN VALUE STREAM MAPPING UNTUK MEREDUKSI IDLE TIME MATERIAL PADA GUDANG PELAT DAN PROFIL

1 3 6

STUDI POTENSI PEMISAHAN PELABUHAN BARANG DI PADANG BAI

0 0 6

SISTEM KEAMANAN NILAI AKADEMIK ONLINE BERBASIS KODE HASH DENGAN IDENTITAS SERVER SEBAGAI PARAMETER VALIDASI STUDI KASUS: SISTEM DATA NILAI AKADEMIK FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS MATARA

0 0 7