Metoda Pemetaan Geologi Lapangan

12.4. Metoda Pemetaan Geologi Lapangan

Pemetaan geologi lapangan secara tradisi dilakukan dilapangan dan peralatan untuk pekerjaan lapangan meliputi antara lain: buku catatan lapangan, peta topografi (peta dasar), kompas geologi, lensa stereoskop, palu geologi, kamera, serta peralatan tulis lainnya.

Pekerjaan pemetaan geologi lapangan mencakup observasi dan pengamatan singkapan batuan pada lintasan yang dilalui, mengukur kedudukan batuan, mengukur unsur struktur geologi, pengambilan sampel batuan, membuat catatan pada buku lapangan dan mem-plot data geologi hasil pengukuran keatas peta topografi (peta dasar). Catatan hasil observasi lapangan biasanya dibuat dengan menggunakan terminologi deskripsi batuan yang baku terutama dalam penamaan batuan. Tatanama batuan dan pengelompokkan satuan batuan harus mengikuti aturan Sandi Stratigrafi. Penentuan lokasi singkapan dengan menggunakan kompas serta membuat sketsa singkapan dan mendokumentasikan melalui kamera.

Pada dasarnya, peta geologi disusun dan diolah di lapangan melalui kegiatan lapangan, kemudian disempurnakan setelah dibantu dengan hasil analisa di laboratorium (petrologi / petrografi, paleontologi, radiometri dsb), analisa struktur dan studi literatur dan data sekunder. Setiap unsur geologi dianggap sebagai bentuk bentuk yang sederhana, batas satuan batuan, sesar, diperlakukan sebagai bidang-bidang teratur yang dapat diukur kedudukannya dan digambarkan dalam peta. Peta geologi pada hakekatnya merupakan gambar teknik yang memperlihatkan sebaran satuan satuan batuan dan secara teknis dapat dipertanggungjawabkan. Berkat perkembangan teknologi saat ini, memungkinkan pemanfaatan GPS (Global Positioning System) untuk penentuan lokasi dari obyek-obyek geologi secara akurat serta penggunaan Computer Note-book (Lap Top) dan PDA (Personal Digital Assistant) untuk mencatat dan merekam data geologi langsung di lapangan.

Pada pemetaan geologi, para ahli geologi tidak saja melakukan observasi dan pencatatan akan tetapi juga melakukan analisa dan penfsiran di lapangan, seperti menentukan jenis sesar, hubungan antar satuan batuan dan lain sebagainya. Semua hasil pekerjaan lapangan yang berupa hasil pengukuran kedudukan batuan, lokasi-lokasi singkapan batuan dan unsur-unsur geologi lainnya harus diplot pada peta dasar dan pekerjaaan analisis terhadap hubungan antar batuan atau satuan batuan juga harus dilakukan dan dipecahkan di lapangan. Hal-hal yang tidak dapat dikerjakan dan dilakukan di lapangan, seperti misalnya analisa paleontologi, analisa petrografi, maupun analisa sedimentologi, maka diperlukan pengambilan contoh batuan guna keperluan analisis di laboratorium.

Hasil akhir dari suatu pemetaan geologi lapangan adalah suatu peta geologi beserta penampang geologinya yang mencakup uraian dan penjelasan dari bentuk bentuk bentangalam atau satuan geomorfologinya, susunan batuan atau stratigrafinya, struktur geologi yang berkembang beserta gaya yang bekerja dan waktu pembentukannya dan sejarah geologinya.

Copyright @2009 by Djauhari Noor

Gambar 12.3 Kompas Geologi merk “Brunton” yang umum digunakan dalam pemetaan

Gambar 12.4 Unsur-unsur “Struktur Perlapisan Batuan” yang harus diukur dengan menggunakan

Kompas Geologi adalah : Strike (Jurus Perlapisan Batuan), Direction of dip ( Arah

Kemiringan Lapisan Batuan), dan Angle of dip ( Besaran Kemiringan Lapisan Batuan).

Pada gambar 12.5 ; 12.6; 12.7 dan 12.8 diperlihatkan aktivitas yang dilakukan pada proses pemetaan geologi lapangan yang meliputi antara lain:

1. Melakukan pengamatan / observasi singkapan batuan, mendiskripsi batuan pada singkapan-singkapan yang dijumpai di lapangan (gambar 12.5).

2. Melakukan pengukuran kedudukan batuan, pengukuran unsur unsur struktur geologi, dan unsur-unsur geologi lainnya (gambar 12.6).

3. Mencatat hasil pengamatan kedalam buku catatan lapangan, dan menentukan lokasi singkapan-singkapan batuan di lapangan (gambar 12.7).

4. Menetukan lokasi singkapan-singkapan batuan dapat dilakukan dengan KOMPAS maupun dengan alat navigasi yang dikenal sebagai GPS (gambar 12.8).

Copyright @2009 by Djauhari Noor

Gambar 12.5 Kegiatan observasi dan pemerian batuan dilapangan

Gambar 12.6 Pengukuran Jurus dan Kemiringan lapisan batuan

Gambar 12.7 Pengukuran dan Mencatat pada buku lapangan

Gambar 12.8 Penentuan lokasi dari singkapan batuan dilapangan dengan menggunakan GPS

Copyright @2009 by Djauhari Noor

Dokumen yang terkait

SMART PARTIAL LEAST SQUARE SOFTWARE YANG POWERFULL: STUDI LITERATUR ANALISA MULTIVARIAT MASA KINI

0 0 8

STUDI PENGENDALIAN MUTU KACANG TANAH SEBAGAI BAHAN BAKU PRODUKSI KACANG SHANGHAI PADA PERUSAHAAN PUTRI PANDA TULUNGAGUNG

0 0 5

STUDI KOMPARATIF PERILAKU BUANG AIR BESAR PADA MASYARAKAT YANG TELAH DAN BELUM MENERAPKAN PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) DI KECAMATAN INDERALAYA COMPARATIVE STUDIES DEFECATE BEHAVIOR IN COMMUNITY THAT HAVE AND HAVE NOT IMPLEMENTED THE C

0 0 8

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN DALAM PROGRAM JAMSOSKES SUMSEL SEMESTA TAHUN 2011 (Studi Kasus di RSUD dr.Ibnu Sutowo Baturaja) IMPLEMENTATION THE REFERRAL HEALTH CARE OF JAMSOSKES SUMSEL SEMESTA PROGRAM YEAR OF 2011 (Case Studies in dr

0 0 10

EVALUASI PROGRAM KELUARGA BERENCANA PRIA (VASEKTOMI) DI KECAMATAN BUKIT KECIL PALEMBANG TAHUN 2011 THE EVALUATION FAMILY PLANNING PROGRAMS MALE (VASECTOMY) AT BUKIT KECIL PALEMBANG IN 2011

0 1 8

CHARACTERSTICS AMONG INJECTING DRUG USERS ACCESSING AND NOT ACCESSING NEEDLE AND SYRINGE PROGRAM IN PALEMBANG, SOUTH SUMATERA KARAKTERISTIK PENGGUNA NARKOBA SUNTIK (PENASUN) YANG AKSES DAN TIDAK AKSES LAYANAN JARUM DAN ALAT SUNTIK STERIL DI PALEMBANG, SUM

0 0 7

STUDI TENTANG PERUBAHAN FUNGSIONAL FRANCESCA CANCIAN ERA KEEMASAN DINASTI ‘ABBÂSÎYAH

0 0 24

STUDI IMPLEMENTASI LEAN SIX SIGMA DENGAN PENDEKATAN VALUE STREAM MAPPING UNTUK MEREDUKSI IDLE TIME MATERIAL PADA GUDANG PELAT DAN PROFIL

1 3 6

STUDI POTENSI PEMISAHAN PELABUHAN BARANG DI PADANG BAI

0 0 6

SISTEM KEAMANAN NILAI AKADEMIK ONLINE BERBASIS KODE HASH DENGAN IDENTITAS SERVER SEBAGAI PARAMETER VALIDASI STUDI KASUS: SISTEM DATA NILAI AKADEMIK FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS MATARA

0 0 7