1.2 PERMASALAHAN
Adapun permasalahan yang pada penelitian ini adalah untuk menganalisa bagaimana pengaruh Styrofoam sebagai bahan pengisi sebagian pasir dalam
pembuatan beton.
1.3 BATASAN MASALAH.
Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah :
1. Menerangkan secara rinci pembuatan mortarbeton dengan menggunakan
styrofoam sebagai penganti pasir. 2.
Menjelaskan secara garis besar fungsi styrofoam sebagai pengganti pasir untuk bahan bangunan
3. Melakukan pengujian kekuatan mekanik pada beton mortar styrofoam
yang meliputu : a.
Pengujian kuat tekan mortar b.
Pengujian kuat tekan beton c.
Pengujian porositas .
1.3. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah : 1.
Mengurangi limbah styrofoam dan memanfaatkan penggunaannya 2.
Memberikan informasi kepada masyarakat bahwa limbah styrofoam dapat menggantikan pasir sebagai bahan bangunan.
3. Membandingkan ketahanan beton mortar styrofoam dengan betonmortar
normal styrofoam
Universitas Sumatera Utara
1.4. MANFAAT PENELITIAN
Dengan memanfaatkan styrofoam yang merupakan limbah, dapat digunakan sebagai pengganti pasir untuk bahan bangunan, sehingga dapat
mengurangi limbah dan memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang pengembangan dan pemanfaatan limbah.
1.5 TEMPAT PENELITIAN
LABORATORIUM MATERIAL PENDIDIKAN TEKNOLOGI KIMIA INDUSTRI PTKI, MEDAN.
1.6. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB. I Pendahuluan
Bab ini mencakup latar belakang penelitian, tujuan penelitian, batasan masalah, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB. II Tinjauan pustaka
Bab ini berisi tentang teori yang mendasari penelitian. BAB. III
Metodologi penelitian Bab ini membahas tentang diagram alir penelitian, peralatan,
bahan-bahan, pembuatan sampel uji, dan pengujian sempel. BAB. IV
Hasil dan Pembahasan Bab ini menbahas tentang hasil penelitian dan menganalisis data
yang diperoleh dari penelitian. BAB V
Kesimpulan dan saran Menyimpulkan hasil-hasil yang didapat dari penelitian dan
memberikan saran untuk penelitian lebih lanjut.
Universitas Sumatera Utara
BAB II
PENDAHULUAN 2.1 Beton
Beton adalah suatu campuran yang terdiri dari pasir, kerikil, batu pecah, atau agregat-agregat lain yang dicampur jadi satu dengan suatu pasta yang terbuat
dari semen dan air membentuk suatu massa mirip batuan. Terkadang, satu atau lebih bahan aditif ditambahkan untuk menghasilkan beton dengan karakteristik
tertentu, seperti kemudahan pengerjaan workability, durabilitas, dan waktu pengerasan. Agregat mempunyai peran sebagai penguat , semen matriks
mempunyai kekuatan dan rigiditas yang lebih rendah berperan sebagai pengikat dan air mixer sebagai media pencampur untuk menghomogenkan komposisi
penyusun dan kontak luas permukaan.
Susunan beton secara umum, yaitu: 7-15 PC, 16-21 air, 25-30 pasir, dan 31-50 kerikil. Kekuatan beton terletak pada perbandingan jumlah semen dan air,
rasio perbandingan air terhadap semen WC ratio yang semakin kecil akan menambah kekuatan compressive strength beton. Kekuatan beton ditentukan
oleh perbandingan air semen, selama campuran cukup plastis, dapat dikerjakan dan beton itu dipadatkan sempurna dengan agregat yang baik”.
Sifat dan karakter mekanik beton secara umum 1.
Beton sangat baik menahan gaya tekan high compressive strength, tetapi tidak begitu pada gaya tarik low tensile strength. Bahkan kekuatan gaya
tarik beton hanya sekitar 10 dari kekuatan gaya tekannya. 2.
Beton tidak mampu menahan gaya tegangan tension yang tinggi, karena elastisitasnya yang rendah dari beton.
3. Konduktivitas termal beton relatif rendah
Universitas Sumatera Utara
Dalam keadaan yang mengeras, beton bagaikan batu karang dengan kekuatan tinggi. Dalam keadaan segar, beton dapat diberi bermacam bentuk,
sehingga dapat digunakan untuk membentuk seni arsitektur atau semata-mata untuk tujuan dekoratif. Beton juga akan memberikan hasil akhir yang bagus jika
pengolahan akhir dilakukan dengan cara khusus umpamanya diekspose agregatnya agregat yang mempunyai bentuk yang bertekstur seni tinggi diletakkan di bagian
luar, sehingga nampak jelas pada permukaan betonnya.
Faktor – faktor yang membuat beton banyak digunakan karena memiliki keunggulan – keunggulannya antara lain :
1. Kemudahan pengolahannya : yaitu dalam keadaan plastis, beton
dapat diendapkan dan diisi dalam cetakan.
2. Material yang mudah didapat : Sebagian besar dari material-
material pembentuknya, biasanya tersedia dilokasi dengan harga
murah atau pada tempat yang tidak terlalu jauh dari lokasi konstruksi.
3. Kekuatan tekan tinggi
: Seperti juga kekuatan tekan pada batu alam, yang membuat beton
cocok untuk dipakai sebagai elemen yang terutama memikul
gaya tekan, seperti kolom dan konstruksi busur.
4. Daya tahan yang tinggi terhadap api dan cuaca merupakan bukti dari
kelebih
Universitas Sumatera Utara
Sampai saat ini beton masih menjadi pilihan utama dalam pembuatan struktur. Sifat-sifat dan karakteristik material penyusun beton akan mempengaruhi
kinerja beton yang dibuat. Kinerja beton ini harus disesuaikan dengan kelas dan mutu beton yang dibuat. Sehingga dalam penggunaannya dapat disesuaikan
dengan bangunan ataupun kontruksi yang akan dibangun untuk mendapatkan hasil yang memuaskan dan sesuai dengan dibutuhkan.
2.2 Mortar