Fungsi utama dari semen adalah untukmengikat partikel agregat yang terpisah sehingga menjadi satu kesatuan. Bahan dasar pembentuk semen adalah :
a. 3CaO.SiO
2
tricalcium silikat disingkat C
3
S 58 - 69 b. 2CaO.SiO
2
dicalcium silikat disingkat C
2
S 8 - 15 c. 3CaO.Al
2
O
3
tricalcium aluminate disingkat C
3
A 2 - 15 d. 4CaO.Al
2
O
3
.Fe
2
O
3
tetracalcium alummoferrit disingkat C
4
AF6-14
Faktor semen sangatlah mempengaruhi karakteristik campuran mortar . Kandungan semen hidraulis yang tinggi akan memberikan banyak keuntungan,
antara lain dapat membuat campuran mortar menjadi lebih kuat, lebih padat, lebih tahan air, lebih cepat mengeras, dan juga memberikan rekatan yang lebih baik.
Kerugiannya adalah dengan cepatnya campuran mortar mengeras, maka dapat menyebabkan susut kering yang lebih tinggi pula. Mortar dengan kandungan
hidrulik rendah akan lebih lemah dan mudah dalam pergerakan .
2.3.1 Semen Portland Portland Cement
Semen portland adalah bahan konstruksi yang paling banyak digunakan dalam pekerjaan beton. Menurut ASTM C-150,1985, semen portland didefinisikan
sebagai semen hidraulik yang dihasilkan dengan menggiling kliner yang terdiri dari kalsium silikat hidrolik, yang umumnya mengandung satu atau lebih bentuk
kalsium sulfat sebagai bahan tambahan yang digiling bersama-sama dengan bahan utamanya.
Semen portland dibuat dari serbuk halus kristalin yang komposisi utamanya adalah kalsium dan aluminium silikat. Bahan baku utama dalam pembuatan semen
portland adalah sebagai berikut : •
Kapur CaO – dari batu kapur 60 -65
• Silika SiO
2
– dari lempung 17 – 25
• Alumina Al
2
O
3
– dari lempung 3 – 8
Jika Ditinjau dari penggunaannya, semen pordland dapat dikelompokan sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
a. Jenis I Normal portland cement
Yaitu jenis semen portland untuk penggunaan dalam konstruksi beton secara umum yang tidak memerlukan sifat – sifat khusus. Misalnya
pembuatan trotoar dan lain-lain. b.
Jenis II hifh – early – strength portland cement Jenis ini memperoleh kekuatan besar dalam waktu singkat, sehingga
dapat digunakan untuk perbaikan bangunan beton yang perlu segera digunakan atau acuannya segera perlu dilepas.
c. Jenis III modifid portland cement
Semen ini memiliki panas hidrasi lebih rendah dan keluarnya panas lebih lambat.jenis ini di gunakan untuk bangunan tebal seperti pilar
dengan ukuran besar. Panas hidrasi yang sangat rendah dapat mengurangi terjadinya retak – retak pergeseran.
d. Ajenis IV low heat portland cement
Jenis ini merupakan jenis khusus untuk penggunaan yang memerlukan panas hidrasi serendah-rendahnya. Kekuatannya tumbuh lambat . jenis
ini di gunakan untuk bangunan beton massa seperti bendungan gravitasi – gravitasi besar.
e. Jenis V Sulfate resisting portland cement
Jenis ini merupakan jenis khusus maksudnya hanya pada penggunaan bangunan – bangunan yang kena sulfat, seperti ditanah yang kadar
alkalinya tinggi. Pengerasan berjalan lebih lambat dari p[ada semen pordlan biasa.
f. Portland Pozzolan Cement PPC
Semen portland pozzolan adalah campuran dari semen tipe I biasa
dengan pozzolan.
2.4. Agregat