Pengumpulan data primer Pengumpulan data sekunder

Metode Penelitian Metode dalam penelitian ini meliputi pengumpulan data dan informasi yang diperlukan serta menganalisis data sesuai dengan kebutuhan, yaitu pemetaan daerah rawan longsor. Tahapan kegiatannya adalah sebagai berikut:

1. Pengumpulan data primer

Data primer merupakan data yang akan diperoleh saat melakukan penelitian. Data yang diperoleh dalam penelitian ini diperoleh dengan pengambilan titik di lapangan dengan menggunakan GPS. Titik sampel yang diambil saat melakukan groundcheck adalah titik yang mewakili kelas bahaya longsor pada setiap kecamatan dengan masing-masing kelas diambil 2 titik. Tahapan pengumpulan data primer adalah: a. Penentuan titik sampel pada peta bahaya longsor yang telah dianalisis. b. Pemindahan titik sampel ke dalam GPS melalui software DNR Garmin. c. Pencarian lokasi titik sampel ke lapangan dengan menggunakan GPS. d. Apabila titik sampel sulit untuk ditemukan saat dilakukan groundcheck, maka diambil titik baru yang mewakili titik sampel tersebut. e. Diambil gambar pada setiap lokasi titik sampel. f. Penententukan nilai akurasi hasil groundcheck dengan rumus: Jumlah titik yang benar di lapangan Jumlah seluruh titik yang diambil x 100 g. Menurut Short 1982 dan Estes dalam Danoedoro 1996, nilai akurasi yang mempunyai tingkat ketelitian ≥ 80 sudah dianggap benar. Universitas Sumatera Utara

2. Pengumpulan data sekunder

Data sekunder diperoleh dari beberapa instansi pemerintah yang dilakukan sebagai persiapan awal penelitian. Data yang dikumpulkan berupa data spasial yang terdiri dari: a. Peta dasar Rupa Bumi Indonesia tahun 1992 yang di dalamnya terdiri dari jaringan jalan, sungai, dan batas administrasi Kabupaten Karo dengan skala 1 : 50.000 yang diperoleh dari Bakosurtanal. b. Peta digital kelerengan tahun 2007 dengan skala 1 : 250.000 yang diperoleh dari BPKH Wilayah I Medan Lampiran 2. c. Peta digital geologi tahun 2000 dengan skala 1 : 250.000 yang diperoleh dari Puslittanak Lampiran 3. d. Peta digital tanah tahun 2000 dengan skala 1 : 250.000 yang diperoleh dari Puslittanak Lampiran 4. e. Peta digital penutupan lahan tahun 2009 dengan skala 1 : 250.000 yang telah diklasifikasi oleh BPKH Wilayah I Medan dan diperoleh dari instansi tersebut Lampiran 5.

3. Analisis bahaya longsor