1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Status Kesehatan merupakan suatu kedudukan yang menunjukkan seseorang mempunyai kondisi yang baik atau buruk, sehat atau sakit. Menurut
WHO, definisi sehat merupakan keadaan keseimbangan yang sempurna baik fisik, mental dan sosial, tidak hanya bebas dari penyakit dan kelemahan Asmadi, 2005 :
29. Definisi sehat mempunyai karakteristik yang dapat meningkatkan konsep sehat yang positif Edelman dan Mandle, 1994 yaitu memperhatikan individu sebagai
sistem yang menyeluruh, memandang sehat dengan mengidentifikasi lingkungan internal dan eksternal, penghargaan terhadap pentingnya peran individu dalam
hidup Potter Perry, 2005 : 05. Gaya hidup sehat menurut Purtojoyo dalam Fitriana, 2014 : 01 mengatakan bahwa gaya hidup sehat diantaranya yaitu seperti
berolahraga teratur, istirahat yang cukup, makan dengan menu seimbang, tidak merokok, tidak mengkonsumsi alkohol atau Napza, dapat mengendalikan stres serta
menjaga kebersihan diri. Penelitian ini akan fokus pada hubungan antara pola makan terhadap gangguan yang terjadi pada sistem pencernaan.
Faktor utama yang sering muncul di masyarakat sehingga dapat menurunkan status kesehatan adalah timbulnya suatu penyakit atau gangguan
kesehatan yang terjadi pada sistem – sistem dalam tubuh, dintaranya adalah gangguan sistem pencernaan. Masalah kesehatan utama pada sistem pencernaan
2
yang sering muncul yaitu Gastritis, Anoreksia, Konstipasi, dan Diare. Gastritis merupakan suatu keadaan peradangan atau perdarahan mukosa lambung yang dapat
bersifat akut, kronis, difus, atau lokal Price Wilson, 2005 : 422. Menurut Corwin, 2009 : 597 Anoreksia didefinisikan sebagai hilangnya selera makan atau
nafsu makan yang menurun, disertai dengan gangguan pencernaan lain seperti mual, muntah, dan diare. Konstipasi adalah kondisi sulit atau jarang untuk defekasi
Corwin, 2007 : 599. Diare Brunner Suddarth, 2000 : 121 kondisi terjadi frekuensi defekasi yang tidak biasa, dan perubahan dalam jumlah dan konsistensi
feses cair. Faktor penyebab utama yang mengakibatkan beberapa gangguan pada
sistem pencernaan adalah pola konsumsi makanan dan intake nutrisi tubuh yang tidak terpenuhi. Menurut Potter Perry, 2005 : 614 tubuh manusia memiliki
kebutuhan esensial terhadap nutrisi, walaupun tubuh dapat bertahan tanpa makanan lebih lama daripada tanpa cairan. Selain itu, faktor – faktor yang dapat
mempengaruhi terjadinya gangguan pencernaan adalah pola makan yang tidak teratur dan tidak sesuai kebutuhan.
Data yang dihasilkan oleh Riset kesehatan dasar, 2013 Jawa Timur mengenai pola konsumsi makanan masyarakat adalah sebagai berikut : Manis 47,8
, Asin 24,3 , Berlemak 49,5 , Dibakar 2,6 , Hewani berpengawet 3,4 , Penyedap 80,5 , Kopi 36,0 , Kafein selain kopi 4,6 . Menurut
penelitian Ansari, 2012 : 03 tentang hubungan antara konsumsi makanan dan pengaturan hidup mahasiswa di empat negara dihasilkan data sebagai berikut :
Jerman Manis : 33,0 ; Kue : 27,7 ; Snacks : 28,2 ; Fast food : 33,6 ; Buah : 41,4 ; Salad
3
: 32,5 ; Sayuran : 25,9 ; Daging : 44,2 ; Ikan : 26,6. Denmark Manis : 15,2 ; Kue : 18,9 ; Snacks : 14,7 ; Fast food : 19,6 ; Buah : 41,7 ; Salad : 34,6 ; Sayuran : 19,3 ;
Daging : 52,7 ; Ikan : 34,9. Poland Manis : 28,7 ; Kue : 60,6 ; Snacks : 25,8 ; Fast food
: 19,6 ; Buah : 35,0 ; Salad : 27,2 ; Sayuran : 15,2 ; Daging : 46,3 ; Ikan : 29,2. Bulgaria Manis : 52,8 ; Kue : 72,2 ; Snacks : 60,9 ; Fast food : 77,1 ; Buah : 49,6 ;
Salad : 58,7 ; Sayuran : 31,6 ; Daging : 47,4 ; Ikan : 38,1. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa konsumsi makanan pada mahasiswa memiliki ketergantungan
yang tinggi terhadap makanan cepat saji, dan makanan yang mengandung penyedap. Konsumsi makanan siap saji dan makanan yang menggunakan penyedap akan
berakibat pada gangguan sistem pencernaan diantaranya diare, konstipasi dan gastritis.
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan dengan metode kuisioner yang berisi pertanyaan yang berkaitan dengan pola makan terhadap terjadinya
gangguan pencernaan di Hotspot Kampus 2 Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang pada 18 Oktober 2014 pada 30 mahasiswa, pada umumnya
mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang mengalami Anoreksia, Gastritis, Diare, dan Konstipasi. Mahasiswa yang mengalami
gangguan pencernaan gastritis berjumlah 14 orang, sedangkan mahasiswa yang mengalami Diare dan Konstipasi berjumlah 11 orang dan mahasiswa yang
mengalami Anoreksia sebanyak 5 orang. Dalam kuisioner, beberapa mahasiswa mengatakan bahwa pola makan sehari – hari tidak teratur dan sering mengkonsumsi
makanan pedas sehingga mengalami gangguan pada sistem pencernaan serta penurunan nafsu makan.
4
Mahasiswa merupakan bagian dari masyarakat Indonesia yang akan menjadi penerus bagi bangsa diharapkan memiliki perilaku hidup sehat. Aktifitas padat, tidur
larut malam serta kebiasaan tidak memperhatikan pola makan pada mahasiswa dapat mempengaruhi perilaku hidup sehat dan status kesehatan khususnya pola
makan yang tidak teratur. Pola makan yang tidak teratur dan tidak bergizi dapat memiliki dampak penting terhadap status kesehatan. Berbagai penelitian
menyebutkan bahwa pola makan yang tidak teratur dapat mempengaruhi kondisi kesehatan, oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “
hubungan pola makan dengan keluhan gangguan sistem pencernaan pada mahasiswa di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang”.
1.2. Rumusan Masalah