2.1. Bagi Mahasiswa :
a. Mengaplikasikan disiplinilmu yang telah dipelajari sepertipermasalahan yangtimbul selama melaksanakan Praktik KerjaLapangan Mandiri.
b. Meningkatkan profesionalisme, memperluas wawasan danmemantapkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa dalammenerapkan ilmunyakhususnya
dibidang perpajakan. c. Guna merangsang mahasiswa untuk beraktifitas dalam melakukanpekerjaan
secaraefesien dan efektif melalui Praktik Kerja Lapangan. d. Menguji danmengukur kemampuan yang dimiliki oleh mahasiswadalam
menghadapi situasi dunia kerja yang sebenarnya.
2.2. Bagi Dinas Pendapatan Kota Medan
a. Sebagai saranauntuk mempererat hubungan yang positif antara Dinas Pendapatan KotaMedan dengan lembaga pendidikan khususnyaProgram StudiDiploma III
Administrasi Perpajakan. b. Guna memenuhikebutuhan akan tenaga-tenaga terampil yang sesuaiDengan
keahliannyadan nantinya merupakan tenaga ahli yang siap dipakai sesuaidengan bidang ilmu yang ditekuni.
c. Dengan dilaksanakannya Praktik Kerja Lapangan Mandiri bagimahasiswa dituntut terhadap instansi Dinas Pendapatan Kota Medanbaik berupa saran maupun kritikan
yang bersifat membangun yangmenjadi sumber masukan untuk meningkatkan kinerja dilingkunganInstansi DinasPendapatan Kota Medan.
2.3.Bagi Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan:
a. Membuka interaksi antara dosen dengan Instansi Dinas PendapatanDaerah KotaMedan yang bersangkutan dalam memberikan uji nyataMengenai ilmu
pengetahuan yang diterima mahasiswa melalui PraktikKerja LapanganMandiri b. Mempertinggi pandangan masyarakat terhadap Sumber Daya ManusiaSDM yang
dihasilkan dari Lembaga Pendidikan Nasional khususnyauntuk Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan.
c. Guna meningkatkanprofesionalisme, memperluas wawasan sertamemantapkan pengetahuan dan keterampilan Mahasiswa dalammenerapkan ilmukhususnya
dibidang perpajakan.
C. Uraian Teoritis 1. Pengertian Pajak
Menurut Rochmat Sumitro, pajak adalah peralihan kekayaan dari pihak rakyatkepada kas Negara untuk membiayai pengeluaran rutin dan surplusnya
digunakanuntuk simpanan publik public saving yang merupakan sumber utama untukmembiayai investasi publik public investment. Pemungutan adalah suatu
rangkaiankegiatan mulai dari penghimpunan data objek dan subjek pajak atau Retribusi,penentuan besarnya pajak atau Retribusi yang terutang sampai kegiatan
penagihanpajak atau retribusi kepada Wajib Pajak atau Wajib Retribusi serta pengawasanpenyetorannya Suandy, 2005 : 2.
Berdasarkan Undang – undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang perubahannyaUndang - undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerahtentang pajak yang dimaksud dengan pajak daerah adalah kontribusi wajib kepadadaerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan
yang yang bersifat memaksaberdasarkan undang - undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dandigunakan untuk keperluan daerah
bagi sebesar - besarnya untuk kemakmuran rakyat.Daerah Otonom adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas bataswilayah yang
berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dankepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasimasyarakat
dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia Siahaan, 2008 : 51.Hiburan adalah semua jenis tontonan, pertunjukan, permainan, dan ataukeramaian yang
dinikmati dengan pungutan bayaran. Pajak hiburan adalah pajak ataspenyelenggaraan hiburan.Selain itu pajak hiburan dapat pula diartikan
sebagai pungutan daerah ataspenyelenggaraan hiburan. Pajak hiburan tidak mutlak ada pada seluruh daerahkabupaten atau kota yang ada di Indonesia.
Hal ini berkaitan dengan kewenanganyang diberikan kepada pemerintah kabupaten atau kota untuk mengenakan atau tidakmengenakan suatu jenis pajak
kabupatenkota. Mengingat kondisi kabupaten dan kotadi Indonesia tidak sama, termasuk dalam hal jenis hiburan yang diselenggarakan,maka untuk dapat
diterapkan pada suatu daerah kabupaten kota pemerintah daerahsetempat harus mengeluarkan peraturan daerah tentang Pajak Hiburan yang akanmenjadi landasan
hukum operasional dalam teknis pelaksanaan pengenaan danpemungutan Pajak Hiburan di daerah kabupaten kota yang bersangkutan.
2. Objek Pajak