Tarif Tunggal terdiri dari : Tarif Tidak Tunggal, terdiri dari :

8. Pacuan kuda, Kendaraan bermotor dan permainan ketangkasan;

9. Panti pijat, Refleksi, mandi uapspa, dan pusat kebugaran Fitness center, dan;

10. Pertandingan Olah Raga;

Namun ada juga beberapa objek pajak hiburan yangidak dikenakan pajak atau dikecualikan yaitu penyelenggaraan hiburan yang tidak dipungut bayaran, misalnya hiburan yang diselenggarakan dalam rangka pernikahan, ucapan adat dan kegiatan keagamaan.

C. Dasar Pengenaan, Tarif dan Cara Perhitungan Pajak Hiburan 1. Dasar Pengenaan Pajak Hiburan

Dasar pengenaan pajak hiburan adalah jumlah pembayaran atau yangseharusnya dibayar untuk menonton dan atau menikmati hiburan.

a. Tarif Pajak Hiburan

Tarif pajak hiburan yang telah ditetapkan oleh peraturan daerah dikenakan paling tinggi 35 tiga puluh lima persen . Tarif pajak hiburan di tiap Kabupaten kota tentu berbeda – beda, hal ini harus disesuaikan dengan keadaan daerahnya, asalkan tidak melebihi tarif pajak yang telah di tetapkan yaitu 35. Tarif pajak dapat digolongkan menjadi 2 golongan yaitu :

1. Tarif Tunggal terdiri dari :

a. Tarif pajak tetap adalah jumlah atau angkanya tetap, tidak bergantung besarnya dasar pengenaan pajak. b. Tarif proposional adalah tarif objek yang persentasenya tetap dan tidak bergantung pada besarnya dasar pengenaan pajak.

2. Tarif Tidak Tunggal, terdiri dari :

a. Tarif Progresif adalah tarif pajak yang persentasenya meningkat sesuai besarnya atau meningkatnya dasar pengenaan pajak. b. Tarif Degresif adalah tarif pajak yang persentasenya menurun sesuai dengan meningkatnya dasar pengenaan pajak Tarif Pajak Hiburan Kota Medan adalah sebagai berikut : a. Pertunjukan Film di Bioskop : Tabel 3.1 : Tarif Pajak Hiburan Kota Medan Tahun 2015 Klasemen Bioskop Besar Pajak Klasemen Bioskop Besar Pajak AII Utama 30 dari HTM AII 28 dari HTM AI 26 dari HTM BII 24 dari HTM BI 20 dari HTM C 17 dari HTM D 13 dari HTM Keliling 10 dari HTM Sumber : Dinas Pendapatan Kota Medan Tahun 2015 b. Ketentuan klasemen dan besarnya harga tanda masuk untuk masing – masing di Kota Medan akan ditetapkan lebih lanjut dengan Surat Keputusan Kepala Daerah c. Tata cara pengadaan perforasi tanda masuk karcis tontonan dan pembayaran di muka PDM pajak hiburan tetap dan insidentil akan ditetapkan lebih lanjut dengan Keputusan Kepala Daerah. d. Untuk menunjukkan kesenian antara lain kesenian tradisional, pertunjukan sirkus, pameran seni : 1 Di ruangan yang memakai AC dipungut pajak sebesar 15 dari HTM. 2 Di ruangan yang tidak memakai AC dipungut pajak sebesar 10 dari HTM. e. Untuk pameran busana, kontes kecantikan, pertunjukan pegelaran musik dan tari : 1 Di ruangan yang memakai AC dipungut pajak sebesar 25 dari HTM. 2 Di ruangan yang tidak memakai AC dipungut pajak sebesar 20 dari HTM. e. Untuk Diskotik, Disko, Bar, Karaoke, Klab Malam, dan sejenisnya ditetapkan sebesar 30 dari HTM atau jumlah pembayaran untuk menonton dan atau menikmati hiburan di luar harga makananminuman yang telah dikenakan Pajak Hotel dan Pajak Restoran. f. Untuk Diskotik, Disko, Bar, Klub Malam yang tidak menggunakan tanda masuk dan atau tidak membayar untuk menonton dan atau menikmati hiburan dipungut pajak sebesar Rp 2000,- untuk setiap pengunjung di luar harg makananminuman yang telah dikenakan Pajak Hotel dan atau Pajak Restoran. g. Untuk Permainan Bilyard : 1 Di ruangan yang memakai AC dipungut pajak sebesar 20 dari HTM atau harga koin permeja untuk sekali permainan. 2 Di ruangan yang tidak memakai AC dipungut pajak sebesar 15 dari HTM atau harga koin permeja untuk sekali permainan. h. Untuk Permainan Ketangkasan, Taman Hiburan Keluarga, Permainan Anak Anak antara lain Video Game, Playstation, Mini Train, Kuda Pusing, Sampan Pusing, Speed Boat, Bom–Bom Car dan sejenisnya yang dipungut pajak sebesar 20 dari HTM atau harga koin. i. Usaha Panti Pijat, Mandi Uap dan sejenisnya dipungut pajak 20 dari HTM per jam, Salon Kecantikan dipungut sebesar 20 dari jumlah pembayaran. j. Pertunjukan pertandingan olah raga antar klub dalam negeri dipungut pajak sebesar 15 dari HTM, sedangkan pertandingan olah raga dengan dukungan antar bangsa dipungut sebesar 20 dari HTM. k. Taman Rekreasi, Kolam Renang, Kolam Pancing dan sejenisnya dipungut pajak sebesar 10 dari HTM. l. Untuk jenis hiburan yang tidak menggunakan tanda masuk dipungut pajak sebesar 20 dari jumlah pembanyaran. Untuk persewaan permainan internet dipungut pajak 10 dari nilai sewa per jam.

2. Cara Perhitungan Pajak Hiburan