4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Air
Air salah satu zat yang sangat penting bagi setiap makhluk hidup. Kebersihan air adalah syarat utama bagi terjaminnya kesehatan. Manusia
menggunakn air yang diperlukannya untuk minum, masak, mandi, mencuci dari air yang menggenang di permukaan tanah seperti waduk, sungai, kubangan,
sumber dan air sumur. Menurut tempatnya air hujan membawa serta mikroorganisme
– mikroorganisme yang senantiasa berhamburan diudara, lebih – lebih diudara yang mengatasi tanah yang berdebu. Setiba ditanah air menjadi lebih
cemar lagi karena sisa-sisa makhluk hidup sampah kotoran dari hewan maupun manusia dan mungkin juga kotoran yang berasal dari pabrik
– pabrik. Air yang mengandung mikroorganisme itu disebut air yang terkontainasi air yang tidak
steril, beberapa penyakit menular dapat sewaktu-waktu meluas menjadi wabah epidemi karena peranan air yang cemar Dwidjoseputro,1990.
Air pada suatu badan air baru dikatakan mengalami pencemaran, bila pembebasan akan bahan
– bahan buangan kontaminasi sampai pada suatu tingkat keadaan tertentu dapat membahayakan fungsi air dari badan air tersebut,
bahwa fungsi air dalam badan –badan air memiliki suatu standar kualitas yang
perlu ditentukan terlebih dahulu sebagai batasan sebelum dapat dilakukan suatu penilaian apakah suatu pencemaran pada suatu badan air itu terjadi atau tidak.
Karena air memiliki jaringan yang luas hydrological cycle, maka air yang berada
Universitas Sumatera Utara
5
di suatu tempat baik mengalir maupun menetap relatif pada permukaan tanah disebut badan air Ryadi, 1984.
2.2 Sumber Badan Air 1. Air Sungai
Sungai adalah alur panjang di atas permukaan bumi atau di dalam tanah yang berfungsi menampung dan mengalirnya air hujan atau mata air dari satu tempat ke
tempat lainnya. Wilayah sungai menurut ciria 2000 diartikan sebagai air yang mengalir melalui saluran alam. Secara fisiologis sungai adalah badan air yang
menerima limpasan batuan hidrologi dalam daerah alirannya, sungai juga merupakan salah satu mata rantai dalam daur hidrologi, yaitu suatu badan air yang
mengalir melalui suatu saluran alam. Dengan demikian gemorfologi dan geologi
memandang sungai dan daerah alirannya tidak dapat dipisah salmah, 2010. 2. Air Laut
Air yang di jumpai di dalam alam berupa air laut sebanyak 80, sedangkan sisanya berupa air tanah daratan, es, salju dan hujan. Air laut turut menentukan
iklim dan kehidupan di bumi a.
Komposisi air laut Kadar dan komponen unsur di dalam air laut di tentukan sejumlah
reaksi kimia fisik dan biokimia yang terjadi di samudera b.
Karakteristik air laut Kadar garam pada air laut sangat bervariasi dari setiap tempat,
misalnya laut
hitam mempunyai
kadar garam
sangat tinggi
dibandingkan dengan kadar garam pada samudera pasifik. Larutan
Universitas Sumatera Utara
6
garam ini merupakan larutan elektrolit. Perbandingan molekul air dengan molekul garam sekitar 100:1. Sedangkan molekul air dengan
ion-ion sekitar 150:1. Disekitar ion mempunyai medan listrik yang tinggi. Zat organik uniseluler akan tumbuh hidup menjadi besar
menjadi fotosintesa. Fotosintesa hanya terjadi pada permukaan air laut dan tidak lebih dari 100 meter dari kedalaman Gabriel, 2001.
3. Air Danau
Danau adalah cekungan di daratan yang cukup luas dan terisi oleh air. Air yang mengisi danau dapat berasal dari sungai, mata air, dan gletser yang mencair.
Dilihat dari proses terbentuknya, danau terbagi menjadi lima macam yaitu : a.
Danau Tektonik b.
Danau Vulkanik c.
Danau Tekto-Vulkanik d.
Danau Terbendung Secara Alami e.
Dolina atau Uvala f.
Danau Buatan
2.3 Sumber Pencemaran Badan Air
Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energy, dan atau komponen lain ke dalam air dan atau berubahnya tatanan air oleh
kegiatan manusia, sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi lagi sesuai peruntukannya Mulia, 2005.
Pencemaran air dapat menyebabkan berkurangnya keanekaragaman atau punahnya populasi organisme perairan seperti bentos atau zona bentik adalah
Universitas Sumatera Utara
7
organisme yang tinggal di dasar laut, perifiton adalah campuran kompleks dari alga, mikroba heterotrofik yang melekat pada dasar ekosistem perairan, dan
plankton. Pencemaran air selain menyebabkan dampak lingkungan yang buruk, seperti timbulnya bau, menurunnya keanekaragaman dan mengganggu estetika
juga berdampak negatif bagi kesehatan makhluk hidup, karena didalam air tercemar selain mengandung mikroorganisme patogen, juga mengandung banyak
komponen-komponen beracun Nugroho, 2006. Air merupakan substrat yang sangat terganggu akibat pencemaran.
Berbagai jenis pencemar baik yang berasal dari : a.
Sumber domestik rumah tangga adalah pencemaran yang berasal dari perkmpungan, kota, pasar, jalan, dan sebagainya
b. Sumber non-domestik adalah pencemaran yang berasal dari pabrik,
industri, pertanian, peternakan, perikanan, serta sumber – sumber lainnya.
Banyak memasuki badan air misalnya sungai, laut, samudera, danau. Secara langsung ataupun tidak langsung pencemar tersebut akan berpengaruh terhadap
kualitas air, baik untuk keperluan air minum air industri ataupun keperluan lainnya.
2.3.1 Limbah Domestik Rumah Tangga
Air limbah rumah tangga terdiri dari 3 fraksi penting : 1.
Tinja faeces, berpotensi mengundang mikroba patogen 2.
Air seni urine umumnya mengandung nitrogen dan posfor, serta kemungkinan kecil mikro-organisme
Universitas Sumatera Utara
8
3. Grey water, merupakan air bekas cucian dapur, mesin cuci dan kamar
mandi. Grey water sering juga disebut dengan istilah sullage. Campuran feses dan urine air seni disebut sebagai excreta, sedangkan
campuran excreta dengan air bilasan toilet disebut black water. Mikroba patogen banyak terdapat pada excreta. Excreta ini merupakan salah satu jalan utama bagi
penyakit bawaan air. Dari ketiga fraksi di atas salah satu sumber utama dari pencemaran limbah
rumah tangga household domestic pollution sources yaitu sabun atau detergen. Dibanding dengan sabun, maka synthetics soap sabun sintesis maupun detergen
justru merupakan suatu bahan kimia yang sisa buangannya lebih tahan dan tidak berubah didalam media asam, alkali. Beberapa sifat
– sifat umum dari baik sabun maupun detergen adalah merugikan kepentingan kesehatan umum didalam proses
waste water treatment. Karena sifat stabilitas yang mantap sebagai non biodegradable materials sampah yang tidak bisa diuraikan oleh proses biologi
didalam sistem siklus tata air. Detergen merendahkan tegangan permukaan, tegangan antar muka interfacial, maupun tegangan dalam air itu sendiri.
Masalah ini masih memberikan beraneka ragam akibat sampingan seterusnya seperti :
1. Meningkatkan kemampuan bercampur dengan bahan – bahan yang basah
setiap ia bersinggungan berhubungan sehingga mengadakan emulsifikasi terhadap lemak dan minyak.
2. Mengadakan deflokulasi terhadap colloid.
Universitas Sumatera Utara
9
3. Merangsang untuk mengapungnya zat – zat padat yang membentuk suatu
busa. 4.
Membunuh bakteri – bakteri yang berguna maupun mikroorganisme lain.
2.3.2 Limbah Industri
Bahan – bahan buangan industri secara langsung disalurkan ke dalam air
sungai yang berada di sekitarnya. Hubungan pembuangan bahan – bahan residu
industri dengan kesehatan stabilitas kualitas badan air justeru dewasa ini merupakan suatu masalah hangat yang tidak pernah dengan sempurna diatasi.
Setiap industri yang bersifat “mengelolah bahan – bahan baku dan membebaskan bahan
– bahan buangan kimia dalam larutan bersama –sama dengan air kita sebut sementara sebagai sesuatu processing industri
”. Industri inilah yang akan merupakan pokok masalah dalam hubungan dengan masalah
pencemaran badan – badan air nantinya.
Dibawah ini secara terkelompok merupakan beberapa industri dapat diketahuinya secara kasar bahan
– bahan buangan sampah industri yang terdapat dalam air buangan
a. Pabrik pengolahan makanan food industries
Komposisi waste waternya kurang lebih akan meliputi bahan – bahan
organik yang sebagian komponen utama. Untuk mengetahui kadar komponen utama ini dapat diperiksa B.O.D., C.O.D. dalam effulen
standardnya. Disamping komponen – komponen organik kita temukan
pula dalam jumlah lenih rendah; minyak, benda – benda terapung, benda –
Universitas Sumatera Utara
10
benda padat yang kasar coars solids, fine susoended solids, rasa dan warna
b. Pertambangan
Komponen adalah asam dalam bahan – bahan pembuangan yang
digunakan sebagai air pembersihan c.
Industri minyak tanah Komponen utamanya disamping minya bumi, juga larutan asin yang
biasanya digunakan bersama – sama dalam proses pengeboran minyak dari
tanah. d.
Industri pengelolahan logam Industri pengeolahan logam ini seperti pabrik panci, pabrik pipa, pabrik
paku, pabrik verkrom dan lain- lain, akan mengandung komponen –
komponen asam chromic, cyanide, beberapa alkali tertentu didalam air buangan.
2.4 Bakteri 2.4.1 Bakteri Colifekal
Penentuan kualitas air secara mikrobiologis meurut APHA American Public Health
Association dan
WHO World
Health Organization
dilakukan berdasarkan analisis kehadiran jasad indikator Jenis mikroba yang kehadirannya
dapat dijadiakan petunjuk, yaitu bakteri golongan Colifecal yang selalu ditemukan di tinja manusia atau hewan berdarah panas, baik yang sehat maupun
yang sakit. Selain itu, prosedur pengujian kualitas air menggunakan Colifecal bersifat sangat sensitif, yang artinya kualitas air sudah sudah dapat ditentukan
Universitas Sumatera Utara
11
meskipun Colifecal tersebut terdapat dalam jumlah yan sangat kecil, misalnya hanya ditemukan 1 sel per mililiter sampel air.
Golongan Bakteri coli merupakan indikator alami baik di dalam air yang tampak jernih maupun kotor, yang memiliki karakteristik sebagai berikut :
berbentuk batang, gram negatif, tidak membentuk spora, pada temperature 37˚C dapat memfermenta sikan laktosa dengan membentuk asam dan dalam 48 jam
dapat berbentuk gas Suryawiria, 1996.
2.4.2 Bakteri Coliform
Bakteri coliform adalah golongan bakteri intestinal, yaitu hidup dalam saluran pencernaan manusia. coliform merupakan suatu grup bakteri yang
digunakan sebagai indikator adanya polusi kotoran dan kondisi sanitasi yang tidak baik terhadap air, makanan, susu dan produk
– produk susu. Adanya bakteri coliform di dalam makanan atau minuman menunjukkan kemungkinan adanya
mikroorganisme yang bersifat enteropatogenik bakteri penyebab diare atau toksigenik yang berbahaya bagi kesehatan. Bakteri koliform dapat dibedakan atas
dua grup yaitu :
1. Coliform fekal, misalnya Escherichia coli
2. Coliform non-fekal, misalnya Enterobacter aerogenes. E.Coli.
Merupakan bakteri yang berasal dari kotoran hewan maupun manusia, sedangkan E. aerogenes biasanya ditemukan pada hewan atau tanaman
– tanaman yang telah mati Untuk persyaratan hygienis kadar coli yang diperkenankan tergantung
pada media cairan, grup colifrom ini pada umumnya aerobic, dan hanya sedikit
Universitas Sumatera Utara
12
secara fakultatif anaerobic. Merupakan gram negatif serta tidak membentuk spora. Berbentuk rodshape lonjong, dan mengadakan fermentasi dengan laktosa dalam
waktu 48 jam pada temperature 35 derajat.
Sifat-sifat bakteri koliform adalah: 1 Mampu tumbuh baik pada beberapa jenis substrat dan dapat mempergunakanberbagai jenis karbohidrat dan
komponen organik lain sebagaisumberenergidanbeberapa komponen nitrogen sederhana sebagai sumber nitrogen; 2 Mempunyai sifat dapat mensistesa
vitamin; 3 Mempunyai interval suhu pertumbuhan antara 10-46,5
o
C; 4 Mampu menghasilkan asam dan gas gula; 5 Dapat menghilangkan rasa pada bahan
pangan; 6 Pseudomonas aerogenes dapat menyebabkan pelendiran Suriawiria, 1996.
2.5 Analisis Kolifom dengan Metode MPN Most Probeble Number
Dalam metode MPN untuk uji kualitas mikrobiologi air digunakan kelompok kolifom sebagai indikator. Kelompok koliform mencakup bakteri yang
bersifat aerobik dan anaerobik fakultatif. Kelompok koliform dipilihkan menjadi kolifom asal tinja dan bukan tinja misalnya tanah. . Kelompok koliform fekal
mampu menghasilkan gas dalam kaldu E.C dalam waktu 24 jam pada suhu 44.5˚C. Metode MPN merupakan uji deretan bung yang menyuburkan
pertumbuhan koliform sehingg diperoleh nilai untuk menduga jumlah koliform dalam sampel yang diuji. Jumlah koliform ini bukan penghitungan yang tepat
namun merupakan angka yang sebenarnya. Uji ini diawali dengan memasukkan 10 ml cairan dari sampel ke dalam lauryl tryptose broth Lay, 1994.
Universitas Sumatera Utara
13
Ada 2 tahap pengujian yang dilakukan dalam pengujian total bakteri koliform yaitu:
1. Tahap Pertama Uji Dugaan Presumtive Test
Tabung reaksi berisi 10 ml medium cair yang dicampuri laktosa diisi dengan 1-5 ml dari sampel air. Volume inokulum ini bergantung pada
asal – usul sampel air tersebut. Jika diduga air contoh tersebut banyak
mengandung kotoran, maka cukuplah diambil 1 ml saja untuk diinokulasi kedalam tabung reaksi tersebut. Di dalam medium cair
tersebut lebih dahulu diletakkan tabung durham dalam posisi terbalik jika dalam waktu 48 jam tabung
– tabung durham mengandung gas, test dinyatakan positif. Sebaliknya, jika setelah 48 jam tidak ada gas,
test dikatakan negatif dan ini berarti bahwa air aman diminum. Mungkin sekali gas yang tertampung dalam tabung durham itu berasal
dari sel-sel ragi atau dari mikroorganisme yang lain yang gram positif, untuk
menghilangkan keragu-raguan ini perlulah dilakukan test
berikutnya, yaitu “uji kepastian” 2.
Tahap Kedua Uji Kepastian Confirmed Test Ada dua cara untuk melakukan test ini
a. Uji dapat dikerjakan seperti pada keterangan pertama, hanya di
dalam medium perlu ditambahkan zat warna hijau berlian. Kepada medium ini kemudian diinokulasikan sejumlah ml air yang
mengandung bakteri yang menghasilkan gas. Hijau berlian berguna untuk
menghambat pertumbuhan
bakteri gram
positif dan
Universitas Sumatera Utara
14
meningkatkan pertumbuhan bakteri golongan kolon. Jika timbul gas
sebelum 48
jam berakhir,
test ini
disebut positif.
Dwidjoseputro,1990 b.
Cara yang kedua alah dengan menginokulasikan air yang menghasilkan gas tersebut kedalam cawan petri berisi medium
yang mengandung laktosa dan eosin biru metilen, atau laktosa dan endo biru metilen. Jika dalam 24 jam tumbuh koloni
– koloni yag berinti dan mengkilap seperti logam. Test ini berarti positif.
Dwidjoseputro, 1990
Universitas Sumatera Utara
15
BAB III METODE PENGUJIAN
3.1 Tempat
Analisis Kualitatif bakteri Coliform dan Coli Fekal pada badan air, dilakukan di Laboratorium Biologi Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian
Penyakit BTKL PP yang bertempat di Jalan K.H. Wahid Hasyim No.15 Medan. 3.2 Sampel, Alat, dan Bahan
3.2.1 Sampel
Sampel merupakan air badan air di sungai dekat Pabrik PT. Juang Jaya . Organoleptis sampel: tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau.
3.2.2 Alat
1. Peralatan yang digunakan untuk pembuatan media terdiri dari autoklaf,
beaker glass, hot plate, magnetic stirrer, neraca analitis, pipet volum, petri, dan spatula.
2. Peralatan yang digunakan untuk pengujian terdiri dari bola karet,
inkubator 35 C, inkubator 44
C, jarum ose, lampu Bunsen, oven, pipet volume, rak tabung, tabung durham dan tabung reaksi.
3.2.3 Bahan
Bahan-bahan yang digunakan terdiri dari aquadest, Media EC Broth, dan Media Brilliant Green Lactose Broth.
Universitas Sumatera Utara