Teori Hubungan antara Jumlah Tenaga Kerja dengan Produktivitas Usahatani Buah Naga

2.1.7Teori Hubungan antara Modal Kerja dengan Produktivitas Usahatani Buah Naga Menurut Hishashi 1991, terdapat variasi pengaruh modal terhadap produktivitas mengingat adanya hubungan yang terselubung antara teknologi tinggi dan intensifikasi modal, sebagaimana hasil penelitian bahwa industry yang lebih banyak menggunakan modal, tingkat produktivitasnya lebih tinggi dibanding industry yang lebih banyak menggunakan tenaga kerja. Modal kerja merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi produktivitas usahatani dikarenakan modal kerja didapatkan dari jumlah biaya yang dikeluarkan per bulan dalam satu kali periode produksi buah naga. Modal kerja yang akan diperhitungkan adalah modal ekonomi. Modal ekonomi terdiri dari perhitungan biaya tetap dan biaya variabel yang dipergunakan oleh petani untuk membudidayakan buah naga. Modal dipergunakan untuk pengadaan sarana produksi berupa bibit, pupuk, pertisida, dan peralatan, biaya pemeliharaan tanaman, biaya penyimpanan, pemasaran dan pengangkutan. Permasalahan klasik dibidang pertanian khususnya usahatani adalah kekurangan modal. Petani biasanya memiliki permasalahan dan hambatan dalam mengembangkan hasil usahataninya dengan menambah luas lahan maupun pengadaan sarana produksi Darmawaty, 2005. Hal inilah yang menyebabkan dan menjadi alas an mengapa modal memiliki hubungan dan pengaruh terhadap produktivitas usahatani, khususnya usahatani buah naga di Desa Baratan Kabupaten Jember

2.1.8 Teori Hubungan antara Jumlah Tenaga Kerja dengan Produktivitas Usahatani Buah Naga

Menurut Simanjuntak 1998, tenaga kerja adalah kelompok penduduk usia kerja dimana yang mampu bekerja atau yang melakukan kegiatan ekonomi dalam menghasilkan suatu barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan. Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam mencapai tujuannya. Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik dalam organisasi, harus diakui dan diterima oleh manajemen. Peningkatan produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia Siagian, 2002. Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting dalam mengukur produktivitas. Hal ini disebabkan oleh dua hal, antara lain; pertama, karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa ; kedua, karena masukan pada faktor-faktor lain seperti modal Kussriyanto, 1993. Pengukuran produktivitas tenaga kerja menurut system pemasukan fisik peroranganperorang atau per jam kerja orang diterima secara luas, namun dari sudut pandanganpengawasan harian, pengukuran-pengukuran tersebut pada umumnya tidak memuaskan, dikarenakan adanya variasi dalam jumlah yang diperlukan untuk memproduksi satu unit produk yang berbeda. Oleh karena itu, digunakan metode pengukuran waktu tenaga kerja jam, hari atau tahun. Pengeluaran diubah ke dalam unit-unit pekerja yang biasanya diartikan sebagai jumlah kerja yang dapat dilakukan dalam satu jam oleh pekerja yang terpercaya yang bekerja menurut pelaksanaan standar. Karena hasil maupun masukan dapat dinyatakan dalam waktu, produktivitas tenaga kerja dapat dinyatakan sebagai suatu indeks yang sangat sederhana dengan membagi hasil dalam jam-jam yang standar dengan masukan dalam jam-jam waktu. Menurut Muchdarsyah 1992, hal-hal yang harus diperhatikan dalam kaitannya dengan faktor-faktor tenaga kerja ialah : 1 Motivasi pengabdian, disiplin, etos kerja produktivitas dan masa depannya. 2 Hubungan industrial yang serasi dan harmonis dalam suasana keterbukaan Menurut Handari Nawawi dan Kartini Handari, 1990. Menjelaskan secara konkrit konsep produktivitas kerja sebagai berikut: 1 Produktivitas kerja merupakan perbandingan terbaik antara hasil yang diperoleh dengan jumlah kerja yang dikeluarkan. Produktivitas kerja dikatakan tinggi jika hasil ynag diperoleh lebih besar dari pada sumber tenaga kerja yang dipergunakan dan sebaliknya. 2 Produktivitas yang diukur dari daya guna efisiensi penggunaan personal sebagai tenaga kerja. Produktivitas ini digambarkan dari ketepatan penggunaan metode atau cara kerja dan alat yang tersedia, sehingga volume dan beban kerja dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang tersedia. Hasil yang diperoleh bersifat non material yang tidak dapat dinilai dengan uang, sehingga produktivitas hanya digambarkan melalui efisiensi personal dalam pelaksanaan tugas-tugas pokoknya.

2.1.9 Teori Hubungan antara Luas Lahan dengan Produktivitas Usahatani Buah Naga