Tugas Pengganti Kelas E Commerce

Nama: Ludy susilo siswoyo
Nim: 009201505035

ARTIKEL E-Commerce
Perdagangan elektronik ( e-commerce) adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran
barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, ataujaringan komputer
lainnya. E-dagang dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem
manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.
Industri teknologi informasi melihat kegiatan e-dagang ini sebagai aplikasi dan penerapan
dari e-bisnis (e-business) yang berkaitan dengan transaksi komersial, seperti: transfer dana secara
elektronik, SCM (supply chain management), e-pemasaran (e-marketing), atau pemasaran online
(online marketing), pemrosesan transaksi online (online transaction processing), pertukaran data
elektronik (electronic data interchange /EDI), dll.
E-dagang atau e-commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business
lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis,
pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan dll. Selain teknologi jaringan www, e-dagang juga
memerlukan teknologi basisdata atau pangkalan data (databases), e-surat atau surat elektronik (email), dan bentuk teknologi non komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman barang, dan alat
pembayaran untuk e-dagang ini.
E-dagang pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994 pada saat pertama kali bannerelektronik dipakai untuk tujuan promosi dan periklanan di suatu halaman-web (website). Menurut
Riset Forrester, perdagangan elektronik menghasilkan penjualan seharga AS$12,2 milyar pada 2003.
Menurut laporan yang lain pada bulan oktober 2006 yang lalu, pendapatan ritel online yang bersifat

non-travel di Amerika Serikat diramalkan akan mencapai seperempat trilyun dolar US pada tahun
2011. Istilah “perdagangan elektronik” telah berubah sejalan dengan waktu. Awalnya, perdagangan
elektronik berarti pemanfaatan transaksi komersial, seperti penggunaan EDI untuk mengirim
dokumen komersial seperti pesanan pembelian atau invoice secara elektronik. Kemudian dia
berkembang menjadi suatu aktivitas yang mempunya istilah yang lebih tepat “perdagangan web” —
pembelian barang dan jasa melalui World Wide Web melalui server aman (HTTPS), protokol server
khusus yang menggunakan enkripsi untuk merahasiakan data penting pelanggan.
Pada awalnya ketika web mulai terkenal di masyarakat pada 1994, banyak jurnalis
memperkirakan bahwa e-commerce akan menjadi sebuah sektor ekonomi baru. Namun, baru sekitar
empat tahun kemudian protokol aman seperti HTTPS memasuki tahap matang dan banyak digunakan.
Antara 1998 dan 2000 banyak bisnis di AS dan Eropa mengembangkan situs web perdagangan ini.

Manfaat E-Commerce :

1.
2.
3.
4.
5.
6.

7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.

Revenue stream baru
Market exposure, melebarkan jangkauan
Menurunkan biaya
Memperpendek waktu product cycle
Meningkatkan customer loyality
Meningkatkan value chainFaktor kunci sukses dalam e-commerce
Menyediakan harga kompetitif
Menyediakan jasa pembelian yang tanggap, cepat, dan ramah.
Menyediakan informasi barang dan jasa yang lengkap dan jelas.
Menyediakan banyak bonus seperti kupon, penawaran istimewa, dan diskon.
Memberikan perhatian khusus seperti usulan pembelian.
Menyediakan rasa komunitas untuk berdiskusi, masukan dari pelanggan, dan lain-lain.

Mempermudah kegiatan perdagangan

Masalah e-commerce :

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.

Penipuan dengan cara pencurian identitas dan membohongi pelanggan.

Hukum yang kurang berkembang dalam bidang e-commerce ini.
Aplikasi bisnis
E-mail dan Messaging
Content Management Systems
Dokumen, spreadsheet, database
Akunting dan sistem keuangan
Informasi pengiriman dan pemesanan
Pelaporan informasi dari klien dan enterprise
Sistem pembayaran domestik dan internasional
Newsgroup
On-line Shopping
Conferencing
Online Banking

Profil Wirausahawan yang Sukses Di Indonesia
Diajeng Lestari Adalah Pembisnis Hijab, Perkembangan dunia #bisnis fashion memang tak
ada matinya. Setiap hari ada saja busana-busana baru yang bermunculan dan memberi warna
tersendiri bagi perkembangan dunia fashion. Namun sebagai wanita yang memegang teguh kesopanan
dan budaya ketimuran, berpakaian bukan hanya soal mengikuti fashion yang sedang menjadi tren tapi
juga soal memilih pakaian yang sopan, elegan dan tepat guna. Hal inilah yang kemudian digagas oleh


salah seorang pekerja kantoran biasa yang menjelma menjadi sosok pebisnis sukses, dia adalah
Diajeng Lestari.
Diajeng Lestari awalnya hanya seorang
pegawai kantoran biasa. Lulusan Fisip
Universitas Indonesia ini bekerja sebagai tim
marketing research di sebuah perusahaan. Ajeng
sudah memutuskan mengenakan hijab sejak
usia yang masih belia, yakni 15 tahun. Sebagai
generasi
muda
yang
sudah
bertekad
mengenakan hijab, Ajeng menyadari bahwa
para muslimah yang sudah mengenakan hijab
juga perlu merawat diri agar tetap tampil cantik dan menarik. Pengalaman pribadi inilah yang
membuat Ajeng memutuskan untuk memulai bisnis e-commerce pertamanya yang bergerak di bidang
penjualan hijab secara online.
TRIK ATAU STRATEGI CARA BERSAING DI E-COMMERCE

Didirikan pada tahun 2011 dengan konsep online mall, HijUp.com memfokuskan diri untuk
menyediakan berbagai macam produk karya desainer fashion muslimah Indonesia. Produk yang
disediakan meliputi pakaian, kerudung, aksesoris, dan banyak lagi.
Dalam waktu singkat, HijUp.com berhasil menjadi e-commerce Islamic fashion pertama dan terbesar
di Indonesia bahkan dunia.
PELUANG
Pertumbuhan jumlah muslimah berhijab di Indonesia saat ini sedang tinggi-tingginya. Hal itu terlihat
dari terus meningkatnya permintaan busana muslim, tumbuhnya komunitas-komunitas hijab, serta
berbagai kegiatan hijab class di kampus, perusahaan, pengajian, ataupun kelompok arisan.
Daya beli masyarakat Indonesia yang terus meningkat menjadi salah satu yang memengaruhi hal
tersebut. Menurut data McKinsey Global Institute Analysis, kelas menengah Indonesia pada tahun
2020 akan meningkat sebanyak 85 juta penduduk. Jika pada tahun 2020 penduduk muslim Indonesia
berjumlah 80%, maka kelas menengah muslim mencapai 68 juta. Jika setengahnya adalah perempuan,
maka ada 34 juta potensi pasar. Jika diasumsikan yang memakai hijab mencapai 50%, maka ada 17
juta potensi pasar. Menurut Diajeng Lestari, Owner HijUp.com, “Indonesia memiliki potensi besar di
bidang fashion dan tekstil. Apalagi dengan populasi terbesar di dunia, industri fashion muslim bisa
menjadi salah satu penopang ekonomi Indonesia jika dikelola dengan baik.”

HijUp.com didirikan untuk menjembatani pemilik brand busana muslim dengan pasar dan dapat
menjadi katalisator untuk pertumbuhan brand-brand Islamic fashion di Indonesia. “Kami menaruh

perhatian besar terhadap perkembangan brand-brand Islamic fashion lokal. Karya mereka kami
pasarkan melalui internet ke seluruh penjuru dunia,” katanya. Baginya, internet merupakan anugerah
yang harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Melalui internet produsen bisa lebih dekat dengan
pasar. Pertumbuhan akses internet selain menjadi tantangan, tap juga merupakan peluang. Dewasa ini
pertumbuhan akses online dalam negeri melonjak tajam. Menurut riset McKinsey Global Institute
tahun 2016 diperkirakan internet diakses oleh 100 juta penduduk Indonesia. Sedangkan dari riset
internal HijUp, 62% member HijUp menggunakan mobile gadget untuk mengakses internet, 25%

menggunakan laptop, dan hanya 13% menggunakan personal komputer (PC). Dari data tersebut dapat
dilihat bagaimana penetrasi penggunaan internet dengan akses langsung oleh para customer. “Melalui
teknologi ini kami berusaha menjadi jembatan antara desainer sebagai produsen dengan market, baik
dalam maupun luar negeri,” lanjutnya. Ia menambahkan untuk dapat meyakinkan tenant, kita harus
memiliki brand yang baik. Brand atau merek merupakan kunci untuk meningkatkan pangsa pasar
serta nilai perusahaan. Merek adalah kunci sumber daya tak berwujud yang perlu dikembangkan dan
dijaga dengan cermat. Fiturnya mencakup reputasi, kepercayaan, loyalitas, dan pemahaman di antara
pelanggan. Dengan kata lain, merek adalah identitas yang diberikan kepada sebuah produk atau
layanan agar dapat membedakannya dari pesaing.
Menurut Diajeng, aktivitas branding yang dilakukan HijUp tidak sekadar mengejar awareness, tapi
juga engage ke follower, ada keterikatan emosional. Mereka memberikan hal-hal positif seperti
sharing dengan tokoh inspiratif dan bekerja sama dengan event yang diadakan komunitas (sponsor).

“HijUp sangat kuat di media sosial, digital, dan komunitas. Kami juga memiliki aktivitas andalan,
mulai dari YouTube, selalu membuat konten yang menarik, dan menghadirkan orang-orang yang
berpengaruh,” terangnya.

PERSAINGAN

Seiring berjalannya waktu, pesaing-pesaing baru dengan bentuk bisnis yang sama mulai bermunculan.
Namun, bagi Diajeng hadirnya kompetitor akan memberikan keuntungan bagi konsumen dan pasar itu
sendiri. Diajeng menambahkan, HijUp.com selalu memandang kompetisi dengan cara yang positif.
Dengan semakin banyaknya kompetitor akan menjadikan pasar lebih dinamis dan konsumen memiliki
banyak pilihan dalam menentukan produk yang sesuai dengan kebutuhan. “Jika kompetitor
melakukan penetrasi dan mengembangkan strategi bisnisnya, HijUp.com akan menganggap hal
tersebut sebagai suatu tantangan untuk menetapkan standar yang lebih tinggi dalam memenuhi
kebutuhan konsumen,” jelasnya. Menurutnya, produk yang masuk ke HijUp tidaklah sembarangan.
Setidaknya produk harus melewati kurasi, harus ada 3K – kualitas, kreativitas, dan karakter – dan
brand yang ingin masuk harus benar-benar bagus dan sesuai dengan pasar HijUp.

EXPERIENCE
Diajeng menambahkan, guna memenangkan persaingan, HijUp.com juga lebih mengutamakan
experience, seperti dengan menawarkan shopping online yang lengkap. “Produk yang bagus,

kemasan yang menarik, dan pengiriman tepat waktu adalah experience yang ditawarkan. Kami tidak
ingin mengecewakan mereka. Karena sekali mereka kecewa, mereka tidak akan balik lagi,” begitu ia
menerangkan. Tidak hanya itu, HijUP juga meluncurkan privat shopping. Hal ini dimaksudkan agar
pelanggan nyaman ketika berkomunikasi dengan mereka.
Pelanggan bisa berkomunikasi dengan HijUP lewat BBM, WhatsApp, Line dan media sosial lainnya.
“Kami ada, kami nyata, dan kami hanya memajang barang yang sesuai dengan nyatanya,” tegasnya.
Pelanggan HijUp.com tidak hanya dari dalam negeri namun juga luar negeri. Sejak meluncurkan
layanan pengiriman internasional, HijUp.com telah banyak menerima permintaan dari berbagai

negara termasuk Singapura, Malaysia, Perancis, Amerika, dan Dubai. Dua dari delapan pengunjung
HijUp.com atau sekitar 20% berasal dari luar negeri.