Komponen E Commerce E Commerce E Commerce E Commerce E Commerce

Komponen E-Commerce
Internet di Indonesia dilihat dari pertumbuhannya sejak tahun 1995 menunjukkan bahwa
media ini merupakan pangsa pasar yang baik. Tidak hanya itu, banyak bermunculan
wiraswasta yang besar dari Internet ini. Tidak mengherankan jika banyak perusahaan yang
telah mengubah cara kerja mereka memanfaatkan Internet sebagai bagian dari pemasaran
mereka. Sebutlah BII dengan BII online bankingnya, Lippo Group dengan Lippo e-Net dan
LinkNetnya. Juga di samping Astaga.com, Detik.com, ada banyak lagi perusahaan asing yang
masuk ke Indonesia seperti Catcha.co.id, dan Jobsdb.com.
Penerapan e-commerce di Indonesia mampu meningkatkan kinerja penjualan sekitar 20%
karena mampu meningkatkan efisiensi, sehingga harga lebih kompetitif. Hasil survei PT
Indosatcom Adimarga terhadap tiga perusahaan manufaktur dan retail domestik menunjukkan
terjadinya kenaikan yang signifikan terhadap kinerja penjualan pada perusahaan pengaplikasi
e-commerce.
Berdasarkan pengamatan ada 3 jenis situs komersial yaitu:
*) situs e-commerce. Belanja secara online adalah salah satu sifat dari situs ini, biasanya tidak
akan asing dengan istilah shopping cart atau kereta belanja.
*) Situs berita atau portal. Misalnya http://www.detik.com, http://www.astaga.com,
http://www.kompas.com, http://www.satunet.com adalah situs-situs besar yang memberikan
berita yang berkembang setiap hari, bahkan dalam hitungan menit.
*) Situs pelayanan umum. Misalnya http://www.lowongan.net, http://www.karir.com adalah
situs yang melayani para pencari kerja, http://www.saturned.com adalah situs kedokteran

umum.
Dalam transaksi yang sesungguhnya, pembeli akan mendatangi toko atau tempat penjualan
untuk memilih barang yang akan dibelinya. Setelah itu pembeli tersebut akan menyerahkan
kartu kreditnya kepada kasir untuk dilakukan otoritas kepada bank, apakah kartu kredit
tersebut valid atau tidak, over limit atau tidak, bermasalah atau tidak. Apabila otoritas telah
selesai dilakukan,transaksi dianggap sudah terjadi.
Demikian pula dalam e-commerce atau transaksi online. Akan ada beberapa pihak yang
terlibat dalam transaksi online ini. Pihak-pihak ini lebih tepat disebut dengan komponen,
karena semuanya bersifat maya atau virtual. Sesuai dengan standar protokol SET (Secure
Electronic Transactions), komponen-komponen yang terlibat dalam e-commerce ini adalah:
*) Virtual/Physical Smart Card
Virtual atau physical smart card ini sesungguhnya adalah media yang digunakan pembeli atau
pelaku transaksi dalam menyerahkan kartu kreditnya kepada kasir di counter. Penyerahan
kartu kredit ini tidak dilakukan secara fisik lagi, tetapi melalui alat yang disebut dengan
Smart Card. Dengan smart card ini pembeli akan mengirimkan informasi dari kartu kredit
yang dibutuhkan oleh penjual barang untuk selanjutnya dilakukan otoritas atas informasi
yang diperolehnya.

Pengirim informasi karti kredit ini sudah terjamin keamanannya karena smart card yang
digunakan sudah memiliki CA (Certificate Authority) tertentu. Saat ini smartt card untuk ecommerce juga tersedia dalam bentuk software, yang biasa dikenal sebagai virtual smart

card. Dengan virtual smart card, pelaku transaksi tidak perlu mengetikkan nomer kreditnya
setiap kali melakukan transaksi, tetapi hanya tinggal menjalankan software ini dan menekan
satu tombol tertentu untuk melakukan pembayaran. Contoh
software virtual smart card ini adalah vWallet, Microsoft Wallet dan SmarCat.
*) Virtual Point of Sale
Sebagai tempat penjualan tentunya penjual harus mempunyai software aplikasi yang benarbenar baik dan lengkap yang mendukung transaksi online, antara lain: menyediakan
Interface untuk operasi-operasi penjualan seperti manajemen dan laporan penjualan.
Pengiriman laporan transaksi ke pembeli dan ke bagian keuangan yang juga online,
pengontrolan persediaan barang atau invertori, memiliki interface untuk otoritas secara
transparan dan mendukung SET demi keamanan pengiriman dan penerimaan data antara
pembeli dan penjual.
Jadi dengan adanya softawre virtual point of sale, pembeli akan benar- benar merasakan
seolah-olah berada di toko atau tempat penjualan yang sesungguhnya. Pembeli dapat
melakukan pemilihan barang yang dibutuhkan, berapa stok barang yang tersedia, mengetahui
berapa jumlah barang yang dibelinya, berapa banyak transaksinya, kapan barang yang
dibelinya akan tiba, tanpa rasa was-was akan salah tagih atau salah debet atas kartu kreditnya.
Penyebabnya, pembeli akan dapat langsung mencetak dengan printer segala transaksi yang
telah dilakukannya pada saat itu juga melalui komputernya, juga tanpa merasa kuatir akan
keamanan informasinya yang telah dikirim atau diterimanya saat melakukan transaksi kepada
penjual barang tersebut.

Verifone incorporation yang memang berkecimpung khusus dalam teknologi e-commerce,
merilis software virtual point of sale ini, yaitu vPos.
*) Virtual Acquirer atau Payment Gateway
Dalam transaksi yang sesungguhnya pihak penjual akan melakukan otoritas kartu kredit
pembeli kepada pihak bank yang bekerja sama dengan visa atau master card, sehingga dapat
diperoleh informasi apakah kartu kredit itu valid atau tidak, bermasalah atau tidak. Apabila
memang tidak bermasalah, pihak penjual akan mengirim jumlah transaksi yang dilakukan
pembeli ke pihak bank.
Selanjutnya pihak bank akan mengeluarkan kartu kredit melakukan penagihan kepada
pemilik kartu kredit untuk dibayarkan ke pihak penjual. Pada bank sentral, transaksi yang
terjadi adalah transfer sejumlah dana antar bank, di mana bank A akan mengirimkan memo
kepada bank senteral atas pemindahan dana nasabahnya ke pada nasabah dari bank B, Bank
senteral akan meneruskan memo ini ke bank B, selanjutnya setelah bank B menerima memo
ini, bank B akan menambahkan sejumlah dana ke account nasabahnya. Dalam e-commerce,
karena seluruh transaksi dilakukan secara online maka software lah yang memegang peranan
dalam transaksi ini. Software ini dapat saja diletakkan di bank tertentu yang bekerja sama
dengan beberapa penjual untuk membangun suatu sistem e-commerce atau bisa juga
diletakkan di ISP. Ada beberapa contoh perusahaan Amerika yang telah menjalankan ecommerce dalam menjalankan bisnis mereka. Perusahaan-perusahaan itu antara lain adalah:

*) Wells Fargo

Wells Fargo merupakan perusahaan yang cukup tua berdiri yaitu sekitar 1870. Perusahaan ini
memiliki bisnis utama di bidang perbankan. Wells Fargo juga menyediakan layanan-layanan
di bidang dana investasi, dana pensiun, asuransi dan kredit. Dalam bisnis perbankannya,
Wells Fargo telah menyediakan fasilitas online di Internet bagi para nasabah. Online banking,
commerce banking dan personal banking adalah layanan-layanan yang sudah 100% berjalan
di Internet. Dengan adanya layanan ini para nasabah dapat melakukan transfer dana, cek
saldo sampai dengan kliring melalui internet. Sedangkan calon nasabahnya akan dapat
membuka account secara online di Internet.
*) General Electric
Perusahaan ini didirikan oleh Thomas Alpha Edison yang terkenal sebagai penemu bola
lampu pada tahun 1892. Awal mulanya General Electric memang hanya bergerak di bidang
peralatan listrik, seperti bola lampu, circuit breaker, generator, dan lain-lain. Sejalan dengan
perkembangan zaman, General Electric mengembangkan bisnis seperti plastik, silikon,
polimer, peralatan rumah tangga sampai dengan sistem informasi. Bisnis di bidang sistem
informasi inilah yang membawa General electric dalam kancah e-commerce.
Divisi sistem informasi ini mengembangkan komunitas perdagangan antara pembeli dan
penjualan barang-barang elektronik melalui layanan yang disediakannya. Layanan ini diberi
nama Trading Process Network (TNP). Dengan layanan ini, pembeli dan penjual dapat
melakukan transaksi bisnis secara online. Tentu saja dengan adanya layanan ini, pihak
penjual dan pembeli dapat meningkatkan efisiensi dan tenaga, serta mengurangi biaya dalam

pengiriman-pengiriman dokumen, karena segala sesuatunya dilakukan secara real time di
Internet.
*) Visa Credit Card
Tak pelak lagi bagi Visa adalah suatu keharusan untuk dapat mendukung 100% transaksi
online di Internet. Mereka berkerja sama dengan berbagai bank di seluruh dunia dan pihakpihak pengembang software e-commerce. Visi sendiri harus menyediakan database yang
handal dan terjaga kerahasiannya yang dapat diakses setiap saat oleh para pembeli. Di
internet ini pun Visa menyediakan layanan-layanan online seperti ATM Locator, Electronic
Banking, Bill Payment, dan lain sebagainya.
Mekanisme E-Commerce
Transaksi elektronik antara e-merchant (pihak yang menawarkan barang atau jasa
melalui internet) dengan e-customer (pihak yang membeli barang atau jasa melalui
internet) yang terjadi di dunia maya atau di internet pada umumnya berlangsung
secara paperless transaction, sedangkan dokumen yang digunakan dalam transaksi
tersebut bukanlah paper document, melainkan dokumen
elektronik (digital document).
Kontrak on line dalam e-commerce menurut Santiago Cavanillas dan A. Martines
Nadal, seperti yang dikutip oleh Arsyad Sanusi memiliki banyak tipe dan variasi yaitu
:
Kontrak melalui chatting dan video conference;
Kontrak melalui e-mail;

Kontrak melalui web atau situs.

Chatting dan Video Conference adalah alat komunikasi yang disediakan oleh internet
yang biasa digunakan untuk dialog interaktif secara langsung. Dengan chatting
seseorang dapat berkomunikasi secara langsung dengan orang lain persis seperti
telepon, hanya saja komunikasi lewat chatting ini adalah tulisan atau pernyataan yang
terbaca pada komputer masing-masing.
Sesuai dengan namanya, video conference adalah alat untuk berbicara dengan
beberapa pihak dengan melihat gambar dan mendengar suara secara langsung pihak
yang dihubungi dengan alat ini. Dengan demikian melakukan kontrak dengan
menggunakan jasa chatting dan video conference ini dapat dilakukan secara langsung
antara beberapa pihak dengan menggunakan sarana komputer atau monitor televisi.
Kontrak melalui e-mail adalah salah satu kontrak on-line yang sangat populer karena
pengguna e-mail saat ini sangat banyak dan mendunia dengan biaya yang sangat
murah dan waktu yang efisien. Untuk memperoleh alamat e-mail dapat dilakukan
dengan cara mendaftarkan diri kepada penyedia layanan e-mail gratis atau dengan
mendaftarkan diri sebagai subscriber pada server atau ISP tertentu. Kontrak e-mail
dapat berupa penawaran yang dikirimkan kepada seseorang atau
kepada banyak orang yang tergabung dalam sebuah mailing list, serta penerimaan dan
pemberitahuan penerimaan yang seluruhnya dikirimkan melalui e-mail.

Di samping itu kontrak e-mail dapat dilakukan dengan penawaran barangnya
diberikan melalui situs web yang memposting penawarannya, sedangkan
penerimaannya dilakukan melalui e-mail.
Kontrak melalui web dapat dilakukan dengan cara situs web seorang supplier (baik
yang berlokasi di server supplier maupun diletakkan pada server pihak ketiga)
memiliki diskripsi produk atau jasa dan satu seri halaman yang bersifat selfcontraction, yaitu dapat digunakan untuk membuat kontrak sendiri, yang
memungkinkan pengunjung web untuk memesan produk atau jasa tersebut.
Para konsumen harus menyediakan informasi personal dan harus menyertakan nomor
kartu kredit.
Selanjutnya, mekanismenya adalah sebagai berikut:
o untuk produk on line yang berupa software, pembeli diizinkan untuk mendownload-nya;
o untuk produk yang berwujud fisik, pengiriman barang dilakukan sampai di
rumah konsumen;
o untuk pembelian jasa, supplier menyediakan untuk melayani konsumen sesuai
dengan waktu dan tempat yang telah ditentukan dalam perjanjian.
Mekanisme transaksi elektronik dengan e-commerce dimulai dengan adanya
penawaran suatu produk tertentu oleh penjual (misalnya bertempat kedudukan di
USA) di suatu website melalui server yang berada di Indonesia (misalnya detik.com).
Apabila konsumen Indonesia melakukan pembelian, maka konsumen tersebut akan
mengisi order mail yang telah disediakan oleh pihak penjual.

Karakteristik E-Commerce

Berbeda dengan transaksi perdagangan biasa, transaksi e-commerce memiliki
beberapa karakteristik yang sangat khusus, yaitu :
Transaksi tanpa batas
Sebelum era internet, batas-batas geografi menjadi penghalang suatu perusahaan atau
individu yang ingin go-international. Sehingga, hanya perusahaan atau individu
dengan modal besar yang dapat memasarkan produknya ke luar negeri.Dewasa ini
dengan internet pengusaha kecil dan menengah dapat memasarkan produknya secara
internasional cukup dengan membuat situs web atau dengan memasang iklan di situssitus internet tanpa batas waktu (24 jam), dan tentu saja pelanggan dari seluruh dunia
dapat mengakses situs tersebut dan melakukan transaksi secara on line.
Transaksi anonim
Para penjual dan pembeli dalam transaksi melalui internet tidak harus bertemu muka
satu sama lainnya. Penjual tidak memerlukan nama dari pembeli sepanjang mengenai
pembayarannya telah diotorisasi oleh penyedia sistem pembayaran yang ditentukan,
yang biasanya dengan kartu kredit.
Produk digital dan non digital
Produk-produk digital seperti software komputer, musik dan produk lain yang bersifat
digital dapat dipasarkan melalui internet dengan cara mendownload secara elektronik.
Dalam perkembangannya obyek yang ditawarkan melalui internet juga meliputi

barang-barang kebutuhan hidup lainnya.
Produk barang tak berwujud
Banyak perusahaan yang bergerak di bidang e-commercen dengan menawarkan
barang tak berwujud separti data, software dan ide-ide yang dijual melalui internet.
Penggunaan dan manfaat e-commerce dalam bisnis
Manfaat yang dirasakan perusahaan khususnya untuk kepentingan
pelanggan memperlihatkan bahwa e-commerce dapat memberikan manfaat :
1. Mendapatkan pelanggan baru. Studi yang menyebutkan bahwa
manfaat penggunaan e-commerce dalam bisnis adalah mendapatkan pelanggan
baru dikemukakan oleh Hamill dan Gregory, 1997 dan Swatman, 1999 serta
Hoffman dan Novak, 2000. Digunakannya e-commerce memungkinkan perusahaan
tersebut mendapatkan pelanggan baru baik itu yang berasal dari pasar domestik
maupun pasar luar negeri.
2. Menarik konsumen untuk tetap bertahan. Studi yang dilakukan oleh Daniel
& Storey, 1997 di industri perbakan menemukan bahwa dengan adanya layanan
ebanking membuat nasabah tidak berpindah ke bank lain. Selain itu bank juga
akan mendapatkan pelanggan baru yang berasal dari bank-bank yang bertahan
dengan teknologi lama.
3. Meningkatkan mutu layanan. Dengan adanya e-commerce
memungkinkan perusahaan dapat meningkatkan layanan dengan melakukan interkasi

yang lebih personal sehingga dapat memberikan informasinya sesuai dengan apa
yang diinginkan oleh konsumen. Studi yang menyebutkan bahwa penggunaan

ecommerce dapat bermanfaat untuk meningkatkan mutu layanan ini
dikemukakan oleh Gosh, 1998
4. Melayani konsumen tanpa batas waktu. Studi yang dilakukan oleh Daniel
& Storey, 1997 menemukan bahwa adanya pelanggan dapat melakukan transaksi
dan memanfaatkan layanan suatu perusahaan tanpa harus terikat dengan waktu
tutup ataupun buka dari suatu perusahaan tersebut.
Hambatan dan Tantangan E-Commerce
Internet Bust!
·

Tahun 1999 – 2000 bisnis “DOTCOM” menggelembung (bubble)

·
Banyak model bisnis yang belum terbukti namun ramai-ramai diluncurkan.
Akhirnya hancur dengan matinya banyak perusahaan dotcom
·


Pengalaman buruk sehingga membuat orang lebih berhati-hati

·

Peluang: membuat model bisnis baru?

Infrastruktur Telekomunikasi
·
Infrastruktur Telekomunikasi di Indonesia masih terbatas dan harganya masih
relatif lebih mahal
·

Padahal e-commerce bergantung kepada infrastruktur telekomunikasi

·

Peluang: deregulasi, muncul bisnis baru

Delivery Channel
·

Pengiriman barang masih ditakutkan hilang di jalan. Masih banyak “tikus”

·

Ketepatan waktu dalam pengiriman barang

·

Jangkauan daerah pengiriman barang

·

Peluang : pengiriman barang yang terpercaya

Kultur & Kepercayaan
·
Orang Indonesia belum (tidak?) terbiasa berbelanja dengan menggunakan
catalog
·

Masih harus secara fisik melihat / memegang barang yang dijual

·

Perlu mencari barang-barang yang tidak perlu dilihat secara fisik.

Misal : buku, kaset, …

Kultur & Kepercayaan [2]
·

Kepercayaan antara penjual & pembeli masih tipis

·
Kepercayaan kepada pembayaran elektronik masih kurang. Penggunaan kartu
kredit masih terhambat
·
Peluang: model bisnis yang sesuai dengan kultur orang Indonesia, membuat
sistem pembayaran baru, pembayaran melalui pulsa handphone
Security
·

Masalah keamanan membuat orang takut untuk melakukan transaksi

·

Persepsi merupakan masalah utama

·

Ketidak mengertian (lack of awareness) merupakan masalah selanjutnya

·

Merupakan topik tersendiri …

Munculnya Kejahatan Baru
·

Penggunaan kartu kredit curian / palsu

·

Penipuan melalui SMS, kuis

·

Kurangnya perlindungan kepada konsumen

·

Hukum? Awareness?

·

Kurangnya kesadaran (awareness) akan masalah keamanan

Ketidakjelasan Hukum
·

Masih belum tuntas status dari

·

Digital signature

·

Uang digital / cybermoney

·

Status hukum dari paper-less transaction

·

[de]Regulasi

Efek terhadap kehidupan
·
Kemajuan teknologi komputer dan komunikasi seharusnya meningkatkan
tingkat kualitas hidup kita. Kenyataannya…
·

Bekerja lebih panjang

·

Pekerjaan dibawa pulang: no life, single terus….

·

Melebarnya jurang si kaya dan si miskin
Perbedaan Antara E-Commerce dan E-Business

Banyak orang tahu tentang istilah e-commerce, namun hanya sedikit yang mengetahui
bahwa ada perbedaan yang signifikan antara e-commerce dan Âe-business. Istilah ecommerce lebih dikenal daripada istilah e-business padahal keduanya tidaklah sama,
namun kedua istilah ini tampaknya dikerucutkan menjadi satu istilah saja yaitu ecommerce mencakup juga sebagai e-business. Sebelumnya, perlu diketahui dan
dipahami juga arti dari kedua istilah tersebut supaya pada pembahasan e-commerce
yang lebih khusus kedua istilah ini tidak diperdebatkan lebih jauh.
E-Commerce
E-commerce merupakan kepanjangan dari Electronic Commerce yang berarti
perdagangan yang dilakukan secara elektronik. Seperti halnya e-mail (Electronic
Mail) yang artinya sudah diketahui yaitu pengiriman surat secara elektronik. Dalam
bukuIntroduction to Information Technology, e-commerce berarti perdagangan
elektronik yang mencakup proses pembelian, penjualan, transfer, atau pertukaran
produk, layanan, atau informasi melalui jaringan computer, termasuk Internet
(Turban, 2005:181).

Apabila dipilah e-commerce terdiri dari huruf e yang berarti elektronik
dan commerceyang berarti perdagangan. Pada perdagangan konvensional dikenal
adanya penjual dan pembeli, lalu perdagangan sesungguhnya ada barang atau jasa
yang dijual dan tentu ada pembelinya. Kata ‘perdagangan’ itu sendiri berdiri dengan
arti sekedar tawar menawar antara penjual dan pembeli, lalu apabila keduanya sepakat
maka barulah dilakukan transaksi. Perdagangan yang seperti ini terjadi hanya ‘sesaat’
dan tidak ada relasi yang berarti antara penjual dan pembeli, dalam hal ini
perdagangan hanyalah sekedar kegiatan menjual dan membeli.
E-Business
Ketika orang mengatakan “saya ada bisnis orang itu,” tentu saja banyak orang
berpikir bahwa kegiatan yang akan dilakukan adalah kegiatan yang merupakan
transaksi dan berisi tentang penjualan dan pembelian barang, padahal kegiatan yang
akan dilakukan belum tentu seperti yang orang pikirkan. Kegiatan berbisnis bukan
hanya kegiatan demi mencari keuntungan berupa uang tetapi juga keuntungan yang
bersifat abstrak seperti reputasi, kemitraan, dan kepercayaan dalam bertransaksi.
E-business memiliki karakteristik tujuan yang sama dengan bisnis secara
konvensional, hanya saja e-business memiliki scope yang berbeda. Bisnis
mengandalkan pertemuan antar pebisnis seperti halnya rapat ditempat khusus, atau
sekedar untuk berkenalan dengan partner bisnis, sedangkan e-business mengandalkan
media Internet sebagai sarana untuk memperoleh tujuannya. Menurut Turban, ebusiness atau bisnis elektronik merujuk pada definisi e-commerce yang lebih luas,

tidak hanya pembelian dan penjualan barang serta jasa, tetapi juga pelayanan
pelanggan, kolaborasi dengan mitra bisnis, e-learning, dan transaksi elektronik dalam
perusahaan (2005:182).
Kelebihan dan Kelemahan E-Commerce
Manfaat E-Commerce :
·

Revenue stream baru

·

Market exposure, melebarkan jangkauan

·

Menurunkan biaya

·

Memperpendek waktu product cycle

·

Meningkatkan customer loyality

·

Meningkatkan value chain

Kelemahan E-Commerce
o Isu security
o Pembajakan kartu kredit, stock exchange fraud, banking fraud, hak atas
kekayaan intelektual, akses ilegal ke system informasi (hacking) perusakan
web site sampai dengan pencurian data.
o Ketidaksesuaian jenis dan kualitas barang yang dijanjikan,
o Ketidaktepatan waktu pengiriman barang
o No cash payment.
o Indonesia belum memiliki perangkat hukum yang mengakomodasi
perkembangan e-commerce.
o Masalah kultur, yaitu sebagian masyarakat kurang merasa puas bila tidak
melihat langsung barang yang akan dibelinya.
Meskipun banyak hambatan, e-commerce tidak dapat dihindari karena
merupakan
tuntutan dari masyarakat. Masih banyak peluang dalam e-commerce. Masih banyak
hambatan, namun hambatan bisa diubah menjadi peluang
Apa Itu E-Commerce ???
Perkembangan Teknologi Informasi telah berhasil menciptakan infrastruktur informasi baru.
Internet memiliki beberapa daya tarik dan keunggulan bagi para konsumen maupun
organisasi, misalnya dalam hal kenyamanan, kecepatan data, akses 24 jam sehari, efisiensi,

alternatif ruang dan pilihan yang tanpa batas, personalisasi, sumber informasi dan teknologi
yang potensial dan lain lainnya.
Dalam konteks bisnis, internet membawa dampak transformasional yang menciptakan
paradigma baru dalam dunia bisnis berupa ‘Digital Marketing’
Awal tahun 1990-an komersialisasi di internet mulai berkembang pesat mencapai jutaan
pelanggan, maka muncullah istilah baru electronic commerce atau lebih dikenal e-Commerce.
Riset center e-Commerce di Texas University menganalisa 2000 perusahaan yang online di
internet, sektor yang tumbuh paling cepat adalah e-Commerce, naik sampai 72% dari $99,8
Milyar menjadi $171,5 Milyar. Di tahun 2006 pendapatan di Internet telah mencapai angka
triliunan dollar, benar-benar angka yang menakjubkan.
Salah satu alasan pesatnya perkembangan bisnis online adalah adanya perkembangan
jaringan protokol dan sofware dan tentu saja yang paling mendasar adalah meningkatnya
persaingan dan berbagai tekanan bisnis.
E-commerce terbagi atas dua segmen yaitu :


Business to business e- commerce (perdagangan antar pelaku usaha)



Business to consumer e-commerce (perdagangan antar pelaku usaha dengan
konsumen

Pengertian E-Commerce
Electronic Commerce (Perniagaan Elektronik), sebagai bagian dari Electronic Business
(bisnis yang dilakukan dengan menggunakan electronic transmission), oleh para ahli dan
pelaku bisnis dicoba dirumuskan definisinya. Secara umum e-commercedapat didefinisikan
sebagai segala bentuk transaksi perdagangan/perniagaan barang atau jasa (trade of goods and
service) dengan menggunakan media elektronik. Jelas, selain dari yang telah disebutkan di
atas, bahwa kegiatan perniagaan tersebut merupakan bagian dari kegiatan bisnis.
Kesimpulannya, “e-commerce is a part of e-business”.
Internet Commerce.
Internet commerce adalah penggunaan internet yang berbasis teknologi informasi dan
komunikasi untuk perdagangan. Kegiatan komersial ini seperti iklan dalam penjualan produk
dan jasa. Transaksi yang dapat dilakukan di internet antara lain pemesanan/pembelian barang
dimana barang akan dikirim melalui pos atau sarana lain setelah uang ditransfer ke rekening
penjual.