E commerce adt e-commerce e-commerce e-commerce e-commerce

Pertemuan 1
Pengenalan E-Commerce

PEMBAHASAN
1.
2.
3.
4.

Pengertian E-Commerce
Konsep E-Commerce
Perkembangan E-Commerce
Ruang Lingkup E-Commerce

PENGERTIAN E-COMMERCE
Electronic Commerce (E-Commerce) secara umum
merupakan kegiatan bisnis (perniagaan/perdagangan) atau
jasa yang berhubungan erat dengan konsumen (Consumers),
Manufaktur, Internet Service Provider (ISP) dan Pedagang
Perantara (Intermediateries) dengan menggunakan media
elektronik. Dalam hal ini media elektronik utama dengan

menggunakan internet.

Konsep E-Commerce
E-Commerce memiliki 5 (lima) konsep dasar :


Automation
Otomasi bisnis proses sebagai pengganti proses
manual (konsep “enterprise resource planning”)



Streamlining / Integration
Proses yang terintegrasi untuk mencapai hasil yang
efisien dan efektif (konsep “just in time”).



Publishing
Kemudahan berkomunikasi dan berpromosi untuk

produk dan jasa yang diperdagangkan (konsep
“electronic cataloging”)

Konsep E-Commerce (cont)


Interaction
Pertukaran informasi/data antar pelaku bisnis dengan
meminimalisasikan human error (konsep “electronic data
interchange”)



Transaction
Kesepakatan dua pelaku bisnis untuk bertransaksi dengan
melibatkan institusi lain sebagai fungsi pembayar (konsep
“electronic payment”)

PERKEMBANGAN E-COMMERCE
1.

2.
3.

Perkembangan E-Commerce di
Indonesia
Perkembangan E-Commerce di Luar
Indonesia (Internasional)
Faktor Perkembangan E-Commerce

PERKEMBANGAN E-COMMERCE (CONT)

Perkembangan E-Commerce di
Indonesia
Didalam perkembangan E-Commerce di Indonesia, memiliki
tantangan-tantangan, diantaranya yaitu :

1. Kultur
• Masyarakat Indonesia, yang masih belum terbiasa
dengan berbelanja dengan katalog.
• Masih harus melihat secara fisik atau memegang

barang yang akan dijual.
• Masih senang menawar harga yang dijual.

PERKEMBANGAN E-COMMERCE

Perkembangan E-Commerce di
Indonesia
2. Kepercayaan
• Kepercayaan antara penjual dan pembeli masih tipis.
• Kepercayaan kepada pembayaran elektronik masih
kurang.
• Penggunaan masih jarang.

PERKEMBANGAN E-COMMERCE
(CONT)
Perkembangan E-Commerce
Internasional
• Menurut
Survey dari IDC, Pertumbuhan E-Commerce di
Luar Indonesia, mencapai 800% sampai dengan tahun

2005. Didunia maya sekarang terdapat, lebih dari ±
2.100.000 images dan ± 128,3 juta exiting pages.
• Menurut Survei yang dilakukan oleh So-Net (Southbourne
Internet) www.southbourne.com, Tahun 2005 konsumen
membelanjakan diatas £ 80 Milyar ($143 Milyar) naik
sebesar 22% dari 2004 dari figur perbelanjaan online
menurut suatu laporan dari Comscore Jaringan (ht
tp://www.comscore.com/press/pr.asp )

RUANG LINGKUP E-COMMERCE
1.
2.
3.

Business To Business (B2B)
Business To Consumer ( B2C)
Consumer To Consumer (C2C)

Business To Business (B2B)



Pengertian B2B
Merupakan sistem komunikasi bisnis antar pelaku
bisnis atau transaksi secara elektronik antar
perusahaan yang dilakukan secara rutin dan
dalam kapasitas produk yang besar

Business To Business (B2B)


Karakteristik
• Pertukaran informasi yang dilakukan antar pembisnis
tersebut atas dasar kebutuhan dan kepercayaan.
• Pertukaran Informasi yang dilakukan dengan format yang
sudah disepakati dan Service sistem yang digunakan antar
kedua pembisnis juga menggunakan standard yang sama.
• Salah satu pelaku bisnis tidak harus menunggu rekan
bisnisnya untuk mengirimkan datanya.
• Sarana yang digunakan EDI (Electronic Data Interchange )
• Model yang umum digunakan adalah peer-to-peer, dengan

model ini antar pelaku bisnis lebih mudah untuk
mendistribusikan informasi yang dimilikinya

Business To Consumer (B2C)


Pengertian B2C
Merupakan sistem komunikasi bisnis antar pelaku
bisnis dengan konsumen untuk memenuhi
kebutuhan tertentu pada saat tertentu

Business To Consumer (B2C)


Karakteristik
1. Informasi disebarkan secar umum.
2. Pelayanan yang diberikan bersifat umum sehingga
banyak digunakan oleh banyak orang.
3. Pelayanan yang diberikan berdasarkan permintaan.
Konsumen melakukan permintaan, maka pelaku usaha

harus cepat dan siap merespon permintaan konsumen
tersebut.
4. Pendekatan yang dilakukan adalah Client Server,
dimana Konsumen berada pada sisi Client, dengan
menggunakan Web Broses untuk mengaksesnya, dan
Pelaku Usaha berada pada sisi Server

Consumers To Consumers (C2C)


Pengertian C2C
Merupakan sistem komunikasi dan transaksi bisnis
antar konsumen untuk memenuhi kebutuhan
tertentu pada saat tertentu.

Consumers To Consumers (C2C)


Karakteristik C2C
• Pada lingkup konsumen ke konsumen bersifat

khusus karena transaksi yang dilakukan hanya antar
konsumen saja, seperti Lelang Barang.
• Internet dijadikan sebagai sarana tukar menukar
informasi tentang produk, harga, kualitas dan
pelayanannya.
• Konsumen juga membentuk komunitas pengguna
atau penggemar suatu produk. Sehingga jika ada
ketidak puasan suatu produk, maka akan segera
tersebar luas melalui komunitas tersebut.

Pertemuan 2
Mekanisme Pasar E-Commerce

PEMBAHASAN
1.
2.
3.
4.

E-Marketplace

E-Marketspace
Supply Chain
Faktor Sukes E-Market

E-MARKETPLACE
1.
2.

Pengertian E-Marketplace
Pertimbangan bergabung kedalam EMarketplace

E-MARKET PLACE
Pengertian E-Marketplace
Suatu lokasi diInternet, di mana suatu perusahaan dapat
memperoleh atau memberikan informasi, mulai transaksi
pekerjaan, atau bekerja sama dalam pekerjaan apapun

E-MARKET PLACE ( CONT)
Pertimbangan bergabung ke dalam
E-Marketplace










Ownership E-Marketspace
Costs
Ease To Use / Support
Industry Fit
Marketplace Participation
Security / Privacy
Other Sevice
Process Integration

E-MARKETSPACE
1.
2.
3.

Pengertian E-Marketspace
Fungsi Utama Pemasaran
Komponen E-Marketspace

E-MARKETSPACE
Pengertian E-Marketspace
Pasar di mana para penjual dan para pembeli menukar jasa
dan barang-barang untuk uang atau untuk jasa dan barangbarang lainnya, yang dilakukan secara elektronis

E-MARKETSPACE ( CONT)
Komponen E-Marketspace









Consumer ( Konsumen )
Seller ( Penjual )
Barang (Berupa Fisik atau Digital)
Front-End
Mitra Bisnis ( Intermediaries )
Dukungan Pelayanan (Support Services)
Infrastruktur
Back End

E-MARKETSPACE ( CONT)
Fungsi Utama Pemasaran






Mempertemukan para pembeli (konsumen) dan
para penjual (pelaku bisnis)
Memudahkan pertukaran informasi, barangbarang, jasa, dan pembayaran dihubungkan
dengan transaksi pasar
Menyediakan suatu infrastruktur kelembagaan

SUPPLY CHAIN
1.
2.
3.

Pengertian Supply Chain
Komponen dari Supply Chain
Tipe-Tipe dari Supply Chain

Supply Chain
PENGERTIAN SUPPLY CHAIN
Merupakan suatu aliran barang, informasi, uang,
dan jasa dari melalui para penyalur pabrik-pabrik
dan
gudang sampai kepada pelanggan akhir.
Termasuk juga organisasi dan pemroses yang
menciptakan dan mengirimkan kepada pelanggan
akhir.

Supply Chain (Cont)
KOMPONEN DARI SUPPLY CHAIN






Upstream Supply Chain
Merupakan aktifitas dari pada penyalur (pabrikan
atau assemblers) dan para penyalur lainnya.
Internal Supply Chain
Merupakan semua proses in-house yang
digunakan didalam mentranformasi masukan
yang diterima dari para supplier kedalam hasil
organisasi
Downstream Supply Chain
Merupakan semua aktifitas yang melibatkan
dalam pengiriman produk kepada pelanggan.

Supply Chain (Cont)
TIPE DARI SUPPLY CHAIN






Membuat persediaan yang terintegrasi
Pengisian
Ulang
(Replenishment)
yang
berkelanjutan.
Build To Order, merupakan model suatu
perusahaan yang langsung memulai melakukan
pengolahan pesanan dari pelanggan dengan
seketika, ketika pesanan tersebut diterima.
Channel Assembly, merupakan model di mana
produk dirakit dengan seketika, dan langsung
dipindahkan melalui saluran distribusi

FAKTOR SUKSES E-MARKET





Karakteristik
Karakteristik
Karakteristik
Karakteristik

Produk
Industri
Penjual
Pembeli

FAKTOR SUKSES E-MARKET
Karakteristik Produk





Tipe Produk
Harga Produk
Ketersediaan Standar Produk
Informasi Produk

Karakteristik Industri
– Diperlukan Broker
– Intellegent System boleh menggantikan Broker

FAKTOR SUKSES E-MARKET (CONT)
Karakteristik Penjual



Konsumen akan mencari penjual dengan harga
yang murah
Volume Rendah dengan margin keuntungan
transaksi yang lebih tinggi

Karakteristik Pembeli
– Pembeli yang sesuai dengan selera
– Pembeli yang seperti pasien / selalu butuh
– Pembeli yang menganalisa

Pertemuan 3
Penjualan Retailing dalam E-Commerce

Pembahasan
1.
2.
3.
4.
5.

Pengenalan E-Tailing
E-Tailing dan Pertumbuhan Pasar B2C
Karakteristik Keberhasilan E-Tailing
Model Bisnis E-Tailing
Permasalahan E-tailing

Electronic Retailing
PENGENALAN E-TAILING
E-tailing merupakan kependekan dari electronic
retailing, yaitu pemanfaatan e-commerce untuk
keperluan membuat toko eceran.
Retailing adalah suatu perantara penjualan, seorang
penjual yang beroperasi antar pelanggan dan
pabrikan
Electronic Tailing (E-Tailing) adalah Retailing yang
diselengarakan secara on-line dengan internet
E-tailing saat ini sangat marak berkat inspirasi dari
kisah sukses www.amazon.com. Sejak didirikan pada
bulan Juli 1995, Amazon yang pertama kali didirikan
dan dioperasikan oleh Jeffrey Bezos telah menjadi

Electronic Retailing ( Cont)
E-Tailing dan Pertumbuhan Pasar B2C
• Statistik Pertumbuhan Internasional
• Statistik Pertumbuhan Indonesia

Electronic Retailing ( Cont)
E-Tailing dan Pertumbuhan Pasar
B2C dan Retailing Internasional
• Retail E-Commerce Amerika Serikat
$ 56 milyar didalam 2003,
bandingkan pada tahun 2002 hanya
$ 44.3 milyar.
• Laporan penelitian yang dilansir dari
eMarketer.com, perkiraan retail ecommerce, akan meningkat ratarata 18.6% setiap tahun antara
tahun 2005 sampai tahun 2009

Electronic Retailing ( Cont)
E-Tailing dan Pertumbuhan Pasar B2C dan
Retailing di Indonesia
Berdasarkan survey IDC, pertumbuhan di Indonesia





Tahun 1996- 1999 – Transaksi $20 Juta
Tahun 2000 US$ 100 Juta
Tahun 2001 US$ 200 Juta
Tahun 2003 US$ 1,2 Miliyar

Electronic Retailing ( Cont)
KARAKTERISTIK KEBERHASILAN E-TAILING
Bisnis e-tailing memerlukan pemahaman terhadap tiga
konsep dasar yang dapat menentukan berhasil atau
tidaknya pengembangannya, yaitu :
1. Content dari website
Yaitu tampilan dan juga kemudahan yang didapatkan dari
sebuah situs

Electronic Retailing ( Cont)
2. Komunitas dalam internet
Dimana setiap pelaku bisnis e-tailing harus
mampu membangun komunitas khusus dalam
situsnya. Komunitas yang dibangun antara lain
didasarkan pada :
 Kesamaan hobi
 Kesamaan minat
 Kesamaan pengalaman
 Kesamaan keperdulian
 Kesamaan regional wilayah tempat tinggal, dll
3. Komersialisasi
Yaitu menyangkut segala sesuatu yang ditawarkan untuk
menarik konsumen agar bersedia melakukantransaksi
pembelian.

Electronic Retailing ( Cont)
MODEL BISNIS E-TAILING
Terdapat 4 konsep dasar model bisnis e-tailing yang
dikemukanan oleh Calkins
1.
2.
3.
4.

Chanel Support
Category Killer
Auctioner
Vartical Portal

Model Bisnis E-Tailing
1. CHANEL SUPPORT
Adalah usaha-usaha untuk meningkatkan penjualan
tambahan dengan cara memanfaatkan beberapa
pengecer
yang
menggunakan
internet
untuk
mendukung distribusi yang ada. Contohnya : mirip
toko kelontong

2. Category Killer
Adalah pengecer yang menawarkan kelengkapan untuk
kategori
yang
bersangkutan
meskipun
sebenarnya
spesialisasinya adalah pengecer untuk satu macam produk
saja. Contohnya: Home Depot (home improvement), Toys R
Us (mainan anak-anak), dan lain-lain.

Model Bisnis E-Tailing( Cont)
3. AUCTIONER
Dikenal sebagai perusahaan yang melakukan
transaksi lelang online.
Pedagang
melakukan
content
(produk
yang
ditawarkan, informasi rinci, dan harga penawaran).

4. Vertical Portal
Bisnis ini melibatkan beberapa merchant yang memiliki modal
yang sangat kuat, merk yang terkenal, skala bisnis yang
besar, dan kredibilitas yang meyakinkan. Contoh pelaku bisnis
ini dapat ditemukan di www.pikenet.com

PERMASALAHAN E-TAILING
1. Profitability
• Mengalami kerugian pada tiap-tiap penjualan yang
dilakukan, ketika mencoba untuk tumbuh dalam ukuran
dan skala mencari keuntungan.
• Dasar Pendapatan dan biaya tidak jelas
• Sukses Jangka Panjang memerlukan kelangsungan
hidup keuangan

PERMASALAHAN E-TAILING (CONT)
2. Manage New Risk Exposure
• Perusahaan lokal bertentangan dengan pelanggan
lokal dan peraturan lokal
• Perusahaan nasional mempunyai unsur lebih
• Perusahaan global berhadapan dengan banyak
perspektif budaya
3. Branding
Sebagai pengarah sebagai pendorong kearah belanja
yang berlebihan

PERMASALAHAN E-TAILING (CONT)
4. Starting with insufficient funds
Memulai usaha dengan dana yang tidak cukup
5. Keep In Interesting
• Design yang Statis akan mati
Web Site yang Dinamis dengan informasi database
yang besar, kebanyakan berupa permohonan dari
customer

Pertemuan 4

aku Konsumen, Layanan Pelanggan dan I

Pembahasan




Model Perilaku Konsumen E-Commerce
Pelayanan Pelanggan
Iklan

Model Perilaku Konsumen
E-Commerce
• Karakteristik individu dari konsumen
• Variabel Lingkungan dalam membeli
• Faktor Konsumen dalam Membeli

Model Perilaku Konsumen E-Commerce
KARAKTERISTIK INDIVIDU DARI
KONSUMEN
1. Gender dan Umur
2. Status Perkawinan
3. Tingkatan Pendidikan
4. Etnicity
5. Jabatan
6. Pendapatan Rumah Tangga
7. Kepribadian
8. Karakteristik Gaya Hidup

Model Perilaku Konsumen E-Commerce
(Count)
Variabel Lingkungan dalam Membeli
• Sosial
• Komunitas
• Variabel Lainnya

Model Perilaku Konsumen E-Commerce
(Count)
Faktor konsumen dalam membeli
• Pemrakarsa ( Initiator )
• Pengaruh ( Influencer )
• Kebutuhan

Pelayanan Pelanggan
• Segmenttasi Pasar
• Pelayanan pengiriman untuk Pelanggan Internet

Pelayanan Pelanggan
Segmentasi Pasar
 Segmentasi Geografi ;
merupakan pembagian pasar menjadi unit geografis yang
berbeda, misalnya wilayah, negara, negara bagian, propinsi,
kota dan kepulauan. Contoh Coca-Cola memasarkan produk
minumannya dengan merek tertentu hanya dijual di Jepang,
yaitu Sokembicha,Lactia,Georgia dan Qoo
 Iklan merupakan bagian dari strategi pemasaran iklan
merupakan bagian dari strategi pemasaran secara
keseluruhan. Perusahaan harus secara aktif berpartisipasi
dalam semua jenis aktivitas internet seperti newsgroups,
mailing list dan bulletin boards.

Pelayanan Pelanggan ( Cont)
 Iklan harus berhubungan dengan proses ordering
ketika pelanggan tertarik setelah melihat iklan tersebut, item
yang diiklankan harus bisa langsung dipesan dan dibayar.
 Strategi Menarik Perhatian Pengunjung ke Suatu Situs
 Tidak hanya mengandalkan situs web saja
 Dalam menarik pelanggan tidak hanya mengandalkan
E-Commerce saja, tetapi juga harus ditambah dengan media
tradisional.
 Padukan nama perusahan dengan nama situs web
dengan memadukan nama perusahaan dengan situs web
akan memudahkan pengunjung untuk mendatangi situs anda.
Misalnya www.microsoft.com, www.ge.com

Pelayanan Pelanggan ( Cont)
 Pastikan alamat situs web anda selalu muncul di lembar
cetakan alamat Ecommerce anda harus tercantum di kop surat,
amplop brosur, kartu nama, papan nama, stiker dan lainnya.

Pelayanan pengiriman untuk pelanggan pada
internet
Mengacu pada pembelian online di Amazon.com, dimensi
kualitas pelayanan dicontohkan sebagai berikut :
1. Tangibles
Tampilannya rapi dan tersusun baik, ada catalog, mudah
digunakan dan mudah dipahami.

3. RESPONSIVENESS
TERSEDIA PANDUAN YANG MEMBANTU SAAT
TERJADI ERROR DAN
MEMBERITAHUKAN
PELANGGAN
JIKA
Pelayanan Pelanggan
( Cont)
PENGIRIMAN PRODUK
BERLANGSUNG SUKSES ATAU ADA
MASALAH.
4. ASSURANCE
ADANYA LAYANAN UNTUK MENDAMPINGI
PELANGGAN DALAM
MEMASUKI SUATU PROSES DAN JUGA
ADANYA LAYANAN TAMBAHAN
SEPERTI REKOMENDASI DARI VENDOR.
5. EMPATHY
ADANYA PERSONALIZED SERVICE, SEPERTI
PERSONALIZED CONTENT,
SAMBUTAN SECARA PERSONAL, DAN EMAIL
PRIBADI.

Iklan
• Alasan Beriklan Diinternet
• Strategi Periklanan

Iklan
Alasan beriklan di internet
 Iklan dapat diupdate setiap waktu dengan biaya minimal,
karena itu iklan-iklan di internet selalu bisa tampil baru.
 Iklan dapat menjangkau pembeli potensial dalam jumlah
yang sangat besar dalam hitungan global.
 Iklan pada ecommerce dapat secara efisien menggunakan
konvergensi teks,audio,grafik dan animasi.
 Manfaat internet sendiri sedang berkembang dengan
pesatnya

Iklan (Cont)
Jenis-jenis media iklan di internet :
 Banner
Iklan banner merupakan jenis iklan yang paling lazim
digunakan di internet.
Ada 2 jenis banner : Keyword banner dan Random Banner
- Keyword banner muncul ketika dilakuakn query atas satu
kata pembuka dari search engine.
- Random banner muncul secar acak
Keuntungan menggunakan banner ialah kemampuannya
dalam melakukan kustomisasi iklan ke audien yang menjadi
sasarannya.

Iklan (Cont)
Ada sejumlah format yang berbeda dalam menempatkan
iklan Banner di internet pada situs web pihak lain. Bentuk yang
paling lazim ialah Banner Swapping, Banner Exchange.
- Banner Swapping
Dilakukan bila perusahaan A setuju untuk menampilkan
sebuah banner perusahaan B dengan imbalan perusahaan
juga mau menampilkan iklan perusahaan A.
- Banner Exchange (Tukar Banner)
Biasanya dilakukan dalam perdagangan yang dilakukan oleh
tiga partner atau lebih

Iklan (Cont)
 Iklan Skyscraper
Berbentuk seperti banner, jika banner memanjang secara
horisontal, maka skyscraper memanjang secara vertikal.
 Interstitial
Merupakan iklan yang dinamis pada internet, Interstitial
berbentuk bermacam-macam iklan animasi yang muncul
dilayar ketika komputer men-download situs web.
Tipe interstitial ini meliputi pop up windows, splash screen.

Strategi Periklanan
Strategi Merancang Iklan berbasis Intenet :
 Menarik Secara Visual
Dalam Media masa, iklan mestinya berwarna-warni untuk
menarik perhatian pembaca. Dalam Internet prinsip ini
dapat direalisasikan dengan mengadopsi isi web yang
bergerak dan interaktif yang mampu membius perhatian
pengunjung serta menarik kunjungan secara berulang-ulang.
Contoh Iklan Ecommerce L’Oreal (www.loreal.com) yang
mendapatkan dua penghargaan tahun 2002

Strategi Periklanan (Cont)
Isi Situs Web Bermanfaat bagi konsumen
Isi situs mestinya memberikan informasi yang berharga,
dengan menghindari file yang tidak berguna, apalagi dalam
ukuran besar, yang hanya memperlambat download.
Isi situs harus disesuaikan dengan tujuan pengiklanan yaitu
memberikan informasi suatu produk.
 Menekankan merek dan Citra Perusahaan
Iklan beserta produk dan layanannya mestinya menekankan
bahwa ia berbeda dengan iklan milik para pesaing.


Strategi Periklanan (Cont)
Strategi Memilih Media Periklanan pada
e-commerce :
• Pengunjung, Jangkauan, Impresi dan Pengaruh
• Pengunjung adalah perkiraan rata-rata jumlah individu
berbeda yang telah mengunjungi setiap isi website, kategori,
saluran atau aplikasi setiap hari pada periode tertentu.
• Jangkauan adalah presentase individu yang diproyeksikan
mengunjungi website, kategori, saluran tertentu dari jumlah
total individu yang diproyeksikan menggunakan media digital
selama periode tertentu.
• Impresi adalah jumlah waktu yang digunakan untuk melihat
suatu iklan.

Strategi Periklanan (Cont)
• Pengaruh merupakan nilai kualitas suatu iklan melalui media
tertentu.
• Untuk memilih media digital, yang perlu dipertimbangkan
adalah pengunjung,jangkauan, impresi dan pengaruhnya.
• Disamping itu harus dipertimbangkan pula biaya, keunggulan
dan keandalannya. Selanjutnya pengiklan mencari media
yang paling efektif-biaya diantara berbagai media yang terpilih
dan baru kemudian menentukan pilihan diantara yang ada.

Pertemuan 5

any-Centric B2B dan Collaborative Comm

Pembahasan




Konsep, karakteristik dan model
pada B2B
Collaborative Commerce

Konsep, Karakteristik dan Model B2B
KONSEP B2B

Transaksi bisnis dijalankan melalui inernet,
extranet, intranet atau jaringan intern perusahaan,
juga dikenal sebagai eB2B (electronic B2B)

Konsep, Karakteristik dan Model B2B
(Cont)
KARAKTERISTIK BUSINESS TO
BUSINESS :


Trading Partner : Pertukaran informasi hanya
berlangsung diantara mereka dan karena sudah
mengenal, maka pertukaran dilakukan atas dasar
kebutuhan dan kepercayaan



Perukaran data dilakukan secara berulang dan
berkala dengan format data yang telah disepakati.
Jadi service yang dipergunakan antar kedua sistem
tersebut sama dan menggunakan standar yang
sama pula

Konsep, Karakteristik dan Model B2B
(Cont)
• Salah satu pelaku tidak harus menunggu partner mereka
lainnya untuk mengirimkan data.
• Model yang umum digunakan adalah peer to peer, dimana
processing Intelligence dapat didistribusikan dikedua pelaku
bisnis.

Konsep, Karakteristik dan Model B2B
(Cont)
Model B2B

Model Bisnis B2B
Yaitu penjualan produk / jasa antar perusahaan atau antar
badan bisnis.

Collaborative Commerce
C-Commerce didefinisikan sebagai hubungan
komersil
atas
suatu
kerangka
kolaboratif
untuk
mengintegrasikan
proses bisnis perusahaan, hubungan pelanggan
dan mengatur batasan-batasan yang berhubungan
dengan perusahaan.
Perdagangan
collaboratif commerce ( c-commerce) terdiri
atas aktivitas antar mitra bisnis bersama-sama di dalam
perencanaan, perancangan, pengembangan, managing,
dan meneliti produk dan jasa.

Collaborative Commerce
Kolaborasi bisnis, misalnya, bisa dibangun antara suatu
perusahaan dengan perusahaan-perusahaan supplier,
perusahaan-perusahaan jasa angkutan, perusahaanperusahaan jasa periklanan, distributor dan lain-lain. Artinya
jalinan kolaborasi bisa dibangun dari semua pemain usaha
yang terlibat dalam satu rantai bisnis. Kolaborasi juga bisa
dibangun antara perusahaan-perusahaan yang bergerak
dalam memproduksi produk sejenis, atau melayani layanan
yang sejenis.

Collaborative Commerce ( Cont)
Contohnya : kerjasama di antara perusahaan-perusahaan
tas kulit, perusahaan-perusahaan sepatu, perusahaan –
perusahaan buku, dan lain-lain.
Sesuai definisinya, dalam C-Commerce proses-proses bisnis
dari perusahaan-perusahaan yang berbeda dapat saling
berhubungan, karena terintegrasi melalui collaborative
framework. Melalui framework ini pula, konsumen dapat
menghubungi “collaborative business processes” melalui cara
yang sederhana, tanpa harus mengetahui bagaimana
“collaborative business processes” tersebut terjadi.

Collaborative Commerce ( Count)
Konsep C-Commerce diimplementasi melalui 3 tahapan, yaitu :
1. WEB Enabled C-Commerce
2. WEB Integrated C-Commerce
3. WEB Service Enabled C-Commerce

Collaborative Commerce ( Count)

Gambar V.1 Pentahapan C-Commerce

Collaborative Commerce ( Count)
Tahap pertama ditandai oleh beberapa ciri di bawah ini :
a. C-commerce yang bersifat WEB Enabled
b. Satu proses bisnis melalui internet yang memungkinkan
partner dagang mengakses data internal tertentu.
c. WEB yang mempresentasikan data
d. Penghematan hanya pada labor cost

Collaborative Commerce ( Count)

Gambar V.2 Tahap Pertama C-Commerce

Collaborative Commerce ( Count)
Pada tahap kedua buyer, seller, dan supplier disatukan
melalui WEB portal yang memungkinkan mereka saling
mempertukarkan barang dan jasa. Setiap perusahaan dapat
melakukan konfigurasi ulang untuk melakukan “leverage”
untuk memperkuat posisi menjual dan mengeliminasi biaya
brokerage.

Collaborative Commerce ( Count)

Gambar V.3 Tahap Kedua C-Commerce

Collaborative Commerce ( Count)
Pada tahap selanjutnya C-Commerce dibangun berbasis
WEBServices. WEB Service akan menjadi inti dari
integration engine. Proses busines yang diintegrasikan
diwujudkan sebagai webservice. C-Commerce nantinya akan
merupakan kesatuan atau kombinasi dari webservices yang
dapat di “plug and play” secara mudah.

Collaborative Commerce ( Count)

Gambar V.4 Tahap Ketiga C-Commerce

Collaborative Commerce ( Count)
Arsitektur C-Commerce
Arsitektur sistem untuk C-Commerce tahap ketiga harus
dapat mengakomodasi beberapa nature yang dimiliki oleh
kolaborasi dalam dunia usaha.
Beberapa di antaranya adalah :
Proses bisnis, atau secara umum sistem bisnis dari satu
perusahaan cenderung berbeda dengan perusahaan lainnya,
termasuk platform sistemnya. Proses bisnis senantiasa berubah
sesuai tuntutan perubahan dalam lingkungan bisnis itu sendiri.
Kolaborasi bersifat dinamis. Suatu perusahaan bisa bekerja
sama dengan pihak-pihak lain silih berganti.

Collaborative Commerce ( Count)
Hal itu berarti bahwa sistem solusinya harus merupakan
sistem dengan karakteristik sbb :
 Sistem harus merupakan kumpulan dari blok-blok services
yang dapat dipasang, dicopot, dan disusun ulang secara
mudah.
 Prinsip enkapsulasi harus dipakai dalam membuat blok
services. Artinya kerumitan proses tidak transparan oleh yang
memanfaatkan blok services. Yang terlihat adalah apa yang
dapat dilaksanakan oleh services dan bagaimana
memperolehnya.

Collaborative Commerce ( Count)
 Perubahan atas blok services sebagai akibat dari perubahan
proses bisnis dapat dilakukan dengan mudah dan cepat,
tanpa menyebabkan sistem secara keseluruhan break.
 Blok services dapat terhubung ke blok service lainnya
menggunakan format pertukaran data yang standar.
 Sistem berbasis Web Services merupakan sistem yang cocok
bagi C-Commerce, kerena memiliki karakteristik-karakteristik
yang dipersyaratkan, terutama bahwa
 Sistem merupakan kumpulan dari webservices yang
memiliki interkoneksi yang bersifat loosely coupled.
Ini berarti perubahan susunan webservices dapat dilakukan
dengan mudah dan cepat

Collaborative Commerce ( Count)
Untuk mewujudkan C-Commerce, maka harus dilakukan
langkah-langkah sebagai berikut :
 Setiap perusahaan harus menetapkan proses-proses bisnis
yang akan diprovide sebagai webservices dan kemudian
mendefinisikan webservicesnya.
 Setiap perusahaan mempublikasikan atau mendaftarkan
webservicesnya pada semacam “direktori webservices”.
 Setiap perusahaan yang ingin memanfaatkan atau melakukan
koneksi dengan webservices harus mencarinya di direktori
webservices dan mempelajari dokumen deskripsi
webservices-nya.

Pertemuan 6
Public B2B Exchange

PEMBAHASAN
1.
2.
3.
4.

Pengenalan B2B Exchange
Klasifikasi pada B2B Exchange
Third-Party (Trading) Exchange
Critical Success Factor

PENGENALAN B2B EXCHANGE
Gagasan dasar dari B2B Exchange adalah membuat
lebih mempermudah suatu perusahaan untuk
temukan barang-barang yang mereka perlukan,
bertransaksi secara lengkap, dan untuk menyimpan
uang sampai ada barang-barang yang diperjual atau
dibelikan dengan skala besar

KLASIFIKASI PADA B2B EXCHANGE








Systematic Sourcing
Pembelian dilaksanakan dalam jangka panjang
hubungan antar supplier dengan pembeli
Spot Sourcing
Pembelian tidak direncanakan, dibuat seperti
kebutuhan
Vertikal Exchange
Suatu pertukaran yang anggotanya adalah di
(dalam) [satu/ orang] industri atau industri segmen
Horizontal Exchange
Suatu pertukaran yang menangani material
menukar tambah beberapa industri berbeda

THIRD-PARTY (TRADING)
EXCHANGE
 Karakteristik Third-Party
Third-Party Exchange memiliki 2(dua)
karakteristik yang bertolak belakang :
1. Netral, karena pihak ketiga tidak berpihak,baik para
penjual maupun para pembeli.
2. Mereka tidak mempunyai suatu built-in constituency
untuk para penjual atau para pembeli.

THIRD-PARTY (TRADING) EXCHANGE
(CONT)
 Market Liquidity
Tingkat Derajat untuk sesuatu yang bisa dibeli atau
dijual dalam suatu marketplace pasar tanpa
mempengaruhi harga nya. Hal tersebut terukur oleh
banyaknya para pembeli dan para penjual didalam
pasar dan volume transaksi

 Suitability dari Third-Party Exchange
Kunci yang paling utama kepada sukses dari Third-Party
Exchange adalah massa genting para pembeli dan para
penjual

CRITICAL SUCCESS FACTOR
Beberapa point yang menjadi Critical Success Factor
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Early Liquidity
9. Brand Building Is Critical
Right Owner
10. Exploiting Economics
Scope
Right Governance
Openness
Full Range Of Services
Importance Of Domain Expretise
Targeting inefficient industry processes
Targeting Right Industries

CRITICAL SUCCESS FACTOR (CONT)
1.

Early Liquidity
Para pembisnis berkesempatan melakukan survival
yang terbaik, manakala likwiditas (volume bisnis)
dicapai awal

2.

Right Owner
• Partner dengan perusahaan membawa likwiditas
kepada pertukaran
• Pemilik terbaik mungkin perantara yang dapat
mendorong kedua-duanya antara para pembeli dan
para penjual

CRITICAL SUCCESS FACTOR
(CONT)
3.

Right Governance
Manajemen yang baik, adil, efektif dalam operasi dan
memiliki aturan yang kritis

4.

Openness
• Exchange harus terbuka bagi semua dari
organisatoris dan segi pandangan teknis
• Open standard memerlukan persetujuan dan
komitmen universal yang standard

CRITICAL SUCCESS FACTOR
(CONT)
5.

6.

Full Range Of Service
• Partisipan tertarik terhadap suatu Exchange karena
membantu pemotongan biaya-biaya
• Exchange bertim dengan bank, perusahaan IT dan
Logistic Service untuk membantu
Importance Of Domain Expertise
Pelaku Pasar memerlukan suatu pemahaman yang
mendalam tetang :
• Industri
• Proses Bisnis Industri yang tidak dapat dipisahkan
dalam industri
• Pengetahuan mengenai struktur Industri
• Syarat Kebijaksanaan Pemerintah

CRITICAL SUCCESS FACTOR
(CONT)
7.

Targeting inefficient industry processes
• Berperan untuk biaya-biaya tinggi dan Time Delay
• Vertical Exchange dapat menambahkan nilai

8.

Targeting right industries
• Transaksi dengan base yang besar
• Banyak para pembeli dan para penjual terbagi-bagi
• Perbandingan biaya-biaya / pencarian produk dan
Vendor meningkat
• Tekanan kuat untuk pemotongan biaya

CRITICAL SUCCESS FACTOR
(CONT)
9.

Brand Building Is Critical
• Peningkatan yang menswitch biaya-biaya dengan
menambahkan kemampuan dan corak
• Menanam modal dalam:
• Perolehan pengenalan merek
• Menarik bisnis untuk Exchange
• Menanamkan merk kedalam ingatan
pelanggan

CRITICAL SUCCESS FACTOR
(CONT)
10.

Exploiting Economics Scope
• Menambahkan Nilai Service kedalam Exchange,
yang berupa :
∞ Industri News
∞ Expert Advice (Penasihat Ahli)
∞ Rincian Spesifikasi Produk
• Support Service
• Informasi Provider Keuangan dan Bank
• Identifikasi yang didukung oleh arsitektur
sertifikat digital yang canggih

Pertemuan 9
E-Government & E-Learning

Pembahasan



E-Government
E-Learning

E-Government
Kondisi perkembangan yang sangat cepat dari teknologi
informasi memberikan pengaruh yang besar dalam tata kelola
badan-badan pemerintahan. Suatu sistem informasi yang
disebut Government Online (EGovernment) dapat memberikan
suatu sumbangan bagi terciptanya pemerintahan yang baik.
E-Government adalah aplikasi teknologi Informasi yang
berbasis internet dan perangkat digital lainnya yang dikelola
oleh pemerintah untuk keperluan penyampaian informasi dari
pemerintah ke masyarakat, mitra bisnis, pegawai, badan usaha
dan lembaga-lembaga lainnya secara online.

E-Government (Count)
Termasuk di dalamnya adalah situs-situs yang berisi
informasi yang dimiliki oleh badan pemerintah, wahana
transaksi antar lembaga pemerintahan (G2G), pemerintah
dengan masyarakat (G2C) dan pemerintah dengan kalangan
bisnis (G2B).
Dalam pengembangannya, E-Government merupakan
bagian terpadu dalam membangun struktur, sistem dan proses
kepemerintahan yang lebih efisien, transparan dan akuntabel
seperti harapan masyarakat.

E-Government (Count)
Beberapa lembaga pemerintahan baik pusat maupun
daerah telah mengembangkan E-Government, sehingga
Pemetaan E-Government di Indonesia menjadi suatu hal
yang diperlukan untuk mengetahui kondisi dan kesiapan dari
lembaga-lembaga
pemerintahan
dalam
mendukung
transparansi.

E-Government (Count)
Strategi Pengembangan
Dengan mempertimbangkan kondisi saat ini, pencapaian
tujuan strategis e-government perlu dilaksanakan melalui 6
(enam) strategi yang berkaitan erat, yaitu:

. Mengembangkan sistem pelayanan yang andal dan
terpercaya, serta terjangkau oleh masyarakat luas.
. Menata sistem manajemen dan proses kerja pemerintah
dan pemerintah daerah otonom secara holistik.
. Memanfaatkan teknologi informasi secara optimal.

E-Government (Count)

Meningkatkan peran serta dunia usaha dan mengembangkan
industri telekomunikasi dan teknologi informasi.
Mengembangkan kapasitas SDM baik pada pemerintah
maupun pemerintah daerah otonomi, disertai dengan
meningkatkan e-literacy masyarakat.
Melaksanakan pengembangan secara sistematik melalui
tahapan-tahapan yang realistik dan terukur.

E-Government (Count)
Keamanan E-Government
Secara teori ada beberapa aspek keamanan e-government,
yaitu:
1. Integritas
Aspek integrity (integritas) terkait dengan keutuhan data.
2. Kerahasiaan Data
Confidentiality & privacy terkait dengan kerahasiaan data
atau informasi.
3. Ketersediaan Data
Suatu sistem e-government menjadi tidak manfaat mana
kala dia tidak tersedia ketika dibutuhkan.

E-Government (Count)

Pengamanan
Pengamanan terhadap sistem e-government harus dilakukan
secara menyeluruh dengan menyertakan aspek :
1. Aspek People
Aspek people terkait dengan SDM.
2. Aspek Proses
Sisi proses adalah adanya kebijakan pengamanan (security
policy) yang tertulis.
3. Aspek Technology
Untuk meyakinkan tingkat keamanan yang cukup, evaluasi
harus dilakukan secara berkala.

E-Learning
e-Learning adalah kegiatan pendidikan yang meggunakan
media komputer dan atau internet.
Definisi lain dari e-Learning adalah proses instruksi yang
melibatkan penggunaan peralatan elektronik dalam
menciptakan, membantu perkembangan, menyampaikan,
menilai dan memudahkan suatu proses belajar mengajar
dimana pelajar sebagai pusatnya serta dilakukan secara
interaktif kapanpun dan dimanapun.

E-Learning (Cont)
Penyelenggara E-Learning
Beberapa instansi yang sangat potensial untuk dijadikan mitra
kerjasama dalam pengembangan teknologi ini adalah :
- Kalangan akademisi (Universitas, LPK, sekolah umum)
- Kalangan industri (misalnya perangkat lunak).

E-Learning (Cont)
Konsep E-Learning
Berbagai elemen yang terdapat dalam sistem e-Learning
adalah :






Soal-soal
Komunitas
Pengajar online
Kesempatan bekerja sama
Multimedia

E-Learning (Cont)
Kelebihan dan Kekurangan E-Learning
 Kelebihan e-Learning
•Biaya
•Fleksibilitas waktu
•Fleksibilitas tempat
•Fleksibilitas kecepatan pembelajaran
•Standarisasi pengajaran
•Efektifitas pengajaran

 Kekurangan E-Learning






Budaya
Investasi
Teknologi
Infrastruktur
Materi

Pertemuan 10
Mobil Commerce

PEMBAHASAN
1.
2.
3.
4.
5.

Pengertian M-Commerce
Terminologi M-Commerce
Atribut M-Commerce
Infrastruktur Mobil Computing
Keamanan M-Commerce

Pengertian M-Commerce
M-Commerce atau Mobil Commerce adalah pembelian dan
penjualan jasa dan barang-barang melalui atau dengan alat
wereless handheld seperti telepon selular dan Personal
Digital Assistant (PDAs).

Terminologi dan Standar
M-Commerce
• GPS (Global Positioning System), menggunakan teknologi
berbasis satelit
• PDA (Personal Digital Assistant ), Komputer Wereless
Genggam
• SMS(Short Message Service)
• EMS(Enhanced Messaging Service)
• MMS(Multimedia Messaging Service)
• WAP(Wireless Application Protocol)
• Smartphone, Memungkinan berinternet, dengan aplikasi
yang sudah terpasang

Atribut dari M-Commerce
Atribut M-Commerce dan Faktor Ekonominya
• Mobilitas : Para pemakai membawa phone-cell atau
mobil-device lainnya.
• Jangkauan luas : Orang dapat dihubungi atau dituju pada
setiap waktu.

Atribut dari M-Commerce (Count)
Nilai Tambah Atribut M-Commerce
• Ubiquitas : Informasi lebih cepat diakses secar areal-time.
• Kenyamanan (Convenience), alat yang dapat menyimpan
data dan alat yang memiliki koneksi Internet, Intranet dan
Ekstranet.
• Instant Connectivity : Koneksi Cepat dan mudah ke
Internet, intranet, alat mobil lainnya dan database
• Personalization : Preparation Informasi untuk individual
konsumen.
• Localization Product & Service : Mengetahui dimana
lokasi pemakai setiap saat dan memberikan layanan
kepada pemakai

Infrastruktur M-Commerce
Infrastruktur yang digunakan pada M-Commerce,
antar lain :





Hardware
Software
Media Transmisi
Kebutuhan Perangkat lainnya

Infrastruktur M-Commerce
Perangkat Keras (Hardware)
Perangkat keras yang bisa digunakan seperti :






Telepon Celular ( Mobil Phone)
PDA (Personal Digital Assistant )
Attachable Keyboard
Interactive Pagers
Alat-alat lainnya, seperti :
Notebook
Handhelts
Smartpads

Infrastruktur M-Commerce
Perangkat Lunak (Software)
Perangkat Lunak yang bisa digunakan seperti :
• Microbrowser
• Mobil Client Operating System
• Bluetooth : Teknologi Chip dan WVPN standar yang
memungkinkan komunikasi data dan suara diantara alat
wereless diatas frekwensi radio pedek.
• Tampilan Layar Aplikasi Mobil
• Back-End Legacy Application Software
• Application Middleware
• Wereless Middleware

Infrastruktur M-Commerce
Media Transmisi
Media Transmisi yang digunakan, seperti :






Microwave
Satellite
BlueToot / Infrared
Radio
Teknologi Radio Cellular

Infrastruktur M-Commerce
Perangkat Lainnya Yang dibutuhkan
Perangat lainnya yang dibutuhkan, seperti :
• Pengaturan Wireline yang Sesuai atau modem wereless
WAN
• Server jaringan dengan yang mensupport Wereless
• Server database atau Aplikasi
• Server Besar aplikasi Perusahaan
• GPS locator yang digunakan untuk menentukan
penempatan transport dari Mobil Computing Device

Keamanan M-Commerce
Mobil Public-Key Infrastructure
• X-509 Sertificate
• Wereless Application Protocol

Keamanan yang Relevan Untuk M-Commerce
• Keamanan Terhadap Teknologi Jaringan
• Transport Layer Security
• Service Security

Keamanan M-Commerce (Cont)
Mobil Public-Key Infrastructure
• X-509 Sertificate
Didalam ilmu membaca sandi, X.509 adalah suatu
standard ITU-T untuk Publik-Key Infrastruktur (PKI). X.509
menetapkan, di antara hal-hal lain, yaitu bentuk standar
untuk Public-Key Sertificate dan Suatu Sertifikat
Pengesahan Alir Algoritma (Certification Path Validation
Algorthm)
• Wereless Application Protocol
Wireless Application Protocol (WAP) adalah suatu standar
internasional terbuka (open standard) untuk aplikasi yang
menggunakan komunikasi wireless.

Keamanan M-Commerce (Cont)
Keamanan yang Relevan Untuk M-Commerce

• Keamanan Terhadap Teknologi Jaringan
-

GSM (Global System for Mobile Communication)
UMTS ( Universal Mobil Telecommunicatoin System)
WEP ( Wired Equivalent Privacy )
BLUETOOT

• Transport Layer Security
- SSL
- STLS

• Service Security
- Intelegent Network
- Parlay/OSA
Toolkits
- SMS

- USSD
- SIM / USIM App.

Pertemuan 11

ukum E-Commerce, Keamanan dan Cyber

PEMBAHASAN
1. Hukum E-Commerce
2. Cyber Law

HUKUM E-COMMERCE



Hukum E-Commerce di Indonesia
Hukum E-Commerce International

HUKUM E-COMMERCE DI INDONESIA
Hukum e-commerce di Indonesia secara signifikan,
tidak mencover aspek transaksi yang dilakukan
secara on-line (internet), akan tetapi ada beberapa
hukum yang bisa menjadi peganggan untuk
melakukan transaksi secara on-line :
1. Undang-undang No.8 Tahun 1997 tentang Dokumen
Perusahaan (UU Dokumen Perusahaan) telah mulai
menjangkau ke arah pembuktian data elektronik.

HUKUM E-COMMERCE DI
INDONESIA (CONT)
2. Pasal 1233 KUHP Perdata, dengan isinya sebagai
berikut: “Perikatan, lahir karena suatu persetujuan atau
karena undang-undang”. Berarti dengan pasal ini perjajian
dalam bentuk apapun diperbolehkan dalam hukum
perdata Indonesia.
3. Hukum perjanjian Indonesia menganut asas kebebasan
berkontrak berdasarkan pasal 1338 KUHPerdata. Asas ini
memberi kebebasan kepada para pihak yang sepakat
untuk membentuk suatu perjanjian untuk menentukan
sendiri bentuk serta isi suatu perjanjian. Dengan demikian
para pihak yang membuat perjanjian dapat mengatur
sendiri hubungan hukum diantara mereka

HUKUM E-COMMERCE
INTERNASIONAL
Terdapat beberapa peraturan-peraturan yang dapat
dijadikan pedoman dalam pembuatan peraturan ecommerce , yaitu :
1. UNCITRAL Model Law on Electronic Commerce.
Peraturan ini dibuat oleh Perserikatan Bangsa Bangsa
atau United Nation. Peraturan ini dapat digunakan oleh
bangsa-bangsa didunia ini baik yang menganut sistem
kontinental atau sistem hukum anglo saxon.

Hukum E-Commerce International (Cont)
2. Singapore Electronic Transaction Act ( ETA)
Terdapat 5(lima) hal yang perlu digaris bawahi
yaitu
: ada perbedaan antar data elektronik dengan dokumen
1. Tidak
2.
3.
4.
5.

tertulis.
Suatu data elektronik dapat menggantikan suatu dokumen
tertulis
Penjual atau Pembeli atau pihak-pihak bisnis dapat
melakukan kontrak secara elektronik.
Suatu data elektronik dapat menjadi alat bukti dipengadilan.
Jika data elektronik telah diterima oleh para pihak-pihak yang
berkesepakatan, maka mereka harus bertindak sebagaimana
kesepakatan yang terdapat pada data tersebut.

Hukum E-Commerce International (Cont)
3. EU Direct on Electronic Commerce
Peraturan ini dimenjadi undang-undang pada
tanggal 8 Juni 2000, terdapat beberapa hal yang
perlu
digaris
bawahi anggota
yaitu akan memastikan bahwa sistem
1. Setiap
negara-negara
hukum negera yang bersangkutan memperbolehkan kontrak
dibuat dengan menggunakan sarana elektronik.
2. Para negara anggota dapat pula membuat pengecualian
terdapat ketentuan dalam hal :
a. Kontrak untuk membuat atau mengalihkan hak atas realestate.
b. Kontrak yang diatur didalam hukum keluarga.
c. Kontrak penjaminan.
d. Kontrak yang melibatkan kewenangan pengadilan.

CYBER LAW
Cyber Law adalah aspek hukum yang istilahnya berasal dari
Cyberspace Law, yang ruang lingkupnya meliputi setiap
aspek yang berhubungan dengan orang perorangan atau
subyek hukum yang menggunakan dan memanfaatkan
teknologi internet yang dimulai pada saat mulai "online" dan
memasuki dunia cyber atau maya.



Jenis Kejahatan Cyber
Aspek Hukum Terhadap Kejahatan Cyber

Cyberlaw
11.3.1. Jenis Kejahatan Cyber
a. Joy Computing
adalah pemakaian komputer orang lain tanpa izin . Hal
ini termasuk pencurian waktu operasi kmputer .
b. Hacking
adalah mengakses secara tidak sah atau tanpa izin
dengan alat suatu terminal.
c. The Trojan Horse
manipulasi data atau program dengan jalan mengubah
data atu instruksi pada sebuah program , menghapus,
menambah, menjadikan tidak terjangkau dengan tujuan
untuk kepentingan pribadi atau orang lain.

Cyberlaw
d. Data Leakage
adalah menyangkut bocornya data keluar terutama
mengenai data yang harus dirahasiakan.
e. Data Diddling
yaitu suatu perbuatan mengubah data valid atau sah
dengan cara tidak sah mengubah input atau output
data.
f. To Frustate Data Communication ata Diddling
yaitu penyia- nyiaan data komputer
g. Software Privacy
yaitu pembajakan perangkat lunak terhadap hak cipta
yang dilindungin HAKI.

Cyberlaw
11.3.2. Aspek Hukum terhadap Kejahatan Cyber
Dalam kaitannya dengan penentuan hukum yang berlaku
dikenal beberapa asas yang biasa digunakan, yaitu
1. Azas Subjective Territoriality
Azas yang menekankan bahwa keberlakuan hukum
ditentukan berdasarkan tempat perbuatan dilakukan dan
penyelesaian tindak pidananya dilakukan dinegara lain.
2. Azas Objective Territoriality
Azas yang menyatakan bahwa hukum yang berlaku
adalah hukum dimana akibat utama perbuatan itu terjadi
dan memberikan dampak yang sangat merugikan bagi
negara yang bersangkutan.

Cyberlaw (Cont)
3. Azas Nasionality
Azas yang menentukan bahwa Negara mempunyai
jurisdiksi untuk menentukan hukum berdasarkan
kewarganegaraan pelaku.
4. Azas Protective Principle
Azas yang menekankan jurisdiksi berdasarkan
kewarganegaraan korban.
5. Azas Universality
Azas ini menentukan bahwa setiap negara berhak untuk
menangkap dan menghukum para pelaku pembajakan.

Cyberlaw (Cont)
6. Azas Protective Principle
Azas yang menyatakan berlakunya hukum didasarkan atas keinginan
Negara untuk melindungin kepentingan negara dari kejahatan yang
dilakukan diluar wilayahnya yang umumnya digunakan apabila
korban adalah negara atau pemerintah.

PERTEMUAN 12

E-PAYMENT

PEMBAHASAN
1.
2.
3.

Pengertian E-Payment
Sistem Pembayaran
Keamanan Untuk E-Payment

PENGERTIAN E-PAYMENT
E-Payment suatu sistem menyediakan alat-alat untuk
pembayaran jasa atau barang-barang yang dilakukan
di Internet. Didalam membandingkan dengan sistem
pembayaran konvensional, pelanggan mengirimkan
semua data terkait dengan pembayaran kepada
pedagang yang dilakukan di Internet dan tidak ada
interaksi eksternal lebih lanjut antara pedagang dan
pelanggan.

SISTEM PEMBAYARAN
Terdapat beberapa sistem pembayaran (E-Paymen
System) :
1. Micropayment
2. E-wallet
3. E-cash / Digital Cash
4. Credit Card, Smartcard
5. Electronic Bill Presentment and Payment

KEAMANAN UNTUK E-PAYMENT
Untuk menjaga keamanan pembayaran:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Public Key Infrastructure (PKI)
Public Key Encryption
Digital Signature
Certificate Digital
Secure Socket Layer (SSL)
Transport Layer Security (TLS)
Secure Electronic Transaction (SET)

KEAMANAN E-COMMERCE (COUT)
Public Key Infrastructure (PKI)
E-Payment sistem secara khas modelnya tipikalnya seperti
sistem Public Key Infrastructure (PKI)
Suatu PKI ( public key infrastrukture) memungkinkan para
pemakai yang pada dasarnya tidak aman didalam jaringan
publik seperti Internet, maka dengan Public Key
Infrastructure akan merasa aman dan secara pribadi
menukar uang dan data melalui penggunaan suatu publik.
Infrastruktur kunci publik menyediakan suatu sertifikat digital
yang dapat mengidentifikasi perorangan atau suatu direktori
jasa dan organisasi yang dapat menyimpan dan, manakala
diperlukan untuk menarik kembali sertifikat tersebut

KEAMANAN E-COMMERCE (COUT)
Public Key Encryption
Suatu proses pengkodeaan data mentah, menjadi data yang
tersamar yang dikirimkan oleh pengirim yang dapat
disampaikan oleh penerima dengan aman dengan teknik
pemetaan tertentu. Kriteria keamanan yang dipergunakan
dalam kriptographi adalah
1. Kerahasiaan ( Confidentiality )
2. Otensitas ( Authenticity )
3. Integritas ( Integrity )
4. Tidak Dapat Disangkal
Jenis kriptographi yang paling umum digunakan adalah
Algoritma Simetris ( Symmetric Algorithm ).

KEAMANAN E-COMMERCE (COUT)
Public Key Algorithm
Algoritma Kunci Publik (Public-Key Algorithm) disebut juga
dengan algoritma asimetris (Asymmetric Algorithm) yaitu
algorima yang menggunakan kunci yang berbeda pada
saat melakukan enkripsi dan melakukan deskripsi
Sertifikat Digital
Sertifikat Otoritas merupakan pihak ke-tiga yang bisa
dipercaya (Trust Thrid Party / TTP). Sertifikat Otoritas yang
akan menghubungkan kunci dengan pemiliknya. TTP ini
akan menerbitkan sertifikat yang berisi identitas seseorang
dan juga kunci privat dari orang tersebut.

KEAMANAN E-COMMERCE (COUT)
Tanda Tangan Digital
Tanda tangan digital merupakan tanda tangan yang dibuat
secara elektronik, dengan jaminan yang lebih terhadap
keamanan data dan keaslian data, baik jaminan tentang
indentitas pengirim dan kebenaran dari data atau paket
data terebut.
Pembuatan Tanda Tangan Digital dengan menggunakan
Algoritma Kunci-Publik banyak metode yang bisa
digunakan diantaranya RSA yang menggunakan kunciprivat atau kunci-publik untuk melakukan enkripsi.

KEAMANAN E-COMMERCE (COUT)
Secure Socket Layer
Secure Socket Layer (SSL) merupakan suatu protokol
yang membuat sebuah pipa pelindung antara browser
cardholder dengan merchant, sehingga pembajak atau
penyerang tidak dapat menyadap atau membajak informasi
yang mengalir pada pipa tersebut.
Pada penggunaannya SSL digunakan bersaman dengan
protokol lain, seperti HTTP (Hyper Text Transfer Protocol ),
dan Sertificate Autority)

KEAMANAN E-COMMERCE (COUT)
Secure Socket Layer Manager

KEAMANAN E-COMMERCE (COUT)
Transport Layer Security (TLS)
Transport Layer Security ( TLS) adalah protokol
cryptographic yang menyediakan keamanan komunikasi
pada Internet seperti e-mail, internet faxing, dan
perpindahan data lain

KEAMANAN E-COMMERCE (COUT)
Secure Electronic Transaction (SET)
SET merupakan suatu proses dimana saat sang pemegang kartu
kredit akan membayar belanjaannya di website merchant,
pemegang kartu akan memasukkan “surat perintah pembayaran”
dan informasi kartu kreditnya ke dalam sebuah amplop digital yang
hanya bisa dibuka oleh payment gateway. Amplop tersebut beserta
“surat pemesanan barang “ dikirim ke merchant. Merchant akan
memproses “surat pemesanan barang” serta mengirimkan amplop
digital tersebut kepada payment gateway yang akan melakukan
otorisasi. Payment gateway melakukan otorisasi dan jika disetujui
akan mengirimkan kode otorisasi kepada merchant. Merchant
kemudian mengirimkan barang tersebut kepada pemegang kartu
kredit

Pertemuan 13
E-Strategy

Pembahasan






Pengenalan E-Strategy
Element E-Strategy
Kebutuhan E-Strategy
Landasan E-Strategy
Tips Dan Peluang Bisnis

Pengenalan E-Strategy
E-Strategy secara luas dikenal seperti salah satu dari
pemimpin pemasaran diInternet dan para agen strategi
perencanaan.
E-Strategy specialis didalam Strategi Pemasaran di Internet,
dengan suatu penekanan pada didapatnya pelanggan, ingatan
dan konversi, dan membantu klien mencapai sasaran hasil
bisnis online .

Pengenalan E-Strategy (Cont)
Untuk menjadi orang yang sukses berbisnis di internet baik
itu penjualan produk atau jasa maupun bisnis sendiri (owner)
atau reseller dibutuhkan suatu yang amat vital dalam
memperkenalkan website anda pengguna internet didalam
maupun diluar negri, yaitu promosi atau pemasaran sebagai
penunjang kesuksesan tersebut.

Element E-Strategy
Element E-Strategy







Peramalan
Alokasi sumber daya
Kemampuan inti
Analisa lingkungan
Analisa perusahaan
Perencanaan bisnis

Kebutuhan E-Strategy
Kenapa E-Strategy dibutuhkan perusahaan ?
Perubahan Cepat Bisnis dan Teknologi, berarti merupakan
peluang dan ancaman yang datang sewaktu-waktu.
Perusahaan harus mempertimbangkan Electronic Commerce
Strategy yang meliputi rencana darurat untuk perusahaan.

Kebutuhan E-Strategy (Cont)
Perusahaan dapat menerapkan Strategi Customer
Relationship Marketing (CRM) :
Customizing dalam produk dan jasa
• Creating apa yang diinginkan pelanggan
• Pengingatan apa yang diinginkan pelanggan
• Antisipasi kebutuhan pelanggan

Kebutuhan E-Strategy (Cont)
Customizing dalam komunikasi
• Iklan banner
Merupakan iklan yang ditempatkan pada w

Dokumen yang terkait

AN ALIS IS YU RID IS PUT USAN BE B AS DAL AM P E RKAR A TIND AK P IDA NA P E NY E RTA AN M E L AK U K A N P R AK T IK K E DO K T E RA N YA NG M E N G A K IB ATK AN M ATINYA P AS IE N ( PUT USA N N O MOR: 9 0/PID.B /2011/ PN.MD O)

0 82 16

Anal isi s L e ve l Pe r tanyaan p ad a S oal Ce r ita d alam B u k u T e k s M at e m at ik a Pe n u n jang S MK Pr ogr a m Keahl ian T e k n ologi , Kese h at an , d an Pe r tani an Kelas X T e r b itan E r lan gga B e r d asarkan T ak s on om i S OL O

2 99 16

IMPLEMENTASI E SERVICE PT TELKOM DALAM MENINGKATKAN BRAND AWARNESS ( StudiPadaDivisiPelayananPelanggan PT Telkom Kota Madiun)

1 22 61

Modul TK E 2016 150 hlm edit Tina M imas

2 44 165

Pengaruh Penerapan E Spt Ppn dan Kualitas Pelayanan Pajak Terhadap Kepuasan Wajib Pajak (Studi Kasus pada Pengusaha Kena Pajak di KPP Bandung Karees)

6 35 50

Membangun aplikasi e-commerce pada Toko Reafshop Bandung

1 26 687

Pengaruh Penerapan E Faktur dan Efisiensi Pengisian SPT Terhadap Persepsi Pengusha Kena Pajak (Studi Kasus pada KPP Pratama Garut)

10 42 26

Pengaruh Persepsi Kemudahan dan Kepuasan Wajib Pajak Terhadap Penggunaan E Filling (Survei Pada Wajib Pajak Orang Pribadi Di Kpp Pratama Soreang)

12 68 1

Pengaruh Sistem Administrasi Perpajakan Modern dan Penerapan E Filling Terhadap Kualitas Pelayanan (Studi Kasus pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Subang)

5 56 42

PENGARUH ARUS PENGELASAN TERHADAP KEKUATAN TARIK PADA PENGELASAN BIMETAL (STAINLESS STEEL A 240 Type 304 DAN CARBON STEEL A 516 Grade 70) DENGAN ELEKTRODA E 309-16

10 133 86