Paper e commerce E Commerce E Commerce E Commerce E Commerce
PENERAPAN E-COMMERCE DI
BANK DANAMON
TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN
DISUSUN OLEH :
ENDRO SULARSO
(P0561 00 523
36E)
KASWIT
(P0561 00 583 36E)
M. IMAN
(P0561 00 613 36E)
RAHEL BUTAR BUTAR (P0561 00 653 36E)
YULIA MUSTIKA WATI (P0561 00 703 36E)
PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2011
I
DAFTAR ISI
I
DAFTAR ISI.......................................................................................2
II
KATA PENGANTAR............................................................................4
III
PENDAHULUAN................................................................................5
III.1
Latar Belakang.......................................................................5
III.2
Tujuan....................................................................................6
IV
DESKRIPSI PERUSAHAAN................................................................7
V
LANDASAN TEORI..........................................................................10
V.1
VI
E-COMMERCE.......................................................................10
V.1.1
DEFINISI E-COMMERCE.............................................10
V.1.2
KATEGORI DAN TREND E-COMMERCE.......................11
V.1.3
TREND APLIKASI E-COMMERCE.................................12
V.2
PROCESES E-COMMERCE.....................................................13
V.3
E-COMMERCE SUCCESS FACTORS........................................16
V.4
BUSINESS TO BUSINESS E-COMMERCE................................18
V.5
BUSINESS TO CONSUMER E-COMMERCE.............................19
V.6
E-COMMERCE MARKETPLACES.............................................20
V.7
Web base model untuk E-commerce...................................21
V.7.1
Model Brokerage.......................................................21
V.7.2
Model Periklanan......................................................23
V.7.3
Model Infomediary....................................................24
V.7.4
Model Vendor (Merchant).........................................25
V.7.5
Model Manufacturer (Direct).....................................25
V.7.6
Model Afiliasi............................................................25
V.7.7
Model Komunitas......................................................25
V.7.8
Model Subscripsi.......................................................26
V.7.9
Model Utility.............................................................26
PEMBAHASAN................................................................................27
2
VI.1
IDENTIFIKASI E-COMMERCE DI BANK DANAMON..................27
VI.2
IDENTIFIKASI KOMPETITOR BANK DANAMON.......................35
VI.3
STRATEGI KOMPETISI BANK DANAMON................................38
VI.3.1 Cost Leadership Strategy.........................................39
VI.3.2 Differentiaton Strategy.............................................41
VI.3.3 Innovation Strategy..................................................42
VI.3.4 Alliance Strategy......................................................43
VI.4
DANAMON
ANALISIS COMPETITIVE FORCE DAN STRATEGY BANK
44
VI.5
DANAMON
IDENTIFIKASI WEB BIS MODEL UNTUK E-COMMERCE DI BANK
47
VII
KESIMPULAN.................................................................................49
VIII DAFTAR PUSTAKA..........................................................................50
3
II
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas
rahmat dan ridho-Nya, makalah ini bisa diselesaikan sebagai salah
satu tugas dari materi Sistem Informasi Manajemen (SIM), Program
Magister Manajemen, MB-IPB.
Paper ini menjelaskan tentang penerapan e-commerce di Bank
Danamon, strategi kompetisi yang diterapkan Bank Danamon dalam
memenangkan persaingan serta identifikasi web bis model yang
digunakan untuk e-commerce
Akhir kata penulis sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas
segala bantuan serta pengajaran yang telah diberikan oleh Bapak Prof.
Dr. Kudang Seminar sehingga paper ini dapat selesai dengan baik.
Semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat.
4
III
PENDAHULUAN
III.1 Latar Belakang
Perbankan merupakan lembaga keuangan yang bergerak dalam
mengelola
jasa
manajemen
keuangan
masyarakat.
Kecepatan,
kemudahan, dan keamanan merupakan salah satu bentuk layanan
yang harus mampu diberikan oleh lembaga perbankan kepada para
nasabahnya. Manajemen sistem informasi dan penerapan teknologi
yang
canggih
dan
memadai
sangat
diperlukan
agar
mampu
memberikan layanan yang sesuai dengan harapan dan keinginan para
nasabahnya serta agar mampu tetap bersaing dengan lembaga
keuangan atau bank lainnya.
Bank Danamon sebagai salah satu institusi finansial yang terbesar di
Indonesia dan didukung oleh lebih dari 50 tahun pengalaman, Bank
Danamon terus berupaya menjadi bank yang “bisa mewujudkan setiap
keinginan nasabah” sesuai dengan brand promise-nya. Pada Desember
2009, Bank Danamon merupakan bank keenam terbesar di Indonesia
dalam hal jumlah aset, keempat terbesar dalam jumlah kapitalisasi
pasar serta memiliki jaringan cabang kedua terbesar, yaitu hampir
1.900 kantor cabang dan pusat pelayanan.
Sesuai
dengan
misinya,
bank
Danamon
senantiasa
berupaya
meningkatkan kepuasan nasabah dalam melakukan transaksinya.
Danamon telah mengembangkan Layanan perbankan elektronis untuk
menunjang transaksi perbankan yang mudah, aman dan nyaman.
Dengan demikian nasabah akan dapat melakukan transaksi perbankan
kapanpun dan dimanapun mereka berada.
5
Menyadari kebutuhan nasabah yang sangat beragam, Bank Danamon
menjawabnya dengan menyediakan berbagai produk dan layanan
yang sesuai dan dapat menjawab kebutuhan nasabah antara lain:
consumer banking, kartu kredit, SME & commercial, trade finance,
treasury product, cash management, rencana keuangan dan layanan
E-Banking.
Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan kepuasan pelanggan,
Bank Danamon telah menerapkan Electronic Business System (EBusiness) pada beberapa fungsi bisnis yang dimilikinya.
Salahsatu
penerapan e-business di bidang marketing adalah menyediakan
informasi layanan dan produk dengan memanfaatkan fasilitas media
internet, yang umum disebut dengan e-commerce.
Pada paper ini
akan dibahas mengenai penerapan e-commerce di Bank Danamon
dalam
rangka
memberikan
kemudahan
bagi
pelanggan
untuk
mengakses layanan produk dan jasa Bank Danamon.
III.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan paper ini adalah sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi
e-commerce
yang
dikembangkan
oleh
Bank
Danamon dalam meningkatkan pelayanan terhadap nasabah.
2. Mengidentifikasi web bis model Bank Danamon yang digunakan
untuk e-commerce
3. Mengidentifikasi strategi
kompetisi
Bank
Danamon
dalam
memenangkan persaingan dengan kompetitor
4. Meningkatkan pemahaman mahasiswa MB-IPB mengenai penerapan
e-commerce dalam sebuah perusahaan
6
7
IV
DESKRIPSI PERUSAHAAN
Danamon didirikan pada tahun 1956 sebagai Bank Kopra Indonesia. Di
tahun 1976 nama tersebut kemudian diubah menjadi PT Bank
Danamon Indonesia. Di tahun 1988, Danamon menjadi bank devisa
dan setahun kemudian mencatatkan diri sebagai perusahaan publik di
Bursa Efek Jakarta.
Sebagai akibat dari krisis keuangan Asia di tahun 1998, pengelolaan
Danamon
dialihkan
di
bawah
pengawasan
Badan
Penyehatan
Perbankan Nasional (BPPN) sebagai BTO (Bank Taken Over). Di tahun
1999, Pemerintah Indonesia melalui BPPN, melakukan rekapitalisasi
sebesar Rp32,2 triliun dalam bentuk obligasi pemerintah. Sebagai
bagian dari program restrukturisasi, di tahun yang sama PT Bank
PDFCI, sebuah BTO yang lain, dilebur menjadi bagian dari Danamon.
Kemudian di tahun 2000, delapan BTO lainnya (Bank Tiara, PT Bank
Duta Tbk, PT Bank Rama Tbk, PT Bank Tamara Tbk, PT Bank Nusa
Nasional Tbk, PT Bank Pos Nusantara, PT Jayabank International dan PT
Bank Risjad Salim Internasional) dilebur ke dalam Danamon. Sebagai
bagian dari paket merger tersebut, Danamon menerima program
rekapitalisasinya yang kedua dari Pemerintah melalui injeksi modal
sebesar Rp28,9 triliun. Sebagai surviving entity, Danamon bangkit
menjadi salah satu bank swasta terbesar di Indonesia.
Selanjutnya, Danamon terus melakukan upaya restrukturisasi yang
mencakup aspek manajemen, karyawan, organisasi, sistem, dan
identitas perusahaan. Upaya tersebut berhasil meletakkan landasan
dan
insfrastruktur
yang
baru
guna
mendukung
pertumbuhan
berdasarkan prinsip transparansi, tanggung jawab, integritas dan
profesionalisme.
8
Di tahun 2003, Asia Financial (Indonesia) Pte. Ltd mengakuisisi
Danamon, melalui konsorsium Fullerton Financial Holdings, anak
perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh Temasek Holdings, dan
Deutsche Bank AG yang merupakan pemegang saham pengendali.
Setelah melakukan evaluasi menyeluruh di bawah manajemen yang
baru, visi baru diluncurkan dan strategi baru dikembangkan dengan
model bisnis spesifik untuk masing-masing segmen pasar. Sejalan
dengan arahnya yang baru, pada tahun 2004 Danamon meluncurkan
inisiatif
Danamon
Simpan
Pinjam-nya,
yang
merupakan
bisnis
perbankan mikro, serta melakukan diversifikasi ke bidang kredit
konsumer melalui akuisisi Adira Finance, salah satu perusahaan
pembiayaan otomotif terbesar di Indonesia. Inisiatif tersebut diikuti
dengan perluasan jaringan Danamon Simpan Pinjam di tahun 2005
serta akuisisi bisnis American Express di Indonesia di tahun 2006 yang
menempatkan Danamon sebagai salah satu penerbit kartu terbesar di
Indonesia.
Kini, Danamon merupakan salah satu institusi finansial yang terbesar
di Indonesia. Didukung oleh lebih dari 50 tahun pengalaman, Danamon
terus berupaya menjadi bank yang “Bisa mewujudkan setiap keinginan
nasabah” sesuai dengan brand promise-nya. Per Desember 2009
Danamon merupakan bank keenam terbesar di Indonesia dalam hal
jumlah aset, keempat terbesar dalam jumlah kapitalisasi pasar serta
memiliki jaringan cabang kedua terbesar, yaitu hampir 1.900 kantor
cabang dan pusat pelayanan.
9
10
V
LANDASAN TEORI
V.1
E-COMMERCE
V.1.1 Definisi E-commerce
E-commerce (electronic commerce) merupakan istilah yang digunakan
oleh perusahaan untuk menjual dan membeli sebuah produk secara
online. E-commerce didefinisikan dari beberapa perspektif (Kalakota
dan Whinston (1997) yaitu berdasarkan komunikasi, proses bisnis,
layanan, dan online.
Definisi e-commerce berdasarkan beberapa prespektif yang telah
disebutkan yaitu :
1. Perspektif Komunikasi (Communications).
Menurut
perspektif
ini,
e-commerce
merupakan
pengiriman
informasi, produk/jasa, dan pembayaran melalui lini telepon,
jaringan komputer atau sarana elektronik lainnya.
5. Perspektif Proses bisnis (Business)
Menurut prespektif ini, e-commerce merupakan aplikasi teknologi
menuju otomatisasi transaksi dan aliran kerja perusahaan (work
flow).
6. Perspektif layanan (Service)
Menurut perspektif ini, e-commerce merupakan satu alat yang
memenuhi keinginan perusahaan, konsumen, dan manajemen
dalam memangkas service cost ketika meningkatkan mutu barang
dan ketepatan pelayanan.
7. Perspektif Online (Online)
11
Menurut perspektif ini, e-commerce berkaitan dengan kapasitas jual
beli produk dan informasi di internet dan jasa online lainnya.
Secara
umum
O’Brien
(2005)
menjelaskan
bahwa
e-commerce
mengubah bentuk persaingan, kecepatan bertindak, dan perampingan
interaksi, produk dan pembayaran dari pelanggan ke perusahaan dan
dari perusahaan ke pemasok. Sedangkan Anneahira.com memberikan
pengertian bahwa e-commerce merupakan penyebaran, pembelian,
penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik
seperti internet, televisi, atau jaringan komputer lainnya.
Dalam perkembangannya, e-commerce digunakan tidak hanya sekedar
untuk membeli dan menjual suatu produk tetapi e-commerce meliputi
seluruh
proses
pada
:
pengembangan,
pemasaran,
penjualan,
pengiriman, pelayanan, dan pembayaran untuk berbagai produk dan
jasa yang diperjual belikan di pasar global dengan dukungan dari
jaringan para mitra bisnisnya di seluruh dunia. Beberapa perusahaan
terkenal yang merupakan perusahaan e-commerce seperti : eBay,
Yahoo, Amazon.com, Google, Paypal, Wal-Mart, dan lain sebagainya.
V.1.2 Kategori dan Trend E-Commerce
Setidaknya terdapat tiga kategori utama e-commerce yang ada di
dunia
bisnis
yaitu
:
e-commerce Business-to-Consumer (B2C), e-commerce Business-toBusiness (B2B), dan e-commerce Consumer-to-Consumer(C2C) serta
ditambah dengan e-commerce Business-to-Government (B2G).
1. E-commerce Business-to-Consumer (B2C)
Perusahaan e-commerce yang masuk kategori B2C ini memasarkan
produk dan jasanya langsung dengan customer (retail) seperti
pembelian di Amazon.com yang merupakan took buku virtual yang
menjual buku melalui web sitenya.
12
Perusahaan yang menggunakan bentuk e-commerce B2C ini harus
mengembangkan situs web yang menarik untuk para pelanggannya
misalnya
dengan
multimedia,
tersedianya
proses
pesanan
pajangan
yang
virtual
dan
katalog
interaktif,
dan
sistem
pembayaran yang aman.
Karakteristik pada e-commerce B2C ini adalah terbuka untuk umum
karena informasi disebarkan untuk umum dan servis yang diberikan
bersifat umum juga (generic) dengan mekanisme yang dapat
digunakan oleh khalayak ramai.
8. E-commerce Business-to-Business (B2B)
Bentuk e-commerce B2B ini menggambarkan sebuah pasar ebusiness yang terjadi antara dua perusahaan/organisasi seperti WalMart
dan
Warner-Lambert.
Karakteristik
yang
dimiliki
oleh
perusahaan e-commerce B2B ini biasanya karena trading partner
yang
sudah
diketahui
dan
umumnya
memiliki
hubungan
(relationship) yang cukup lama sehingga sudah sama-sama memiliki
trust.
9. E-commerce Consumer-to-Consumer(C2C)
Kategori e-commerce C2C ini menggambarkan customer melakukan
penjualan langsung kepada konsumen lainnya seperti e-Bay yang
merupakan tempat lelang on-line, dimana para pelanggan dan juga
perusahaan saling membeli dan menjual ke satu sama lainnya
melalui proses lelang secara on-line. Contoh bentuk e-commerce
C2C yang lain seperti : iklan personal elektronik suatu produk atau
jasa yang digunakan untuk menjual ataupun membeli di situs koran
elektronik, portal e-commerce pelanggan, atau situs web personal.
13
V.1.3 Trend Aplikasi E-Commerce
E-commerce telah mengubah cara bagaimana perusahaan melakukan
bisnisnya baik dalam lingkup internal maupun dengan lingkungan
eksternalnya seperti dengan para pelanggan, pemasok, dan mitra
bisnis lainnya.
Trend dari aplikasi e-commerce di banyak perusahaan telah banyak
bergeser sejalan dengan semakin banyak pengalaman yang dimiliki
perusahaan dalam menjalankan e-commerce selama ini.
Trend aplikasi e-commerce di beberapa bentuk kategori bisnis ecommerce adalah sebagai berikut :
1. Pada kategori e-commerce B2C, dimana perusahaan memasarkan
produk dan jasanya langsung kepada customer (retail) melalui web,
telah berpindah dari yang hanya menawarkan informasi multimedia
di situs web perusahaan (brochureware) menjadi penawaran produk
dan jasa melalui katalog elektronik di web dan bahkan sampai pada
terjadinya transaksi penjualan secara online.
Trend aplikasi e-commerce B2C untuk
jangka panjang telah
mengalami perubahan dari pajangan toko web sederhana menjadi
sebuah situs web berkemampuan pemasaran interaktif yang
mampu memberikan pengalaman unik dalam berbelanja di web
bagi para pelanggannya, selanjutnya menuju toko web yang
memiliki
layanan
penuh
atau
terintegrasi
untuk
mendukung
pengalaman belanja pelanggan, kemudian berkembang menuju
model penjualan web mandiri sebagai tempat para pelanggan
dalam mengkonfigurasikan dan menyesuaikan berbagai produk dan
jasa yang mereka inginkan, kemudian dikembangkan pula portal
web ritel B2C yang luas, dan pada akhirnya dimungkinkan semua
aktivitas e-commerce dalam B2C akan dijalankan sepenuhnya
melalui e-business.
14
10.
Pada kategori e-commerce B2B, dimana menggambarkan sebuah
pasar
e-business
yang
terjadi
antara
dua
perusahaan
telah
berpindah cepat dari layanan mandiri di Web ke kemampuan
konfigurasi serta penyesuaian dan ekstranet yang menghubungkan
para mitra bisnisnya.
Pada
perkembangannya
e-commerce
B2B
juga
memiliki
kecenderungan untuk menggunakan portal e-commerce B2B yang
menyediakan berbagai katalog, proses jual beli, dan pasar lelang
untuk para pelanggan dari bidang bisnis dalam atau lintas industri.
Pada akhirnya dimungkinkan pula e-commerce dalam B2C ini akan
dijalankan sepenuhnya melalui e-business.
V.2
PROCESES E-COMMERCE
Dalam proses e-commerce, perusahaan membutuhkan beberapa
komponen
utama
agar
operasi
dan
manajemen
aktivitas
e-
commercenya berjalan dengan baik. Komponen-komponen pokok yang
memiliki peran penting dalam proses e-commerce tampak seperti pada
gambar berikut :
Process Categories of eCommerce
Access
Access Control
Control
Workflow
Content
Workflow Management
Management
Content Management
Management
&
& Security
Security
Profiling
Profiling Catalog Management
Event
Catalog Management
Event Notification
Notification
&
& Personalizing
Personalizing
Search
Payment
Search Management
Management Payment
Collaboration
Collaboration
&
& Trading
Trading
Gambar 1. Proses E-Commerce
15
1. Pengendalian akses dan keamanan
Situs e-commerce harus memberikan rasa percaya dan akses yang
aman untuk berbagai pihak dalam transaksi e-commerce, misalkan
dengan adanya kata kunci (password), kunci enskipsi, sertifikasi,
atau tanda tangan digital. Kemudian ada otorisasi akses yang hanya
ke bagian tertentu saja sehingga hanya para pelanggan yang
terdaftar saja yang dapat mengakses informasi dan aplikasi yang
ada.
Pengendalian akses dan keamanan ini perlu dilakukan untuk
melindungi sumber daya situs e-commerce dari berbagai ancaman
seperti hacker, pencurian password atau nomor kartu kredit, atau
menghindari kegagalan sistem.
11.
Membuat profil dan personalisasi
Proses pembuatan profile dan personilasasi menggunakan alat
pembuat profile seperti pendaftaran, file cookie, software penelusur
perilaku dalam situs web dan respon pemakai. Profil ini digunakan
untuk mengenali kita sebagai pemakai individual, memberikan
tampilan personalisasi, saran atas produk dan iklan web.
Tujuan proses pembuatan profile ini untuk tujuan manajemen
rekening, pembayaran, mengumpulkan data mengenai manajemen
hubungan
pelanggan,
perencanaan
pemasaran,
dan
untuk
manajemen situs web itu sendiri.
12.
Manajemen pencarian
Software e-commerce harus meliputi komponen mesin pencari situs
web untuk dapat membantu para pelanggannya dalam menemukan
produk dan jasa tertentu yang mereka inginkan untuk dievaluasi
atau dibeli.
13.
Manajemen isi dan katalog
16
Isi e-commerce sebagian besar berbentuk katalog multimedia yang
memuat informasi produk sehingga membuat dan mengelola
catalog merupakan rangkaian utama dari manajemn isi. Software
manajemen isi tersebut bekerja dengan alat pembuat profile yang
sudah disebutkan sebelumnya.
Software manajemen isi akan membantu perusahaan e-commerce
untuk
mengembangkan,
memperbaharui,
dan
menghasilkan,
menyimpan
data
teks
mengirimkan,
serta
informasi
multimedia di situs web e-commerce. Selanjutnya manajemen isi
dan katalog dapat diperluas untuk memasukkan proses konfigurasi
produk yang akan mendukung layanan mandiri berbasis web dan
penyesuaian massal atas berbagai produk perusahaan.
14.
Manajemen arus kerja
Sistem arus kerja e-business digunakan untuk membantu para
karyawan secara elektronik bekerja sama untuk menyelesaikan
tugas pekerjaan dengan menggunakan mesin software arus kerja
(workflow
software
engine).
Sistem
ini
memastikan
bahwa
transaksi, keputusan, dan aktivitas kerja yang tepat dilakukan, serta
data dan dokumen yang benar telah dikirimkan ke para karyawan,
pelanggan, pemasok, dan pihak stakeholder.
17
15.
Pemberitahuan kegiatan
Proses pemberitahuan kegiatan (event notification) memainkan
peranan penting dalam sistem e-commerce karena sistem ini
digunakan
untuk
memonitor
semua
proses
e-commerce
dan
mencatat semua kegiatan yang relevan, termasuk perubahan
mendadak
atau
ketika
dalam
masalah.
Sistem
ini
akan
memberitahukan kepada para pelanggan, pemasok, dan pegawai
serta
stakeholder
mengenai
semua
kegiatan
transaksi
yang
berkaitan dengan status mereka dengan melalui pesan elektronik
seperti e-mail, newsgroup, penyeranta (pager), atau fax.
16.
Kerjasama dan perdagangan
Tujuan utama e-commerce adalah untuk mendukung kesepakatan
kerjasama dan layanan perdagangan yang dibutuhkan oleh para
pelanggan, pemasok, dan stakeholder lainnya. Seperti halnya dalam
e-business,
sistem
e-commerce
juga
fokus
menumbuhkan
komunitas berkepentingan online untuk meningkatkan layanan
pelanggan dan membangun loyalitasnya.
17.
Proses pembayaran elektronik
Pembayaran sebagai proses nyata dan penting dalam transaksi ecommerce. Sekarang ini sebagian besar sistem e-commerce yang
terlibat
dalam
web
dan
bisnis
B2C
menggunakan
proses
pembayarannya dengan kartu kredit.
V.3
E-COMMERCE SUCCESS FACTORS
Dalam
menciptakan
perusahaan
e-commerce
yang
sukses
dan
berkelanjutan maka secara umum tentunya perusahaan harus mencari
cara untuk dapat membangun kepuasan, loyalitas, dan hubungan baik
18
dengan para pelanggan secara online agar mereka tetap kembali ke
toko web perusahaan kita.
Kunci
keberhasilan
perusahaan
ritel
elektronik
adalah
ketika
perusahaan mampu mengoptimalkan beberapa faktor sukses ecommerce seperti berikut :
e-Commerce Success Factors
Selection
Selection&&Value
Value
Performance
Performance&&Service
Service
Look
Look&&Feel
Feel
Advertising
Advertising&&Incentives
Incentives
Some Key
Personal
PersonalAttention
Attention
Factors
Community
CommunityRelationships
Relationships
for Success
Security
Security&&Reliability
Reliability
in E-commerce
Gambar 2. Faktor Sukses E-Commerce
1. Selection and Value
Faktor Pilihan dan nilai meliputi : pilihan produk yang menarik,
harga yang bersaing, jaminan kepuasan, dan dukungan pelanggan
setelah penjualan.
18.
Performance and Service
Faktor Kinerja dan pelayanan meliputi : navigasi, proses belanja,
dan pembelian serta konfirmasi pengiriman yang cepat dan mudah.
19.
Look and Feel
19
Faktor Tampilan dan rasa yakni meliputi : pajangan web, situs web,
area belanja, produk multimedia, halaman katalog dan fitur belanja
yang menarik.
20.
Advertising and incentives
Faktor Iklan dan insentif meliputi : web dan promosi e-mail
bersasaran serta penawaran khusus, termasuk iklan di berbagai
situs afiliasi.
20
21.
Personal attention
Faktor perhatian personal meliputi : halaman web personal, saran
produk yang dipersonalisasi, iklan web dan pemberitahuan e-mail,
serta dukungan interaktif untuk semua pelanggan.
22.
Community relationship
Faktor hubungan dengan komunitas meliputi komunitas virtual para
pelanggan, pemasok, perwakilan perusahaan, dan lain-lainnya
melalui newsgroup, ruang bincang, serta berbagai hubungan ke
situs-situs terkait.
23.
Security and Reliability
Faktor keamanan dan keandalan meliputi keamanan informasi
pelanggan dan transaksi di situs web, informasi produk yang dapat
dipercaya, serta pemenuhan pesanan yang dapat diandalkan.
V.4
BUSINESS TO BUSINESS E-COMMERCE
Secara umum aktifitas e-commerce mencakup berbagai aktivitas mulai
dari direct marketing, search jobs, online banking, banking, egovernment, e-purchasing, B2B exchanges, ccommerce, m-commerce,
auctions, travel, online publishing dan consumer services. Dalam
aplikasinya e-commerce dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu
business to business (B2B) dan business to customer (B2C).
Secara umum aktivitas dari B2B ini seperti trading partners dan
pertukaran data (data exchange) yang dilakukan secara rutin antara
pebisnis. Sedangkan aktivitas B2C itu seperti perusahaan retail yakni
perusahaan mempromosikan produk dan jasa, melayani customernya
melalui katalog elektronik di web
sampai pada transaksi penjualan
yang semuanya dilakukan secara online, dan dalam perkembangannya
B2B lebih pesat dibandingkan B2C.
21
Business
to
Business
e-commerce
umumnya
menggunakan
mekanisme EDI (electronic data interchange), tetapi karena begitu
banyaknya standarisasi yang ada, dalam pelaksanaannya menyulitkan
antara pebisnis untuk saling berinteraksi sehingga berkembanglah
dewasa ini yang dinamakan Extensible Markup Language (XML) yang
dikembangkan oleh World Wide Web Consortium (W3C), dimana dalam
XML
ini
tersimpan
struktur
dan
jenis
elemen
data
di
dalam
dokumennya yang berbentuk tags seperti HTML sehingga sangat
efektif
digunakan
dalam
sistem
yang
berbeda.
Sehingga
yang
sebelumnya EDI menggunakan jaringan yang sering disebut VAN
(value added network) dengan populernya jaringan internet mulai
dikenal sebuah sistem yang disebut EDI over internet dan sistem
lainnya
yang
sedang
berkembang
seperti
electronic/internet
procurement dan ERP (enterprise resource planning).
V.5
BUSINESS TO CONSUMER E-COMMERCE
Sedangkan aktivitas Business to Cunsumer e-commerce (B2C) itu
seperti perusahaan retail yakni perusahaan mempromosikan produk
dan jasa, melayani customer melalui katalog elektronik di web sampai
pada terjadinya transaksi penjualan yang semuanya dilakukan secara
online menggunakan media internet.
Pada
umumnya
Business
to
Customer
e-commerce
(B2C)
menggunakan internet dengan berbagai model pendekatan seperti
electronic shopping mall atau dengan konsep portal. Keduanya
menggunakan website sebagai basisnya. Aktifitas electronic shopping
mall lebih kepada mempromosikan produk dan service yang ada
dengan dukungan online catalog dan sebagainya. Contoh dari sistem
ini
seperti
amazon
(http://www.amazon.com)
dan
netmarket
(http://www.netmarket.com).
22
Sedangkan dalam konsep portal lebih ke pelayanan yang lebih
kompleks dimana electronic shopping mall juga termasuk didalamnya,
dengan tetap berbasis pada website, di dalam portal ini juga terdapat
pelayanan
lainnya
sebagainya.
seperti
Contoh
dari
e-mail,
online
sistem
ini
database,
seperti
news
netscape
dan
home
(http://home.netscape.com) dan yahoo(http://www.yahoo.com).
V.6
E-COMMERCE MARKETPLACES
Implementasi e-Commerce menuntut pergeseran paradigma secara
fundamental,
dari
yang
semula
marketplace
yang
menekankan
interaksi secara fisik antara penjual dan pembeli menjadi marketspace
yang
mengandalkan
transaksi
elektronik.
Dalam
traditional
marketplace, lalu lintas informasi, produk/jasa, dan pembayaran
bersifat fisik (location based).
Dengan kata lain, model bisnis yang berlaku adalah geographic
business model. Sebaliknya, dalam dunia virtual marketplace, aliran
informasi produk, proses komunikasi antara produsen dan konsumen,
distribusi
barang/jasa
dan
transaksi
berlangsung
dalam
dunia
maya/virtual.
One to Many
Many to Some
Many to Many
Many toMarketplaces
One
Some to Many
Gambar 3. E-Commerce Success Marketplace
Lima tipe utama dalam
aplikasi e-commerce marketplace yang
digunakan pada bisnis saat ini yaitu :
23
1. One to Many : Sell-side marketplaces
Tipe ini disebut Pasar penjual (sell-side), dimana dalam pasar ini
dikendalikan oleh satu supplier utama, yang menyajikan produk
katalog dan daftar harga seperti : perusahaan Cisco.com and
Dell.com.
24.
Many to One : Buy-side marketplace
Tipe ini disebut Pasar pembeli (buy-side), dimana para supolier
tertarik untuk datang ke banyak orang yang berkumpul untuk
melakukan pertukaran, kemudian mereka menawarkan bisnisnya
pada seorang pembeli utama, seperti perusahaan GE atau AT&T.
25.
Some to Many : Distribution marketplace
Tipe ini disebut Pasar distribusi, dimana sekelompok supplier utama
mengkombinasikan produk katalog mereka untuk menarik perhatian
para pembeli yang lebih banyak, seperti perusahaan verticalNet
ddan Work.com
26.
Many to Some : Procurement marketplace
Tipe ini disebut Pasar pengadaan, dimana sekelompok pembeli
utama mengkombinasikan katalog/daftar pembelian mereka untuk
lebih menarik para supplier agar lebih berkompetisi dan bisa
mendapatkan harga yang lebih rendah, seperti perusahaan Auto
industri Convisint dan industri energi Pantellos.
27.
Many to Many : Pasar lelang
Tipe ini disebut juga Pasar lelang, dimana terdapat banyak pembeli
dan banyak juga penjual yang dapat menciptakan berbagai “para
pembeli”
atau
“para
penjual”
yang
dengan
dinamis
akan
mengoptimalkan terciptanya harga, seperti perusahaan eBay dan
FreeMarkets.
24
V.7
Web base model untuk E-commerce
V.7.1 Model Brokerage
Broker adalah sebagai pembuat pasar:
mereka akan membawa
pembeli dan penjual secara bersama-sama dan memfasilitasi transaksi
pembelia/penjualan. Broker memainkan frekuensi dalam kaitan pasar
di dalam B2B, B2C ataupun C2C.
Pada umumnya broker akan
mengenakan tariff fee ataupun komisi untuk setiap transaksi dimana
ketentuan penentuan komisi tersebut akan bervariasi.
Proses model
broker meliputi:
Pertukaran Pasar (tempat), menyediakan cakupan pelayanan secara
menyeluruh yang mewakili proses transaksi, dari penilaian pasar
terhadap proses negosiasi dan pemenuhan persyaratan di dalamnya.
Proses pertukaran ini (exchange) dapat beroperasi secara independen
dalam industry, atau akan
di lindungi oleh konsorsium industry.
Broker akan memberlakukan jasa pelayanan kepada penjual dalam
bentuk fee dalam setiap transaksi berdasarkan nilai dari penjualan
yang terjadi, atau memberlakukan fee keanggotaan.
Pemenuhan
Pembelian/Penjualan.
Pelanggan
mengkhususkan
pemesanan untuk pembelian dan penjualan untuk barang dan jasa,
termasuk
harga,
pengiriman
dan
sebagainya.
Broker
akan
mengenakan jasa/fee kepada pembeli/penjual.
Sistem Pengumpulan Permintaan.
Dengan menggunakan istilah
“name-your-price” diinisiasi oleh Priceline.
Pembeli yang prospektif
akan mengajukan penawaran yang terikat terhadap barang dan jasa
yang diinginkan, dan broker dalam hal ini akan mengatur proses
pemenuhannya.
25
Broker lelang.
Melakukan lelang kepada penjual ataupun vendor.
Broker akan men-charge penjual berupa daftar skala komisi yang
disertai dengan nilai dari transaksinya masing-masing.
Lelang akan
bervariasi sesuai dengan penawaran dan aturan-aturan di dalamnya.
Proses lelang balik biasanya juga terjadi dalam proses lelang ini.
Transaksi broker.
Mereka akan menyediakan pihak ketiga dalam hal
mekanisme pembayaran kepada pembeli dan penjual dalam proses
transaksi
Pembayaran Broker (reward).
Broker akan menawarkan reward
(bonus) kepada pihak-pihak tertentu yang bisa menemukan orang,
idea
tau
harapan-harapan
lainnya,
meskipun
kesulitan dalam proses penemuan tersebut.
akan
menemukan
Broker akan membuat
daftar item dengan fee yang flat dan persentase dari reward (bonus)
untuk setiap item yang ditemukan.
Distributor, merupakan katalog proses operasi yang menghubungkan
sejumlah daftar produk manufacturers (pabrik) dengan volume dan
pembeli retail.
Broker akan memfasilitasi transaksi bisnis antara
distributor franchise dan rekanan bisnisnya.
Agen Pencarian, adalah agen (missal agen software atau ‘robot’)
digunakan untuk mencari harga dan ketersediaan barang dan jasa
yang diinginkan oleh pembeli, atau lebih jauh untuk menentukan
informasi yang diinginkan oleh pembeli
Mall Virtual (Dunia Maya), sebagai penyelenggara penjualan online.
Tempat jual beli akan mengenakan charge untuk setting-up, daftar
bulanan dan atau fee transaksi.
Lebih jauh, proses ini akan
menyediakan pelayanan transaksi secara otomatis dan kesempatan
hubungan pemasaran.
26
V.7.2 Model Periklanan
Model jaringan periklanan merupakan perluasan dari model media
penyiaran tradisional.
Penyiar, dalam hal ini, jaringan website,
menyediakan content (isi), biasanya gratis dan pelayanan baik email,
chat maupun forum diskusi yang dikombinasikan dengan pesan-pesan
periklanan dalam ikon-ikon di dalam media website tersebut. Ikon-ikon
tersebut bisa jadi merupakan sumber pendapatan bagi penyiar.
Penyiar bisa jadi merupakan pembuat content (isi) termasuk proses
distribusinya.
Model periklanan akan efektif berjalan ketika jumlah
yang melihat tampilan website dalam jumlah besar.
Portal, adalah titik permulaan (awal) kepada jaringan (web), biasanya
merupakan mesin pencarian yang termasuk dalam diversifikasi isi dan
pelayanan.
Volume
yang
menciptakan
keuntungan
tinggi
dan
membuat
mengizinkan
proses
untuk
periklanan
diversifikasi
pelayanan lebih jauh.
Portal personal, mengizinkan pengkhususan dalam konteks hubungan
dan isi.
Peningkatan loyalty sebagai hasil dari alokasi waktu yang
digunakan oleh pengguna web.
Portal Ceruk. Membangun demografi pengguna yang teratur. Sebagai
contoh, lokasi web yang menarik bagi pembeli rumahan, wanita muda
atau
pasangan
rumah
tangga,
dapat
dilihat
setelah
penyedia
periklanan bersedia untuk membayar harga yang ditetapkan.
Kerahasiaan, daftar item penjualan dan pembelian yang disertai
dengan daftar harga, namun memungkinkan dari fee keanggotaan.
Register Pengguna, layanan ini biasanya gratis untuk melakukan akses
namun perlu melakukan register/daftar terlebih dahulu.
27
Latar belakang Periklanan, pembuat freeware yang membuat layanan
yang disertai produk-produk mereka.
Sebagai contoh, perluasan
pencarian secara otomatis, juga membawa kepada link periklanan bagi
pencari/pengguna web.
Target
Periklanan,
yang
diterjemahkan
oleh
Google,
membawa
perluasan/kepanjangan dari jaringan secara tepat dalam hal periklanan
di dalam web.
Google mengidentifikasi arti dari web dan secara
otomatis membawa kepada iklan yang relevan ketika mengunjungi
halaman web.
Dengan target periklanan ini membawa keuntungan
bagi pengiklan kepada pengguna/pelanggan secara spesifik hanya
dengan menggunakan kata kunci dan penyedia website dapat
menggeneralisir pendapatan dari konten web.
V.7.3 Model Infomediary
Meliputi data tentang pelanggan dan kebiasaannya dalam konsumsi
yang bernilai, terutama ketika informasi yang ada dianalisis dan
dipakai untuk kampanye pemasaran.
Pengumpulan data secara
independen tentang produser dan produk yang dihasilkan sangat
dibutuhkan oleh pelanggan ketika mempertimbangkan pembelian.
Beberapa fungsi perusahaan sebagai infomediary (media informasi)
membantu pembeli dan atau penjual memahami pasar. Infomediary
meliputi:
1. Jaringan Periklanan
28. Pelayanan Pengukuran Audien
29. Marketing Insentive
30. Metamediary, memfasilitasi transaksi antara pembeli dan penjual
dengan menyediakan informasi secara komprehensif dan pelayanan
menyeluruh, tetapi tidak melibatkan pertukaran barang dan jasa di
antara pihak-pihak yang terkait.
28
V.7.4 Model Vendor (Merchant)
Penjual dan retailer dari barang dan jasa. Penjualan mungkin dibuat
berdasarkan daftar harga atau pelalui proses lelang.
Model vendor
meliputi:
1. Virtual Merchant
31. Katalog Merchant
32. Click dan Mortar
33. Bit Vendor
V.7.5 Model Manufacturer (Direct)
Manufactur atau ‘Model Langsung” diprediksikan bahwa kekuatan dari
jaringa
Web
memberikan
pabtik-parik
(manufacturers)
untuk
menjangkau pembeli secara langsung dan menawarkan jalur distribusi.
Model
Manufacturer
ini
dapat
didasarkan
kepada
efisiensi,
meningkatkan pelayanan pelanggan dan pemahaman lebih baik dari
pelanggan.
V.7.6 Model Afiliasi
Kebalikan
dari
model
portal,
yang
mempunyai
objektif
untuk
mendapatkan volume yang tinggi, Model Afiliasi ini menyediakan
kesempatan dalam hal pembelian dimana pelanggan dapat melakukan
browsing. Model ini menawarkan insentif keuangan untuk melakukkan
afiliasi dengan situs partner.
V.7.7 Model Komunitas
Model komunitas ini didasarkan pada loyalitas pelanggan/pemakai.
Pemakai mempunyai investasi yang tinggi dalam hal waktu dan emosi.
Pendapatan dapat didasarkan dari penjualan barang dan jasa atau
kontribusi secara sukarela. Model ini meliputi:
1. Model Sumber terbuka
34. Model Penyiaran Publik
29
35.
Jaringan Pengetahuan
V.7.8 Model Subscripsi
Pengguna dikenakan charge secara periodic, baik harian, bulanan
maupun tahunan untuk mendapatkan pelayanan. Hal ini tidak biasa
dilakukan untuk situs kombinasi antara gratis dan fee keanggotaan.
Fee dikenakan dalam hal contents service, person-to-person pelayanan
jaringan, service kepercayaan dan provider internet.
V.7.9 Model Utility
Utility model adalah model yang menerapkan tariff kepada pengguna.
Model ini sering digunakan oleh layanan-layanan penting, seperti
listrik, air dan layanan telepon. ISP pada sebagian belahan dunia dapat
beroperasi berdasarkan utility model. Model ini menerapkan tariff atas
koneksi berdasarkan waktu.
30
VI
PEMBAHASAN
VI.1 IDENTIFIKASI E-COMMERCE DI BANK DANAMON
Saat ini kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi sebuah
perubahan
tradisi
dari
kultur
masyarakat
sehari-hari,
dengan
terciptanya sebuah keterbukaan dan transparansi di berbagai bidang,
yang terutama di bidang Teknologi Informasi (IT). Informasi yang cepat
dan akurat merupakan bentuk informasi yang sangat dibutuhkan oleh
masyarakat, termasuk didalamnya dunia bisnis.
Berkembangnya penggunaan Internet dan teknologi World Wide Web,
menyebabkan
munculnya
penggunaan
internet
mengalami
perkembangan yang luar biasa di bidang bisnis terutama pada
perusahaan skala besar maupun kecil. Sejak berkembangnya teknologi
internet tersebut pada tahun 1990-an penggunaannya meluas karena
dipandang memberikan manfaat yang sangat besar bagi kelancaran
proses-proses bisnis.
Penggunaan teknologi internet diharapkan dapat memberikan manfaat
yang besar terhadap dunia bisnis yang kompetitif tersebut. Perusahaan
yang mampu bersaing dalam kompetisi tersebut adalah perusahaan
yang
mampu
mengimplementasikan
teknologi
ke
dalam
perusahaannya. Salah satu jenis implementasi teknologi dalam hal
meningkatkan persaingan bisnis dan penjualan produk-produk adalah
dengan menggunakan electronic commerce (e-Commerce) untuk
memasarkan berbagai macam produk atau jasa, baik dalam bentuk
fisik maupun digital. Dalam penggunaan teknologi tersebut, berbagai
pihak yang terkait dengan perusahaan seperti investor, konsumen,
pemerintah akan ikut berperan.
31
Dengan semakin matangnya teknologi internet dan web, teknologiteknologi ini meningkatkan kemampuan perusahaan yang canggih
dalam hal komunikasi bisnis dan dalam hal kemampuannya berbagi
informasi, selain itu berbagi sumber daya lain yang bernilai.
Ide dasar serta manfaat e-Commerce dalam meningkatkan pelayanan
terhadap pelanggan serta meningkatkan daya saing perusahaan dalam
hal ini menjadi sudut pandang dari penulis yang dijadikan sebagai
obyek dalam tulisan ini. Melihat kenyataan tersebut, maka penerapan
teknologi e-Commerce merupakan salah satu factor yang penting
untuk menunjang keberhasilan suatu produk dari sebuah perusahaan.
Untuk mempercepat dan meningkatkan penjualan cepat maka dengan
melihat perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat tersebut
dapat memanfaatkan suatu layanan secara on-line yang berupa eCommerce.
Dengan perkembangan teknologi saat ini, e-commerce lebih dari
sekedar sekedar membeli dan menjual produk secara online, tetapi
sudah
menyangkut
proses
dari
pengembangan
,
pemasaran
,
penjualan, pengiriman , pelayanan, pembayaran untuk berbagai
produk dan jasa yang diperjual belikan dalam pasar global berjaringan
para pelanggan , oleh karena itu mengembangkan kemampuan
kemampuan e commerce telah menjadi pilihan penting yang harus
diambil dan diaplikasikan .
Bank Danamon menerapkan e commerce dalam rangka memajukan
dan mempermudah layanan bagi nasabah agar semua kebutuhan
transaksi perbankan yang diperlukan oleh nasabah dapat didapatkan
dan dengan mudah digunakan.
Meskipun
demikian,
istilah
e-Commerce
sebenarnya
dapat
di
definisikan berdasar 5 perspektif (Phan, 1998; Tabel 1): (1) on-line
32
purchasing perspective; (2) digital communications perspective; (3)
service
perspective;
(4)
business
process
perspective;
dan
(5)
marketof- one perspective. Dengan demikian, pada hakikatnya dalam
lingkup yang luas e-Commerce bisa dikatakan ekuivalen atau sama
dengan ebusiness (Turban, et al., 2000). Penerapan yang ada di Bank
Danamon adalah sebagai berikut :
Tabel 1. E-Commerce Bank Danamon
PERSPEKTIF
On-line Purchasing
Pespective
DEFINISI E- COMMERCE
Sistem yang
memungkinkan nasabah
dapat bertransaksi lewat
web dan informasi
lainnya.
Digital Communication
Perspective
Sistem yang
memungkinkan
pengiriman informasi
digital produk, jasa dan
pembayaran online, yaitu
seperti E-statement ,
speed
Service Perspective
Sistem yang memungkinka
upaya menekan biaya,
menyempurnakan kualitas
produk dan informasi
instan terkini, dan
meningkatkan kecepatan
penyampaian jasa
misalnya adalah EStatement, dengan
pengiriman lewat email,
maka akan mengurangi
biaya pengiriman ke
nasabah.
FOKUS
Transaksi
online
DOB
( Danamon
Online
Banking )
Komunikasi
secara
elektronis
yaitu untuk
informasi
online lewat
email dan
pembayaran
online
Efisiensi dan
layanan
pelanggan,
dan nasabah
juga
mendapatkan
rekening
korannya
dengan tepat
waktu ( on
time )
33
Business Process
Perspective
Market-of-one
Perspective
Sistem yang
memungkinkan
otomatisasi transaksi
bisnis dan aliran kerja, di
Bank Danamon , adalah
merupakan data yang
tersedia untuk proses
bisnis dalam pengambilan
kleputusan
Sistem yang
memungkinkan proses
‘Customization’ produk
dan jasa untuk
diadapatasikan pada
kebutuhan dan keinginan
setiap pelanggan secara
efisien, penerapan di Bank
Danamon adalah misalnya
dengan memberikan
layanan DOB , banyak
digunakan oleh nasabah
yang sering mobile, yang
setiap saat dapat
bertransaksi dan
dimanapun.
Otomatisasi
proses bisnis,
data tersebut
diambil dari
NCBS
Process
customization
Beberapa aplikasi umum yang berhubungan dengan e-Commerce
yang diterapkan di Bank Danamon adalah :
34
1. E-mail dan Messaging
Semua komunikasi yang digunakan di Bank Danamon adalah
melalui Email, hal ini sangat mendukung semua proses kerja di
Bank Danamon, sehingga semua keputusan dapat diambil dengan
mudah dan waktunya cepat.
36.
Content Management Systems
Content management systems yang digunakan di bank Danamon atau biasa di
sebut dengan CMS sebenarnya merupakan suatu sistem yang di
gunakan untuk mempermudah dalam memfasilitasi pembuatan,
pengelolaan, pembaharuan, dan publikasi content pada sebuah
situs website ataupun blog. Dengan adanya content management
system (cms) yang terintegrasi pada suatu website atau blog,
seseorang dalam melakukan pengelolaan situs yang dinamis
beserta isi data content nya yang berupa informasi dalam bentuk
teks, grafik, images, video maupun dalam format lainnya semakin di
permudah bahkan untuk orang awan sekalipun dapat mengelolah
suatu website ataupun blog beserta isi content nya dengan sangat
cepat dan mudah .
37.
Dokumen, spreadsheet, database
Semua dokumen yang dikelola di Bank Danamon disimpan dan
dikelola dalam data base yang disimpan secara teratur, karena data
ada di bank sangatlah crusial, sehingga harus dikelola dengan baik,
di Bank Danamon hal ini di kelola oleh system NCBS.
38.
Akunting dan sistem keuangan
Data keuangan dan pelaporan yang ada di Bank Danamon di keloka
dengan sangat canggih oelh system yang secara terintegrasi dari
semua bagian dan cabang yang menginput transaksi dengan
menggunakan system NCBS . Adapun laporan yang ada adalah
35
Income statement, balance sheet laporan perubahan modal, dan
banyak lagi laporan yang dibutuhkan oleh bagian bagian terkait
untuk dapat dibuat sebagai dasar pengambilan keputusan.
39.
Informasi pengiriman dan pemesanan
Informasi pengiriman dan pemesanan semua keperluan pengadaan
barang
yang
diperlukan
juga
sudah
menggunakan
cara
automatically order, yang dikelola dengan baik dalam memenuhi
semua kebutuhan di semua cabang maupun di semua bagian yang
memerlukan , di Bank Danamon semua proses tersebut dikelola
oleh procurement.
40.
Pelaporan informasi dari klien dan enterprise
Pelaporan informasi yang di dapat dari klien dan enterprice sudah
dikoordinasikan dengan baik di
Bank Danamon, sehingga semua
informasi yang diperlukan dengan cepat bisa didapatkan dari klien
dalam hal ini mitra kerja dari pada Bank Danamon.
41.
Sistem pembayaran domestik dan internasional
Sistem pembayaran domestic yang di gunakan di Bank Danamon
terhubung
dengan
semua
lalu
lintas
uang
(
LLG)
sudah
menggunakan system e-commerce yaitu dengan proses pengiriman
uang melalui system computerized yang langsung terlink dengan
system
yang
ada
di
Bank
Indonesia
.
system
pembayaran
internasionalpun sudah dilakukan dengan system e-commerce
sehingga dengan tepat dan cepat semua pengiriman uang secara
internasional dapat dengan mudah sampe ke Negara tujuan dengan
menggunakan
system
yang
langsung
terling
dengan
bank
koresponden Bank Danamon.
42.
Newsgroup
36
Bank Danamon memiliki suatu media news group, yang setiap saat
dapat diakses oleh semua karyawan melalui portal Bank Danamon,
adapun nama newsnya adalah “Spirit”, media ini sangat mudah
diakses, dan banyak informasi yang didapat, dan media ini dapat
memberikan informasi secara online.
43.
Conferencing
Conferencing yang dilakukan di Bank Danamon sudah dilakukan
dengan system yang baik sehingga pada saat melalukan conference
tidak ada lagi pembatas lokasi, kemudahan seperti ini memberikan
keefektifan kerja , dalam menyampaikan informasi – informasi yang
sesegera mungkin disampaikan.
44.
Online Banking
Untuk meraih peluang dari banyaknya pengguna internet saat ini,
Bank Danamon meluncurkan DOB Danamon Online Banking yang
kompetitif. Hal ini diciptakan untuk mengakomodasi para nasabah
yang butuh melakukan transaksi kapanpun dan dimanapun mereka
berada, tanpa harus menyiapkan waktu khusus pergi ke bank..
45.
Cash Management
Sejalan dengan meningkatnya persaingan bisnis clan semakin
kompleksnya transaksi keuangan saat ini, dunia usaha semakin
membutuhkan suatu terobosan dan solusi jitu untuk tetap berada di
garis depan.
Sebagai salah satu bank swasta nasional terbesar di Indonesia,
Bank Danamon melengkapi rangkaian produk terbaiknya dengan
menghadirkan
DANAMON
CASH
MANAGEMENT,
suatu
solusi
perbankan terpadu yang dirancang untuk membantu nasabah
dalam mengelola perputaran arus kas serta tingkat likuiditas secara
efektif dan efisien sehingga menghasilkan tingkat profitabilitas yang
optimal. Dengan memanfaatkan DANAMON CASH MANAGEMENT,
37
segala upaya strategis dapat lebih difokuskan pada bisnis inti
nasabah.
38
Tabel 2. Danamon Cash Management
• Efisiensi
– Otomasi atas berbagai transaksi pembayaran
– Efektifitas biaya & waktu: membebaskan Anda dari
keharusan untuk berkunjung langsung ke kantor
cabang
– Menyederhanakan berbagai tugas administratif
• Peningkatan Pendapatan
– Mengoptimalkan tingkat pengembalian sekaligus
menjaga likuiditas serta ketersediaan dana
– Mempercepat penerimaan piutang
• Kontrol
– Memudahkan proses rekonsiliasi
– Akses real-time kepada semua informasi saldo
melalui jaringan elektronik
• Resiko
– Memperbaiki manajemen risiko dan pemantauan
atas eksposur dana
– Kontrol yang lebih baik atas risiko pihak ketiga
46.
Account services
Kami
menawarkan
sejumlah
rekening
simpanan
dan
transaksional yang dapat dikelola menurut suatu struktur
tertentu untuk menyediakan informasi menyeluruh mengenai
bisnis
Anda.
Rekening-rekening
ini,
yang
dibuat
untuk
mendukung suatu manajemen arus kas yang sempurna, dapat
diakses melalui jaringan layanan Bank Danamon yang tersebar
luas di seluruh Indonesia.
a. Giro Danamon (Rupiah and Foreign Currency)
b. Time Deposit
c. Tabungan Danamon
47.
Disbursement services
Disbursement services yang dapat dilakukan adalah :
39
a.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
48.
Auto Credit
Payroll
Cash Delivery Service
Cash Withdrawal
Cheque Withdrawal / Incoming Clearing
Outgoing Transfer (LLG/RTGS)
Overbooking
Outgoing Remittance
Standing Instruction
Cheque Book Order
Collection service
Collection
service
yang
dapat
dilakukan
adalah
proses
pembayaran yang akurat dan tepat waktu kepada rekan bisnis
merupakan salah satu cara untuk membuktikan hal tersebut.
Rangkaian fasilitas pembayaran kami akan membantu Anda
mengotomasi berbagai tugas administratif serta mempermudah
proses rekonsiliasi yang terkait dengan aktifitas pembayaran
sehari-hari. Fasilitas Collection service meliputi :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
49.
Auto Debit
Cash Pick Up Service
Cash Deposit
Cheque Deposit / Outgoing Clearing
Inkaso
Intercity Clearing
Incoming Transfer (LLG/RTGS)
Incoming Remittance
Liquidity management
Pengelolaan
likuiditas
perusahaan
Anda
melalui
Layanan
Liquidity Management. Layanan ini memastikan ketersediaan
dana yang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan arus kas ,
sekaligus memaksimalkan tingkat pengembalian dari dana yang
mengendap.
a. Cash Pooling
m. Cash Distribution
40
Layanan Danamon Cash Management dapat diakses melalui
berbagai channel, yaitu:
1. Cash@Work
50. Jaringan Cabang Bank Danamon Branches
51. ATM
52. Danamon Access Center (Call Center)
53. Electronic Data Capture (EDC
54. HP Banking
VI.2 IDENTIFIKASI KOMPETITOR BANK DANAMON
Dalam menghadapi persaingan di dunia perbankan, kompetitor
Bank Danamon adalah sebagai berikut :
Rivalry of Competitor
Rivalvy Competitor Bank Danamon adalah bank BCA, bank Mandiri,
dan City Bank. Bank BCA memiliki produk Klik BCA, Bank Mandiri
dengan prioritas mandiri-nya dan City Bank dengan kartu kredit.
American Express® Card Services of PT Bank Danamon Indonesia
Tbk. (Danamon) hari ini meluncurkan Kartu Kredit Gold American
Express dengan tampilan baru dan memperkenalkan banyak
manfaat dan keistimewaan dimana salah satunya merupakan yang
pertama ada di Indonesia.
Kelebihan dari Kartu Kredit Gold American Express adalah :
1. Points Advance
Kartu kredit pertama di Indonesia yang memberikan fleksibilitas
terbesar untuk mendapatkan poin reward di depan untuk
kemudian dapat ditukarkan dengan hadiah yang diinginkan
pada saat itu juga. Hadiah-hadiah khusus dari Points Advance
tersedia mulai dari LCD TV, handphone, kamera digital, iPod
41
hingga iPod docking. Melalui Points Advance Anggota Kartu
Kredit Gold American Expres
BANK DANAMON
TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN
DISUSUN OLEH :
ENDRO SULARSO
(P0561 00 523
36E)
KASWIT
(P0561 00 583 36E)
M. IMAN
(P0561 00 613 36E)
RAHEL BUTAR BUTAR (P0561 00 653 36E)
YULIA MUSTIKA WATI (P0561 00 703 36E)
PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2011
I
DAFTAR ISI
I
DAFTAR ISI.......................................................................................2
II
KATA PENGANTAR............................................................................4
III
PENDAHULUAN................................................................................5
III.1
Latar Belakang.......................................................................5
III.2
Tujuan....................................................................................6
IV
DESKRIPSI PERUSAHAAN................................................................7
V
LANDASAN TEORI..........................................................................10
V.1
VI
E-COMMERCE.......................................................................10
V.1.1
DEFINISI E-COMMERCE.............................................10
V.1.2
KATEGORI DAN TREND E-COMMERCE.......................11
V.1.3
TREND APLIKASI E-COMMERCE.................................12
V.2
PROCESES E-COMMERCE.....................................................13
V.3
E-COMMERCE SUCCESS FACTORS........................................16
V.4
BUSINESS TO BUSINESS E-COMMERCE................................18
V.5
BUSINESS TO CONSUMER E-COMMERCE.............................19
V.6
E-COMMERCE MARKETPLACES.............................................20
V.7
Web base model untuk E-commerce...................................21
V.7.1
Model Brokerage.......................................................21
V.7.2
Model Periklanan......................................................23
V.7.3
Model Infomediary....................................................24
V.7.4
Model Vendor (Merchant).........................................25
V.7.5
Model Manufacturer (Direct).....................................25
V.7.6
Model Afiliasi............................................................25
V.7.7
Model Komunitas......................................................25
V.7.8
Model Subscripsi.......................................................26
V.7.9
Model Utility.............................................................26
PEMBAHASAN................................................................................27
2
VI.1
IDENTIFIKASI E-COMMERCE DI BANK DANAMON..................27
VI.2
IDENTIFIKASI KOMPETITOR BANK DANAMON.......................35
VI.3
STRATEGI KOMPETISI BANK DANAMON................................38
VI.3.1 Cost Leadership Strategy.........................................39
VI.3.2 Differentiaton Strategy.............................................41
VI.3.3 Innovation Strategy..................................................42
VI.3.4 Alliance Strategy......................................................43
VI.4
DANAMON
ANALISIS COMPETITIVE FORCE DAN STRATEGY BANK
44
VI.5
DANAMON
IDENTIFIKASI WEB BIS MODEL UNTUK E-COMMERCE DI BANK
47
VII
KESIMPULAN.................................................................................49
VIII DAFTAR PUSTAKA..........................................................................50
3
II
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas
rahmat dan ridho-Nya, makalah ini bisa diselesaikan sebagai salah
satu tugas dari materi Sistem Informasi Manajemen (SIM), Program
Magister Manajemen, MB-IPB.
Paper ini menjelaskan tentang penerapan e-commerce di Bank
Danamon, strategi kompetisi yang diterapkan Bank Danamon dalam
memenangkan persaingan serta identifikasi web bis model yang
digunakan untuk e-commerce
Akhir kata penulis sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas
segala bantuan serta pengajaran yang telah diberikan oleh Bapak Prof.
Dr. Kudang Seminar sehingga paper ini dapat selesai dengan baik.
Semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat.
4
III
PENDAHULUAN
III.1 Latar Belakang
Perbankan merupakan lembaga keuangan yang bergerak dalam
mengelola
jasa
manajemen
keuangan
masyarakat.
Kecepatan,
kemudahan, dan keamanan merupakan salah satu bentuk layanan
yang harus mampu diberikan oleh lembaga perbankan kepada para
nasabahnya. Manajemen sistem informasi dan penerapan teknologi
yang
canggih
dan
memadai
sangat
diperlukan
agar
mampu
memberikan layanan yang sesuai dengan harapan dan keinginan para
nasabahnya serta agar mampu tetap bersaing dengan lembaga
keuangan atau bank lainnya.
Bank Danamon sebagai salah satu institusi finansial yang terbesar di
Indonesia dan didukung oleh lebih dari 50 tahun pengalaman, Bank
Danamon terus berupaya menjadi bank yang “bisa mewujudkan setiap
keinginan nasabah” sesuai dengan brand promise-nya. Pada Desember
2009, Bank Danamon merupakan bank keenam terbesar di Indonesia
dalam hal jumlah aset, keempat terbesar dalam jumlah kapitalisasi
pasar serta memiliki jaringan cabang kedua terbesar, yaitu hampir
1.900 kantor cabang dan pusat pelayanan.
Sesuai
dengan
misinya,
bank
Danamon
senantiasa
berupaya
meningkatkan kepuasan nasabah dalam melakukan transaksinya.
Danamon telah mengembangkan Layanan perbankan elektronis untuk
menunjang transaksi perbankan yang mudah, aman dan nyaman.
Dengan demikian nasabah akan dapat melakukan transaksi perbankan
kapanpun dan dimanapun mereka berada.
5
Menyadari kebutuhan nasabah yang sangat beragam, Bank Danamon
menjawabnya dengan menyediakan berbagai produk dan layanan
yang sesuai dan dapat menjawab kebutuhan nasabah antara lain:
consumer banking, kartu kredit, SME & commercial, trade finance,
treasury product, cash management, rencana keuangan dan layanan
E-Banking.
Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan kepuasan pelanggan,
Bank Danamon telah menerapkan Electronic Business System (EBusiness) pada beberapa fungsi bisnis yang dimilikinya.
Salahsatu
penerapan e-business di bidang marketing adalah menyediakan
informasi layanan dan produk dengan memanfaatkan fasilitas media
internet, yang umum disebut dengan e-commerce.
Pada paper ini
akan dibahas mengenai penerapan e-commerce di Bank Danamon
dalam
rangka
memberikan
kemudahan
bagi
pelanggan
untuk
mengakses layanan produk dan jasa Bank Danamon.
III.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan paper ini adalah sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi
e-commerce
yang
dikembangkan
oleh
Bank
Danamon dalam meningkatkan pelayanan terhadap nasabah.
2. Mengidentifikasi web bis model Bank Danamon yang digunakan
untuk e-commerce
3. Mengidentifikasi strategi
kompetisi
Bank
Danamon
dalam
memenangkan persaingan dengan kompetitor
4. Meningkatkan pemahaman mahasiswa MB-IPB mengenai penerapan
e-commerce dalam sebuah perusahaan
6
7
IV
DESKRIPSI PERUSAHAAN
Danamon didirikan pada tahun 1956 sebagai Bank Kopra Indonesia. Di
tahun 1976 nama tersebut kemudian diubah menjadi PT Bank
Danamon Indonesia. Di tahun 1988, Danamon menjadi bank devisa
dan setahun kemudian mencatatkan diri sebagai perusahaan publik di
Bursa Efek Jakarta.
Sebagai akibat dari krisis keuangan Asia di tahun 1998, pengelolaan
Danamon
dialihkan
di
bawah
pengawasan
Badan
Penyehatan
Perbankan Nasional (BPPN) sebagai BTO (Bank Taken Over). Di tahun
1999, Pemerintah Indonesia melalui BPPN, melakukan rekapitalisasi
sebesar Rp32,2 triliun dalam bentuk obligasi pemerintah. Sebagai
bagian dari program restrukturisasi, di tahun yang sama PT Bank
PDFCI, sebuah BTO yang lain, dilebur menjadi bagian dari Danamon.
Kemudian di tahun 2000, delapan BTO lainnya (Bank Tiara, PT Bank
Duta Tbk, PT Bank Rama Tbk, PT Bank Tamara Tbk, PT Bank Nusa
Nasional Tbk, PT Bank Pos Nusantara, PT Jayabank International dan PT
Bank Risjad Salim Internasional) dilebur ke dalam Danamon. Sebagai
bagian dari paket merger tersebut, Danamon menerima program
rekapitalisasinya yang kedua dari Pemerintah melalui injeksi modal
sebesar Rp28,9 triliun. Sebagai surviving entity, Danamon bangkit
menjadi salah satu bank swasta terbesar di Indonesia.
Selanjutnya, Danamon terus melakukan upaya restrukturisasi yang
mencakup aspek manajemen, karyawan, organisasi, sistem, dan
identitas perusahaan. Upaya tersebut berhasil meletakkan landasan
dan
insfrastruktur
yang
baru
guna
mendukung
pertumbuhan
berdasarkan prinsip transparansi, tanggung jawab, integritas dan
profesionalisme.
8
Di tahun 2003, Asia Financial (Indonesia) Pte. Ltd mengakuisisi
Danamon, melalui konsorsium Fullerton Financial Holdings, anak
perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh Temasek Holdings, dan
Deutsche Bank AG yang merupakan pemegang saham pengendali.
Setelah melakukan evaluasi menyeluruh di bawah manajemen yang
baru, visi baru diluncurkan dan strategi baru dikembangkan dengan
model bisnis spesifik untuk masing-masing segmen pasar. Sejalan
dengan arahnya yang baru, pada tahun 2004 Danamon meluncurkan
inisiatif
Danamon
Simpan
Pinjam-nya,
yang
merupakan
bisnis
perbankan mikro, serta melakukan diversifikasi ke bidang kredit
konsumer melalui akuisisi Adira Finance, salah satu perusahaan
pembiayaan otomotif terbesar di Indonesia. Inisiatif tersebut diikuti
dengan perluasan jaringan Danamon Simpan Pinjam di tahun 2005
serta akuisisi bisnis American Express di Indonesia di tahun 2006 yang
menempatkan Danamon sebagai salah satu penerbit kartu terbesar di
Indonesia.
Kini, Danamon merupakan salah satu institusi finansial yang terbesar
di Indonesia. Didukung oleh lebih dari 50 tahun pengalaman, Danamon
terus berupaya menjadi bank yang “Bisa mewujudkan setiap keinginan
nasabah” sesuai dengan brand promise-nya. Per Desember 2009
Danamon merupakan bank keenam terbesar di Indonesia dalam hal
jumlah aset, keempat terbesar dalam jumlah kapitalisasi pasar serta
memiliki jaringan cabang kedua terbesar, yaitu hampir 1.900 kantor
cabang dan pusat pelayanan.
9
10
V
LANDASAN TEORI
V.1
E-COMMERCE
V.1.1 Definisi E-commerce
E-commerce (electronic commerce) merupakan istilah yang digunakan
oleh perusahaan untuk menjual dan membeli sebuah produk secara
online. E-commerce didefinisikan dari beberapa perspektif (Kalakota
dan Whinston (1997) yaitu berdasarkan komunikasi, proses bisnis,
layanan, dan online.
Definisi e-commerce berdasarkan beberapa prespektif yang telah
disebutkan yaitu :
1. Perspektif Komunikasi (Communications).
Menurut
perspektif
ini,
e-commerce
merupakan
pengiriman
informasi, produk/jasa, dan pembayaran melalui lini telepon,
jaringan komputer atau sarana elektronik lainnya.
5. Perspektif Proses bisnis (Business)
Menurut prespektif ini, e-commerce merupakan aplikasi teknologi
menuju otomatisasi transaksi dan aliran kerja perusahaan (work
flow).
6. Perspektif layanan (Service)
Menurut perspektif ini, e-commerce merupakan satu alat yang
memenuhi keinginan perusahaan, konsumen, dan manajemen
dalam memangkas service cost ketika meningkatkan mutu barang
dan ketepatan pelayanan.
7. Perspektif Online (Online)
11
Menurut perspektif ini, e-commerce berkaitan dengan kapasitas jual
beli produk dan informasi di internet dan jasa online lainnya.
Secara
umum
O’Brien
(2005)
menjelaskan
bahwa
e-commerce
mengubah bentuk persaingan, kecepatan bertindak, dan perampingan
interaksi, produk dan pembayaran dari pelanggan ke perusahaan dan
dari perusahaan ke pemasok. Sedangkan Anneahira.com memberikan
pengertian bahwa e-commerce merupakan penyebaran, pembelian,
penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik
seperti internet, televisi, atau jaringan komputer lainnya.
Dalam perkembangannya, e-commerce digunakan tidak hanya sekedar
untuk membeli dan menjual suatu produk tetapi e-commerce meliputi
seluruh
proses
pada
:
pengembangan,
pemasaran,
penjualan,
pengiriman, pelayanan, dan pembayaran untuk berbagai produk dan
jasa yang diperjual belikan di pasar global dengan dukungan dari
jaringan para mitra bisnisnya di seluruh dunia. Beberapa perusahaan
terkenal yang merupakan perusahaan e-commerce seperti : eBay,
Yahoo, Amazon.com, Google, Paypal, Wal-Mart, dan lain sebagainya.
V.1.2 Kategori dan Trend E-Commerce
Setidaknya terdapat tiga kategori utama e-commerce yang ada di
dunia
bisnis
yaitu
:
e-commerce Business-to-Consumer (B2C), e-commerce Business-toBusiness (B2B), dan e-commerce Consumer-to-Consumer(C2C) serta
ditambah dengan e-commerce Business-to-Government (B2G).
1. E-commerce Business-to-Consumer (B2C)
Perusahaan e-commerce yang masuk kategori B2C ini memasarkan
produk dan jasanya langsung dengan customer (retail) seperti
pembelian di Amazon.com yang merupakan took buku virtual yang
menjual buku melalui web sitenya.
12
Perusahaan yang menggunakan bentuk e-commerce B2C ini harus
mengembangkan situs web yang menarik untuk para pelanggannya
misalnya
dengan
multimedia,
tersedianya
proses
pesanan
pajangan
yang
virtual
dan
katalog
interaktif,
dan
sistem
pembayaran yang aman.
Karakteristik pada e-commerce B2C ini adalah terbuka untuk umum
karena informasi disebarkan untuk umum dan servis yang diberikan
bersifat umum juga (generic) dengan mekanisme yang dapat
digunakan oleh khalayak ramai.
8. E-commerce Business-to-Business (B2B)
Bentuk e-commerce B2B ini menggambarkan sebuah pasar ebusiness yang terjadi antara dua perusahaan/organisasi seperti WalMart
dan
Warner-Lambert.
Karakteristik
yang
dimiliki
oleh
perusahaan e-commerce B2B ini biasanya karena trading partner
yang
sudah
diketahui
dan
umumnya
memiliki
hubungan
(relationship) yang cukup lama sehingga sudah sama-sama memiliki
trust.
9. E-commerce Consumer-to-Consumer(C2C)
Kategori e-commerce C2C ini menggambarkan customer melakukan
penjualan langsung kepada konsumen lainnya seperti e-Bay yang
merupakan tempat lelang on-line, dimana para pelanggan dan juga
perusahaan saling membeli dan menjual ke satu sama lainnya
melalui proses lelang secara on-line. Contoh bentuk e-commerce
C2C yang lain seperti : iklan personal elektronik suatu produk atau
jasa yang digunakan untuk menjual ataupun membeli di situs koran
elektronik, portal e-commerce pelanggan, atau situs web personal.
13
V.1.3 Trend Aplikasi E-Commerce
E-commerce telah mengubah cara bagaimana perusahaan melakukan
bisnisnya baik dalam lingkup internal maupun dengan lingkungan
eksternalnya seperti dengan para pelanggan, pemasok, dan mitra
bisnis lainnya.
Trend dari aplikasi e-commerce di banyak perusahaan telah banyak
bergeser sejalan dengan semakin banyak pengalaman yang dimiliki
perusahaan dalam menjalankan e-commerce selama ini.
Trend aplikasi e-commerce di beberapa bentuk kategori bisnis ecommerce adalah sebagai berikut :
1. Pada kategori e-commerce B2C, dimana perusahaan memasarkan
produk dan jasanya langsung kepada customer (retail) melalui web,
telah berpindah dari yang hanya menawarkan informasi multimedia
di situs web perusahaan (brochureware) menjadi penawaran produk
dan jasa melalui katalog elektronik di web dan bahkan sampai pada
terjadinya transaksi penjualan secara online.
Trend aplikasi e-commerce B2C untuk
jangka panjang telah
mengalami perubahan dari pajangan toko web sederhana menjadi
sebuah situs web berkemampuan pemasaran interaktif yang
mampu memberikan pengalaman unik dalam berbelanja di web
bagi para pelanggannya, selanjutnya menuju toko web yang
memiliki
layanan
penuh
atau
terintegrasi
untuk
mendukung
pengalaman belanja pelanggan, kemudian berkembang menuju
model penjualan web mandiri sebagai tempat para pelanggan
dalam mengkonfigurasikan dan menyesuaikan berbagai produk dan
jasa yang mereka inginkan, kemudian dikembangkan pula portal
web ritel B2C yang luas, dan pada akhirnya dimungkinkan semua
aktivitas e-commerce dalam B2C akan dijalankan sepenuhnya
melalui e-business.
14
10.
Pada kategori e-commerce B2B, dimana menggambarkan sebuah
pasar
e-business
yang
terjadi
antara
dua
perusahaan
telah
berpindah cepat dari layanan mandiri di Web ke kemampuan
konfigurasi serta penyesuaian dan ekstranet yang menghubungkan
para mitra bisnisnya.
Pada
perkembangannya
e-commerce
B2B
juga
memiliki
kecenderungan untuk menggunakan portal e-commerce B2B yang
menyediakan berbagai katalog, proses jual beli, dan pasar lelang
untuk para pelanggan dari bidang bisnis dalam atau lintas industri.
Pada akhirnya dimungkinkan pula e-commerce dalam B2C ini akan
dijalankan sepenuhnya melalui e-business.
V.2
PROCESES E-COMMERCE
Dalam proses e-commerce, perusahaan membutuhkan beberapa
komponen
utama
agar
operasi
dan
manajemen
aktivitas
e-
commercenya berjalan dengan baik. Komponen-komponen pokok yang
memiliki peran penting dalam proses e-commerce tampak seperti pada
gambar berikut :
Process Categories of eCommerce
Access
Access Control
Control
Workflow
Content
Workflow Management
Management
Content Management
Management
&
& Security
Security
Profiling
Profiling Catalog Management
Event
Catalog Management
Event Notification
Notification
&
& Personalizing
Personalizing
Search
Payment
Search Management
Management Payment
Collaboration
Collaboration
&
& Trading
Trading
Gambar 1. Proses E-Commerce
15
1. Pengendalian akses dan keamanan
Situs e-commerce harus memberikan rasa percaya dan akses yang
aman untuk berbagai pihak dalam transaksi e-commerce, misalkan
dengan adanya kata kunci (password), kunci enskipsi, sertifikasi,
atau tanda tangan digital. Kemudian ada otorisasi akses yang hanya
ke bagian tertentu saja sehingga hanya para pelanggan yang
terdaftar saja yang dapat mengakses informasi dan aplikasi yang
ada.
Pengendalian akses dan keamanan ini perlu dilakukan untuk
melindungi sumber daya situs e-commerce dari berbagai ancaman
seperti hacker, pencurian password atau nomor kartu kredit, atau
menghindari kegagalan sistem.
11.
Membuat profil dan personalisasi
Proses pembuatan profile dan personilasasi menggunakan alat
pembuat profile seperti pendaftaran, file cookie, software penelusur
perilaku dalam situs web dan respon pemakai. Profil ini digunakan
untuk mengenali kita sebagai pemakai individual, memberikan
tampilan personalisasi, saran atas produk dan iklan web.
Tujuan proses pembuatan profile ini untuk tujuan manajemen
rekening, pembayaran, mengumpulkan data mengenai manajemen
hubungan
pelanggan,
perencanaan
pemasaran,
dan
untuk
manajemen situs web itu sendiri.
12.
Manajemen pencarian
Software e-commerce harus meliputi komponen mesin pencari situs
web untuk dapat membantu para pelanggannya dalam menemukan
produk dan jasa tertentu yang mereka inginkan untuk dievaluasi
atau dibeli.
13.
Manajemen isi dan katalog
16
Isi e-commerce sebagian besar berbentuk katalog multimedia yang
memuat informasi produk sehingga membuat dan mengelola
catalog merupakan rangkaian utama dari manajemn isi. Software
manajemen isi tersebut bekerja dengan alat pembuat profile yang
sudah disebutkan sebelumnya.
Software manajemen isi akan membantu perusahaan e-commerce
untuk
mengembangkan,
memperbaharui,
dan
menghasilkan,
menyimpan
data
teks
mengirimkan,
serta
informasi
multimedia di situs web e-commerce. Selanjutnya manajemen isi
dan katalog dapat diperluas untuk memasukkan proses konfigurasi
produk yang akan mendukung layanan mandiri berbasis web dan
penyesuaian massal atas berbagai produk perusahaan.
14.
Manajemen arus kerja
Sistem arus kerja e-business digunakan untuk membantu para
karyawan secara elektronik bekerja sama untuk menyelesaikan
tugas pekerjaan dengan menggunakan mesin software arus kerja
(workflow
software
engine).
Sistem
ini
memastikan
bahwa
transaksi, keputusan, dan aktivitas kerja yang tepat dilakukan, serta
data dan dokumen yang benar telah dikirimkan ke para karyawan,
pelanggan, pemasok, dan pihak stakeholder.
17
15.
Pemberitahuan kegiatan
Proses pemberitahuan kegiatan (event notification) memainkan
peranan penting dalam sistem e-commerce karena sistem ini
digunakan
untuk
memonitor
semua
proses
e-commerce
dan
mencatat semua kegiatan yang relevan, termasuk perubahan
mendadak
atau
ketika
dalam
masalah.
Sistem
ini
akan
memberitahukan kepada para pelanggan, pemasok, dan pegawai
serta
stakeholder
mengenai
semua
kegiatan
transaksi
yang
berkaitan dengan status mereka dengan melalui pesan elektronik
seperti e-mail, newsgroup, penyeranta (pager), atau fax.
16.
Kerjasama dan perdagangan
Tujuan utama e-commerce adalah untuk mendukung kesepakatan
kerjasama dan layanan perdagangan yang dibutuhkan oleh para
pelanggan, pemasok, dan stakeholder lainnya. Seperti halnya dalam
e-business,
sistem
e-commerce
juga
fokus
menumbuhkan
komunitas berkepentingan online untuk meningkatkan layanan
pelanggan dan membangun loyalitasnya.
17.
Proses pembayaran elektronik
Pembayaran sebagai proses nyata dan penting dalam transaksi ecommerce. Sekarang ini sebagian besar sistem e-commerce yang
terlibat
dalam
web
dan
bisnis
B2C
menggunakan
proses
pembayarannya dengan kartu kredit.
V.3
E-COMMERCE SUCCESS FACTORS
Dalam
menciptakan
perusahaan
e-commerce
yang
sukses
dan
berkelanjutan maka secara umum tentunya perusahaan harus mencari
cara untuk dapat membangun kepuasan, loyalitas, dan hubungan baik
18
dengan para pelanggan secara online agar mereka tetap kembali ke
toko web perusahaan kita.
Kunci
keberhasilan
perusahaan
ritel
elektronik
adalah
ketika
perusahaan mampu mengoptimalkan beberapa faktor sukses ecommerce seperti berikut :
e-Commerce Success Factors
Selection
Selection&&Value
Value
Performance
Performance&&Service
Service
Look
Look&&Feel
Feel
Advertising
Advertising&&Incentives
Incentives
Some Key
Personal
PersonalAttention
Attention
Factors
Community
CommunityRelationships
Relationships
for Success
Security
Security&&Reliability
Reliability
in E-commerce
Gambar 2. Faktor Sukses E-Commerce
1. Selection and Value
Faktor Pilihan dan nilai meliputi : pilihan produk yang menarik,
harga yang bersaing, jaminan kepuasan, dan dukungan pelanggan
setelah penjualan.
18.
Performance and Service
Faktor Kinerja dan pelayanan meliputi : navigasi, proses belanja,
dan pembelian serta konfirmasi pengiriman yang cepat dan mudah.
19.
Look and Feel
19
Faktor Tampilan dan rasa yakni meliputi : pajangan web, situs web,
area belanja, produk multimedia, halaman katalog dan fitur belanja
yang menarik.
20.
Advertising and incentives
Faktor Iklan dan insentif meliputi : web dan promosi e-mail
bersasaran serta penawaran khusus, termasuk iklan di berbagai
situs afiliasi.
20
21.
Personal attention
Faktor perhatian personal meliputi : halaman web personal, saran
produk yang dipersonalisasi, iklan web dan pemberitahuan e-mail,
serta dukungan interaktif untuk semua pelanggan.
22.
Community relationship
Faktor hubungan dengan komunitas meliputi komunitas virtual para
pelanggan, pemasok, perwakilan perusahaan, dan lain-lainnya
melalui newsgroup, ruang bincang, serta berbagai hubungan ke
situs-situs terkait.
23.
Security and Reliability
Faktor keamanan dan keandalan meliputi keamanan informasi
pelanggan dan transaksi di situs web, informasi produk yang dapat
dipercaya, serta pemenuhan pesanan yang dapat diandalkan.
V.4
BUSINESS TO BUSINESS E-COMMERCE
Secara umum aktifitas e-commerce mencakup berbagai aktivitas mulai
dari direct marketing, search jobs, online banking, banking, egovernment, e-purchasing, B2B exchanges, ccommerce, m-commerce,
auctions, travel, online publishing dan consumer services. Dalam
aplikasinya e-commerce dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu
business to business (B2B) dan business to customer (B2C).
Secara umum aktivitas dari B2B ini seperti trading partners dan
pertukaran data (data exchange) yang dilakukan secara rutin antara
pebisnis. Sedangkan aktivitas B2C itu seperti perusahaan retail yakni
perusahaan mempromosikan produk dan jasa, melayani customernya
melalui katalog elektronik di web
sampai pada transaksi penjualan
yang semuanya dilakukan secara online, dan dalam perkembangannya
B2B lebih pesat dibandingkan B2C.
21
Business
to
Business
e-commerce
umumnya
menggunakan
mekanisme EDI (electronic data interchange), tetapi karena begitu
banyaknya standarisasi yang ada, dalam pelaksanaannya menyulitkan
antara pebisnis untuk saling berinteraksi sehingga berkembanglah
dewasa ini yang dinamakan Extensible Markup Language (XML) yang
dikembangkan oleh World Wide Web Consortium (W3C), dimana dalam
XML
ini
tersimpan
struktur
dan
jenis
elemen
data
di
dalam
dokumennya yang berbentuk tags seperti HTML sehingga sangat
efektif
digunakan
dalam
sistem
yang
berbeda.
Sehingga
yang
sebelumnya EDI menggunakan jaringan yang sering disebut VAN
(value added network) dengan populernya jaringan internet mulai
dikenal sebuah sistem yang disebut EDI over internet dan sistem
lainnya
yang
sedang
berkembang
seperti
electronic/internet
procurement dan ERP (enterprise resource planning).
V.5
BUSINESS TO CONSUMER E-COMMERCE
Sedangkan aktivitas Business to Cunsumer e-commerce (B2C) itu
seperti perusahaan retail yakni perusahaan mempromosikan produk
dan jasa, melayani customer melalui katalog elektronik di web sampai
pada terjadinya transaksi penjualan yang semuanya dilakukan secara
online menggunakan media internet.
Pada
umumnya
Business
to
Customer
e-commerce
(B2C)
menggunakan internet dengan berbagai model pendekatan seperti
electronic shopping mall atau dengan konsep portal. Keduanya
menggunakan website sebagai basisnya. Aktifitas electronic shopping
mall lebih kepada mempromosikan produk dan service yang ada
dengan dukungan online catalog dan sebagainya. Contoh dari sistem
ini
seperti
amazon
(http://www.amazon.com)
dan
netmarket
(http://www.netmarket.com).
22
Sedangkan dalam konsep portal lebih ke pelayanan yang lebih
kompleks dimana electronic shopping mall juga termasuk didalamnya,
dengan tetap berbasis pada website, di dalam portal ini juga terdapat
pelayanan
lainnya
sebagainya.
seperti
Contoh
dari
e-mail,
online
sistem
ini
database,
seperti
news
netscape
dan
home
(http://home.netscape.com) dan yahoo(http://www.yahoo.com).
V.6
E-COMMERCE MARKETPLACES
Implementasi e-Commerce menuntut pergeseran paradigma secara
fundamental,
dari
yang
semula
marketplace
yang
menekankan
interaksi secara fisik antara penjual dan pembeli menjadi marketspace
yang
mengandalkan
transaksi
elektronik.
Dalam
traditional
marketplace, lalu lintas informasi, produk/jasa, dan pembayaran
bersifat fisik (location based).
Dengan kata lain, model bisnis yang berlaku adalah geographic
business model. Sebaliknya, dalam dunia virtual marketplace, aliran
informasi produk, proses komunikasi antara produsen dan konsumen,
distribusi
barang/jasa
dan
transaksi
berlangsung
dalam
dunia
maya/virtual.
One to Many
Many to Some
Many to Many
Many toMarketplaces
One
Some to Many
Gambar 3. E-Commerce Success Marketplace
Lima tipe utama dalam
aplikasi e-commerce marketplace yang
digunakan pada bisnis saat ini yaitu :
23
1. One to Many : Sell-side marketplaces
Tipe ini disebut Pasar penjual (sell-side), dimana dalam pasar ini
dikendalikan oleh satu supplier utama, yang menyajikan produk
katalog dan daftar harga seperti : perusahaan Cisco.com and
Dell.com.
24.
Many to One : Buy-side marketplace
Tipe ini disebut Pasar pembeli (buy-side), dimana para supolier
tertarik untuk datang ke banyak orang yang berkumpul untuk
melakukan pertukaran, kemudian mereka menawarkan bisnisnya
pada seorang pembeli utama, seperti perusahaan GE atau AT&T.
25.
Some to Many : Distribution marketplace
Tipe ini disebut Pasar distribusi, dimana sekelompok supplier utama
mengkombinasikan produk katalog mereka untuk menarik perhatian
para pembeli yang lebih banyak, seperti perusahaan verticalNet
ddan Work.com
26.
Many to Some : Procurement marketplace
Tipe ini disebut Pasar pengadaan, dimana sekelompok pembeli
utama mengkombinasikan katalog/daftar pembelian mereka untuk
lebih menarik para supplier agar lebih berkompetisi dan bisa
mendapatkan harga yang lebih rendah, seperti perusahaan Auto
industri Convisint dan industri energi Pantellos.
27.
Many to Many : Pasar lelang
Tipe ini disebut juga Pasar lelang, dimana terdapat banyak pembeli
dan banyak juga penjual yang dapat menciptakan berbagai “para
pembeli”
atau
“para
penjual”
yang
dengan
dinamis
akan
mengoptimalkan terciptanya harga, seperti perusahaan eBay dan
FreeMarkets.
24
V.7
Web base model untuk E-commerce
V.7.1 Model Brokerage
Broker adalah sebagai pembuat pasar:
mereka akan membawa
pembeli dan penjual secara bersama-sama dan memfasilitasi transaksi
pembelia/penjualan. Broker memainkan frekuensi dalam kaitan pasar
di dalam B2B, B2C ataupun C2C.
Pada umumnya broker akan
mengenakan tariff fee ataupun komisi untuk setiap transaksi dimana
ketentuan penentuan komisi tersebut akan bervariasi.
Proses model
broker meliputi:
Pertukaran Pasar (tempat), menyediakan cakupan pelayanan secara
menyeluruh yang mewakili proses transaksi, dari penilaian pasar
terhadap proses negosiasi dan pemenuhan persyaratan di dalamnya.
Proses pertukaran ini (exchange) dapat beroperasi secara independen
dalam industry, atau akan
di lindungi oleh konsorsium industry.
Broker akan memberlakukan jasa pelayanan kepada penjual dalam
bentuk fee dalam setiap transaksi berdasarkan nilai dari penjualan
yang terjadi, atau memberlakukan fee keanggotaan.
Pemenuhan
Pembelian/Penjualan.
Pelanggan
mengkhususkan
pemesanan untuk pembelian dan penjualan untuk barang dan jasa,
termasuk
harga,
pengiriman
dan
sebagainya.
Broker
akan
mengenakan jasa/fee kepada pembeli/penjual.
Sistem Pengumpulan Permintaan.
Dengan menggunakan istilah
“name-your-price” diinisiasi oleh Priceline.
Pembeli yang prospektif
akan mengajukan penawaran yang terikat terhadap barang dan jasa
yang diinginkan, dan broker dalam hal ini akan mengatur proses
pemenuhannya.
25
Broker lelang.
Melakukan lelang kepada penjual ataupun vendor.
Broker akan men-charge penjual berupa daftar skala komisi yang
disertai dengan nilai dari transaksinya masing-masing.
Lelang akan
bervariasi sesuai dengan penawaran dan aturan-aturan di dalamnya.
Proses lelang balik biasanya juga terjadi dalam proses lelang ini.
Transaksi broker.
Mereka akan menyediakan pihak ketiga dalam hal
mekanisme pembayaran kepada pembeli dan penjual dalam proses
transaksi
Pembayaran Broker (reward).
Broker akan menawarkan reward
(bonus) kepada pihak-pihak tertentu yang bisa menemukan orang,
idea
tau
harapan-harapan
lainnya,
meskipun
kesulitan dalam proses penemuan tersebut.
akan
menemukan
Broker akan membuat
daftar item dengan fee yang flat dan persentase dari reward (bonus)
untuk setiap item yang ditemukan.
Distributor, merupakan katalog proses operasi yang menghubungkan
sejumlah daftar produk manufacturers (pabrik) dengan volume dan
pembeli retail.
Broker akan memfasilitasi transaksi bisnis antara
distributor franchise dan rekanan bisnisnya.
Agen Pencarian, adalah agen (missal agen software atau ‘robot’)
digunakan untuk mencari harga dan ketersediaan barang dan jasa
yang diinginkan oleh pembeli, atau lebih jauh untuk menentukan
informasi yang diinginkan oleh pembeli
Mall Virtual (Dunia Maya), sebagai penyelenggara penjualan online.
Tempat jual beli akan mengenakan charge untuk setting-up, daftar
bulanan dan atau fee transaksi.
Lebih jauh, proses ini akan
menyediakan pelayanan transaksi secara otomatis dan kesempatan
hubungan pemasaran.
26
V.7.2 Model Periklanan
Model jaringan periklanan merupakan perluasan dari model media
penyiaran tradisional.
Penyiar, dalam hal ini, jaringan website,
menyediakan content (isi), biasanya gratis dan pelayanan baik email,
chat maupun forum diskusi yang dikombinasikan dengan pesan-pesan
periklanan dalam ikon-ikon di dalam media website tersebut. Ikon-ikon
tersebut bisa jadi merupakan sumber pendapatan bagi penyiar.
Penyiar bisa jadi merupakan pembuat content (isi) termasuk proses
distribusinya.
Model periklanan akan efektif berjalan ketika jumlah
yang melihat tampilan website dalam jumlah besar.
Portal, adalah titik permulaan (awal) kepada jaringan (web), biasanya
merupakan mesin pencarian yang termasuk dalam diversifikasi isi dan
pelayanan.
Volume
yang
menciptakan
keuntungan
tinggi
dan
membuat
mengizinkan
proses
untuk
periklanan
diversifikasi
pelayanan lebih jauh.
Portal personal, mengizinkan pengkhususan dalam konteks hubungan
dan isi.
Peningkatan loyalty sebagai hasil dari alokasi waktu yang
digunakan oleh pengguna web.
Portal Ceruk. Membangun demografi pengguna yang teratur. Sebagai
contoh, lokasi web yang menarik bagi pembeli rumahan, wanita muda
atau
pasangan
rumah
tangga,
dapat
dilihat
setelah
penyedia
periklanan bersedia untuk membayar harga yang ditetapkan.
Kerahasiaan, daftar item penjualan dan pembelian yang disertai
dengan daftar harga, namun memungkinkan dari fee keanggotaan.
Register Pengguna, layanan ini biasanya gratis untuk melakukan akses
namun perlu melakukan register/daftar terlebih dahulu.
27
Latar belakang Periklanan, pembuat freeware yang membuat layanan
yang disertai produk-produk mereka.
Sebagai contoh, perluasan
pencarian secara otomatis, juga membawa kepada link periklanan bagi
pencari/pengguna web.
Target
Periklanan,
yang
diterjemahkan
oleh
Google,
membawa
perluasan/kepanjangan dari jaringan secara tepat dalam hal periklanan
di dalam web.
Google mengidentifikasi arti dari web dan secara
otomatis membawa kepada iklan yang relevan ketika mengunjungi
halaman web.
Dengan target periklanan ini membawa keuntungan
bagi pengiklan kepada pengguna/pelanggan secara spesifik hanya
dengan menggunakan kata kunci dan penyedia website dapat
menggeneralisir pendapatan dari konten web.
V.7.3 Model Infomediary
Meliputi data tentang pelanggan dan kebiasaannya dalam konsumsi
yang bernilai, terutama ketika informasi yang ada dianalisis dan
dipakai untuk kampanye pemasaran.
Pengumpulan data secara
independen tentang produser dan produk yang dihasilkan sangat
dibutuhkan oleh pelanggan ketika mempertimbangkan pembelian.
Beberapa fungsi perusahaan sebagai infomediary (media informasi)
membantu pembeli dan atau penjual memahami pasar. Infomediary
meliputi:
1. Jaringan Periklanan
28. Pelayanan Pengukuran Audien
29. Marketing Insentive
30. Metamediary, memfasilitasi transaksi antara pembeli dan penjual
dengan menyediakan informasi secara komprehensif dan pelayanan
menyeluruh, tetapi tidak melibatkan pertukaran barang dan jasa di
antara pihak-pihak yang terkait.
28
V.7.4 Model Vendor (Merchant)
Penjual dan retailer dari barang dan jasa. Penjualan mungkin dibuat
berdasarkan daftar harga atau pelalui proses lelang.
Model vendor
meliputi:
1. Virtual Merchant
31. Katalog Merchant
32. Click dan Mortar
33. Bit Vendor
V.7.5 Model Manufacturer (Direct)
Manufactur atau ‘Model Langsung” diprediksikan bahwa kekuatan dari
jaringa
Web
memberikan
pabtik-parik
(manufacturers)
untuk
menjangkau pembeli secara langsung dan menawarkan jalur distribusi.
Model
Manufacturer
ini
dapat
didasarkan
kepada
efisiensi,
meningkatkan pelayanan pelanggan dan pemahaman lebih baik dari
pelanggan.
V.7.6 Model Afiliasi
Kebalikan
dari
model
portal,
yang
mempunyai
objektif
untuk
mendapatkan volume yang tinggi, Model Afiliasi ini menyediakan
kesempatan dalam hal pembelian dimana pelanggan dapat melakukan
browsing. Model ini menawarkan insentif keuangan untuk melakukkan
afiliasi dengan situs partner.
V.7.7 Model Komunitas
Model komunitas ini didasarkan pada loyalitas pelanggan/pemakai.
Pemakai mempunyai investasi yang tinggi dalam hal waktu dan emosi.
Pendapatan dapat didasarkan dari penjualan barang dan jasa atau
kontribusi secara sukarela. Model ini meliputi:
1. Model Sumber terbuka
34. Model Penyiaran Publik
29
35.
Jaringan Pengetahuan
V.7.8 Model Subscripsi
Pengguna dikenakan charge secara periodic, baik harian, bulanan
maupun tahunan untuk mendapatkan pelayanan. Hal ini tidak biasa
dilakukan untuk situs kombinasi antara gratis dan fee keanggotaan.
Fee dikenakan dalam hal contents service, person-to-person pelayanan
jaringan, service kepercayaan dan provider internet.
V.7.9 Model Utility
Utility model adalah model yang menerapkan tariff kepada pengguna.
Model ini sering digunakan oleh layanan-layanan penting, seperti
listrik, air dan layanan telepon. ISP pada sebagian belahan dunia dapat
beroperasi berdasarkan utility model. Model ini menerapkan tariff atas
koneksi berdasarkan waktu.
30
VI
PEMBAHASAN
VI.1 IDENTIFIKASI E-COMMERCE DI BANK DANAMON
Saat ini kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi sebuah
perubahan
tradisi
dari
kultur
masyarakat
sehari-hari,
dengan
terciptanya sebuah keterbukaan dan transparansi di berbagai bidang,
yang terutama di bidang Teknologi Informasi (IT). Informasi yang cepat
dan akurat merupakan bentuk informasi yang sangat dibutuhkan oleh
masyarakat, termasuk didalamnya dunia bisnis.
Berkembangnya penggunaan Internet dan teknologi World Wide Web,
menyebabkan
munculnya
penggunaan
internet
mengalami
perkembangan yang luar biasa di bidang bisnis terutama pada
perusahaan skala besar maupun kecil. Sejak berkembangnya teknologi
internet tersebut pada tahun 1990-an penggunaannya meluas karena
dipandang memberikan manfaat yang sangat besar bagi kelancaran
proses-proses bisnis.
Penggunaan teknologi internet diharapkan dapat memberikan manfaat
yang besar terhadap dunia bisnis yang kompetitif tersebut. Perusahaan
yang mampu bersaing dalam kompetisi tersebut adalah perusahaan
yang
mampu
mengimplementasikan
teknologi
ke
dalam
perusahaannya. Salah satu jenis implementasi teknologi dalam hal
meningkatkan persaingan bisnis dan penjualan produk-produk adalah
dengan menggunakan electronic commerce (e-Commerce) untuk
memasarkan berbagai macam produk atau jasa, baik dalam bentuk
fisik maupun digital. Dalam penggunaan teknologi tersebut, berbagai
pihak yang terkait dengan perusahaan seperti investor, konsumen,
pemerintah akan ikut berperan.
31
Dengan semakin matangnya teknologi internet dan web, teknologiteknologi ini meningkatkan kemampuan perusahaan yang canggih
dalam hal komunikasi bisnis dan dalam hal kemampuannya berbagi
informasi, selain itu berbagi sumber daya lain yang bernilai.
Ide dasar serta manfaat e-Commerce dalam meningkatkan pelayanan
terhadap pelanggan serta meningkatkan daya saing perusahaan dalam
hal ini menjadi sudut pandang dari penulis yang dijadikan sebagai
obyek dalam tulisan ini. Melihat kenyataan tersebut, maka penerapan
teknologi e-Commerce merupakan salah satu factor yang penting
untuk menunjang keberhasilan suatu produk dari sebuah perusahaan.
Untuk mempercepat dan meningkatkan penjualan cepat maka dengan
melihat perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat tersebut
dapat memanfaatkan suatu layanan secara on-line yang berupa eCommerce.
Dengan perkembangan teknologi saat ini, e-commerce lebih dari
sekedar sekedar membeli dan menjual produk secara online, tetapi
sudah
menyangkut
proses
dari
pengembangan
,
pemasaran
,
penjualan, pengiriman , pelayanan, pembayaran untuk berbagai
produk dan jasa yang diperjual belikan dalam pasar global berjaringan
para pelanggan , oleh karena itu mengembangkan kemampuan
kemampuan e commerce telah menjadi pilihan penting yang harus
diambil dan diaplikasikan .
Bank Danamon menerapkan e commerce dalam rangka memajukan
dan mempermudah layanan bagi nasabah agar semua kebutuhan
transaksi perbankan yang diperlukan oleh nasabah dapat didapatkan
dan dengan mudah digunakan.
Meskipun
demikian,
istilah
e-Commerce
sebenarnya
dapat
di
definisikan berdasar 5 perspektif (Phan, 1998; Tabel 1): (1) on-line
32
purchasing perspective; (2) digital communications perspective; (3)
service
perspective;
(4)
business
process
perspective;
dan
(5)
marketof- one perspective. Dengan demikian, pada hakikatnya dalam
lingkup yang luas e-Commerce bisa dikatakan ekuivalen atau sama
dengan ebusiness (Turban, et al., 2000). Penerapan yang ada di Bank
Danamon adalah sebagai berikut :
Tabel 1. E-Commerce Bank Danamon
PERSPEKTIF
On-line Purchasing
Pespective
DEFINISI E- COMMERCE
Sistem yang
memungkinkan nasabah
dapat bertransaksi lewat
web dan informasi
lainnya.
Digital Communication
Perspective
Sistem yang
memungkinkan
pengiriman informasi
digital produk, jasa dan
pembayaran online, yaitu
seperti E-statement ,
speed
Service Perspective
Sistem yang memungkinka
upaya menekan biaya,
menyempurnakan kualitas
produk dan informasi
instan terkini, dan
meningkatkan kecepatan
penyampaian jasa
misalnya adalah EStatement, dengan
pengiriman lewat email,
maka akan mengurangi
biaya pengiriman ke
nasabah.
FOKUS
Transaksi
online
DOB
( Danamon
Online
Banking )
Komunikasi
secara
elektronis
yaitu untuk
informasi
online lewat
email dan
pembayaran
online
Efisiensi dan
layanan
pelanggan,
dan nasabah
juga
mendapatkan
rekening
korannya
dengan tepat
waktu ( on
time )
33
Business Process
Perspective
Market-of-one
Perspective
Sistem yang
memungkinkan
otomatisasi transaksi
bisnis dan aliran kerja, di
Bank Danamon , adalah
merupakan data yang
tersedia untuk proses
bisnis dalam pengambilan
kleputusan
Sistem yang
memungkinkan proses
‘Customization’ produk
dan jasa untuk
diadapatasikan pada
kebutuhan dan keinginan
setiap pelanggan secara
efisien, penerapan di Bank
Danamon adalah misalnya
dengan memberikan
layanan DOB , banyak
digunakan oleh nasabah
yang sering mobile, yang
setiap saat dapat
bertransaksi dan
dimanapun.
Otomatisasi
proses bisnis,
data tersebut
diambil dari
NCBS
Process
customization
Beberapa aplikasi umum yang berhubungan dengan e-Commerce
yang diterapkan di Bank Danamon adalah :
34
1. E-mail dan Messaging
Semua komunikasi yang digunakan di Bank Danamon adalah
melalui Email, hal ini sangat mendukung semua proses kerja di
Bank Danamon, sehingga semua keputusan dapat diambil dengan
mudah dan waktunya cepat.
36.
Content Management Systems
Content management systems yang digunakan di bank Danamon atau biasa di
sebut dengan CMS sebenarnya merupakan suatu sistem yang di
gunakan untuk mempermudah dalam memfasilitasi pembuatan,
pengelolaan, pembaharuan, dan publikasi content pada sebuah
situs website ataupun blog. Dengan adanya content management
system (cms) yang terintegrasi pada suatu website atau blog,
seseorang dalam melakukan pengelolaan situs yang dinamis
beserta isi data content nya yang berupa informasi dalam bentuk
teks, grafik, images, video maupun dalam format lainnya semakin di
permudah bahkan untuk orang awan sekalipun dapat mengelolah
suatu website ataupun blog beserta isi content nya dengan sangat
cepat dan mudah .
37.
Dokumen, spreadsheet, database
Semua dokumen yang dikelola di Bank Danamon disimpan dan
dikelola dalam data base yang disimpan secara teratur, karena data
ada di bank sangatlah crusial, sehingga harus dikelola dengan baik,
di Bank Danamon hal ini di kelola oleh system NCBS.
38.
Akunting dan sistem keuangan
Data keuangan dan pelaporan yang ada di Bank Danamon di keloka
dengan sangat canggih oelh system yang secara terintegrasi dari
semua bagian dan cabang yang menginput transaksi dengan
menggunakan system NCBS . Adapun laporan yang ada adalah
35
Income statement, balance sheet laporan perubahan modal, dan
banyak lagi laporan yang dibutuhkan oleh bagian bagian terkait
untuk dapat dibuat sebagai dasar pengambilan keputusan.
39.
Informasi pengiriman dan pemesanan
Informasi pengiriman dan pemesanan semua keperluan pengadaan
barang
yang
diperlukan
juga
sudah
menggunakan
cara
automatically order, yang dikelola dengan baik dalam memenuhi
semua kebutuhan di semua cabang maupun di semua bagian yang
memerlukan , di Bank Danamon semua proses tersebut dikelola
oleh procurement.
40.
Pelaporan informasi dari klien dan enterprise
Pelaporan informasi yang di dapat dari klien dan enterprice sudah
dikoordinasikan dengan baik di
Bank Danamon, sehingga semua
informasi yang diperlukan dengan cepat bisa didapatkan dari klien
dalam hal ini mitra kerja dari pada Bank Danamon.
41.
Sistem pembayaran domestik dan internasional
Sistem pembayaran domestic yang di gunakan di Bank Danamon
terhubung
dengan
semua
lalu
lintas
uang
(
LLG)
sudah
menggunakan system e-commerce yaitu dengan proses pengiriman
uang melalui system computerized yang langsung terlink dengan
system
yang
ada
di
Bank
Indonesia
.
system
pembayaran
internasionalpun sudah dilakukan dengan system e-commerce
sehingga dengan tepat dan cepat semua pengiriman uang secara
internasional dapat dengan mudah sampe ke Negara tujuan dengan
menggunakan
system
yang
langsung
terling
dengan
bank
koresponden Bank Danamon.
42.
Newsgroup
36
Bank Danamon memiliki suatu media news group, yang setiap saat
dapat diakses oleh semua karyawan melalui portal Bank Danamon,
adapun nama newsnya adalah “Spirit”, media ini sangat mudah
diakses, dan banyak informasi yang didapat, dan media ini dapat
memberikan informasi secara online.
43.
Conferencing
Conferencing yang dilakukan di Bank Danamon sudah dilakukan
dengan system yang baik sehingga pada saat melalukan conference
tidak ada lagi pembatas lokasi, kemudahan seperti ini memberikan
keefektifan kerja , dalam menyampaikan informasi – informasi yang
sesegera mungkin disampaikan.
44.
Online Banking
Untuk meraih peluang dari banyaknya pengguna internet saat ini,
Bank Danamon meluncurkan DOB Danamon Online Banking yang
kompetitif. Hal ini diciptakan untuk mengakomodasi para nasabah
yang butuh melakukan transaksi kapanpun dan dimanapun mereka
berada, tanpa harus menyiapkan waktu khusus pergi ke bank..
45.
Cash Management
Sejalan dengan meningkatnya persaingan bisnis clan semakin
kompleksnya transaksi keuangan saat ini, dunia usaha semakin
membutuhkan suatu terobosan dan solusi jitu untuk tetap berada di
garis depan.
Sebagai salah satu bank swasta nasional terbesar di Indonesia,
Bank Danamon melengkapi rangkaian produk terbaiknya dengan
menghadirkan
DANAMON
CASH
MANAGEMENT,
suatu
solusi
perbankan terpadu yang dirancang untuk membantu nasabah
dalam mengelola perputaran arus kas serta tingkat likuiditas secara
efektif dan efisien sehingga menghasilkan tingkat profitabilitas yang
optimal. Dengan memanfaatkan DANAMON CASH MANAGEMENT,
37
segala upaya strategis dapat lebih difokuskan pada bisnis inti
nasabah.
38
Tabel 2. Danamon Cash Management
• Efisiensi
– Otomasi atas berbagai transaksi pembayaran
– Efektifitas biaya & waktu: membebaskan Anda dari
keharusan untuk berkunjung langsung ke kantor
cabang
– Menyederhanakan berbagai tugas administratif
• Peningkatan Pendapatan
– Mengoptimalkan tingkat pengembalian sekaligus
menjaga likuiditas serta ketersediaan dana
– Mempercepat penerimaan piutang
• Kontrol
– Memudahkan proses rekonsiliasi
– Akses real-time kepada semua informasi saldo
melalui jaringan elektronik
• Resiko
– Memperbaiki manajemen risiko dan pemantauan
atas eksposur dana
– Kontrol yang lebih baik atas risiko pihak ketiga
46.
Account services
Kami
menawarkan
sejumlah
rekening
simpanan
dan
transaksional yang dapat dikelola menurut suatu struktur
tertentu untuk menyediakan informasi menyeluruh mengenai
bisnis
Anda.
Rekening-rekening
ini,
yang
dibuat
untuk
mendukung suatu manajemen arus kas yang sempurna, dapat
diakses melalui jaringan layanan Bank Danamon yang tersebar
luas di seluruh Indonesia.
a. Giro Danamon (Rupiah and Foreign Currency)
b. Time Deposit
c. Tabungan Danamon
47.
Disbursement services
Disbursement services yang dapat dilakukan adalah :
39
a.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
48.
Auto Credit
Payroll
Cash Delivery Service
Cash Withdrawal
Cheque Withdrawal / Incoming Clearing
Outgoing Transfer (LLG/RTGS)
Overbooking
Outgoing Remittance
Standing Instruction
Cheque Book Order
Collection service
Collection
service
yang
dapat
dilakukan
adalah
proses
pembayaran yang akurat dan tepat waktu kepada rekan bisnis
merupakan salah satu cara untuk membuktikan hal tersebut.
Rangkaian fasilitas pembayaran kami akan membantu Anda
mengotomasi berbagai tugas administratif serta mempermudah
proses rekonsiliasi yang terkait dengan aktifitas pembayaran
sehari-hari. Fasilitas Collection service meliputi :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
49.
Auto Debit
Cash Pick Up Service
Cash Deposit
Cheque Deposit / Outgoing Clearing
Inkaso
Intercity Clearing
Incoming Transfer (LLG/RTGS)
Incoming Remittance
Liquidity management
Pengelolaan
likuiditas
perusahaan
Anda
melalui
Layanan
Liquidity Management. Layanan ini memastikan ketersediaan
dana yang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan arus kas ,
sekaligus memaksimalkan tingkat pengembalian dari dana yang
mengendap.
a. Cash Pooling
m. Cash Distribution
40
Layanan Danamon Cash Management dapat diakses melalui
berbagai channel, yaitu:
1. Cash@Work
50. Jaringan Cabang Bank Danamon Branches
51. ATM
52. Danamon Access Center (Call Center)
53. Electronic Data Capture (EDC
54. HP Banking
VI.2 IDENTIFIKASI KOMPETITOR BANK DANAMON
Dalam menghadapi persaingan di dunia perbankan, kompetitor
Bank Danamon adalah sebagai berikut :
Rivalry of Competitor
Rivalvy Competitor Bank Danamon adalah bank BCA, bank Mandiri,
dan City Bank. Bank BCA memiliki produk Klik BCA, Bank Mandiri
dengan prioritas mandiri-nya dan City Bank dengan kartu kredit.
American Express® Card Services of PT Bank Danamon Indonesia
Tbk. (Danamon) hari ini meluncurkan Kartu Kredit Gold American
Express dengan tampilan baru dan memperkenalkan banyak
manfaat dan keistimewaan dimana salah satunya merupakan yang
pertama ada di Indonesia.
Kelebihan dari Kartu Kredit Gold American Express adalah :
1. Points Advance
Kartu kredit pertama di Indonesia yang memberikan fleksibilitas
terbesar untuk mendapatkan poin reward di depan untuk
kemudian dapat ditukarkan dengan hadiah yang diinginkan
pada saat itu juga. Hadiah-hadiah khusus dari Points Advance
tersedia mulai dari LCD TV, handphone, kamera digital, iPod
41
hingga iPod docking. Melalui Points Advance Anggota Kartu
Kredit Gold American Expres