Hiperlipidemia Pada Lanjut Usia
Meilina, S.Ked 406080067
I. PENDAHULUAN
Hiperlipidemia adalah keadaan yang ditandai dengan peningkatan kadar lemak dalam darah diatas normal. Yang termasuk dalam kadar lemak darah, yaitu:
kolesterol, trigliserida, atau keduanya. Lemak disebut juga lipid adalah zat yang kaya energi, yang berfungsi sebagai sumber energi utama untuk proses metabolisme tubuh.
1
Lemak diperoleh dari makanan atau dibentuk di dalam tubuh, terutama di hati dan bisa disimpan di dalam sel-sel lemak untuk digunakan di kemudian hari. Sel-sel lemak
juga melindungi tubuh dari hawa dingin dan membantu melindungi tubuh terhadap cedera. Lemak merupakan komponen penting dari selaput sel, selubung saraf yang
membungkus sel-sel saraf, serta empedu. Lemak juga berfungsi untuk membentuk sel,
sintesis hormon steroid, dan prekursor prostaglandin.
2
Kadar lemak yang abnormal dalam sirkulasi darah terutama kolesterol bisa menyebabkan masalah jangka panjang. Risiko terjadinya aterosklerosis dan penyakit
arteri koroner atau penyakit arteri karotis meningkat pada seseorang yang memiliki kadar kolesterol total yang tinggi. Kadar kolesterol rendah biasanya lebih baik dibandingkan
dengan kadar kolesterol yang tinggi, tetapi kadar yang terlalu rendah juga tidak baik. Kadar kolesterol total yang ideal adalah 140-200 mgdl atau kurang. Jika kadar kolesterol
total mendekati 300 mgdl, maka risiko terjadinya serangan jantung adalah lebih dari 2 kali.
2
Tidak semua kolesterol meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung. Kolesterol yang dibawa oleh Low Density Lipoprotein LDL, atau disebut juga kolesterol
jahat menyebabkan meningkatnya risiko terjadinya penyakit jantung. Sedangkan kolesterol yang dibawa oleh High Density Lipoprotein HDL, atau disebut juga kolesterol
baik menyebabkan menurunnya risiko dan menguntungkan. Idealnya, kadar kolesterol LDL tidak boleh lebih dari 130 mgdl dan kadar kolesterol HDL tidak boleh kurang dari
40 mgdl. Kadar HDL harus meliputi lebih dari 25 dari kadar kolesterol total.
2
Mengenai kadar trigliserida dalam darah, sampai sekarang masih belum jelas apakah kadar trigliserida yang tinggi meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung
atau stroke. Kadar trigliserida darah diatas 250 mgdl dianggap abnormal, tetapi kadar yang tinggi ini tidak selalu meningkatkan risiko terjadinya aterosklerosis maupun
penyakit arteri koroner. kadar trigliserida yang sangat tinggi sampai lebih dari 800 mgdl bisa menyebabkan pankreatitis
2
. II. JENIS LIPOPROTEIN
Lemak umumnya tidak larut dalam air, agar lemak itu dapat diangkut dalam peredaran darah, maka lemak itu dibuat menjadi larut dengan mengikatkannya pada
protein yang larut dalam air. Ikatan itulah yang disebut sebagai Lipoprotein. Lipoprotein adalah suatu ikatan yang larut dalam air dengan berat molekul tinggi yang terdiri dari
lemak kolesterol, trigliserid dan fosfolipid dan protein khusus yang dapat mengikat protein apoprotein.
1
Didalam peredaran darah, lipoprotein merupakan suatu kompleks lipoprotein partikel yang terdiri dari 2 bagian yaitu bagian inti yang tidak larut trigliserida dan ester
kolesterol dan bagian luar yang lebih larut kolesterol bebas, fosfolipid, dan apoprotein.
1
Lipoprotein dibagi menjadi beberapa jenis, sesuai dengan berat jenisnya yang ditentukan dengan cara ultra-sentrifugasi. Berat jenis itu berkisar antara 0,9 gml – 1,28
gml. Berdasarkan berat jenisnya, lipoprotein dibagi atas:
1,2,3
1. Kilomikron, yang berasal dari penyerapan triasilgliserol dalam usus.
Kepaniteraan Klinik Gerontologi Medik Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan, Cibubur Periode 06 April 2009 – 09 Mei 2009
16
Hiperlipidemia Pada Lanjut Usia
Meilina, S.Ked 406080067
2. Lipoprotein dengan densitas yang sangat rendah atau Very Low Density
Lipoprotein VLDL atau pre-ß-lipoprotein, yang berasal dari hati untuk mengeluarkan triasilgliserol.
3. Lipoprotein dengan densitas sedang atau Intermediate Density Lipoprotein
IDL 4.
Lipoprotein dengan densitas rendah atau Low Density Lipoprotein LDL atau ß-lipoprotein, yang memperlihatkan tahap akhir dalam katabolisme VLDL
5. Lipoprotein dengan densitas tinggi atau High Density Lipoprotein HDL atau
α-lipoprotein, yang terlibat dalam metabolisme VLDL, kilomikron, dan juga kolesterol.
Setiap jenis lipoprotein memiliki fungsi yang berbeda dan dan dipecah dengan cara yang sedikit berbeda. Misalnya, kilomikron berasal dari usus dan membawa lemak jenis
tertentu yang telah dicerna dari usus ke dalam aliran darah Serangkaian enzim kemudian mengambil lemak dari kilomikron yang digunakan sebagai energi atau untuk disimpan di
dalam sel-sel lemak. Pada akhirnya, kilomikron yang tersisa yang lemaknya telah diambil dibuang dari aliran darah oleh hati.
2
Kadar relatif lipid dan protein berbeda-beda pada setiap kelas tersebut. Dari keempat kelas lipoprotein yang ada, LDL yang paling
tinggi kadar kolesterolnya, kilomikron dan VLDL paling tinggi kadar trigliseridanya, sedangkan kadar protein tertinggi terdapat pada HDL.
4
Selain dengan ultra-sentrifugasi lipoprotein juga dapat dibedakan dengan cara elektroforesis, yaitu :
1
1. Beta lipoprotein LDL
2.
Pre-beta lipoprotein VLDL 3.
Alfa lipoprotein HDL 4.
Broad beta beta VLDL atau IDL Istilah hiperlipidemia menyatakan peningkatan kolesterol dan atau trigliserida
serum diatas batas normal. Penyebab utama hiperlipidemia adalah obesitas, asupan alkohol yang berlebihan, diabetes melitus, hipotiroidisme, dan sindrom nefrotik.
4
Patogenesis berbagai jenis lipid terhadap terjadinya aterosklerosis:
1
1. Kolesterol Total
Peningkatan kadar kolesterol total berperan penting, kuat dan konsisten terhadap patogenesis atau resiko terjadinya PJK.
2. Kolesterol LDL
LDL berperan paling penting terhadap resiko terjadinya aterosklerosis karena LDL mengangkut + 70-80 dari kolesterol total. Dalam kedaan fisiologis,
LDL masuk ke sel-sel perifer dan ditangkap oleh respotor LDL di sel-sel perifer tersebut. Pada penyakit hiperkolesterolemia familial, reseptor LDL
sedikit sehingga banyak yang tidak tertangkap oleh reseptor LDL, akibatnya kadar LDL meningkat dan lama di sirkulasi dan kemungkinan teroksidasi
lebih besar. LDL teroksidasi inilah yang sangat aterogenik.
3. Kolesterol HDL
Adanya korelasi negatif antara kadar kolesterol HDL dengan PJK. HDL mempunyai efek melindungi jantung, karena berperan dalam reverse
cholesterol transport yang mengangkut kolesterol dari jaringan perifer ke hati untuk dikatabolisasi dan diekskresikan melalui empedu.
4. Ratio Kadar Kolesterol Total dengan Kadar Kolesterol HDL
Angka 3,5 adalah paling baik dalam arti mempunyai faktor risiko paling kecil, sampai angka 5 masih dapat ditoleransi, sedangkan 5 adalah faktor
resiko yang kuat
Kepaniteraan Klinik Gerontologi Medik Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan, Cibubur Periode 06 April 2009 – 09 Mei 2009
17
Hiperlipidemia Pada Lanjut Usia
Meilina, S.Ked 406080067
5. Trigliserida
Trigliserida akan merupakan risiko bila merupakan manifestasi hiperliporoteinemia tipe IIIfamilial combined hyperlipidemia. Artinya
trigliserdia baru berisiko bila ditemukan juga penurunan kadar kolesterol HDL.
Kadar trigliserdia diantara 250 dari 500 mgdl dianggap berhubungan dengan PJK jika ada penurunan HDL. Kadar trigliserida 1000 mg dengan kadar
kolesterol normal, biasanya disebabkan oleh peningkatan kilomikron, dimana efek aterogeniknya tidak ada, tetapi kemungkinan pankreatitisnya besar.
6. Trias Lipid
Trias Lipid adalah faktor risiko terkuat untuk terjadinya PJK, yaitu terdiri dari :
Peningkatan kadar kolesterol LDL
Peningkatan kadar trigliserida
Rendahnya kadar kolesterol HDL
7. Apoliporotein
Ada 2 fungsi apoliporotein yaitu :
Meningkatkan lipoprotein pada reseptor sel agar kadar lipoprotein dalam darah tetap normal.
Mengaktifkan atau menghambat enzim-enzim plasma yang terlibat dalam
penghancuran, pembentukan dan pengangkutan lipid
Ada banyak macam apolipoprotein, tetapi beberapa jenis apoprotein utama yang terdapat pada tiap lipoprotein tampak pada tabel 1.
Tabel 1. Komposisi Lipid dan Apoprotein pada Berbagai Fraksi Lipoprotein
Fraksi Lipoprotein Lipid Utama
Apoprotein Utama Kilomikron
Tg B48, C
Kilomikron sisa Tg, Kol
B48, C, E VLDL
Tg B100, C
IDL Tg, Kol
B100, E LDL
Kol B100
HDL Kol
A-I, A-II Yang berperan dalam aterosklerosis adalah Apo A1 pada HDL yang bersifat anti
aterogenik dan Apo B pada LDL yang bersifat atrogenik.
1
III. Klasifikasi Hiperlipidemia III.1. Hiperlipidemia Primer