Indeks Harga yang Diterima Petani 116,55 Nilai Tukar Petani Hortikultura

Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Selatan No.571016Th.XVII, 1 Oktober 2015 4 Sumatera Selatan pada bulan September 2015 mengalami kenaikan sebesar 0,11 persen di mana pada bulan Agustus 2015 sebesar 102,12 persen menjadi 102,23 persen pada bulan September 2015. Kenaikan NTPUP dipengaruhi oleh kenaikan It lebih tinggi dibanding kenaikan indeks BPPBM. It bulan September 2015 naik sebesar 0,26 persen yaitu dari 114,18 persen pada bulan Agustus 2015 menjadi 114,48 persen. Sedangkan Indeks Harga yang Dibayar Petani Ib secara umum pada bulan September 2015 mengalami peningkatan yaitu 0,43 persen. Kenaikan Ib terjadi pada kelompok konsumsi rumahtangga dan BPPBM yaitu masing-masing 0,54 persen dan 0,15 persen.

2. Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan

Nilai tukar petani tanaman pangan merupakan indikator untuk menunjukkan kemampuan daya beli petani padi dan palawija. Selain itu, nilai tukar petani tanaman pangan merupakan perbandingan antara indeks harga yang diterima petani padi dan palawija terhadap indeks harga yang dibayar petani baik untuk konsumsi rumahtangga dan biaya produksinya. Tabel 3 Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar,Nilai Tukar Petani, dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Tanaman Pangan Agustus-September 2015 serta Persentase Perubahannya 2012=100 Sektor, Kelompok dan Sub Kelompok Agustus2015 September2015 September’15 thd Agustus’15 1 2 3 4

1. Indeks Harga yang Diterima Petani 116,55

120,21 3,15 1.1. Padi 116,81 120,81 3,43 1.2. Palawija 114,67 115,93 1,11

2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 120,88

121,30 0,35

2.1. Konsumsi Rumah Tangga 123,04

123,54 0,40 2.1.1. Bahan Makanan 132,23 132,90 0,51 2.1.2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 118,33 118,54 0,17 2.1.3. Perumahan 114,59 115,36 0,67 2.1.4. Sandang 118,63 119,54 0,76 2.1.5. Kesehatan 111,13 111,48 0,32 2.1.6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 110,05 110,26 0,19 2.1.7. Transportasi dan Komunikasi 120,25 120,27 0,02

2.2. Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 114,91

115,10 0,17 2.2.1. Bibit 113,08 113,84 0,67 2.2.2. Pupuk, Obat-obatan, dan Pakan 114,38 114,60 0,19 2.2.3. Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 108,29 108,29 0,00 2.2.4. Transportasi 144,44 145,09 0,45 2.2.5. Penambahan Barang Modal 114,75 115,13 0,33 2.2.6. Upah Buruh 112,20 112,24 0,03 Nilai Tukar Petani NTP 96,41 99,11 2,79 Nilai Tukar Usaha Pertanian NTUP 101,43 104,44 2,97 Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Selatan No.571016Th.XVII, 1 Oktober 2015 5 Perkembangan nilai tukar petani padi dan palawija cukup berfluktuasi, pada bulan September 2015 kemampuan nilai tukarnya mengalami penurunan dibandingkan tahun dasar 2012. Hal ini ditunjukkan dengan besaran nilai tukar petani padi dan palawija di bawah 100. Namun sebaliknya bila dibanding bulan Agustus 2015 Nilai tukar petani padi dan palawija bulan September 2015 mengalami kenaikan 2,79 persen yaitu dari 96,41 persen menjadi 99,11 persen. Sejalan dengan NTP, Nilai tukar usaha pertanian NTUP sub sektor tanaman pangan pada bulan September 2015 juga mengalami kenaikan sebesar 2,97 persen yaitu dari 101,43 persen bulan Agustus 2015 menjadi 104,44 persen pada bulan September 2015. Kenaikan NTP dan NTUP sub sektor tanaman pangan pada bulan September 2015 tersebut terutama dipengaruhi oleh kenaikan It secara umum lebih tinggi dibandingkan kenaikan Ib. It secara umum pada bulan September 2015 sebesar 120,21 dari 116,55 persen Agustus 2015 atau mengalami kenaikan sebesar 3,15 persen, lebih tinggi dibanding kenaikan yang terjadi pada Ib secara umum yaitu naik 0,35 persen. Kenaikan It terjadi pada komoditi padi dan palawija. Sedangkan kenaikan Ib secara umum didukung oleh adanya kenaikan pada kedua kelompok pengeluaran yaitu konsumsi rumah tangga dan BPPBM yaitu masing-masing mengalami kenaikan 0,40 persen dan 0,17 persen .

3. Nilai Tukar Petani Hortikultura

NTP hortikultura merupakan indikator untuk menunjukkan kemampuan daya beli petani hortikultura. Sama halnya dengan petani padi dan palawija, perkembangan nilai tukar petani hortikultura juga cukup berfluktuasi. Indeks nilai tukar petani hortikultura pada bulan September 2015 sebesar 110,14 persen, lebih tinggi dibanding bulan Agustus 2015 yaitu 110,49 persen atau mengalami penurunan 0,32 persen. Begitu pula dengan NTUP sektor hortikultura pada bulan September 2015 juga mengalami penurunan sebesar 0,24 persen atau dari 118,37 persen menjadi 118,66 persen. Penurunan NTP dan NTUP sub sektor hortikultura disebabkan kenaikan It secara umum lebih rendah dari pada kenaikan yang terjadi pada Ib secara umum maupun Ib kelompok BPPBM. Pada bulan September 2015 It sub sektor hortikultura naik sebesar 0,10 persen, kenaikan It hanya terjadi pada kelompok komoditi sayur-sayuran sedangkan kelompok buah-buahan dan tanaman obat mengalami penurunan. Kenaikan harga tertinggi pada kelompok sayur-sayuran yaitu komoditi petsaisawi , Sedangkan pada kelompok buah-buahan dan tanaman obat penurunan harga tertinggi masing-masing terjadi pada komoditi pepaya dan jahe. Indeks yang dibayar petani Ib secara umum pada bulan September 2015 mengalami kenaikan 0,43 persen dari 119,50 persen bulan Agustus 2015 menjadi 120,02 persen bulan September 2015. Kenaikan Ib secara umum terjadi pada kedua kelompok pengeluaran yaitu konsumsi rumahtangga dan BPPBM yaitu masing-masing 0,46 persen dan 0,34 persen. Pada kelompok pengeluaran konsumsi rumah Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Selatan No.571016Th.XVII, 1 Oktober 2015 6 tangga, kenaikan harga tertinggi terjadi pada sub kelompok sandang. Sedangkan pada indeks BPPBM, kenaikan harga tertinggi terjadi pada sub kelompok pupuk dan obat-obatan. Tabel 4 Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Petani, Dan Nilai Tukar Pertanian Hortikultura Agustus – September 2015 serta Persentase Perubahannya 2012=100

4. Nilai Tukar Petani Tanaman Perkebunan Rakyat Pekebun