Evaluasi kinerja pelayanan Trans Metro Bandung dari sisi pengguna dengan menggunakan analisis GAP : (studi kasus : Koridor II Cicaheum - Cibereum PP)

i

CURICULUM VITAE

Nama

: Yudi Supriatna, ST.

Tempat Tanggal Lahir

: Sumedang, 15 Oktober 1989

Jenis Kelamin

:

Laki-Laki

Agama

:


Islam

Kewarganegaraan

:

Indonesia

Status

:

Belum Nikah

No.HP

: 08972570245/083822176657

E-mail


: planer_anjoy@yahoo.com

Alamat

: Jl. Pangeran Sugih Lingkungan Ragadiem Rt o2 Rw 07
Kelurahan Kota Kulon Kec.Sumedang Selatan
Kabupaten Sumedang

Pendidikan Formal
Jenjang Pendidikan

Tahun Lulus

Keterangan

SD Negeri Gudang Kopi 2

1997 - 2002


Tamat dan Berijazah

SMP Negeri 2 Sumedang

2002 - 2005

Tamat dan Berijazah

SMA Negeri 1 Sumedang

2005 - 2008

Tamat dan Berijazah

2008 - 2013

Tamat dan Berijazah

Jabatan


Periode

Anggota Divisi Pendidikan

2008 - 2010

Wakil Ketua Himpunan

2010 - 2011

UNIVERSITAS KOMPUTER
INDONESIA (UNIKOM)

Pengalaman Organisasi
Nama Organisasi
Himpunan Mahasiswa
Perencanaan Wilayah dan
Kota (HMPWK)
Himpunan Mahasiswa
Perencanaan Wilayah dan

Kota (HMPWK)
Koordinator Jurusan
SENAT Mahasiswa UNIKOM

Perencanaan Wilayah dan

2010 - 2011

Kota
Ikatan Mahasiswa Planologi
Bandung Raya (IMPALA)

Divisi Eksternal Tim Pengkaji

2010 - 2011

Prestasi
a)

PKM-Penelitian “Pengaruh Kegiatan Pendidikan dan Komersil Terhadap Tingkat

Pelayanan Jalan di Jatinagor Sumedang” Tahun 2009, Ketua Eva Nursawitri.

b)

Juara Harapan II Mahasiswa Teladan di Tingkat Universitas UNIKOM Tahun
2011.

Seminar Yang di Ikuti
a)

Seminar “Save Our West Java” di UNISBA Tahun 2008;

b)

Seminar “Pembangunan Berbasis Syari’ah” di UNIKOM Tahun 2009;

c)

Seminar “Pengelolaan dan Pembiayaan Manajemen Transportasi” di UNIKOM
Tahun 2010;


d)

Seminar “Cyber City” di UNIKOM Tahun 2011;

e)

Seminar “Peluncuran Windows 8” di UNIKOM Tahun 2011;

f)

Dll

Penelitian Yang Pernah Dilakukan
a)

Identifikasi Pergerakan Orang Dengan Tujuan Bekerja di WP Bojonegara dan WP
Tegal lega Kota Bandung Tahun 2009;

b)


Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur Tahun 2010 –
2030;

c)

Rencana Kota Cimahi Sebagai Kota Cyber City Tahun 2011;

d)

Rencana Ruang Kota Bawah Tanah Sebagai Salah Satu Alternatif Akivitas
Perkotaan di Jakarta Untuk Meminimalisir Kepadatan di Atas Permukaan Tanah
Rencana Blok Modern di Perumahan Griya Bandung Indah Kota Bandung;

e)

Evaluasi Kinerja Trans Metro Bandung Dari Sisi Pengguna Dengan
Menggunakan Analisis GAP;

f)


Dll.

Pengalaman Kerja/Proyek
a)

Kawasan Perekonomian Terpadu (KAPET) di NAD, Mbay dan Biak Tahun 2011
– 2031

b)

SPIP Bitung Tahun 2011 – 2031

c)

Rencana Jaringan Transportasi Jalan Kabupaten Bekasi Tahun 2012 – 2032

d)

Penyediaan Prasarana dan Sarana di Permukiman Kota Bekasi Tahun 2012 - 2032


e)

Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan Bungo dan Babeko Kabupaten
Bungo Provinsi Jambi Tahun 2012 - 2032

EVALUASI KINERJA PELAYANAN TRANS METRO BANDUNG DARI SISI
PENGGUNA DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS GAP
(Studi Kasus: Koridor II Cicaheum-Cibereum PP)

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan Sarjana Strata 1
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota

Oleh
Yudi Supriatna
1.06.08.009

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
2013

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah S.W.T, karena berkat rahmat dan
ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Tugas Akhir. Shalawat
dan salam penulis haturkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad S.A.W, yang
senantiasa menjadi ilham dalam tiap arah pekerjaan.
Laporan Tugas Akhir dengan judul “Evaluasi Kinerja Pelayanan Trans
Metro Bandung Dari Sisi Pengguna Dengan Menggunakan Analisis GAP” ini
merupakan salah satu syarat kelulusan Matakuliah Tugas Akhir, Program Studi
Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas
Komputer Indonesia. Penyusunan Tugas Akhir ini dapat terselesaikan dengan adanya
usaha serta do’a dari penulis maupun dari pihak-pihak lainnya. Untuk itu penulis
menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih dengan hati yang tulus kepada :
1. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas Komputer
Indonesia;
2. Prof. Dr. Ir Denny Kurniadie, M.Sc., selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu
Komputer;
3. Ibu Rifiati Safariah. ST., MT. selaku Ketua Program Studi Perencanaan
Wilayah dan Kota;
4. Ibu Romeiza Syafriharti, Ir.,MT., selaku pembimbing yang telah membimbing
dan memberi masukan dan dukungan sehingga laporan Tugas Akhir ini dapat
diselesaikan sekaligus sebagai Dosen Wali;
5. Dr.Lia Warlina, MSi., selaku dosen penguji dalam Tugas Akhir ini;
6. Segenap Dosen di lingkungan Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota
UNIKOM terima kasih atas ilmu yang sudah diberikan kepada penulis,
semoga bermanfaat bagi penulis di hari esok;

ii

7. Teh Vitri yang selalu hadir di Sekretariat Program Studi Perencanaan Wilayah
dan Kota terima kasih sudah memberikan kemudahan dalam mengurusi suratsurat izin;
8. Ibu tercinta (E.Sumartini) sumber mata air cinta dan kasih sayang yang hangat
dan murni.
9. Ayah Tercinta (Dedi Efendi) yang telah mencurahkan segala kasih sayang,
perhatian dan dukungan lahir dan batin kepada penulis.
10. Adik-ku (Tresna Nur Fadhilah), tersayang yang selalu memberikan dorongan,
dukungan dan do’a selama ini;
11. Rekan Seperjuangan Tugas Akhir Andy Andrean, Achmad Alfan Rifa’I, Arif
Rahman Bravoo coyy tuntas sudah kita siap-siap mejeng di Sabuga!!!!!!
12. Para pejuang “September Ceria” season genap ( Margarida, Christian, Ifan,
Iqbal, Rian, Alfan, Arif) kobaran semangat kalian terbayar tuntas di
“September Ceria” Ini.
13. Seluruh PWK Angkatan 2008 Yang tidak bisa di sebutkan satu per satu.
14. Sahabat penulis M. Budiman (Uda Budi), M.Hasan Basri (Kang Babas),
Nilton Eddy Calado (Bung Nilton), M.Fahmi Iskandar Alam (Ceu Inggrid),
Rahnandahegar Ardin. A (Mas Hegar), Saona Angkotasan (Noni Ona),
William (Bung Anto), Kang Giri (Syalala), Bang Vandrochman (Emenk)
15. Kakak kelas 2006 (Mbak Cika, Teh Cici, Teh Eva, Teh Qory, Kang Kani,
Kang Dira) Kakak kelas 2007 (Teh Murni, Kang Ivan) sudah memberikan
banyak pengalaman dalam menjalankan hidup hehe.
16. Adik Kelas 2009 dan 2010 yang tidak bisa disebutkan satu persatu, “Mantap
deh Nge-OSPEK Kalian”!!!!
17. HMPWK Makasih sudah menjadikan penulis sebagai WAKAHIM seru deh
pengalamannya;
18. Barabhe (Awink, Ahem, Obby, Cenur) “always exist” Bartender (Luvy, Rudi,
Oval, Ketrin, Rini, Semy, Dedo, Ifti, Panji, Bobby, Havez, Lilis, Ase)
“Rariweuh”!!!
19. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

iii

Dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini penulis sadari bahwa Laporan
Tugas Akhir ini jauh dari kesempurnaan, Banyak keterbatasan-keterbatasan
baik dalam penyajian maupun dalam penulisannya. Untuk itu penulis dengan
senang hati akan menerima saran dan kritik yang sifatnya membangun untuk
dijadikan acuan didalam penyempurnaan penulisan Tugas Akhir nanti.
Bandung, Agustus 2013

Penulis

iv

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAAN
ABSTRAK ................................................................................................................. i
KATAPENGANTAR ................................................................................................ ii
DAFTAR ISI .............................................................................................................. iv
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xvii

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang ................................................................................................... 1

1.2

Rumusan Masalah .............................................................................................. 2

1.3

Tujuan, Sasaran, Manfaat .................................................................................. 2
1.3.1 Tujuan dan Sasaran ................................................................................... 2
1.3.2 Manfaat .................................................................................................... 3

1.4

Ruang Lingkup .................................................................................................. 3
1.4.1 Ruang Lingkup Materi ........................................................................... 3
1.4.2 Ruang Lingkup Wilayah ......................................................................... 5

1.5

Metodologi Penelitian ........................................................................................ 7
1.5.1 Metodologi Pengumpulan Data ............................................................. 7
1.5.2 Metode Analisa Data ............................................................................. 9
1.5.3 Kerangka Berfikir .................................................................................. 12

1.6

Sistematika Penulisan ....................................................................................... 14

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Pengertian Evaluasi ............................................................................................ 15

2.2

Angkutan Umum ................................................................................................ 16
2.2.1 Pengertian Angkutan Umum ................................................................. 16
2.2.2 Jenis-Jenis Angkutan Umum ................................................................... 18

2.3

Angkutan Umum Massal .................................................................................... 19
2.3.1 Bus Umum .............................................................................................. 20

v

2.3.2 Bus Khusus .............................................................................................. 21
2.4

Standar Pelayanan Minimal Angkutan Umum Massal Menurut Peraturan
Menteri Nonor 10 Tahun 2012 ........................................................................... 22

2.5

Pengertian Persepsi dan Preferensi .................................................................... 29

2.6

Importance Performance Analysis ..................................................................... 30

BAB III

GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI

3.1

Angkutan Umum Di Kota Bandung .................................................................. 32

3.2

Gambaran Umum Trans Metro Bandung ........................................................... 37

3.3

3.2.1

Tujuan Pengoperasian TMB ................................................................. 38

3.2.2

Dasar Hukum Penyelenggaraan TMB .................................................. 38

Gambaran Umum TMB Koridor 2 (Cicaheum-Cibereum) ................................ 39
3.3.1

Bentuk Fisik TMB ................................................................................ 40

3.3.2

Bentuk Fisik Halted an Lokasi Halte .................................................... 53

3.3.3

Sistem Ticketing ................................................................................... 55

3.4 Profil Pengguna Trans Metro Bandung................................................................ 57
3.4.1

Jenis Kelamin ......................................................................................... 57

3.4.2

Tingkat Pendidikan .............................................................................. 59

3.4.3

Jenis Pekerjaan .................................................................................... 62

3.4.4

Penghasilan Per Bulan ......................................................................... 65

3.4.5

Pengeluaran Per Bulan .......................................................................... 67

3.4.6

Pengeluaran Untuk Transportasi ........................................................... 69

3.4.7

Kepemilikan Kendaraan ........................................................................ 72

3.4.8

Asal Pergerakan .................................................................................... 75

3.4.9

Tujuan Pergerakan ................................................................................ 77

3.4.10

Maksud Perjalanan .............................................................................. 80

3.4.11

Alasan Penggunaan TMB ................................................................... 83

3.4.12

Frekuensi Penggunaan TMB ............................................................... 85

3.4.13

Lama Waktu Penggunaan TMB .......................................................... 88

3.4.14

Moda yang Digunakan dari Tempat Asal Menuju ke Halte ................ 90

3.4.15

Moda yang Digunakan Setelah Turun TMB untuk ke Tujuan ............ 93

vi

BAB IV

ANALISIS

PERSEPSI

DAN

PREFERENSI

PENGGUNA

TENTANG KINERJA PELAYANAN TMB KORIDOR 2
4.1

4.2

Analisis Persepsi Pengguna Tentang Kinerja Pelayanan TMB .......................... 96
4.1.1

Persepsi Pengguna TMB Tentang Aspek Keamanan ............................. 97

4.1.2

Persepsi Pengguna TMB Tentang Aspek Keselamatan ......................... 98

4.1.3

Persepsi Pengguna TMB Tentang Aspek Kenyamanan ......................... 100

4.1.4

Persepsi Pengguna TMB Tentang Aspek Keterjangkauan .................... 102

4.1.5

Persepsi Pengguna TMB Tentang Aspek Kesetaraan ............................ 103

4.1.6

Persepsi Pengguna TMB Tentang Aspek Keteraturan ........................... 104

Analisis Preferensi Pengguna Tentang Kinerja Pelayanan TMB ..................... 106
4.2.1

Preferensi Pengguna TMB Tentang Aspek Kemanan ........................... 106

4.2.2

Preferensi Pengguna TMB Tentang Aspek Keselamatan ...................... 108

4.2.3

Preferensi Pengguna TMB Tentang Aspek Kenyamanan ...................... 109

4.2.4

Preferensi Pengguna TMB Tentang Aspek Keterjangkauan ................. 111

4.2.5

Preferensi Pengguna TMB Tentang Aspek Kesetaraan ......................... 112

4.2.6

Preferensi Pengguna TMB Tentang Aspek Keteraturan ........................ 113

4.3

Bobot Persepsi dan Preferensi Pengguna Tentang Kinerja Pelayanan TMB ..... 114

4.4

Analisis Kesenjangan (GAP) Persepsi dan Preferensi Tentang Kinerja
Pelayanan TMB Koridor 2 (Cicaheum-Cibereum)............................................. 121

4.5

Analisis Keterkaitan Antara Kesenjangan Persepsi dan Preferensi Tentang
Kinerja Pelayanan TMB Koridor 2 (Cicaheum-Cibeureum) Dengan
Karakteristik Sosial-Ekonomi............................................................................. 126
4.5.1

Analisis Keterkaitan Antara Kesenjangan Persepsi dan Preferensi
Tentang Kinerja Pelayanan TMB Koridor 2 (Cicaheum-Cibeureum)
Dengan Tingkat Pendidikan ....................................................................

4.5.2

Analisis Keterkaitan Antara Kesenjangan Persepsi dan Preferensi
Tentang Kinerja Pelayanan TMB Koridor 2 (Cicaheum-Cibeureum)
Dengan Maksud Perjalanan ..................................................................... 146

4.5.3 Analisis Keterkaitan Antara Kesenjangan Persepsi dan Preferensi
Tentang Kinerja Pelayanan TMB Koridor 2 (Cicaheum-Cibeureum)

vii

Dengan Jenis Pekerjaan............................................................................. 166
4.5.4 Analisis Keterkaitan Antara Kesenjangan Persepsi dan Preferensi
Tentang Kinerja Pelayanan TMB Koridor 2 (Cicaheum-Cibeureum)
Dengan Jenis Kelamin............................................................................... 182

BAB V
5.1

KESIMPULAN

Kesimpulan ......................................................................................................... 200
5.1.1 Persepsi Pengguna TMB Berdasarkan Kinerja Pelayanan ..................... 200
5.1.2 Preferensi Pengguna TMB Berdasarka Kinerja Pelayanan .................... 203
5.1.3 Kesenjangan/GAP dan Preferensi ........................................................... 205

5.2

Rekomendasi ...................................................................................................... 208

5.3

Kelemahan Studi ................................................................................................ 208

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 209

LAMPIRAN
Lampiran A

Izin Persuratan

Lampiran B

Kuesioner dan Entry Data

Lampiran C

CV

viii

DAFTAR PUSTAKA

Buku Referensi

Arikunto, Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi. Bumi Aksara. Jakarta: 2004
Dinas Perhubungan Kota Bandung. Profil Trans Metro Bandung, 2012
Dinas Perhubungan Kota Bandung. Daftar Angkutan Umum dan Trayek Jalan Kota
Bandung. Bandung: 2013
Tamin,Ovyar. Z. Perencanaan Permodelan dan Rekayasa Transportasi. Institut
Teknologi Bandung. 2000
Transportation Research Board,”--------------“. Washington DC: 2003
Warpani, Suwardjoko P. Pengelolaan Lalu Lintas dan Angkutan Umum. Institut
Teknologi Bandung. Bandung: 2002.
Warpani, Suwardjoko.P. Merencanakan Sistem Perangkutan. Institut Teknologi
Bandung. Bandung: 1990
Worthen. R. Blanie. Program Evaluation. University of Colorado. USA: 1997
Peraturan Perundangan

Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 10. Standar Minimal Pelayanan
Angkutan Umum Massal Berbasis Jalan Raya. 2012
Undang-Undang No. 14 Tahun 1992 Tentang Lalu lintas dan Angkutan jalan
Peraturan Pemerintah No. 14. Tentang Angkutan Jalan. 1993
Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan
pasal 158 ayat (1) dan (2)
Peraturan daerah Kota Bandung No 16 Tahun 2012 tentang penyelenggaraan
perhubungan dan retribusi di bidang perhubungan

Peraturan daerah Kota Bandung Nomor 8 Tahun 2008 tentang rencana
pembangunan jangka panjang daerah (RPJPD) Kota Bandung 2005-2025
Keputusan Wali Kota Bandung Nomor: 551/Kep.764-DisHub/2012 Tentang
Pengoperasian Trans Metro Bandung Pada Koridor 2 Cicaheum-Cibereum di
Kota Bandung pada tanggal 6 November 2012
Keputusan Wali Kota Bandung norom 551.2/Kep 694-DisHub/2008 tentang
tariff angkutan umum massal bus Trans Metro Bandung
Peraturan Wali Kota Bandung Nomor 704 Tahun 2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal (SPM) pengoperasian TMB
Pembentukan unit pelaksana Teknis Trans Metro Bandung didasarkan oleh
peraturan Wali Kota Bandung Nomor 265 Tahun 2008 Tentang pembentukan
dan susunan organisasi unit pelaksana pada lembaga teknis daerah di
lingkungan pemerintah Kota Bandung.

Tugas AKhir

Adinugrah, Rahnandahegar.A. Persepsi dan Preferensi Masyarakat Tentang Aspek
Perancangan KotaDalam Upaya Pelestarian Kota Lama Tanggerang.
UNIKOM. Bandung: 2012

Apriza, Adiyan. Evaluasi Kinerja Pelayanan BRT DI Kota Semarang Studi Kasus
Koridor 1Trayek Mangkang-Penggaron. UNDIP. Semarang: 2010

Budiman, M. Identifikasi Angkutan Umum Antar Kota DalamProfinsi (AKDP)(Studi
Kasus Pergerakan Kota Solok ke Kota Padang). UNIKOM. Bandung: 2012

Herbowo, Novian. Evaluasi Kinerja Pelayanan Bus Was Koridor CigadungHarmoni. Institut Teknologi Bandung. Bandung: 2011

Iskandar alam, Widya. Identifikasi Persepsi dan Preferensi Pengunjung Tentang
Obyek dan Daya Tarik Wisata Situ Bagendit Kabupaten Garut.UNIKOM.
Bandung: 2010

BAB I
PENDAHULUAN

Pada bab ini diuraikan tentang pendahuluan dalam penelitian yang terdiri dari latar
belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, sarasaran penelitian, manfaat
penelitian, ruang lingkup, metodologi penelitian, dan sistematika pembahasan. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat di bawah ini.

1.1

Latar Belakang
Sebagai salah satu solusi dalam pemecahan masalah kemacetan dan perbaikan

kualitas angkutan umum massal, pemerintah kota menerapkan Sistem Angkutan
Umum Massal (SAUM). Di Jakarta, moda angkutan tersebut dikenal dengan bus
Trans Jakarta. TJ (Trans Jakarta) yang beroperasi sejak 15 Januari 2004, kini menjadi
pilihan warga Jakarta sebagai alat transportasi yang dinilai lebih aman, nyaman, serta
murah bagi mereka dibandingkan angkutan umum biasa. Pemerintah Kota Bandung
juga menerapkan sarana angkutan umum massal (SAUM) dengan nama Trans Metro
Bandung (TMB), tetapi tidak sama dengan TJ karena TMB tidak memiliki lajur
sendiri seperti TJ.
Maksud Pemerintah Kota Bandung meluncurkan TMB adalah untuk reformasi
sistem angkutan umum perkotaan melalui manajemen pengelolaan maupun
penyediaan sarana angkutan umum massal sesuai dengan keinginan masyarakat, yaitu
aman, nyaman, mudah, tepat waktu, dan murah (Dinas Perhubungan Kota Bandung).
Pada tahun 2008 dioperasikan TMB koridor 1 dengan rute Cibiru-Cibeureum yang
langsung dikelola oleh Dinas Perhubungan Kota Bandung. Pada tanggal 6 November
2012 dioperasikan TMB koridor 2 dengan jalur Cicaheum-Cibeureum dengan
melibatkan PERUM DAMRI. Pada tahun 2012 itu pula dikeluarkan tentang Standar
Pelayanan Minimum (SPM) berupa Peraturan Menteri Perhubungan Republik
Indonesia Nomor 10 Tahun 2012. Aturan ini mengatur tentang enam aspek ysng
harus diperhatikan oleh angkutan umum massal yang terdiri dari aspek keamanan,
keselamatan, kenyamanan, keterjangkauan, kesetaraan dan keteraturan.

1

2

Peningkatan pertumbuhan penumpang TMB koridor 2 cukup tinggi dari 9.904
orang pada bulan Januari 2013 sampai 23.298 orang pada bulan Juni 2013. Dengan
tingginya permintaan dan adanya standar pelayanan minimal (SPM) maka perlu
dikaji kinerja pelayanan TMB tersebut.

Kinerja pelayanan ini dapat dilihat dari

penumpang pengguna TMB koridor 2, salah satu cara mengukur kinerja pelayanan
TMB yang ada adalah melalui persepsi dan preferensi pengguna TMB.

1.2

Rumusan Masalah
Untuk menjamin TMB khususnya koridor 2 Cicaheum-Cibeureum sudah

sesuai standar pelayanan minimal (SPM) Peraturan Menteri RI Nomor 10 Tahun
2012 tentang Angkutan Umum Massal maka diperlukan pengkajian tersebut. Adapun
yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
a) Bagaimana persepsi pengguna TMB tentang pelayanan dari sisi keamanan,
keselamatan, kenyamanan, keterjangkauan, kesetaraan dan keteraturan?
b) Bagaimana preferensi pengguna TMB tentang pelayanan dari sisi kemanan,
keselamatan, kenyamanan, keterjangkauan, kesetaraan dan keteraturan?
c) Bagaimana tingkat kesenjangan/GAP antara persepsi dan preferensi?

1.3

Tujuan Sasaran dan Manfaat Penelitian
Berikut diuraikan tujuan, sasaran, dan manfaat penelitian yang ingin dicapai

dalam penelitian ini.

1.3.1

Tujuan dan Sasaran
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian

ini adalah mengetahui tingkat pelayanan

TMB di koridor 2 (Cicaheum –

Cibeureum). Hasil tersebut dapat dijadikan acuan dalam upaya peningkatan
pelayanan untuk user. Berdasarkan tujuan ini, maka sasaran yang hendak dicapai
adalah:
a) Mengetahui persepsi pengguna TMB berdasarkan standar pelayanan tentang
aspek keamanan, keselamatan, kenyamanan, keterjangkauan, kesetaraan dan

3

keteraturan berdasarkan Standar Pelayanan Minimal Angkutan Umum
Massal PM Nomor 10 Tahun 2012.
b) Mengetahui preferensi pengguna TMB berdasarkan standar pelayanan
tentang aspek keamanan, keselamatan, kenyamanan, keterjangkauan,
kesetaraan dan keteraturan berdasarkan Standar Pelayanan Minimal
Angkutan Umum Massal PM Nomor 10 Tahun 2012.
c) Menganalisis kesenjangan antara persepsi dan preferensi pengguna tentang
kinerja pelayanan TMB.

1.3.2

Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan untuk pihak-pihak yang

berkepentingan dengan transportasi, khususnya untuk operator TMB. Dengan
demikian pelayanan TMB dapat memenuhi standar pelayanan minimal (SPM) PM
Menteri Nomor 10 Tahun 2012.

1.4

Ruang Lingkup Penelitian
Dalam sub-bab ruang lingkup, terdapat dua bagian yaitu ruang lingkup materi

dan ruang lingkup wilayah.Ruang lingkup materi mendeskripsikan tentang materimateri yang terkait dengan penelitian ini, sedangkan untuk ruang lingkup wilayah
mendeskripsikan tentang wilayah yang menjadi sasaran untuk dijadikan bahan
penelitian. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat di bawah ini:

1.4.1

Ruang Lingkup Materi
Dalam studi penelitian ini yang ditinjau adalah persepsi dan preferensi

pengguna tentang kinerja pelayanan TMB koridor 2 Cicaheum-Cibeureum PP serta
nilai kesenjangan (GAP) pada setiap sub-variabel. Untuk lebih jelasnya akan
diuraikan di bawah ini:
a) Untuk mengidentifikasi persepsi pengguna TMB koridor 2 CicaheumCibeureum sesuai standar pelayanan minimal terdiri dari; Aspek
Keamanan (Lampu penerangan, Petugas Keamanan, Aduan pelayanan,

4

Identitas Kendaraan, Identitas Pengemudi Kendaraan, dan Kaca film),
Aspek Keselamatan (Fasilitas keamanan, Fasilitas Kesehatan, Alat bantu
pegangan tangan), Aspek Kenyamanan (Lampu penerangan, Kapasitas
penumpang, Fasilitas kebersihan, Pengatur suhu ruangan), Aspek
Keterjangkauan (Integrasi moda lain, Tarif/Biaya), Aspek Kesetaraan
(Kursi prioritas), dan Aspek Keteraturan (Waktu tunggu bus, Kecepatan
bus, Lama berhenti tiap halte, Informasi layanan kedatangan bus). Untuk
menilai setiap sub-variabel tersebut digunakan pembobotan nilai Sangat
baik (5), Baik (4), Cukup baik (3), Kurang baik (2), Tidak baik (1), dan
Sangat tidak baik (0) dan Sangat penting (5), Penting (4), Cukup penting
(3), Kurang penting (2), Tidak penting (1), Sangat tidak penting (0).
b) Untuk mengidentifikasi preferensi pengguna TMB koridor 2 CicaheumCibeureum sesuai standar pelayanan minimal terdiri dari; Aspek
Keamanan (Lampu penerangan, Petugas Keamanan, Aduan pelayanan,
Identitas Kendaraan, Identitas Pengemudi Kendaraan, dan Kaca film),
Aspek Keselamatan (Fasilitas keamanan, Fasilitas Kesehatan, Alat bantu
pegangan tangan), Aspek Kenyamanan (Lampu penerangan, Kapasitas
penumpang, Fasilitas kebersihan, Pengatur suhu ruangan), Aspek
Keterjangkauan (Integrasi moda lain, Tarif/Biaya), Aspek Kesetaraan
(Kursi prioritas), dan Aspek Keteraturan (Waktu tunggu bus, Kecepatan
bus, Lama berhenti tiap halte, Informasi layanan kedatangan bus). Untuk
menilai setiap sub-variabel tersebut digunakan pembobotan nilai Sangat
baik (5), Baik (4), Cukup baik (3), Kurang baik (2), Tidak baik (1), Sangat
tidak baik (0) dan Sangat penting (5), Penting (4), Cukup penting (3),
Kurang penting (2), Tidak penting (1), Sangat tidak penting (0).
c) Untuk mengidentifikasi nilai kesenjangan antar sub-variabel tersebut maka
karakteristik responden di pilah sesuai Sosial-Ekonomi (Jenis kelamin,
Tingkat pendidikan, Jenis pekerjaan, Pendapatan per-bulan, Pengeluaran
untuk transportasi, dan kepemilikan kendaraan) dan Maksud Perjalanan
(Tujuan pergerakan).

5

Jika melihat berdasarkan standar pelayanan minimal (SPM) PM Nomor 10 Tahun
2012 tiap aspek yang ada dilengkapi dengan standar bus dan halte, namun dalam
penelitian ini dibatasi tidak semua sesuai standar pelayanan minimal (SPM)
dimasukan kedalam variabel penelitian karena beberapa fasilitas seperti halte belum
bisa digunakan. Untuk lebih memudahkan dalam tahap analisis maka dirumuskan
dalam tabel I-1 variabel penelitian.

1.4.2

Ruang Lingkup Wilayah
Rute TMB pada koridor 2 Cicaheum-Ciberueum meliputi Jl. A. Yani – Jl.

Jakarta – Jl. Asia-Afrika – Jl. Jend. Sudirman – Jl. Elang Raya (Cibereum) – Jl.
Rajawali – Jl. Kebon Jati – Jl. Stasiun Timur – Jl. Perintis Kemerdekaan – Jl.
Veteran. Utnuk lebih jelasnya dapat di lihat pada Gambar.1.1

6

Gambar 1.1
Peta Wilayah Studi

7

1.5

Metodologi Penelitian
Dalam metodologi penelitian mendeskripsikan tentang metode-metode yang

berkaitan dengan penelitian ini antara lain; Metode pengumpulan data, metode
pengambilan sampel, dan metode analisis data. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan
dibawah ini:

1.5.1

Metode Pengumpulan Data
Kebutuhan data dalam penelitian ini dirumuskan sesuai dengan sasaran yang

ingin dicapai antara lain:
a) Sasaran untuk Persepsi pengguna tentang kinerja pelayanan TMB di
Koridor 2 Cicaheum-Cibereum data yang dibutuhkan yaitu data
responden/pengguna TMB koridor 2 Cicaheum-Cibereum serta penilaian
pengguna terhadap kinerja pelayanan TMB Koridor 2 CicaheumCibereum. Metode mendapatkan data tersebut dengan cara memberikan
pertanyaan yang sudah dirumuskan secara tertutup dalam bentuk
kuesioner kepada pengguna TMB yang berada di dalam bus.
b) Sasaran untuk preferensi pengguna tentang kinerja pelayanan TMB di
Koridor 2 Cicaheum-Cibereum data yang dibutuhkan yaitu data
responden/pengguna TMB koridor 2 Cicaheum-Cibereum serta penilaian
pengguna terhadap kinerja pelayanan TMB Koridor 2 CicaheumCibereum. Metode mendapatkan data tersebut dengan cara memberikan
pertanyaan yang sudah dirumuskan secara tertutup dalam bentuk
kuesioner kepada pengguna TMB yang berada di dalam bus.
c) Sasaran untuk kesenjangan (gap) persepsi dan preferensi pengguna data
yang dibutuhkan yaitu responden/pengguna TMB koridor 2 CicaheumCibereum serta penilaian pengguna terhadap kinerja pelayanan TMB
Koridor 2 Cicaheum-Cibereum. Metode mendapatkan data tersebut
dengan cara memberikan pertanyaan yang sudah dirumuskan secara

8

tertutup dalam bentuk kuesioner kepada pengguna TMB yang berada di
dalam bus.

Untuk penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan rusmus slovin, dimana yang menjadi sasarannya yaitu pengguna TMB
Koridor 2 Cicaheum-Cibereum PP. Dengan memberikan pertanyaan yang disajikan
dalam bentuk kuesioner ini merupakan cara untuk mendapatkan data dan informasi.
Penyebaran Kuesioner kepada user TMB Penentuan jumlah sampel diperoleh dengan
menggunakan perhitungan melalui rumus slovin yaitu:

N
n=
1+N(e)2

Maka jumlah sampel yang dibutuhkan untuk menyebarkan kuesioner dihitung dengan
rumus slovin dengan tingkat eror (e) 10% yaitu:


n = 23.298
1+23.298(0,1)2



= 23.298

233
= 99,9 Sampel ~ 100 Sampel

Diamana dalam pembagian kuesionernya dilakukan menjadi dua tahapan tahapan
pertama dengan sampel 50 responden dilakukan penyebaran pada jalur Cicaheum-

9

Cibereum dan tahap ke dua penyebaran dilakukan pada jalur Cibereum-Cicaheum
dimana penyebaran keduanya dilakukan pada malam hari.

1.5.2

Metode Analisis Data
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Importance-

Peformance Analysis dan deskriptif. Untuk Importance-Peformance Analysis
didalamnya tebadapt dua metode yaitu analisis gap dan analisis kuadran. Untuk lebih
jelasnya akan diuraikan di bawah ini.
a)

Analisis persepsi pengguna tentang kinerja TMB
Metode yang digunakan untuk menganalisis persepsi yaitu dengan cara
Importance-Peformance Analysis dan deskriptif dimana menggunakan
nilai pembobotan persepsi untuk masing-masing sub-variabel, kemudian
dijumlahkan nilai bobot sub-variabel tersebut sehingga mendapatkan
nilai X nya/nilai persepsinya.

b)

Analisis preferensi pengguna tentang kinerja TMB
Metode yang digunakan untuk menganalisis preferensi yaitu dengan
cara

Importance-Peformance

Analysis

dan

deskriptif

dimana

menggunakan nilai pembobotan persepsi untuk masing-masing subvariabel, kemudian dijumlahkan nilai bobot sub-variabel tersebut
sehingga mendapatkan nilai Y nya/nilai preferensinya.
c)

Analisis Kesenjangan (GAP) Tentang Kinerja Pelayanan TMB
Koridor 2 (Cicaheum-Cibereum)
Metode yang digunakan untuk menjawab pertanyaan tersebut yaitu
menggunakan analisis GAP (Kesenjangan). Dimana nilai kesenjangan
akan diketahui setelah ada nilai X dan Y dari masing-masing subvariabel. Setelah itu untuk mengetahui seberapa besar kesenjangan subvariabel tersebut maka dilakukan pengurangan antara nilay X dan nilai
Y dari hasil tersebut maka bisa dilihat nilai kesenjangannya. Jika nilai
kesenjangan negative maka sub-variabel tersebut meimiliki kesenjangan
dan jika nilai positif tidak ada kesenjangan.

10

Berdasarkan lingkup materi, variabel dalam studi ini dibagi atas enam variabel
kinerja pelayanan yaitu Keamanan, keselamatan, kenyamanan, keterjangkauan,
kesetaraan, keteraturan. Dimana dalam variabel tersebut terdari dari beberapa subvariabelnya. Untuk kepentingan hal tersebut setiap sub-variabel diberi nomor atribut,
agar lebih mudah dan konsisten pada tahap analisis. Selengkapnya mengenai variabel
penelitian dalam studi ini disajikan pada tabel di bawah ini:
Tabel 1.1
Variabel Penelitian
No

Sasaran

1

Persepsi masyarakat
tentang kinerja pelayanan
Trans Metro Bandung di
Koridor 2 CicaheumCibereum

Variabel
A. Keamanan

B. Keselamatan

C. Kenyamanan

D. Keterjangkauan
E. Kesetaraan
F. Keteraturan

2

Preferensi masyarakat
tentang kinerja pelayanan
Trans Metro Bandung di
Koridor 2 CicaheumCibereum

A. Keamanan

B. Keselamatan

C. Kenyamanan

Sub-Variabel
A.1
A.2
A.3
A.4
A.5
A.6
B.1
B.2
B.3
C.1
C.2
C.3
C.4
D.1
D.2
E.1
F.1
F.2
F.3
F.4
A.1
A.2
A.3
A.4
A.5
A.6
B.1
B.2
B.3
C.1
C.2
C.3
C.4

Lampu Penerangan
Petugas Keamanan
Aduan Pelayanan
Identitas Kendaraan
Tanda Pengenal Pengemudi
Kaca Film
Fasilitas Keamanan
Fasilitas Kesehatan
Alat Bantu Pegangan Tangan
Lampu Penerangan
Kapasitas Penumpang
Fasilitas Kebersihan
Pengatur Suhu Ruangan
Integrasi Moda Lain
Tarif/Biaya
Kursi Prioritas
Waktu Tunggu Bus
Kecapatan Bus
Lama Berhenti Tiap Halte
Informasi Kedatangan Bus
Lampu Penerangan
Petugas Keamanan
Aduan Pelayanan
Identitas Kendaraan
Tanda Pengenal Pengemudi
Kaca Film
Fasilitas Keamanan
Fasilitas Kesehatan
Alat Bantu Pegangan Tangan
Lampu Penerangan
Kapasitas Penumpang
Fasilitas Kebersihan
Pengatur Suhu Ruangan

11

No

Sasaran

Variabel
D. Keterjangkauan
E. Kesetaraan
F. Keteraturan

3

GAP (Kesenjangan)
Antara Persepsi dan
Preferensi pengguna

Nilai Setiap
Variabel Persepsi
dan Preferensi

Sub-Variabel
D.1
D.2
E.1
F.1
F.2
F.3
F.4
A.1
A.2
A.3
A.4
A.5
A.6
B.1
B.2
B.3
C.1
C.2
C.3
C.4
D.1
D.2
E.1
F.1
F.2
F.3
F.4
A.1
A.2
A.3
A.4
A.5
A.6
B.1
B.2
B.3
C.1
C.2
C.3
C.4
D.1
D.2
E.1
F.1
F.2

Integrasi Moda Lain
Tarif/Biaya
Kursi Prioritas
Waktu Tunggu Bus
Kecapatan Bus
Lama Berhenti Tiap Halte
Informasi Kedatangan Bus
Lampu Penerangan
Petugas Keamanan
Aduan Pelayanan
Identitas Kendaraan
Tanda Pengenal Pengemudi
Kaca Film
Fasilitas Keamanan
Fasilitas Kesehatan
Alat Bantu Pegangan Tangan
Lampu Penerangan
Kapasitas Penumpang
Fasilitas Kebersihan
Pengatur Suhu Ruangan
Integrasi Moda Lain
Tarif/Biaya
Kursi Prioritas
Waktu Tunggu Bus
Kecapatan Bus
Lama Berhenti Tiap Halte
Informasi Kedatangan Bus
Lampu Penerangan
Petugas Keamanan
Aduan Pelayanan
Identitas Kendaraan
Tanda Pengenal Pengemudi
Kaca Film
Fasilitas Keamanan
Fasilitas Kesehatan
Alat Bantu Pegangan Tangan
Lampu Penerangan
Kapasitas Penumpang
Fasilitas Kebersihan
Pengatur Suhu Ruangan
Integrasi Moda Lain
Tarif/Biaya
Kursi Prioritas
Waktu Tunggu Bus
Kecapatan Bus

12

No

Sasaran

Variabel

Sub-Variabel
F.3 Lama Berhenti Tiap Halte
F.4 Informasi Kedatangan Bus

Sumber: Hasil Analisis dan Modifikasi 2013

1.5.3

Kerangka Berfikir
Dengan dioperasikannya TMB yaitu untuk meminimalisir permasalahan

kemacetan di Kota Bandung, selain itu untuk memperbaiki angkutan umum massal di
Kota Bandung baik dalm segi kinerja pelayanan, manajemen, senghubung simpul
angkutan agar terintegrasi dengan baik dan mudah.
Akan tetapi masih diperlukan untuk penilaian terhadap kinerja pelayanannya agar
pengguna merasa nyaman dan tetap untuk menggunakan TMB tersebut. Untuk
mengetahui kinerja pelayanannya, maka dibutuhkan persepsi serta preferensi
berdasarkan pengguna TMB yang sudah di tentukan sesuai deng Peraturan Menteri
Perhubungan RI Nomor 10 Tentang Standar Minimal Pelayanan Angkutan Umum
Massal Berbasis jalan raya tahun 2012, dimana dalam standar tersebut memuat
variabel-variabel apa saja yang harus sudah ada dan di nilai oleh pengguna agar
menghetahui seberapa besar gap/kesenjangan yang terjadi berdasarkan pengguna
sehingga dapat di evalusi kinerja pelayanannya. Utnuk intu materi tersebut
dirumuskan dengan kerangak berfikir di bawah ini:

13
Pengoperasian Trans Metro
Perbaikan sistem pelayanan angkutan
umum perkotaan
Perbaikan manajemen pengelolaan
angkutan umum perkotaan
Perbaikan pola operasi angkutan umum
perkotaan
Penghubung simpul transportasi
Penghubung seluruh wilayah perkotaan di
Kota Bandung

Persepsi

Mengetahui kesenjangan persepsi dan
preferensi tentang kinerja pelayanan TMB

Penilaian Kinerja
1. Aspek Keamanan
1.A. Lampu Penerangan
1.B. Petugas Keamanan
1.C. Aduan Pelayanan
1.D. Identitas Kendaraan
1.E. Identitas Pengemudi
1.F. Kaca Film

Penilaian Kinerja
4. Aspek Keterjangkauan
4.A. Integrasi Moda Lain
4.B. Tarif/Biaya

Penilaian Kepentingan
4. Aspek Keterjangkauan
4.A. Integrasi Moda Lain
4.B. Tarif/Biaya

Penilaian Kinerja
5. Aspek Kesetaraan
5.A. Kursi Perioritas

Penilaian Kepentingan
5. Aspek Kesetaraan
5.A. Kursi Perioritas

Penilaian Kinerja
2. Aspek Keselamatan
2.A. Fasilitas Keamanan
2.B. Fasilitas Kesehatan
2.C. Alat Bantu Pegangan
Tangan
Penilaian Kinerja
3. Aspek Kenyamanan
3.A. Lampu Penerangan
3.B. Kapasitas Penumpang
3.C. Fasiitas Kebersihan
3.D. Pengatur Suhu Bus

Penilaian Kinerja
6. Aspek Kenyamanan
6.A. Waktu Tunggu Bus
6.B. Kecepatan Bus
6.C. Waktu Berhenti di Halet
6.D. Informasi Pelayanan
Kedatangan Bus

Penilaian Kepentingan
6. Aspek Kenyamanan
6.A. Waktu Tunggu Bus
6.B. Kecepatan Bus
6.C. Waktu Berhenti di Halet
6.D. Informasi Pelayanan
Kedatangan Bus

Analisis kesenjangan (GAP) antara persepsi dan
preferensi pengguna TMB
Evaluasi kinerja pelayanan TMB
menggunakan analisis GAP
berdasarkan persepsi dan preferensi
pengguna

Preferensi

Penilaian Kepentingan
1. Aspek Keamanan
1.A. Lampu Penerangan
1.B. Petugas Keamanan
1.C. Aduan Pelayanan
1.D. Identitas Kendaraan
1.E. Identitas Pengemudi
1.F. Kaca Film
Penilaian Kepentingan
2. Aspek Keselamatan
2.A. Fasilitas Keamanan
2.B. Fasilitas Kesehatan
2.C. Alat Bantu Pegangan
Tangan
Penilaian Kepentingan
3. Aspek Kenyamanan
3.A. Lampu Penerangan
3.B. Kapasitas Penumpang
3.C. Fasiitas Kebersihan
3.D. Pengatur Suhu Bus

14

1.6

Sistematika Penulisan
Dalam penulisan penelitian ini terdiri dari lima bab pembahasan yang terdiri

dari; pada bagian pertama menguraikan dasar penelitian dimana didalamnya terdiri
dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan, sasaran, manfaat, ruang lingkup materi,
ruang lingkup wilayah, metodologi, kerangka pemikiran dan sistematika penulisan.
Berikutnya untuk bagian ke dua yaitu kajian teori dimana didalamnya membahas
tentang pengertian angkutan umum, pengertian angkutan umum massal, standar Bus
Rapid Transit (Angkutan Umum Massal), pengertian evaluasi, pengertian persepsi
dan preferensi serta tentang Importance Performance Analysis.
Pada bagian ke tiga menguraikan tentang gambaran umum Trans Metro
Bandung dimana didalamnya terdiri dari Angkutan Umum di Kota Bandung,
gambaran umum TMB yang membahas tentang (Tujuan pengoperasian TMB, Dasardasar hokum Penyelenggaraan TMB), gambaran umum TMB koridor 2 yang
membahas (bentuk fisik TMB menguraikan kondisi eksisting berdarakan variabelvariabelnya, bentuk fisik halted an lokasi halte dan sistem ticketing), profil pengguna
TMB yang membahas tentang pengguna TMB di lihat dari karakteristik social
ekonomi dan maksud perjalanan.
Pada bagian ke empat menguraikan tentang analisis persepsi dan preferensi
pengguna tentang kinerja pelayanan TMB koridor 2 Cicaheum-Cibereum yang terdiri
dari; analisis persepsi pengguna TMB tentang kinerja pelayanan tiap sub-variabelnya,
analisis preferensi pengguna TMB tentang kinerja pelayanan tiap sub-variabelnya,
bobot persepsi dan preferensi pengguna tentang kinerja pelayanan TMB, analisis
kkesenjanagn (GAP) tentang kinerja pelayanan TMB, serta analisis keterkaitan
anatara nilai gap dengan sosio-ekonomi dan maksud perjalanan. Pada bagian ke lima
menguraikan tentang kesimpulan dimana menceritakan keseluruhan hasil penelitian,
rekomendasi serta kelemahan studi dalam penelitian ini.

BAB II
KAJIAN TEORI

Pada bab ini akan dibahas mengenai pengertian evaluasi, Angkutan umum, Angkutan
Umum Massal, Standar Pelayanan Minimal (SPM) Angkutan Umum Massal Menurut
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 10 Tahun 2012, Pengertian Persepsi dan
Preferensi, dan Importance Performance Analyisis. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
dibawah ini.

2.1

Pengertian Evaluasi
Menurut kamus besar Indonesia, evaluasi adalah suatu penilaian dimana

penilaian itu ditujukan pada orang yang lebih tinggi atau yang lebih tahu kepada
orang yang lebih rendah, baik itu dari jabatan strukturnya atau orang yang lebih
rendah keahliannya. Evaluasi adalah suatu proses penelitian positif dan negatif atau
juga gabungan dari keduanya (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1978: 45).
Dan berikut ini pengertian evaluasi menurut beberapa pakar antara lain:
 Suharsimi Arikunto(2004 : 1) evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan
informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut
digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil
keputusan. Fungsi utama evaluasi dalam hal ini adalah menyediakan
informasi-informasi yang berguna bagi pihak decision maker untuk
menentukan kebijakan yang akan diambil berdasarkan evaluasi yang telah
dilakukan.
 Worthen dan Sanders (1979 : 1) evaluasi adalah mencari sesuatu yang
berharga (worth). Sesuatu yang berharga tersebut dapat berupa informasi
tentang suatu program, produksi serta alternatif prosedur tertentu. Karenanya
evaluasi bukan merupakan hal baru dalam kehidupan manusia sebab hal
tersebut senantiasa mengiringi kehidupan seseorang. Seorang manusia yang

15

16

telah mengerjakan suatu hal, pasti akan menilai apakah yang dilakukannya
tersebut telah sesuai dengan keinginannya semula.
 Stufflebeam dalam worthen dan sanders (1979 : 129) evaluasi adalah :
process of delineating, obtaining and providing useful information for judging
decision alternatives. Dalam evaluasi ada beberapa unsur yang terdapat dalam
evaluasi yaitu : adanya sebuah proses (process) perolehan (obtaining),
penggambaran (delineating), penyediaan (providing) informasi yang berguna
(useful information) dan alternatif keputusan
 Rooijackers Ad mendefinisikan evaluasi sebagai ;setiap usaha atau proses
dalam menentukan nilai”. Secara khusus evaluasi atau penilaian juga diartikan
sebagai proses pemberian nilai berdasarkan data kuantitatif hasil pengukuran
untuk keperluan pengambilan keputusan
 Anne Anastasi (1978) mengartikan evaluasi sebagai ; a systematic process of
determining the extent to which instructional objective are achieved by
pupils”. Evaluasi bukan sekadar menilai suatu aktivitas secara spontan dan
insidental, melainkan merupakan kegiatan untuk menilai sesuatu secara
terencana, sistematik, dan terarah berdasarkan tujuan yang jelas.

2.2

Angkutan Umum
Angkutan pada dasarnya adalah sarana untuk memindahkan orang dan barang

dari suatu tempat ke tempat lain. Permintaan akan angkutan adalah jenis permintaan
tak langsung, berawal dari kebetuhan manusia akan berbagai barang dan jasa
(Warpani, 2002). Untukl lebih ringkasnya akan dibahas dibawah ini:

2.2.1

Pengertian Angkutan Umum
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1992 tentang Angkutan Jalan yang

dituangkan pada Bab I Ketentuan Umum mendefinisikan Kendaraan Umum adalah
setiap kendaraan bermotor yang disediakan untuk dipergunakan oleh umum dengan

17

dipungut biaya. PP No. 14 Tahun 1993 tentang Angkutan Jalan pada Bab I Ketentuan
Umum mendefinisikan :


Mobil penumpang adalah setiap kendaraan bermotor yang dilengkapi
sebanyak-banyaknya 8 (delapan) tempat duduk pengemudi, baik
dengan maupun tanpa perlengkapan pengangkutan bagasi.



Trayek adalah lintasan kendaraan umum untuk pelayanan jasa
angkutan orang dengan mobil bus, yang mempunyai asal dan tujuan
perjalanan tetap, lintasan tetap dan jadwal tetap maupun tidak
berjadwal.

Angkutan pada dasarnya adalah sarana untuk memindahkan orang dan atau
barang dari satu tempat ke tempat lain. Tujuannya membantu orang atau kelompok
orang menjangkau berbagai tempat yang dikehendaki atau mengirimkan barang dari
tempat asalnya ke tempat tujuannya.Prosesnya dapat dilakukan dengan menggunakan
sarana angkutan berupa kendaraan. Sementara Angkutan Umum Penumpang adalah
angkutan penumpang yang menggunakan kendaraan umum yang dilakukan dengan
sistem sewa atau bayar. Termasuk dalam pengertian angkutan umum penumpang
adalah angkutan kota (bus, minibus, dsb), kereta api, angkutan air, dan angkutan
udara. (Warpani, 1990).
Angkutanpada dasarnya adalah sarana untuk memindahkan orang dan barang
dari suatu tempat ke tempat lain. Permintaan akan angkutan adalah jenis permintaan
tak langsung, berawal dari kebetuhan manusia akan berbagai barang dan jasa
(Warpani, 2002). Kebutuhan akan barang dan jasa seringkali tidak dapat dipenuhi di
satu guna lahan dan hanya dapat diperoleh di guna lahan lainnya yang terpisah oleh
jarak, sehingga dibutuhkan angkutan sebagai sarana transportasi dalam melakukan
perjalanan menuju guna lahan tempat dimana barang dan jasa tersebut dapat
diperoleh.
Dari segi kelompok konsumen, (Warpani, 2002) menyatakan bahwa terdapat
dua kelompok konsumen jasa angkutan yaitu paksawan (captive riders) yang tidak
memiliki akses dalam menggunakan kendaraan pribadi dan pilihwan (choice riders)
yang mampu memiliki kendaraan sendiri atau memilih moda yang akan digunakan.

18

Pada dasarnya, ada perbedaan sifat antara kendaraan pribadi dan angkutan
umum. Hal tersebut bisa dilihat dari jumlah yang dapat diangkut. Untuk kendaraan
umum tentu saja lebih efisien dalam mengangkut orang maupun barang jika
dibandingkan dengan kendaraan pribadi. Akan tetapi dari segi yang lain, kendaraan
pribadi memiliki kemampuan aksesibilitas yang lebih baik dibandingkan kendaraan
umum. Hal tersebut dapat dilihat dari tingkat kefleksibelan penggunaan kendaraan
pribadi dibandingkan kendaraan umum.
Angkutan Umum Penumpang bersifat massal sehingga biaya angkut dapat
dibebankan kepada lebih banyak orang atau penumpang yang menyebabkan biaya per
penumpang dapat ditekan serendah mungkin. Karena merupakan angkutan massal,
perlu ada kesamaan diantara para penumpang, antara lain kesamaan asal dan tujuan.
Kesamaan ini dicapai dengan cara pengumpulan di terminal dan atau tempat
perhentian. Kesamaan tujuan tidak selalu berarti kesamaan maksud.Angkutan umum
massal atau masstransit memiliki trayek dan jadwal keberangkatan yang tetap.
Pelayanan angkutan umum penumpang akan berjalan dengan baik apabila tercipta
keseimbangan antara ketersediaan dan permintaan. Oleh karena itu, Pemerintah perlu
turut campur tangan dalam hal ini.(Warpani, 1990).
2.2.2

Jenis-jenis Angkutan Umum
Berdasarkan undang-undang No 14 tahun 1992 tentang lalu lintas dan

angkutan jalan menerangkan bahwa jenis-jenis angkutan umum untuk memindahkan
orang dari suatu tempat ke tempat lain terdiri dari:
Angkutan antar kota
Angkutan antar kota merupakan angkutan umum yang beroperasi
untuk memindahkan orang dari satu kota ke kota lain
Angkutan dalam kota
Angkutan umum yang beroperasi untuk memindahkan orang dalam
satu wilayah kota tersebut

19

Angkutan pedesaan
Angkutan umum yang beroperasi untuk memindahkan orang dalam
dan/dari wilayah pedesaan
Angkutan lintas batas negara
Angkutan umum yang beroperasi untuk memindahkan orang melalui
lintas batas negara lain

2.3

Angkutan Umum Massal
Pada dasarnya sarana angkutan umum massal diadakan yaitu untuk

mengurangi beban lalulintas dalam system transportasi, tetapi pada dasarnya tidak
berjalan sesuai yang diharapkan, ternyata ada satu dampak yang ditimbulkan denga
adanya sarana angkutan umum massal yaitu kemacetan.Namun hal itu dapat terjadi
karena pengelolaan system yang kurang baik sehingga terjadi demikian. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada table dibawah ini yaitu jenis angkutan umum massal:
Tabel 1I-1
Jenis Angkutan Umum Massal
Moda
Transportasi

Beban
Normal
(5orang/m2)

Beban
Maksismum
(8orang/m2)

Bus
biasa/bus
bertingkat dengan
lajur khusus
Bus Terpandu
Bus Biasa

16.000

19.000

18.000
18.000

24.000
24.000

Beban Maksimum
(Kontrol Otomatis)

Sumber: Tamin, 2000
Berdasarkan jenis-jenis angkutan umum massal yang ada maka tidak semua
bus beroperasi pada jalan yang sama, karena berdasarkan karakteristik dan fisik
sarananya pun berbeda sehingga perlu adanya pembebanan kelas-kelas jalan yang
sesuai dengan jenis angkutan massalnya. Untuk itu dapat dilihat dibawah ini:

20

Tabel 1I-2
Pelayanan Angkutan Umum Sesuai Hierarki Jalan
Arteri
Kolektor
Lokal
Bus Besar
Bus Sedang
Bus Kecil
Sumber: Tamin, 2000
2.3.1

Bus Umum
Bus adalah kendaraan besar beroda, digunakan untuk membawa penumpang

dalam jumlah banyak. Istilah bus ini berasal dari bahasa Latin, omnibus, yang berarti
"(kendaraan yang berhenti) di semua (perhentian) (Wikipedia, 2012). Bus umum
terdiri dari bus AKDP, bus AKAP, dan bus dalam kota. Bus AKDP cangkupannya
bus yang melayani antar kota dala provinsi, bus AKAP bua yang melayani antar kota
antar provinsi, sedangkan bus dalam kota yaitu bus yang beroperasi di wilayah kota
tersebut tetapi sifatnya umum seperti tidak memiliki selter khusus, lajur khusus dan
pembayaran tiket secara manual ke kondektur, contoh dari bus dalam kota di Kota
Bandung seperti KOBUTRI, DAMRI.

2.3.2

Bus Khusus
Pada umumnya alat transportasi dirancang untuk membantu manusia dalam

pergerakan, namun ternyata ada beberapa alat traansportasi yang dirancang secara
khusus untuk memberikan kenyamanan bagi user. Salah satunya yaitu dengan adanya
bus rapid transit yang dirancang serba khusus untuk melayani user agar bisa lebih
menggunakan angkutan umum massal dibanding dengan angkutan pribadi. Untuk
lebih jelasnya dibawah ini akan diuraikan mengenai bus rapid transit.

21

Pengertian Umum Bus Rapid Transit
Sistem Bus Rapid Transit (BRT) adalah angkutan massal yang berbasis pada
jalandimana memanfaatkan jalur - jalur khusus dan ekslusif. Sedangkan Bus Rapid
Transitberbasis bus way adalah sarana angkutan umum massal dengan moda bus
dimanakendaraan akan berjalan pada lintasan khusus berada di sisi jalur cepat.Selain itu
sistem yang dipergunakan adalah sistem tertutup dimana penumpang dapat naikdan turun
hanya pada halte - halte dan tentunya harus dilengkapi dengan sistem tiket baikberupa
tiket untuk sekali jalan ataupun berlangganan dengan mekanisme prabayar. Agarpara
penumpang nyaman pada saat menuju dan meninggalkan halte maka disediakanfasilitas
penyeberangan orang yang landai, petugas keamanan pada setiap halte, jadwalwaktu
perjalanan dan juga tidak adanya pedagang kaki lima baik di halte maupunjembatan
penyebarangan kecuali pada tempat tampat yang telah ditentukan. Sel