Perbandingan Persepsi Pengguna terhadap Kualitas Halte pada Koridorkoridor Trans Bandung Raya dan Trans Metro Bandung.

(1)

ix Universitas Kristen Maranatha

PERBANDINGAN PERSEPSI PENGGUNA

TERHADAP KUALITAS HALTE PADA

KORIDOR-KORIDOR TRANS BANDUNG RAYA DAN TRANS

METRO BANDUNG

CRISTIANTO PASCAL BELOAN KONDO NRP: 1221047

Pembimbing: TRI BASUKI JOEWONO, Ph.D.

ABSTRAK

Transportasi merupakan bagian penting dari aktivitas manusia. Keberadaan halte merupakan salah satu dari rangkaian prasarana pelayanan transportasi. Analisis tentang kualitas pelayanan sebuah halte penting untuk dilakukan karena secara langsung dirasakan oleh pengguna.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis perbandingan tingkat kepuasan dan tingkat kepentingan tentang fasilitas halte di sepuluh koridor TBR dan tiga koridor TMB. Data yang digunakan adalah data sekunder dari penyebaran kuesioner yang bersumber dari Gesellschaft für

Internationale Zusammenarbeit (GIZ). Studi ini hanya membahas tingkat

kepuasan dan tingkat kepentingan.

Hasil analisis menyatakan bahwa mayoritas responden merasa puas pada variabel atap dan tidak puas pada variabel kamera pengawas, serta mayoritas responden merasa variabel yang paling penting adalah tempat duduk. Hasil analisis antar koridor dan antar variabel menunjukkan bahwa tingkat kepuasan dan tingkat kepentingan terdapat penilaian yang berbeda. Hasil analisis menunjukkan bahwa responden merasa tidak puas dengan kualitas pelayanan pada setiap variabel halte yang dianggap penting.

Kata Kunci: Halte, Trans Bandung Raya, Trans Metro Bandung, Tingkat Kepuasan, Tingkat Kepentingan


(2)

x Universitas Kristen Maranatha

COMPARISON OF USER PERCEPTIONS REGARDING

QUALITY OF SHELTER AT CORRIDORS TRANS

BANDUNG RAYA AND TRANS METRO BANDUNG

CRISTIANTO PASCAL BELOAN KONDO NRP: 1221047

Supervisor: TRI BASUKI JOEWONO, Ph.D.

ABSTRACT

Transport is an essential part of human activity. The existence of shelter is one of a series transport infrastructure services. Analysis of service quality of a shelter is important because it is directly felt by the users.

The purpose of this study is to describe and analyzing comparison the level of satisfaction and importance regarding shelter facility of TBR in ten corridors and three corridors TMB. The data used is secondary data from questionnaires of Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ). This study only discusses the level of satisfaction and importance.

The results show that the majority of respondents were satisfied in the variable of roof and respondents dissatisfied in the variable of surveillance cameras. The results of analysis between corridors and between variables of the level of satisfaction and importance there is a different assessment. Moreover respondents were dissatisfied with the quality of service at each variable of shelter is considered important.

Keyword: Shelter, Trans Bandung Raya, Trans Metro Bandung, Satisfaction


(3)

xi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

LEMBAR PENGESAHAN ii

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN iv

SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR v

SURAT KETERANGAN SELESAI TUGAS AKHIR vi

KATA PENGANTAR vii

ABSTRAK ix

ABSTRACT x

DAFTAR ISI xi

DAFTAR GAMBAR xiii

DAFTAR TABEL xiiv

DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN xv

DAFTAR LAMPIRAN xvi

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Inti Permasalahan 2

1.3 Tujuan Penelitian 3

1.4 Ruang Lingkup 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4

2.1 Bus Rapid Transit 4

2.2 Trans Metro Bandung dan Trans Bandung Raya 5

2.3 Halte 9

2.4 Metode Kruskal Wallis 14

2.5 Metode Wilcoxon Signed Rank Test 15

2.6 Metode Importance Performance Analysis 16

BAB III METODE PENELITIAN 18

3.1 Lokasi Pengumpulan Data 18

3.2 Teknik Pengumpulan Data 21

3.3 Pelaksanaan Survei dan Pengolahan Data 25

BAB IV ANALISIS DATA 29

4.1 Deskripsi Tingkat Kepuasan dan Kepentingan Halte 29 4.2 Analisis Tingkat Kepuasan dan Tingkat Kepentingan

Antar Koridor 35 4.3 Analisis Tingkat Kepuasan dan Tingkat Kepentingan

Antar Variabel 39

4.4 Analisis Perbandingan Tingkat Kepuasan dan Kepentingan 42

4.5 Analisis Persepsi Pelayanan Halte 45

4.6 Analisis Hubungan Tingkat Kepentingan-Kepuasan 46 4.7 Pembahasan Penelitian (Grand Design) 52

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 54

5.1 Simpulan 54

5.2 Saran 54


(4)

xii Universitas Kristen Maranatha


(5)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bus Trans Metro Bandung 6

Gambar 2.2 Bus Trans Bandung Raya 8

Gambar 2.2 Perletakan Tempat Perhentian di Pertemuan Jalan

Simpang Empat 10

Gambar 2.4 Halte TMB yang Berlokasi di Surya Soemantri 12

Gambar 2.5 Halte TBR yang Berlokasi di Elang 13

Gambar 2.6 Halte TMB Koridor 4 yang Berlokasi di depan Kantor Direktorat Metrologi 13

Gambar 2.7 Diagram Kartesius 17

Gambar 3.1 Peta Rute TBR pada Sepuluh Koridor dan Rute TMB pada Tiga Koridor 18

Gambar 3.2 Diagram Alir Penelitian 19

Gambar 3.3 Lokasi Halte dan Rute Trans Metro Bandung Koridor 1 20

Gambar 3.4 Lokasi Halte dan Rute Trans Metro Bandung Koridor 2 20

Gambar 3.5 Lokasi Halte dan Rute Trans Metro Bandung Koridor 3 21

Gambar 3.6 Peralatan yang Digunakan untuk Mengukur Dimensi Halte 22

Gambar 3.7 Kuesioner Halaman 1 23

Gambar 3.8 Kuesioner Halaman 2 24

Gambar 3.9 Penumpang Sedang Mengisi Kuesioner di Bus 25

Gambar 3.11 Penumpang Sedang Mengisi Kuesioner di Halte 26

Gambar 4.1 Diagram Kartesius di Seluruh Koridor 47

Gambar 4.2 Diagram Kartesius di Koridor TBR 49

Gambar 4.3 Diagram Kartesius di Koridor TMB 51


(6)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Jumlah halte pada 10 koridor TBR 8

Tabel 2.2 Jumlah halte pada 3 koridor TMB 8

Tabel 2.3 Daftar halte pada koridor 2 TMB 9

Tabel 2.4 Daftar halte pada koridor 3 TMB 9

Tabel 2.5 Dimensi Halte Tipe A 11

Tabel 2.6 Dimensi Halte Tipe B 11

Tabel 3.1 Jumlah Sampel di Setiap Koridor 27

Tabel 3.2 Persentase Usia dan Jenis Kelamin 27

Tabel 3.3 Persentase Pendidikan 27

Tabel 3.4 Persentase Golongan/Pekerjaan 27

Tabel 3.5 Persentase Lokasi Tempat Tinggal 28

Tabel 3.6 Persentase Posisi di Keluarga 28

Tabel 3.7 Persentase Penghasilan 28

Tabel 4.1 Frekuensi Tingkat Kepuasan 30

Tabel 4.2 Frekuensi Tingkat Kepentingan 31

Tabel 4.3 Deskripsi Statistik Tingkat Kepuasan 32

Tabel 4.4 Deskripsi Statistik Tingkat Kepuasan TBR dan TMB 33

Tabel 4.5 Deskripsi Statistik Tingkat Kepentingan 34

Tabel 4.6 Deskripsi Statistik Tingkat Kepentingan TBR dan TMB 35

Tabel 4.7 Hasil Uji Kruskal Wallis Data Tingkat Kepuasan Antar Koridor 37

Tabel 4.8 Hasil Uji Kruskal Wallis Data Tingkat Kepentingan Antar Koridor 38

Tabel 4.9 Hasil Uji Kruskal Wallis Data Tingkat Kepuasan Antar Variabel 40

Tabel 4.10 Hasil Uji Kruskal Wallis Data Tingkat Kepentingan Antar Variabel 41

Tabel 4.11 Hasil Uji Wilcoxon Signed Rank Test di Seluruh Koridor 42

Tabel 4.12 Hasil Uji Wilcoxon Signed Rank Test di Seluruh Koridor TBR 43

Tabel 4.13 Hasil Uji Wilcoxon Signed Rank Test di Seluruh Koridor TMB 44

Tabel 4.14 Statistika Persepsi Pelayanan Halte 45

Tabel 4.15 Hasil Uji Wilcoxon Signed Rank Test di Seluruh Koridor 45

Tabel 4.16 Deskripsi Statistik Kepentingan-Kepuasan di Seluruh Koridor 46

Tabel 4.16 Deskripsi Statistik Kepentingan-Kepuasan di Koridor TBR 48


(7)

xv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN

Tingkat kepercayaan

cm Sentimeter

km Kilometer

Jumlah pengamatan dalam kelompok

Jumlah responden

̅ Peringkat (di antara semua pengamatan) pengamatan j dari kelompok i

̅ Nilai rata-rata

Koefisien kepercayaan

p-value Nilai kesalahan dari hasil perhitungan

T Jumlah rangking positif atau jumlah rangking terkecil

Tki Tingkat kesesuaian responden X Nilai rata-rata tingkat kepuasan

Xi Skor penilaian kinerja perusahaan

Yi Skor penilaian kepentingan pelanggan Y Nilai rata-rata tingkat kepentingan

H0 Penilaian responden pada setiap variabel adalah tidak berbeda

H1 Paling tidak ada satu variabel yang memiliki penilaian berbeda

H0 Distribusi frekuensi relatif antara koridor TBR dan koridor TMB identik

Ha Distribusi frekuensi relatif antara koridor TBR dan koridor TMB tidak identik

Gap Selisih antara nilai Y dengan nilai X

N Banyaknya pasangan yang tidak sama nilainya APBD Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah BRT Bus Rapid Transit

DAMRI Djawatan Angkutan Motor Republik Indonesia Dishub Dinas Perhubungan

IPA Importance Performance Analysis

FS Far Side

GIZ Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit

LPKM Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat LRT Light Rapid Transit

MB Midblock street

NS Near Side

P Puas

Perum Perusahaan Umum PKL Pedagang Kaki Lima SO Siap Operasi

SP Sangat Puas STP Sangat Tidak Puas TBR Trans Bandung Raya TMB Trans Metro Bandung TP Tidak Puas


(8)

xvi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN


(9)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Transportasi merupakan bagian penting dari aktivitas manusia. Hal ini merupakan syarat suatu bangsa yang tidak terlepas dari kemajuan teknologi, pertumbuhan populasi, dan banyaknya kawasan industri (Falola, et al., 1986). Untuk sebagian besar kota di negara berkembang, angkutan umum menjadi salah satu cara praktis untuk mengakses lapangan kerja, pendidikan, dan pelayanan publik (Wright, 2014).

Di Kota Bandung, permasalahan transportasi sudah bukan hal yang baru lagi. Salah satu permasalahan paling utama adalah kemacetan yang terjadi karena tingginya permintaan akan transportasi, tidak diimbangi dengan sarana dan prasarana yang ada (Suzana dan Kusumantoro, 2014). Pemerintah Kota Bandung telah berupaya mengurangi kemacetan dengan menambah jumlah armada transportasi publik, yaitu bus Trans Bandung Raya dan Trans Metro Bandung yang diproyeksikan menjadi suatu armada Bus Rapid Transit di Kota Bandung.

Bus Rapid Transit (BRT) adalah sebuah moda transportasi cepat yang

dapat menggabungkan kualitas angkutan rel dan fleksibilitas bus (Thomas, 2001). BRT dirancang untuk memenuhi kebutuhan penumpang dari sisi kecepatan, kenyamanan, tarif murah, serta keselamatan (Wright, 2014). Untuk pengoperasian BRT diperlukan adanya fasilitas penunjang, salah satunya adalah halte.

Keberadaan halte merupakan salah satu dari rangkaian prasarana pelayanan transportasi, yang tentunya harus mempunyai fungsi yang optimum, yaitu mempunyai nilai kemanfaatan bagi pengguna (Marta dan Indrojarwo, 2013). Fasilitas-fasilitas yang terdapat di halte mencakup lampu penerangan, tempat duduk, tempat berteduh, informasi rute, atau jadwal (Zhang, 2012). Selain itu tempat pemberhentian juga diharapkan mudah diakses (European Comission, 1998).


(10)

2 Universitas Kristen Maranatha Studi mengenai tingkat kualitas halte sudah banyak dilakukan di negera maju. Mejia (2013) mengembangkan metode baru untuk desain, perencanaan, dan penilaian halte BRT berdasarkan peninjauan atas kriteria desain halte dengan pertimbangan dalam literatur, menggunakan pendekatan komparatif. Di Indonesia studi tentang kualitas halte sudah pernah dilakukan. Indah (2013) melakukan studi kasus halte Trans Pakuan Koridor II Cidangiang-Ciawi-Harjasari pada tahun 2012. Gultom (2014) melakukan penelitian tentang kualitas pelayanan halte Trans Metro Bandung pada tahun 2011. Pada saat Gultom (2014) melakukan penelitian di tahun 2011, jumlah koridor yang beroperasi hanya ada satu koridor, yaitu rute Cibiru-Cibereum.

Trans Metro Bandung (TMB) pada tahun 2004 mempunyai satu koridor. Pada tahun 2016 jumlah koridor TMB menjadi tiga koridor dan Trans Bandung Raya (TBR) mempunyai sepuluh koridor. Survei mengenai tingkat kepuasan dan tingkat kepentingan halte di sepuluh koridor TBR dan tiga koridor TMB belum pernah dilakukan sebelumnya. Hal ini perlu dilakukan untuk membandingkan kualitas halte pada setiap koridor TBR maupun TMB.

1.2 Inti Permasalahan

Tyler (2002) menyebutkan bahwa dalam merencanakan sebuah tempat pemberhentian harus memperhatikan berbagai sudut pandang. Pengguna biasanya menginginkan tempat pemberhentian yang aman, nyaman, dan mudah diakses. Beberapa masalah yang sering terlihat adalah ketersediaan halte tidak dirawat dengan baik. Hal ini dapat memicu masyarakat untuk tidak menggunakan halte sebagai sarana naik dan turunnya penumpang di berbagai tempat.

Dengan karakteristik seperti ini maka diperlukan analisis mengenai kualitas halte. Permasalahan yang akan dibahas adalah tingkat kepuasan dan tingkat kepentingan masyarakat terhadap kualitas pelayanan halte. Hal ini diperlukan agar tercipta kondisi halte dalam kondisi aman, nyaman, dan mudah diakses bagi calon penumpang.


(11)

3 Universitas Kristen Maranatha 1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian Tugas Akhir ini adalah:

1. Mendeskriptifkan tingkat kepuasan dan tingkat kepentingan penumpang tentang fasilitas halte di sepuluh koridor TBR dan tiga koridor TMB;

2. Menganalisis perbandingan tingkat kepuasan dan tingkat kepentingan di sepuluh koridor TBR dan tiga koridor TMB.

1.4 Ruang Lingkup

Ruang lingkup penelitian meliputi:

1. Data yang digunakan adalah data sekunder dari penyebaran kuesioner kepada pengguna bus Trans Bandung Raya dan Trans Metro Bandung, kuesioner bersumber dari Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ);

2. Studi ini hanya membahas tingkat kepuasan dan kepentingan halte di sepuluh koridor TRB dan tiga koridor TMB.


(12)

54 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil studi yang telah dilakukan terhadap data tingkat kepuasan dan tingkat kepentingan halte, dapat diambil beberapa simpulan yaitu: 1. Berdasarkan hasil uji statistik untuk tingkat kepuasan pada koridor TBR dan

koridor TMB, didapatkan bahwa rata-rata mayoritas responden menilai puas pada variabel atap dan penilaian paling tidak puas pada variabel kamera pengawasan. Hasil analisis tingkat kepuasan antar koridor menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan penilaian responden pada variabel jarak halte ke lokasi aktivitas.

2. Berdasarkan hasil uji statistik untuk tingkat kepentingan pada koridor TBR dan koridor TMB, didapatkan bahwa rata-rata mayoritas responden menilai sangat penting pada variabel tempat duduk. Hasil analisis tingkat kepentingan antar koridor menunjukkan bahwa responden menilai pada variabel petugas kemanan dan variabel informasi tanggap darurat di seluruh koridor TBR dan TMB sebagai sama.

3. Hasil analisis perbandingan tingkat kepuasan dan tingkat kepentingan menunjukkan bahwa responden merasa tidak puas pada setiap variabel halte yang dianggap penting.

5.2 Saran

Saran yang dapat diberikan untuk studi lebih lanjut mengenai Trans Bandung Raya dan Trans Metro Bandung adalah:

1. Perlu dilakukan analisis lebih lanjut untuk menyelidiki perbedaan persepsi menurut karakteristik responden, misalnya perbedaan persepsi menurut jenis kelamin.

2. Perlu studi lebih lanjut untuk mengetahui alasan dari ketidakpuasan responden.


(13)

PERBANDINGAN PERSEPSI PENGGUNA

TERHADAP KUALITAS HALTE PADA

KORIDOR-KORIDOR TRANS BANDUNG RAYA DAN TRANS

METRO BANDUNG

Diajukan sebagai syarat untuk menepuh ujian sarjana di Program Studi S-1 Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Kristen Maranatha Bandung

Disususn Oleh:

CRISTIANTO PASCAL BELOAN KONDO NRP: 1221047

Pembimbing:

TRI BASUKI JOEWONO, Ph.D.

PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG


(14)

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya, sehingga dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir. Tugas Akhir merupakan pembahasan laporan penelitian dengan judul: PERBANDINGAN PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP KUALITAS HALTE PADA KORIDOR-KORIDOR TRANS BANDUNG RAYA DAN TRANS METRO BANDUNG. Tugas Akhir diajukan sebagai syarat untuk menempuh ujian sarjana di Fakultas Teknik Program Studi S-1 Teknik Sipil Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

Dalam penyusunan laporan penelitian ini penyusun tidak terlepas berbagai kendala dan hambatan. Dengan dorongan dan dukungan berbagai pihak secara langsung maupun tidak langsung akhirnya penyusun dapat mengatasi segala kendala tersebut. Oleh karena itu, penyusun mengucapkan terima kasih kepada: 1. Tri Basuki Joewono, Ph.D., selaku dosen pembimbing yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahan yang berarti dan berguna selama penyusunan Tugas Akhir ini.

2. Prof. Dr. Ir. Budi Hartanto Susilo, M.Sc., Ir. Santoso Urip G., M.Sc., Tan Lie Ing, S.T., M.T., selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan dan saran dalam penyusunan Tugas Akhir.

3. Tan Lie Ing, S.T., M.T., selaku koordinator Tugas Akhir Program Studi S-1 Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha.

4. Dr. Yosafat Aji, S.T., M.T., selaku Ketua Program Studi S-1 Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha.

5. Segenap staf edukatif dan administrasi Program Studi S-1 Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha.

6. Prayoga Luthfil Hadi dan Muhamad Rizki Taki, selaku anggota GIZ yang telah membantu dan membimbing selama proses penyebaran kuisioner.

7. Bapak dan Mama tercinta, Drs. Benyamin Kondo S.E., M.M., dan Alfrida Mangiwa, yang telah memberi dorongan, doa, dan dukungan baik moril maupun materi yang tidak pernah putus.


(15)

viii

8. Kakak tercinta Maryani Kondo dan Jemyanti Kondo S.E., serta keponakan tersayang Mardita Kristiani Kondo, yang selalu memberikan semangat.

9. Rekan-rekan mahasiswa Teknik Sipil yang selalu membantu dalam menyusun laporan ini.

10.Teman-teman MPSC yang selalu memberikan semangat dan doa dalam menyusun laporan ini.

Akhir kata, penyusun berharap Tugas Akhir ini dapat memberikan sumbangan nyata bagi kemajuan Teknik Sipil pada khususnya, dan bagi pihak yang memerlukannya.

Bandung, 13 Maret 2017 Penyusun

Cristianto Pascal Beloan Kondo NRP: 1221047


(16)

55 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

[1] Dagun, S.M., 2006, Terobosan Penanganan Transportasi Jakarta, pustaka harapan, Jakarta.

[2] Dinas Perhubungan Kota Bandung, 2016, Trans Metro Bandung

(Pengoperasian dan Pengembangan), Pemerintah Kota Bandung Dinas

Perhubungan, Bandung.

[3] Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat, Mengenal Bus Rapit Tansit, http://dishub.jabarprov.go.id/inc/data/info/566, diakses tanggal 17 Oktober 2016.

[4] Direktur Jenderal Perhubungan Darat, 1996, Pedoman Teknis Perekayasaan

Tempat Pemberhentian Kendaraan Penumpang Umum, Departemen

Perhubungan Indonesia.

[5] European Commision, 1998, QUATTRO Final Report: Synthesis and

Recommendations.

[6] Falola, T., and Olanrewaju, S.A., 1986, Transport systems in Nigeria. Syracuse, NY: Maxwell Scholl of Citizenship and Public Affairs, Syracuse University, New York.

[7] GIZ, 2016, Survei Pengguna Sistem Transit Bandung Raya : Perilaku dan

Karakteristik.

[8] Gultom, H.S.A., 2014, Kualitas Pelayanan Halte Trans Metro Bandung, Bandung.

[9] Hidayat, A., 2014, Kruskall Wallis H, http://www.statistikan.com/2014/07/ kruskall-wallis-h.html, diakses tanggal 20 Oktober 2016.

[10] Hidayat, A., 2014, Wilcoxon Signed Rank Test, http://www.statistikan.com/ 2014/08/wilcoxon-signed-rank-test.html, diakses tanggal 20 Oktober 2016. [11] Hoque, M.Md., Alam, D., Mamun, A.A., and Ahsan, H.M., 2013, Bus Rapid

Transit (BRT): What is it and Why Do We Need it for Dhaka, Dhaka.

[12] Indah, R., 2013, Identifikasi Lokasi dan Fungsi Halte Sebagai Tempat Henti

Angkutan Umum Berdasarkan Tata Guna Lahan di Kota Bogor, Studi Kasus


(17)

56 Universitas Kristen Maranatha

[13] Kadir, H., 2015, STATISTIKA TERAPAN Konsep, Contoh dan Analisis Data

dengan Program SPSS/Lisrel dalam Penelitian Edisi Kedua, PT RAJA

GRAFINDO PERSADA, Jakarta.

[14] Marta, R., dan Indrojarwo, B., 2001, Desain Shelter Bus Dengan Konsep

Berirama Untuk Menekan Permasalahan Antivandalisme dan Tindak Kejahatan Khusus Kota Surabaya, Jurnal Sains dan Seni Pomits vol.1,

Surabaya.

[15] Meirelles, A., 2000, A review of bus priority systems in Brazil: From bus lanes

to busway transit, Presented at the Smart Urban Transport Conference, 17-20

October, 2000, Brisbane, Australia.

[16] Ogden, K.W., and Bennet, D.W., 1984, Traffic Engineering Practice (Third

Edition), New Jersey : Prentice-Hall, New Jersey.

[17] Onifade, O.F.W., Oladejo B.F., and Oyedeji, T. J., 2010, Dynamic Bus Rapid

Transit (BRT) Resource Management Modeling Using Fuzzy Logic Paradigm,

Department of Computer Science, University of Ibadan, Ibadan.

[18] Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia, 2012, Standar pelayanan

Minimal Angkutan Massal Berbasis Jalan, Nomor PM. 10.

[19] Suzana, A., dan Kusumantoro, I.W., 2014, Perbandingan Pelayanan Trans

Metro Bandung Koridor 1 Trayek Cibeureum-Cibiru dengan Trans Metro Bandung Koridor 2 Trayek Cicaheum-Cibeureum, Bandung.

[20] Thomas, E., 2001, Presentation at the Institute of Transportation Engineers

Annual Meeting, Chicago.

[21] Transit Cooperative Research Program, 2003, Case Studies in Bus Rapid

Transit, vol 1, Washington, D.C.

[22] Transit Cooperative Research Program, 2015, Better On-Street Bus Stops, Washington D.C.

[23] Tyler, N., 2002, Accessibility and The Bus System from Concepts to Practice, Accessibility Research Group. Center for Transport Studies. London: University College, London.

[24] Vuchic, V. R., 2005, Urban Transit: Operations, Planning, and Economics, John Wiley & Sons, Inc., New Jersey.


(18)

57 Universitas Kristen Maranatha

[25] Wahyono, B., 2012, Importance Perfomance Analysis, http://dataolah.blogspot. co.id/2012/08/langkah-langkah-analisis-importance.html, diakses tanggal 25 januari 2017.

[26] Wikipedia, DAMRI, https://id.wikipedia.org/wiki/DAMRI, diakses tanggal 17 Oktober 2016.

[27] Wright, L., 2007, Bus Rapid Transit Planning Guide, June 2007, London. [28] Wright, L., 2014, Module 3b: Bus Rapid Transit, Sustainable Transport:

A Sourcebook for Policy-makers in Developing Cities, London.

[29] Zhang, K.J., 2009, Bus Stop Urban Design. B. Environment Design, The University of British Columbia, British Columbia.


(1)

PERBANDINGAN PERSEPSI PENGGUNA

TERHADAP KUALITAS HALTE PADA

KORIDOR-KORIDOR TRANS BANDUNG RAYA DAN TRANS

METRO BANDUNG

Diajukan sebagai syarat untuk menepuh ujian sarjana di Program Studi S-1 Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Kristen Maranatha Bandung

Disususn Oleh:

CRISTIANTO PASCAL BELOAN KONDO NRP: 1221047

Pembimbing:

TRI BASUKI JOEWONO, Ph.D.

PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG


(2)

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya, sehingga dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir. Tugas Akhir merupakan pembahasan laporan penelitian dengan judul: PERBANDINGAN PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP KUALITAS HALTE PADA KORIDOR-KORIDOR TRANS BANDUNG RAYA DAN TRANS METRO BANDUNG. Tugas Akhir diajukan sebagai syarat untuk menempuh ujian sarjana di Fakultas Teknik Program Studi S-1 Teknik Sipil Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

Dalam penyusunan laporan penelitian ini penyusun tidak terlepas berbagai kendala dan hambatan. Dengan dorongan dan dukungan berbagai pihak secara langsung maupun tidak langsung akhirnya penyusun dapat mengatasi segala kendala tersebut. Oleh karena itu, penyusun mengucapkan terima kasih kepada: 1. Tri Basuki Joewono, Ph.D., selaku dosen pembimbing yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahan yang berarti dan berguna selama penyusunan Tugas Akhir ini.

2. Prof. Dr. Ir. Budi Hartanto Susilo, M.Sc., Ir. Santoso Urip G., M.Sc., Tan Lie Ing, S.T., M.T., selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan dan saran dalam penyusunan Tugas Akhir.

3. Tan Lie Ing, S.T., M.T., selaku koordinator Tugas Akhir Program Studi S-1 Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha.

4. Dr. Yosafat Aji, S.T., M.T., selaku Ketua Program Studi S-1 Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha.

5. Segenap staf edukatif dan administrasi Program Studi S-1 Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha.

6. Prayoga Luthfil Hadi dan Muhamad Rizki Taki, selaku anggota GIZ yang telah membantu dan membimbing selama proses penyebaran kuisioner.

7. Bapak dan Mama tercinta, Drs. Benyamin Kondo S.E., M.M., dan Alfrida Mangiwa, yang telah memberi dorongan, doa, dan dukungan baik moril maupun materi yang tidak pernah putus.


(3)

viii

8. Kakak tercinta Maryani Kondo dan Jemyanti Kondo S.E., serta keponakan tersayang Mardita Kristiani Kondo, yang selalu memberikan semangat.

9. Rekan-rekan mahasiswa Teknik Sipil yang selalu membantu dalam menyusun laporan ini.

10.Teman-teman MPSC yang selalu memberikan semangat dan doa dalam menyusun laporan ini.

Akhir kata, penyusun berharap Tugas Akhir ini dapat memberikan sumbangan nyata bagi kemajuan Teknik Sipil pada khususnya, dan bagi pihak yang memerlukannya.

Bandung, 13 Maret 2017 Penyusun

Cristianto Pascal Beloan Kondo NRP: 1221047


(4)

55 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

[1] Dagun, S.M., 2006, Terobosan Penanganan Transportasi Jakarta, pustaka harapan, Jakarta.

[2] Dinas Perhubungan Kota Bandung, 2016, Trans Metro Bandung (Pengoperasian dan Pengembangan), Pemerintah Kota Bandung Dinas Perhubungan, Bandung.

[3] Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat, Mengenal Bus Rapit Tansit, http://dishub.jabarprov.go.id/inc/data/info/566, diakses tanggal 17 Oktober 2016.

[4] Direktur Jenderal Perhubungan Darat, 1996, Pedoman Teknis Perekayasaan

Tempat Pemberhentian Kendaraan Penumpang Umum, Departemen

Perhubungan Indonesia.

[5] European Commision, 1998, QUATTRO Final Report: Synthesis and Recommendations.

[6] Falola, T., and Olanrewaju, S.A., 1986, Transport systems in Nigeria. Syracuse, NY: Maxwell Scholl of Citizenship and Public Affairs, Syracuse University, New York.

[7] GIZ, 2016, Survei Pengguna Sistem Transit Bandung Raya : Perilaku dan Karakteristik.

[8] Gultom, H.S.A., 2014, Kualitas Pelayanan Halte Trans Metro Bandung, Bandung.

[9] Hidayat, A., 2014, Kruskall Wallis H, http://www.statistikan.com/2014/07/ kruskall-wallis-h.html, diakses tanggal 20 Oktober 2016.

[10] Hidayat, A., 2014, Wilcoxon Signed Rank Test, http://www.statistikan.com/ 2014/08/wilcoxon-signed-rank-test.html, diakses tanggal 20 Oktober 2016. [11] Hoque, M.Md., Alam, D., Mamun, A.A., and Ahsan, H.M., 2013, Bus Rapid

Transit (BRT): What is it and Why Do We Need it for Dhaka, Dhaka.

[12] Indah, R., 2013, Identifikasi Lokasi dan Fungsi Halte Sebagai Tempat Henti Angkutan Umum Berdasarkan Tata Guna Lahan di Kota Bogor, Studi Kasus Halte Trans Pakuan Koridor II Cidangiang - Ciawi – Harjasari, Bogor.


(5)

56 Universitas Kristen Maranatha

[13] Kadir, H., 2015, STATISTIKA TERAPAN Konsep, Contoh dan Analisis Data dengan Program SPSS/Lisrel dalam Penelitian Edisi Kedua, PT RAJA GRAFINDO PERSADA, Jakarta.

[14] Marta, R., dan Indrojarwo, B., 2001, Desain Shelter Bus Dengan Konsep Berirama Untuk Menekan Permasalahan Antivandalisme dan Tindak Kejahatan Khusus Kota Surabaya, Jurnal Sains dan Seni Pomits vol.1, Surabaya.

[15] Meirelles, A., 2000, A review of bus priority systems in Brazil: From bus lanes to busway transit, Presented at the Smart Urban Transport Conference, 17-20 October, 2000, Brisbane, Australia.

[16] Ogden, K.W., and Bennet, D.W., 1984, Traffic Engineering Practice (Third Edition), New Jersey : Prentice-Hall, New Jersey.

[17] Onifade, O.F.W., Oladejo B.F., and Oyedeji, T. J., 2010, Dynamic Bus Rapid Transit (BRT) Resource Management Modeling Using Fuzzy Logic Paradigm, Department of Computer Science, University of Ibadan, Ibadan.

[18] Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia, 2012, Standar pelayanan Minimal Angkutan Massal Berbasis Jalan, Nomor PM. 10.

[19] Suzana, A., dan Kusumantoro, I.W., 2014, Perbandingan Pelayanan Trans Metro Bandung Koridor 1 Trayek Cibeureum-Cibiru dengan Trans Metro Bandung Koridor 2 Trayek Cicaheum-Cibeureum, Bandung.

[20] Thomas, E., 2001, Presentation at the Institute of Transportation Engineers Annual Meeting, Chicago.

[21] Transit Cooperative Research Program, 2003, Case Studies in Bus Rapid Transit, vol 1, Washington, D.C.

[22] Transit Cooperative Research Program, 2015, Better On-Street Bus Stops, Washington D.C.

[23] Tyler, N., 2002, Accessibility and The Bus System from Concepts to Practice, Accessibility Research Group. Center for Transport Studies. London: University College, London.

[24] Vuchic, V. R., 2005, Urban Transit: Operations, Planning, and Economics, John Wiley & Sons, Inc., New Jersey.


(6)

57 Universitas Kristen Maranatha

[25] Wahyono, B., 2012, Importance Perfomance Analysis, http://dataolah.blogspot. co.id/2012/08/langkah-langkah-analisis-importance.html, diakses tanggal 25 januari 2017.

[26] Wikipedia, DAMRI, https://id.wikipedia.org/wiki/DAMRI, diakses tanggal 17 Oktober 2016.

[27] Wright, L., 2007, Bus Rapid Transit Planning Guide, June 2007, London. [28] Wright, L., 2014, Module 3b: Bus Rapid Transit, Sustainable Transport:

A Sourcebook for Policy-makers in Developing Cities, London.

[29] Zhang, K.J., 2009, Bus Stop Urban Design. B. Environment Design, The University of British Columbia, British Columbia.