Tinjauan Studi Sanitasi iSSDP
Buku Panduan - Pemberdayaan Masyarakat dengan Pelibatan Jender dan Kemiskinan dalam Pembangunan Sanitasi
44
dikembangkan dari metodologi partisipatif yang sudah ada sebelumnya. Participatory Rural Assessment PRA juga dapat digunakan untuk tujuan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program, termasuk di dalamnya
program air bersih dan sanitasi di tingkat komunitas. Seperti diketahui, MPA terbukti sangat bermanfaat untuk pembangunan di berbagai sektor. Utamanya yang mengaitkan keberlanjutan pelayanan program dengan
kegiatan sensitif jender, berpihak pada kaum miskin, pendekatan tanggap kebutuhan Demand Responsive Approach
, menyatakan pola asosiasi antara pelayanan yang baik agar bisa dimanfaatkan dan berkelanjutan, hingga munculnya berbagai institusi dan pengambil kebijakan yang mendukung pendekatan ini.
Hasil Penilaian PMJK ini akan menjadi bahan dalam menyusun Buku Putih Sanitasi dan Strategi Sanitasi Kota SSK.
2 Tujuan
a. Terkumpulnya informasi sanitasi secara kuantitatif-sistematis, dengan menggunakan alat-alat partisipatoris,
untuk menilai kesinambungan dan daya tanggap terhadap kebutuhan, b.
Teridentiikasinya pengalaman masyarakat dalam kegiatanproyek perbaikan sanitasi, baik secara swadaya, gotong royong maupun bantuan dari instansi lain,
c. Teridentiikasinya kebutuhan dan kesanggupan masyarakat untuk berkontribusi dalam perbaikan sanitasi,
d. Teridentiikasinya peran perempuan pada tahap perencanaan pembangunan sarana sanitasi, dan beberapa
perubahan tugas antara perempuan dan laki-laki, e.
Teridentiikasinya keberadaan, manfaat, peranan dan hubungan berbagai lembaga yang ada di kelurahan.
3 Hasil Yang Diharapkan
a. Peningkatan kesadaran masyarakat, tokoh masyarakat, dan Pemerintah Kota, baik laki-laki maupun perempuan,
mengenai kondisi dan seriusnya masalah sanitasi dan kebersihan, b.
Munculnya kebutuhan masyarakat laki-laki dan perempuan, disertai kemauan untuk berkontribusi dalam pelaksanaan program sanitasi,
c. Teridentiikasinya daerah setingkat kelurahan, yang berpotensi untuk pelaksanaan program sanitasi berbasis
masyarakat secara berkelanjutan.
4 Metodologi
Setiap kegiatan penilaian PMJK butuh persiapan baik agar mendapatkan hasil optimal, dan memperkecil risiko kegagalan, serta memudahkan pelaksanaan di lapangan.
Strategi yang diterapkan dalam pelaksanaan PMJK adalah sebagai berikut: a.
Mendayagunakan potensi lokal kader di tingkat desa, tokoh masyarakat, pemuda, dan individu yang memiliki komitmen terhadap program sanitasikesehatan, sekaligus untuk kegiatan peningkatan kapasitas lokal.
b. Pelatihan - On the Job Training OJT.
5 Metode Pelaksanaan
Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan pada survei PMJK ini sebagai berikut:
Langkah 1: Diskusi Pokja Sanitasi Kota
Diskusi ini dilakukan antara City Facilitator CF dengan Pokja Sanitasi Kota, dan harus diikuti oleh seluruh anggota Pokja, dengan agenda membicarakan hal-hal sebagai berikut:
1. Gambaran umum pelaksanaan survei. 2. Penentuan Struktur dan Anggota Tim Inti Survei PMJK. Tim Inti Survei PMJK terdiri dari Supervisor dan