Revolusi Mental Aparatur Penguatan Sistem Pengawasan Penguatan Akuntabilitas Kinerja Penguatan Kelembagaan Penguatan Tata Laksana Penguatan Sistem Manajemen SDM ASN Penguatan Peraturan Perundang- Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Quick Wins Nasional M

4 R E F O R M A S I B I R O K R A S I

1. Revolusi Mental Aparatur

2. Penguatan Sistem Pengawasan

3. Penguatan Akuntabilitas Kinerja

4. Penguatan Kelembagaan

5. Penguatan Tata Laksana

6. Penguatan Sistem Manajemen SDM ASN

7. Penguatan Peraturan Perundang-

undangan

8. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

9. Quick Wins Nasional

1. Manajemen Perubahan

2. Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan

1. Manajemen Perubahan

2. Penguatan Sistem Pengawasan

3. Penguatan Akuntabilitas Kinerja

4. Penguatan Kelembagaan

5. Penguatan Tata Laksana

6. Penguatan Sistem Manajemen SDM ASN

7. Penguatan Peraturan Perundang-

undangan

8. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

9. Quick Wins

Perumusan atau penyempurnaan kebijakan menjadi dasar bagi pelaksanaan Reformasi Birokrasi secara nasional dan diimplementasikan di masing-masing instansi pemerintah Manajemen pelaksanaan Reformasi Birokrasi dalam operasionalisasinya, yang mendorong kebijakan-kebijakan inovatif , menerjemahkan kebijakan makro dalam implementasinya, dan mengoordinasikan mendorong dan mengawal pelaksanaan Reformasi Birokrasi di tingkat KL dan Pemda Implementasi kebijakanprogram Reformasi Birokrasi sebagaimana digariskan secara nasional dan menjadi bagian dari upaya percepatan Reformasi Birokrasi pada masing-masing KL dan Pemda Makro Meso Mikro Tingkat Nasional Tingkat Instansional 5 R eligius A kuntabel P rofesional I ntegritas Peningkatan kualitas tata kelola administrasi dan persidangan guna menunjang pelaksanaan wewenang dan tugas DPR RI Peningkatan peran keahlian dalam mendukung pelaksanaan wewenang dan tugas DPR RI T U J U A N VISI Terwujudnya Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI yang profesional, andal, transparan, dan akuntabel dalam mendukung DPR RI MISI  Meningkatkan tata kelola administrasi dan persidangan yang profesional, andal, transparan, dan akuntabel;  Memperkuat peran keahlian yang profesional, andal, transparan, dan akuntabel. 6 SEKRETARIAT JENDERAL DPR RI BADAN KEAHLIAN DPR RI DUKUNGAN KEAHLIAN DUKUNGAN TEKNIS DAN ADMINISTRATIF Undang- undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD Pasal 413 ayat 2 bahwa untuk mendukung kelancaran pelaksanaan wewenang dan tugas Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia DPR RI dibentuk Badan Keahlian. Pasal 413 ayat 1 bahwa untuk mendukung kelancaran pelaksanaan wewenang dan tugas Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia DPR RI dibentuk Sekretariat Jenderal. DPR RI 7 8 1. Pembentukan Tim Reformasi Birokrasi 2. Penyusunan Road Map dan Quick Wins 3. Pelaksanaan PMPRB 4. Pembentukan agen perubahan 5. Pembentukan nilai RAPI 10 1. Gratifikasi 2. Penerapan SPIP 3. Pengaduan Masyarakat 4. Whistleblowing system tahun 2015 5. Penanganan benturan kepentingan tahun 2015 6. Pembangunan zona integritas tahun 2015 7. Pengelolaan APIP 11 1. Penyusunan Rencana Strategis 2. Penyusunan Penetapan Kinerja 3. Penyusunan LKJ 4. Pengelolaan akuntabilitas kinerja NILAI LKJ 12 • Perubahan struktur parsial 2010 – 2013 • Perubahan struktur secara keseluruhan 2015 13 1. Penyusunan SOP 2. Penyusunan standar pelayanan 3. Pembangunan dan pengembangan aplikasi 4. Kebijakan tentang keterbukaan informasi publik 14 1. Perencanaan kebutuhan pegawai ASN, yang mencakup penyusunan identifikasi dan analisis jabatan, perhitungan kebutuhan pegawai, rencana redistribusi pegawai, proyeksi kebutuhan 5 tahun, perhitungan formasi jabatan 2. Proses penerimaan pegawai berjalan secara transparan, objektif, akuntabel, dan bebas KKN. 3. Promosi jabatan telah dilakukan secara terbuka, 4. Pemanfaatan assessment center di dalam pengembangan pegawai, yang mencakup penyusunan standar dan pengembangan kompetensi 15 5. Penetapan kinerja individu lewat penilaian kinerja melalui penerapan penetapan kinerja individu yang diukur secara periodik dan dijadikan dasar untuk pengembangan karir individu, namun belum dijadikan dasar untuk pemberian tunjangan individu, baru akan dimasukkan dalam revisi Persetjen DPR RI No. 01SEKJEN2014 yang akan dilaksanakan pada tahun 2016. 6. Perumusan dan penetapan kebijakan reward and punishment berbasis kinerja, pengurangan tunjangan baru dilakukan terhadap pelanggaran disiplin kehadiran, dan 7. Sistem informasi kepegawaian yang telah digunakan sebagai pendukung pengembangan kebijakan manajemen SDM 16 Perundang-Undangan 1. Penyusunan program pembuatan peraturan perundang-undangan 2. Evaluasiassesment peraturan perundang- undangan 3. Penyusunan pedoman pembentukan peraturan perundang-undangan 4. Penataan sistem administrasi, dokumentasi, dan sosialisasi peraturan perundang- undangan 17 1. Penerapan SOP pada unit kerja yang melaksanakan pelayanan publik. 2. Penetapan Standar Pelayanan pada beberapa unit kerja yang bersinggungan langsung dengan publik, seperti Bagian Pelayanan Kesehatan, Bagian Pengaduan Masyarakat, Bidang Perpustakaan, Bidang Arsip dan Dokumentasi. 3. Sarana layanan terpaduterintegrasi, diantaranya website dpr.go.id dengan portal perpustakaan, ppid dan pengaduan masyarakat, serta layanan terpadu satu atap informasi publik pengaduan masyarakat, PPID dan penyampaian aspirasi masyarakat. 18 4. Informasi tentang pelayanan yang mudah diakses melalui berbagai media, diantara melalui website www.dpr.go.id , Portaldpr.go.id , TV Parlemen melalui chanel 18 di TV Kabel First Media, Buletin dan Majalah Parlementaria, Videotron, Streaming Video, Media Sosial DPR FB, Twitter, Youtube, dan Media Sosial Perpustakaan FB, Twitter, Blog. 5. Diseminasi kinerja DPR kepada masyarakat melalui media parlementaria, TV Parlemen, danatau kerjasama dengan berbagai media cetak dan elektronik. 6. Survey kepuasan publik terhadap layanan yang diberikan unit kerja, seperti survey yang dilakukan oleh Bagian Pelayanan Kesehatan, Bidang Perpustakaan, dan lain- lain. 7. Budaya Pelayanan Prima. 19 20  Penguatan Sistem Pengawasan  Penerapan Whistleblowing System  Penerapan Gratifikasi  Pembangunan Wilayah Zona Integritas  Pengaduan Masyarakat terhadap Kinerja Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian  Penanganan Benturan Kepentingan  Peningkatan Kapabilitas APIP  Pembangunan Infrastruktur Pengawasan 2  Penguatan Sistem Perencanaan Kinerja  Penguatan Pengukuran Kinerja  Penguatan Sistem Pelaporan Kinerja  Evaluasi Internal  PembangunanPengembangan TI dalam Manajemen Kinerja 3  Evaluasi Organisasi  Penyusunan Kebijakan Penataan Organisasi 4 RENCANA AKSI REFORMASI BIROKRASI SETJEN DAN BK DPR RI 2015 - 2019 21  Perbaikan Berkelanjutan Sistem Perencanaan Kebutuhan Pegawai ASN  Perumusan dan Penetapan Kebijakan Sistem rekrutmen dan Seleksi secara Transparan dan Berbasis Kompetensi  Perumusan dan Penetapan Kebijakan Sistem Promosi secara Terbuka, Kompetitif, Berbais Kompetensi di dukung Makin Efektifnya Pengawasan oleh KASN  Perumusan dan Penetapan Kebijakan Pemanfaatan Assessment Center  Pengukuran Gap Competency antara Pemangkua Jbaatan dan Syarat Kompetensi Jabatan  Perumusan dan Penetapan Kebijakan PemanfaatanPengembangan Database Profil Kompetensi Calon dan Pejabat Tinggi ASN  Penyusunan dan Penetapan Pola Karir termasuk Pengkaderan Pegawai ASN  Perumusan dan Penetapan Kebijakan Pengendalian Kualitas Diklat  Penguatan Sistem dan Kualitas Pendidikan dan Pelatihan  Perumusan dan Penetapan Kebijakan Penilaian Kinerja Pegawai  Perumusan dan Penetapan Kebijakan Reward and Punishment Berbasis Kinerja  PembangunanPengembangan Sistem Informasi Pegawai ASN  Pembentukan Jabatan Fungsional Trankriptor  Penataan Jabatan  Pembentukan Manajemen Pegawai Non PNS Setjen DPR 6 22  Penerapan Pelayanan Publik Terintegrasi  Penguatan Kualitas Pelayanan Publik  PembangunanPengembangan Penggunaan Teknologi Informasi dalam Pelayanan  Pembangunan Wilayah Bebas Korupsi WBK dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani WBBM 8 dan BK DPR RI  Penyusunan Pedoman Evaluasi terhadap Peraturan Perundang-undangan di Lingkungan Setjen dan BK DPR RI  Evaluasi terhadap Peraturan Perundang-undangan di Lingkungan Setjen dan BK DPR RI  Penataan Sistem Administrasi Peraturan, Pendokumentasian dan Informasi Peraturan Perundang-undangan di Lingkungan Setjen dan BK DPR RI 23 PROGRAM MIKRO RENCANA AKSI REFORMASI BIROKRASI INDIKATOR KEBERHASILAN 1. Pengembangan nilai- nilai Religious, Akuntabel, Professional, dan Integritas atau RAPI yang dianut oleh seluruh pegawai; dan 2. Pembentukan agen perubahan yang dapat mendorong terjadinya perubahan pola pikir. 1. Pembentukan Tim Reformasi Birokrasi. 2. Penyusunan Road Map Reformasi Birokrasi. 3. Pemantauan dan Evaluasi. 4. Perubahan Pola Pikir dan Budaya Kinerja. 1. Perubahan pola pikir dan budaya kinerja mental aparatur melalui pembentukan pola pikir mind set dan penerapan budaya organisasi culture set yang berorientasi kinerja, efektif, efisien, dan akuntabel. 2. Pembentukan agen perubahan yang dapat mendorong terjadinya perubahan pola pikir . 24 PROGRAM MIKRO RENCANA AKSI REFORMASI BIROKRASI INDIKATOR KEBERHASILAN 1. Peningkatan penerapan SPIP di lingkungan Setjen dan BK DPR RI. 2. Peningkatan peran dan Kapabilitas Aparat Pengawas Intern Pemerintah APIP.

1. Penguatan