Prinsip Penyusunan dan Pengembangan Kurikulum

PRINSIP DAN KEBIJAKAN PENYUSUNAN DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2.1 Prinsip Penyusunan dan Pengembangan Kurikulum

Proses penyusunan dan pengembangan kurikulum pada prinsipnya menuntut tahap-tahap sebagai berikut: perencanaan, penerapan, dan evaluasi. Perencanaan kurikulum merupakan langkah awal yang dilakukan oleh Tim pengembang kurikulum dalam membuat perencanaan-perencanaan berupa pedomanpanduan yang digunakan oleh pimpinan universitas, pimpinan fakultas, pimpinan jurusanprodi, maupun oleh tim pengembang kurikulum. Penerapan kurikulum adalah kegiatan peng-implementasian kurikulum yang telah direncanakan ke dalam tindakan operasional. Evaluasi kurikulum merupakan tahap akhir dari pengembangan kurikulum untuk menentukan seberapa besar hasil-hasil pembelajaran, tingkat ketercapaian program-program yang telah direncanakan, dan hasil kurikulum itu sendiri. Dalam penyusunan dan pengembangan kurikulum, setiap FakultasJurusanProdi perlu melibatkan pihak-pihak terkait sebagai pengguna lulusan Satuan PendidikanSekolah, Dinas terkait, DUDI, Praktisi guna memperoleh masukan yang sangat berharga bagi pengembangan kurikulum pada masing-masing jurusanprodi. Hal ini dilakukan untuk memperoleh input dan kesamaam persepsi terhadap kerelevansian kurikulum di lingkungan Universitas Negeri Gorontalo dengan perkembangan di pasar kerja. II | 7 Bab 2 Panduan Penyusunan dan Pengembangan Penyusunan dan pengembangan kurikulum di lingkungan Universitas Negeri Gorontalo menggunakan beberapa prinsip yang merupakan kaidah atau hukum yang akan menjiwai penyempurnaan kurikulum dimaksud. Prinsip-prinsip tersebut sebagaimana dikemukakan oleh Nana Syaodih Sukmadinata 1997, bahwa: 1 prinsip–prinsip umum: relevansi, fleksibilitas, kontinuitas, praktis, efektivitas, aktual dan konstekstual; 2 prinsip- prinsip khusus: prinsip berkenaan dengan tujuan pendidikan, prinsip berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan, prinsip berkenaan dengan pemilihan proses belajar mengajar, prinsip berkenaan dengan pemilihan media dan alat pelajaran, dan prinsip berkenaan dengan pemilihan kegiatan penilaian. Adapun prinsip–prinsip dalam penyusunan dan pengembangan kurikulum di lingkungan Universitas Negeri Gorontalo sebagaimana dikemukakan di atas, dapat diuraikan berikut ini: 1 Relevansi Prinsip relevansi adalah keserasian pendidikan dengan tuntutan masyarakat. Pendidikan dikatakan relevan jika hasil pendidikan tersebut berguna bagi masyarakat. Prinsip relevansi; secara internal kurikulum memiliki relevansi di antara komponen- komponen kurikulum tujuan, cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian bahan, strategi, organisasi, dan evaluasi. Secara eksternal bahwa komponen-komponen tersebut memiliki relevansi dengan tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi relevansi epistimologis, tuntutan dan potensi tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spiritual peserta didik relevansi psikologis serta tuntutan dan kebutuhan perkembangan masyarakat relevansi sosilogis. 2 Fleksibilitas Prinsip ini mengutamakan bahwa dalam penyelenggaraan proses dan program pendidikan harus memperhatikan kondisi perbedaan yang ada dalam diri peserta didik. Prinsip ini mengupayakan agar pengembangan kurikulum yang dihasilkan memiliki sifat luwes, lentur dan fleksibel dalam pelaksanaannya, II | 8 Panduan Penyusunan dan Pengembangan yang memungkinkan terjadinya penyesuaian-penyesuaian berdasarkan situasi dan kondisi tempat dan waktu yang selalu berkembang, serta kemampuan dan latar belakang mahasiswa. Prinsip fleksibilitas memiliki dua sisi: a Fleksibel bagi dosen, yang artinya kurikulum harus memberikan ruang gerak bagi dosen untuk mengembangkan program pembelajarannya sesuai dengan kondisi yang ada. b Fleksibel bagi mahasiswa, artinya kurikulum harus menyediakan berbagai kemungkinan program pilihan sesuai dengan bakat dan minat mahasiswa. 3 Kontinuitas Prinsip ini mengutamakan adanya kesinambungan dalam kurikulum, baik secara vertikal maupun horizontal. Pengalaman- pengalaman belajar yang disediakan dalam kurikulum harus memperhatikan kesinambungan, baik di dalam tingkat kelas, antar- jenjang pendidikan, maupun antara jenjang pendidikan dengan jenis pekerjaan. Prinsip ini mengandung pengertian adanya saling keterkaitan dan kesinambungan antara materi perkuliahan pada berbagai semester dengan jenis program pendidikan. Dalam penyusunan materi perkuliahan perlu dijaga agar apa yang diperlukan untuk mempelajari suatu materi perkuliahan pada jenjang yang lebih tinggi telah diberikan dan dikuasai oleh mahasiswa pada waktu mereka berada pada semester sebelumnya. Kurikulum UNG sebagai wahana belajar yang dinamis perlu dikembangkan terus menerus dan berkesinambungan. Kesinambungan dalam pengembangan kurikulum menyangkut saling berhubungan antara tingkat dan jenis program pendidikan atau mata kuliah. 4 Praktis Kurikulum UNG memiliki prinsip praktis karena kurikulum mudah dilaksanakan, menggunakan alat-alat sederhana dan biayanya juga murah. Prinsip ini juga disebut prinsip efisiensi. Prinsip praktis yakni mudah diimplemetasikan dalam kehidupan nyata. II | 9 Panduan Penyusunan dan Pengembangan 5 Efektivitas Prinsip efektivitas yakni mengusahakan agar kegiatan penyusunan dan pengembangan kurikulum mencapai tujuan tanpa kegiatan yang mubazir, baik secara kualitas maupun kuantitas. Termasuk dalam prinsip ini adalah prinsip efisiensi. Prinsip efisiensi dalam penyusunan dan pengembangan kurikulum hendaknya dapat mendayagunakan waktu, biaya, dan sumber-sumber lain yang ada secara optimal, cermat dan tepat sehingga hasilnya memadai. 6 Aktual dan Konstekstual Cakupan penamaan mata kuliah, materi perkuliahan, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni muthakir dalam kehidupan nyata sekarang ini.

2.2 Kebijakan Penyusunan dan Pengembangan Kurikulum