9
Pompa-pompa  dapat  menghasilkan  gradien  terus  menerus  dari  ion-ion  tertentu melintasi  membran.  Kanal  ion  spesifik  memungkinkan  ion-ion  tersebut  untuk  mengalir
dengan  cepat  melintasi  membran  menuruni  gradien  konsentrasi.  Kanal-kanal  tersebut merupakan  molekul  yang  menarik  dalam  biokimia  karena  kemampuannya  untuk
memungkinkan sejumlah ion untuk mengalir secara bebas melintasi membran sementara itu  juga  mampu  menghalangi  aliran  ion  lain  yang  jenisnya  mirip.  Pembukaan  atau
penutupan    kanal-kanal  tersebut  dikontrol  oleh  adanya  ligan-ligan  tertentu  atau  voltase
membran tertentu.
Gambar 7. Tiga kelas protein transpor membran: kanal, pembawa, dan pompa. Kanal dan pembawa  dapat  memperantarai  transpor  pasif  terlarut  melintasi  membran
dengan  difusi  sederhana  atau  difusi  difasilitasi,  menuruni  gradien  potensila elektrokimia  terlarut.  Kanal-kanal  protein  berperan  sebagai  pori  membran,
dan  spesifitasnya  ditentukan  terutama  oleh  sifat  biofisik  kanal.  Protein pembawa  mengikat  molekul  yang  ditranspor  pada  satu  sisi  membran  dan
melepaskannya  pada  sisi  lainnya.  Transpor  aktif  primer  dilakukan  dengan pompa dan menggunakan energi secara langsung, biasanya dari hidrolisis ATP,
untuk memompa bahan terlarut melawan gradien potensial elektrokimianya. Sumber: Taiz, dkk. 2014.
E.  SINTESIS DNA
Sel mampu memperbanyak diri dengan cara melakukan pembelahan diri. Namun sebelum    melakukan  pembelahan  diri,  sel  menggandakan  DNA-nya  terlebih  dahulu.
Replikasi  atau  penggandaan  DNA  terjadi  selama    fase  S  sintesis  pada  mitosis.  Ada sejumlah  enzim  danatau  protein  yang  terlibat  dalam  replikasi,  di  antaranya  helikase,
topoisomerase,  protein  pengikat  rantai  tunggal  single  strand  binding  protein,  SSBP,
10
primase, DNA polimerase, ligase, dsb. Selain protein, dibutuhkan bahan penyusun utama DNA  yaitu  deoksiribonukleosida  trifosfat  dNTP,  yang  terdiri  dari  dATP  deoksiadenosin
trifosfat,  dGTP  deoksiguanosin  trifosfat,  dCTP  deoksisitidin  trifosfat,  dan  dTTP deoksitimidin trifosfat.
Replikasi  DNA  pada  bakteri  dimulai  pada  titik  yang  disebut  dengan  origin  of replication  Ori.  Jumlah  titik  ori  pada  bakteri  hanya  satu,  sedangkan  eukariota  memiliki
ori yang jumlahnya jauh lebih banyak karena ukuran genomnya yang memang jauh lebih besar.  Tahap  awal  proses  replikasi  adalah  pengendoran  lilitan  DNA  yang  dilakukan  oleh
enzim  topoisomerase,  yang  diikuti  dengan  pemutusan  ikatan  hidrogen  antar  pasangan basa  nitrogen  pada  rantai  ganda  DNA  oleh  enzim  helikase  sehingga  terbentuk  rantai
tunggal.  Masing-masing  rantai  tunggal  akan  berfungsi  sebagai  cetakan  template sehingga  akan  terbentuk  dua  rantai DNA  yang  identik.  Selanjutnya protein  pengikat pita
tunggal  akan  menempel  pada  masing-masing  pita  tunggal  untuk  mencegah  terjadi perpasangan  kembali.  Protein  ini  juga  menjaga  stabilitas  pita  tunggal  agar  tidak  mudah
terurai atau patah.  Dua pita tunggal yang terbentuk berfungsi sebagai cetakan template dala  replikasi DNA. Pita  etaka  I  e iliki uju g 3’ da  pita  etaka  II  e iliki uju g 5’.
Setelah  itu  DNA  poli erase  III  aka   ekerja  de ga   e ggu aka   pita  eruju g  3’
sebagai titik awal replikasi, se hi gga proses replikasi  erjala  dari 5’-3’. Proses replikasi i i
berjalan  kontinyu  dan  menghasilkan  pita  yang  disebut  dengan  pita  kontinyu  leading strand
. Se e tara itu pada pita  etaka  de ga  uju g 5’, proses replikasi  erjala  se ara diskontinyu karena memerlukan bantuan enzim primase untuk mencetak RNA primer. Hal
i i dise a ka  DNA poli erase ha ya  a pu  elakuka  poli erisasi de ga  arah 5’-3’. De ga   ada ya  RNA  pri er,
aka  tersedia  uju g  3’-OH  tempat  melakukan penyambungan    nukleotida  berikutnya  oleh  DNA  polimerase  III.  Setelah  terjadi
polimerisasi,  maka  diikuti  penggantian  RNA  primer  dengan  dNTP  yang  dilakukan  oleh enzim DNA  polimerase  I.  Proses  replikasi  ini  menyebabkan  munculnya fragmen-fragmen
DNA  yang  disebut  fragmen  Okazaki.    Pita  yang  dihasilkan  dengan  model  seperti  ini dinamakan  pita  lambat  lagging  strand.  Nukleotida  pengganti  yang  ditambahkan  oleh
DNA  polimerase  I  belum  tersambung  dengan  polinukleotida  sebelumnya  yang  disintesis oleh DNA polimerase, sehingga diperlukan bantuan enzim ligase untuk menyambungkan.
Gambaran utuh proses replikasi dapat dilihat pada Gambar 8.
11
Gambar 8. Proses replikasi DNA secara semikonservatif Sumber:
https:cnx.orgcontentsNEk9ll-35DNA-Replication-in-Prokaryotes Pada  dasarnya  tidak  ada  perbedaan  yang  mendasar  tentang  replikasi  pada
prokariota  dan  eukariota.  Karena  ukuran  genom  eukariota  jauh  lebih  besar,  maka  pada eukariota  titik  awal  replikasi  origin  of  relication,  ori  memiliki  jumlah  yang  jauh  lebih
banyak sehingga proses replikasi bisa berjalan dengan cepat. Sebaliknya, prokariota hanya memiliki satu titik ori karena memiliki ukuran genom yang jauh lebih kecil Gambar 9.
Gambar 9. Replikasi pada prokariota dan eukariota Sumber: Campbell, dkk. 2014
F. TRANSKRIPSI RNA