Tenaga Kerja Terdidik PERANAN PENDIDIKAN SEBAGAI PEMASOK TENAGA KERJA TERDIDIK DALAM ERA GLOBALISASI

B. PERANAN PENDIDIKAN SEBAGAI PEMASOK TENAGA KERJA TERDIDIK DALAM ERA GLOBALISASI

1. Tenaga Kerja Terdidik

Menurut UU No. 13 Tahun 2003, tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat. Tenaga kerja dapat juga diartikan sebagai penduduk yang berada dalam batas usia kerja. Tenaga kerja disebut juga golongan produktif. Unsur-unsur pembentuk SDM tenaga kerja meliputi keahlian, kejujuran, keadilan dan kekuatan fisik. Tenaga kerja dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: 1. angkatan kerja, Penduduk yang termasuk angkatan kerja terdiri atas orang yang bekerja, pencari kerja dan menganggur. 2. bukan angkatan kerja, penduduk yang termasuk golongan bukan angkatan kerja terdiri atas anak sekolah, ibu rumah tangga, dan pensiunan. Golongan bukan angkatan kerja ini jika mereka mendapatkan pekerjaan maka termasuk angkatan kerja. Sehingga golongan bukan angkatan kerja disebut juga angkatan kerja potensial. Tenaga kerja merupakan faktor produksi insani yang secara langsung maupun tidak langsung menjalankan kegiatan produksi. Faktor produksi tenaga kerja juga dikategorikan sebagai faktor produksi asli. Dalam faktor produksi tenaga kerja, terkandung unsur fisik, pikiran, serta kemampuan yang dimiliki oleh tenaga kerja. Oleh karena itu, tenaga kerja dapat dikelompokan berdasarkan: . Kualitas kemampuan dan keahlian Berdasarkan kualitasnya, tenaga kerja dapat dibagi menjadi tiga, yaitu: 1. tenaga kerja terdidik, tenaga kerja yang memerlukan pendidikan tertentu sehingga memiliki keahlian di bidangnya, misalnya dokter, insinyur, akuntan, dan ahli hukum 2. Tenaga kerja terampil, tenaga kerja yang memerlukan kursus atau latihan bidang- bidang keterampilan tertentu sehingga terampil di bidangnya. Misalnya tukang listrik, montir, tukang las, dan sopir. 3. tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih, tenaga kerja yang tidak membutuhkan pendidikan dan latihan dalam menjalankan pekerjaannya. Misalnya tukang sapu, pemulung, dan lain-lain. b. Sifat kerjanya berdasarkan sifat kerjanya, tenaga kerja dibagi menjadi dua, yaitu: 1. tenaga kerja rohani, tenaga kerja rohani adalah tenaga kerja yang menggunakan pikiran, rasa, dan karsa. Misalnya guru, editor, konsultan, dan pengacara. 2. tenaga kerja jasmani adalah tenaga kerja yang menggunakan kekuatan fisik dalam kegiatan produksi. Misalnya tukang las, pengayuh becak, dan sopir.

2. pendidikan tenaga kerja terdidik