b. Berdasarkan Tempat
Hipertensi menyerang baik populasi dari negara yang berpendapatan rendah dan negara yang berpendapatan menengah dimana sistem penanganan
kesehatannya lemah. Pada tahun 2008 di seluruh dunia kurang lebih 40 dari orang dewasa berusia
≥ 25 tahun telah didiagnosis menderita Hipertensi. Diketahui penderita Hipertensi yang berusia
≥ 25 tahun tertinggi di daerah Afrika dengan prevalensi 46 , sedangkan prevalensi terendah di Amerika 35. Secara
keseluruhan, negara-negara berpendapatan tinggi memiliki prevalensi penderita Hipertensi yang lebih rendah WHO, 2013.
Berdasarkan hasil pengukuran tekanan darah, prevalensi Hipertensi pada penduduk umur
≥ 18 pada tahun 2007 di Indonesia menurut provinsi, prevalensi Hipertensi tertinggi di Kalimantan Selatan 39,6 dan terendah di Papua Barat
20,1. Sedangkan pada tahun 2013 prevalensi tertinggi di Provinsi Bangka Belitung 30,9, dan Papua yang terendah 16,8 Kemenkes, 2014.
Berdasarkan karakteristik tempat tinggal, prevalensi Hipertensi lebih tinggi di perkotaan 26,1, dibandingkan di perdesaan 25,5 Kemenkes RI, 2013.
c. Berdasarkan Waktu
Penderita penyakit Hipertensi berdasarkan waktu berbeda setiap tahunnya. Berdasarkan data orang dewasa berusia
≥ 20 tahun prevalensi penderita Hipertensi di USA pada jenis kelamin laki-laki dan perempuan tahun 1999- 2002
30,0, meningkat di tahun 2003- 2006 31,3, dan menurun kembali di tahun 2009-2012 30,0 HUS, 2015.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil pengukuran tekanan darah, prevalensi Hipertensi pada penduduk umur 18 tahun ke atas tahun 2007 di Indonesia adalah sebesar 31,7.
Sedangkan jika dibandingkan dengan tahun 2013 terjadi penurunan sebesar 5,9 dari 31,7 menjadi 25,8. Penurunan ini bisa terjadi karena berbagai macam
faktor, seperti alat pengukur tensi yang berbeda dan masyarakat yang sudah mulai sadar akan bahaya penyakit Hipertensi Kemenkes RI, 2014.
2.4.2 Faktor yang Mempengaruhi a. Umur
Usia cenderung menjadi faktor risiko yang sangat kuat. Angka kejadian prevalensi Hipertensi pada orang usia muda masa kuliah berkisar 2-3,
sementara prevalensi Hipertensi pada manula berkisar 65 atau lebih Townsend, 2010.
Tekanan darah cenderung naik seiring bertambahnya usia, risiko untuk meningkatnya penyakit Hipertensi akan lebih tinggi juga seiring bertambahnya
usia CDC, 2015. Hipertensi merupakan penyakit multifaktorial yang munculnya oleh karena
interaksi berbagai faktor. Dengan bertambahnya umur, maka tekanan darah juga akan meningkat. Setelah umur 45 tahun, dinding arteri akan mengalami penebalan
oleh karena adanya penumpukan zat kolagen pada lapisan otot, sehingga pembuluh darah akan berangsur-angsur menyempit dan menjadi kaku. Tekanan
darah sistolik meningkat karena kelenturan pembuluh darah besar yang berkurang pada penambahan umur sampai dekade ketujuh sedangkan tekanan darah diastolik
meningkat sampai dekade kelima dan keenam kemudian menetap atau cenderung menurun. Peningkatan umur akan menyebabkan beberapa perubahan fisiologis,
Universitas Sumatera Utara
pada usia lanjut terjadi peningkatan resistensi perifer dan aktivitas simpatik. Pengaturan tekanan darah yaitu refleks baroreseptor pada usia lanjut
sensitivitasnya sudah berkurang. Kumar et al, 2005.
b. Kurang Olahraga Aktivitas Fisik
Olahraga teratur adalah suatu kebiasaan yang memberikan banyak keuntungan seperti berkurangnya berat badan, tekanan darah, kolesterol serta
penyakit jantung. Dalam kaitannya dengan Hipertensi, olahraga teratur dapat mengurangi kekakuan pembuluh darah dan meningkatkan daya tahan jantung dan
paru-paru sehingga dapat menurunkan tekanan darah Widyanto dan Triwibowo, 2013.
c. Faktor Genetik dan Riwayat Keluarga
Hipertensi esensial merupakan penyakit multifaktorial yang dipengaruhi faktor genetik dan lingkungan. Pengaruh genetik ini sangat bervariasi, dilaporkan
sekitar 15 pada populasi tertentu sampai dengan 60 pada populasi lainnya. Peranan faktor genetik pada etiologi Hipertensi didukung oleh penelitian yang
membuktikan bahwa Hipertensi terjadi di antara keluarga terdekat walaupun dalam lingkungan yang berbeda. Dibuktikan pula bahwa kecenderungan
Hipertensi lebih besar pada kembar monozigot dibandingan dizigot. Demikian juga dalam keluarga, hubungan antara tekanan darah orang tua lebih erat dengan
anak biologis dibandingkan anak adopsi. Dibandingkan subyek yang tanpa riwayat Hipertensi, subjek dengan dua atau lebih anak turunan pertama first
degree relatives mempunyai kecenderungan mengalami Hipertensi empat kali pada umur 40 tahun, tiga kali pada umur sebelum 50 tahun, dan dua kali pada
Universitas Sumatera Utara
umur sebelum 60 tahun, sedangkan Hipertensi yang terjadi pada umur 70 tahun biasanya tidak mempunyai komponen genetik Bakri dan Lawrencce, 2008.
d. Berat Badan Obesitas