Hasil Uji Asumsi Klasik Pengujian Hipotesis

2009 dan Belkhir 2009 dengan perhitungan sebagai berikut: Proporsi Komisaris Independen =  Komisaris Independen  Dewan Komisaris

d. Rapat Dewan Komisaris, merupakan

pertemuan dewan komisaris dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kepentingan perusahaan Ntim dan Osei, 2011; Isshaq et al., 2009; Tong et al., 2013; Francis et al., 2012. Rapat Dewan Komisaris yang digunakan adalah jumlah rapat yang dilakukan oleh Dewan Komisaris dalam satu tahun Ntim dan Osei, 2011; Brick dan Chidambaran, 2007; dan Cety dan Suhardjanto, 2010.

e. Komite Audit, adalah organ pendukung

Dewan Komisaris yang bekerja secara kolektif dan berfungsi membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugasnya DeFond et. al., 2004; Siallagan dan Machfoedz, 2006; Mollah et. al., 2012; Ojulari, 2012; Al-Matari et.al., 2012. Ukuran Komite Audit diukur dengan jumlah komite audit yang ada dalam perusahaan Siallagan dan Machfoedz, 2006; Mollah et. al., 2012; dan Ojulari, 2012.

f. Rapat Komite Audit, adalah rapat yang

dilakukan oleh komite audit selama satu tahun Lin et. Al., 2006; Hsu, 2007; Al Matari et. Al., 2007; Brick dan Chidambaran, 2007; Beasley et. Al., 2000; Bouaziz, 2012. Rapat Komite Audit diukur dari jumlah rapat komite audit yang dilaksanakan dalam satu tahun Li et al, 2008; Ettredge et al, 2010; dan Suhardjanto et al., 2012. Metode Analisis Data a. Uji Regresi Berganda Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini digunakan uji regresi berganda. Uji regresi berganda menguji hubungan dua atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen Ghozali, 2011. Terdapat beberapa langkah pengujian regresi berganda yaitu : Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas, Uji Multikolinieritas, Uji Heteroskedastisitas, Uji Autokorelasi, dan Model Regresi yaitu: Tobin’sQ= β + β 1 UDK+ β 2 PKI+ β 3 RDK+ β 4 UKA+ β 5 RKA+ ε Keterangan : Tobin’s Q: Nilai Perusahaan UDK : Ukuran Dewan Komisaris PKI : Proporsi Komisaris Independen RDK : Jumlah Rapat Dewan Komisaris UKA : Ukuran Komite Audit RKA : Jumlah Rapat Komite Audit Β : Konstanta β 1 - β 5 : Koefisien Regres ε : error term

b. Uji Hipotesis

Dalam pengujian hipotesis langkah- langkah yang digunakan adalah dengan melakukan ketepatan fungsi regresi dalam menaksir nilai aktual yang disebut goodness of fit {Uji Koefisien Determinasi R 2 , Uji Signifikansi Menyeluruh atau Simultan Uji F, Uji Signifikansi Individu atau Parsial Uji Signifikansi t}.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Obyek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang masuk dalam indeks LQ45 pada Bursa Efek Indonesia selama periode 2008 sampai dengan 2012.

a. Hasil Uji Asumsi Klasik

Hasil uji asumsi klasik dalam penelitian ini yang meliputi uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi telah memenuhi syarat untuk dilakukan analisis regresi linier berganda. Univesity Research Colloquium 2015 ISSN 2407-9189 80

b. Pengujian Hipotesis

Berdasarkan Tabel diatas menunjukkan bahwa nilai adjusted R 2 sebesar 0,221 atau 22,1. Hasil tersebut menunjukkan 22,1 perubahan nilai perusahaan dipengaruhi oleh ukuran Dewan Komisaris, proporsi Komisaris Independen, jumlah rapat Dewan Komisaris, ukuran Komite Audit, dan jumlah rapat Komite Audit, sedangkan 77,9 yang lain dijelaskan oleh variabel lain di luar model penelitian. Nilai F sebesar 5,495 dengan nilai sig sebesar 0,00 lebih kecil daripada nilai signifikansi sebesar 5. Hal ini mengindikasikan bahwa model regresi yang digunakan dalam penelitian ini layak fit digunakan sebagai model pengujian hipotesis. Nilai signifikansi F menunjukkan hasil yang signifikan, sehingga dapat disimpulkan bahwa ukuran Dewan Komisaris, proporsi Komisaris Independen, jumlah rapat Dewan Komisaris, ukuran Komite Audit, dan jumlah rapat Komite Audit secara simultan berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Dari lima variabel yang diuji terdapat tiga variabel independen yang berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Variabel independen yang berpengaruh terhadap nilai perusahaan tersebut memiliki nilai sig kurang dari 0,05 yang terdiri dari proporsi Komisaris Independen dengan nilai sig 0,000, ukuran Komite Audit dengan nilai sig 0,43, dan jumlah rapat Komite Audit dengan nilai sig 0,43. Tanda koefisien regresi untuk ukuran Dewan Komisaris, proporsi Komisaris Independen dan ukuran Komite Audit adalah negatif, sedangkan jumlah rapat Dewan Komisaris dan jumlah rapat Komite Audit positif. Koefisien regresi proporsi Komisaris Independen dan ukuran Komite Audit mengindikasikan bahwa semakin besar proporsi Komisaris Independen dan ukuran Komite Audit akan menurunkan nilai perusahaan. Koefisien regresi jumlah rapat komite audit positif mengindikasikan semakin banyak jumlah rapat komite audit semakin tinggi nilai perusahaan. Dua variabel independen lain yaitu ukuran Dewan Komisaris dan jumlah rapat Dewan Komisaris tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini ditunjukkan dengan nilai sig lebih besar dari 0,05. Berdasar hasil uji t di atas maka model penelitian dapat dirumuskan : Tobin’s Q = 5,01 - 0,006 UDK – 0,439 PKI + 0,127 JRK- 0,217 UKA + 0,235 RKA

c. Pembahasan