Proses Pengangkutan Linen Unit Instalasi Laundry Rumah Sakit

membersihkan troli bekas pengangkutan dan pada saat penyimpanan linen ke tempat penyimpanan petugas laundry tidak menggunakan sarung tangan pelindung memungkinkan mikroorganisme juga menempel. Hasil wawancara yang peneliti lakukan terhadap informan 3 petugas pencucian linen saat observasi pada proses pengangkutan linen bersih menyatakan bahwa, “iya kami pake troli yang sama, tau sih kalo gaboleh digabung tapi kak disini gak disediain desinfektannya sedangkan jumlah troli kurang memadai, ini aja yang besar gak bertutup.” Hasil penelitian Sugianti 2005 di rumah sakit umum daerah purbalingga menyatakan bahwa, proses pengangkutan linen kotor satu kereta, linen kotor tidak dipisah antara linen infeksius dan non infeksius. Pada saat pengangkutan linen bersih dan kotor harus dibawa terpisah, kontainer atau kereta yang dipakai membawa linen kotor harus dibersihkan dengan seksama sebelum digunakan untuk membawa linen bersih. Kalau kontainer dan kereta yang berbeda digunakan untuk mengantar linen bersih dan juga linen kotor harus dipasang label. Linen bersih harus dibungkus atau ditutupi selama dibawa untuk mencegah kontaminasi Tietjen dkk, 2004. Akibat dari penggunaan troli yang sama bisa memungkinkan adanya infeksi karena salah satu factor yang menimbulkan terjadinya infeksi menurut Depkes RI 2004 adalah penggunaan alat yang terkontaminasi. Proses pengangkutan linen bersih di RSU X tidak sesuai dengan Kepmenkes 1204 tentang persyaratan kesehatan lingkungan rumah sakit dikarenakan petugas menggunakan troli yang sama saat melakukan pengangkutan linen bersih dan linen kotor dan linen bersih yang diangkut tidak dibungkus dengan plastic troli pun tidak menggunakan tutup. Hal ini terjadi dikarenakan tidak tersedia desinfektan di unit laundry, dan troli yang dimiliki unit laundry tidak sesuai dengan syarat troli yang dibutuhkan oleh laundry.

5.3 Pengelolaan Linen Laundry di Rumah Sakit Umum X

Proses pencucian linen di RSU X Medan dimulai dari linen kotor yang berasal dari berbagai unit di rumah sakit dikumpulkan dipisahkan menjadi dua macam linen yaitu linen infeksius dan linen non infeksius kotor ringan dan berat. Linen yang telah dikumpulkan tadi kemudian diterima petugas penerima linen kotor dan dibawa ke unit laundry. Setelah sampai di unit laundry, linen- linen tersebut kemudian disortir, dihitung berdasarkan jenisnya dan kemudian dilakukan penimbangan. Setelah dilakukan proses penimbangan, linen kemudian masuk dalam tahap pencucian hingga terakhir di distribusikan ke ruangan- ruangan. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti pada tanggal 21 September sampai 30 September 2015, di Unit Instalasi Linen Laundry RSU X Kota Medan dalam proses pengelolaan linen secara keseluruhan tidak memenuhi persyaratan kesehatan lingkungan rumah sakit sesuai ketentuan Kepmenkes RI Nomor: 1204MenkesSKX2004.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

1. Jumlah petugas yang bekerja di unit instalasi laundry sebanyak 9 orang hal ini sudah mencukupi besarnya beban kerja pada proses pencucian linen 2. Sarana, prasarana dan peralatan masih dalam kondisi baik, hanya saja perlu ditambahkan jumlah peralatan mesin cuci, mesin pemeras, mesin pengering, mesin setrika, mesin air panas agar proses pencucian lebih efektif selain itu perlu menyediakan bahan kimia desinfektan, dan troli pengangkut linen yang sesuai dengan persyaratan, serta memisahkan mesin pencucian untuk linen infeksius dan non infeksius. 3. Pengelolaan linen laundry di instalasi RSU X mulai dari tahap penerimaan, pengeringan, penyetrikaan, distribusi, sudah sesuai dengan syarat kesehatan Lingkungan Rumah Sakit sedangkan pada tahap Pengumpulan, Pencucian, Penyimpanan, tidak sesuai atau tidak memenuhi syarat kesehatan Lingkungan Rumah Sakit dengan ketentuan Kepmenkes RI Nomor 1204MenkesSKX2004

6.2 Saran

Dari penelitian yang dilakukan ada beberapa hal yang dapat disarankan : 1. Pihak rumah sakit khususnya unit instalasi laundry harus menyesuaikan SOP dengan Kepmenkes RI Nomor : 1204MenkesSKX2004 tentang persyaratan Kesehatan Lingkungan.